Arsitektur Ba pada Penyelenggaraan Pendidikan di UEU
3.3. Arsitektur Ba pada Penyelenggaraan Pendidikan di UEU
Dalam manajemen pengetahuan, mengelola aset pengetahuan saja tidak cukup (Umemoto, 2002). Penciptaan pengetahuan merupakan proses diskusi (dialectical process), dimana berbagai kontradiksi disintesiskan melalui interaksi
Keberhasilan implementasi sistem informasi di organisasi tidak dapat dipisahkan dengan penerapan proses dan sumber daya yang menyertainya. Organisasi menciptakan pengetahuan melalui proses SECI (Socialization- Externalization-Combination-Internalization ) yang terjadi di Ba, sehingga organisasi perlu membangun, menghubungkan, dan memberi energi pada Ba (Nonaka, 2000). Sejumlah proses dapat didukung dengan pemanfaatan teknologi secara sebagian (partially automated) ataupun secara penuh (fully automated). Meski sebagian proses bisnis telah diotomasi oleh teknologi, organisasi perlu memastikan bahwa Ba dan penggerak Ba (People) tetap ada dan berlangsung diatas proses yang terotomasi tersebut. Terdapat empat komponen pembentuk arsitektur Ba (Gambar 87), yaitu (1) Information Technology, (2) Business Process, (3) Ba, (4) People.
Gambar 87 Arsitektur Ba
1. Information Technology Keberadaan teknologi informasi tidak dapat dipisahkan peranannya dalam mendukung proses bisnis organisasi. Namun demikian, keberadaan teknologi tidak selalu dapat menggantikan peran pelaku proses bisnis secara penuh, sehingga penggunaan teknologi informasi di organisasi perlu diadopsi dengan tetap memperhatikan kolaborasi antar partisipan yang terlibat dalam proses bisnis di organisasi.
2. Business Process Proses bisnis merupakan sekumpulan aktivitas yang dilakukan organisasi untuk menghasilkan produk/layanan organisasi. Dalam tingkatan tertentu, berjalannya proses bisnis operasional sudah cukup menggerakkan bisnis organisasi. Namun demikian, proses bisnis sendiri tidak dapat digunakan untuk mengidentifikasi kualitas tingkatan interaksi yang terjadi di dalam proses bisnis tersebut. Sebagai contoh, diantara beberapa perusahaan sepatu, proses bisnis pembuatan sepatu mungkin sama, namun terdapat titik titik tertentu dalam proses bisnis yang menghasilkan produk sepatu yang berbeda kualitasnya antar perusahaan sepatu. Titik – titik penting dalam proses bisnis yang memerlukan interaksi lebih tinggi tersebut tidak mudah diidentifikasi dalam alur proses bisnis tradisional. Dalam proses penyelenggaraan pendidikan, proses penetapan dosen pengampu matakuliah mungkin terlihat sama antar PT, namun terdapat hal yang berbeda ketika pemilihan dosen pengampu dilakukan sebatas ada pengampu, atau dilakukan berdasar kompetensi pengampu. Penetapan dengan cara yang kedua membuat PT juga memberi perhatian terhadap pemeliharaan dan pengembangan kompetensi dosen pengampu yang dimilikinya.
3. Ba Ba berperan penting dalam dua hal, yaitu (1) pembentukan emosi sosial antar partisipan, seperti keterikatan, rasa memiliki, dan kepercayaan, serta (2) pembentukan budaya pembelajaran di organisasi yang penting bagi peningkatan kualitas konten produk/layanan organisasi. Berdasarkan analisis proses bisnis penyelenggaraan perkuliahan di UEU, diidentifikasi terdapat enam konteks interaksi (Ba) yang perlu menjadi perhatian PT,
Tabel 33 Identifikasi Ba dalam proses penyelenggaraan pendidikan di UEU
Kode
Ba Tujuan
Ba-1 Penjadwalan
1. Meningkatkan emosi sosial antara dosen dan lembaga
Perkuliahan
2. Kesesuaian bidang keahlian dan pengajaran
3. Kesesuaian waktu mengajar, jumlah kelas, dan kapasitas ruangan
Ba-2 Enrollment 1. Meningkatkan emosi sosial antara dosen wali (lembaga) dengan mahasiswa
2. Pengarahan rencana studi sesuai dengan minat siswa, distribusi kurikulum dan prerequisit matakuliah
3. Identifikasi dini persoalan siswa dan tindakannya
Ba-4 Evaluasi
1. Meningkatkan emosi sosial antara pelaku proses administrasi Administrasi
akademik
Akademik
2. Perbaikan proses penjadwalan
Ba-3 Perkuliahan
(masyarakat/pengguna lulusan), mahasiswa, dan lembaga
2. Materi pembelajaran disampaikan dengan baik oleh dosen dan diserap dengan baik oleh mahasiswa, sesuai dengan rencana silabus, serta pengujian sesuai dengan capaian pembelajaran setiap matakuliah
Ba-5 Evaluasi
stakeholder Proses
(masyarakat/pengguna lulusan), mahasiswa, dan lembaga
2. Identifikasi, evaluasi, dan tindak lanjut persoalan akademik Ba-6
Akademik
Evaluasi
stakeholder Kurikulum
(masyarakat/pengguna lulusan), mahasiswa, dan lembaga
Pembelajaran 2. Perbaikan dan pembaruan kurikulum sesuai dengan kebutuhan masyarakat
4. People People merupakan representasi dari peran yang menggerakkan Ba di organisasi. People dapat berupa individu/perorangan, dapat juga berupa kolektif (lembaga).
1127
Gambar 88 Arsitektur Ba dalam Penyelenggaraan Pendidikan di Universitas Esa Unggul