PENUTUP Pemikiran Mahatma Gandhi Tentang Humanisme dan Nasionalisme

BAB IV PENUTUP

4.1. Kesimpulan………………………………………….. 121 4.2. Refleksi Perjuangan Tanpa Kekerasan……………… 124 DAFTAR PUSTAKA ………………………………….. 128 Universitas Sumatera Utara UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU POLITIK MOSES ADIMAN TAMBA 080906059 PEMIKIRAN MAHATMA GANDHI TENTANG HUMANISME DAN NASIONALISME ABSTRAK Mahatma Gandhi lahir dalam kondisi sosial yang memang mendukungnya untuk hidup dalam lingkungan moral yang kuat. Paham tentang kebenaran dan perlawanan tanpa kekerasan adalah konsep yang muncul dalam benak Gandhi untuk melangkah merebut sebuah cita-cita luhur yang diimpikannya. Pendalaman tentang agama adalah kunci hidup yang didapatnya dalam perjalanan hidup. Agama adalah bahasa yang universal, agama adalah tentang cinta kasih dan Gandhi mempunyai keinginan yang luhur untuk menyebarkannya. Humanisme adalah sebuah paham yang ingin dipraktekkan Gandhi dalam setiap perlawanananya dalam melawan hal-hal yang dianggap salah dan menyimpang. Satyagraha dan Ahimsa menjadi menjadi ide dan konsep yang dipakai Gandhi untuk menjelaskan ide perjuangannya yang dianggap oleh sebagian orang tidak realistis dengan perkembangan konflik bersenjata yang makin hebat, tapi sekaligus menjadi jawaban atas kritikan dengan implementasi yang konkrit yang digerakkan Gandhi ketika berjuang untuk India. Nasionalisme India dibangun Gandhi dengan mempropagandakan satyagraha dan ahimsa. Satyagraha adalah tujuan dan ahimsa adalah cara, kemerdekaan India adalah tujuan dan pantang atau anti kekerasan adalah cara untuk mencapai kemerdekaan itu. Praktik perlawanan tanpa kekerasan adalah simbol penghargaan Gandhi atas manusia yang dianggapnya adalah mahluk luhur yang harus diperlakukan dengan baik. Ide dan perbuatan manusia adalah satu sisi yang berbeda dari badan atau tubuh manusia itu sendiri. Itulah yang menjadikan Gandhi yang dalam penjelasan Soekarno dikatakan dengan sosok nasionalis yang humanis. Mengkombinasikan nasionalisme dan humanisme mungkin adalah sebuah paradoks dalam perdebatan teoritis. Tapi dalam benak Gandhi, sebuah substansi kebenaran di atas perdebatan teoritis. Orang-orang bisa saja berkata bahwa idenya adalah sebuah ide yang aneh, Tapi kemanusiaan tidak bisa dijabarkan dengan teori saja, kemanusiaan adalah tentang perbuatan. Termasuk itu ketika kita harus berhadapan dengan lawan atau musuh kita, karena musuh adalah juga manusia yang harus kita cintai. Mahatma Gandhi, Humanisme, Nasionalisme, Satyagraha, Ahimsa. Kata Kunci Universitas Sumatera Utara UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FACULTYOF SOCIAL AND POLITICAL SCIENCE DEPARTEMENT OF POLITICAL SCIENCE MOSES ADIMAN TAMBA 080906059 MAHATMA GANDHI THOUGHTS OF HUMANISM AND NASIONALISM ABSTRACT Mahatma Gandhi was born in the social conditions that supported him to live in a strong moral environment. The notion of truth and non-violent resistance is a concept that comes to Gandhi’s mind to go grab a noble idea of his dreams. The deepening of religion is a key life that he got in his journey of life. Religion is a universal language, religion is about love and Gandhi have a noble desire to pass it on. Humanism is an understanding that Gandhi would like to practiced it in every resistance against things that are considered wrong and distorted. Satyagraha and Ahimsa are ideas and concepts that Gandhi used to explain the idea of struggle, which is considered by some to be not realistic with the development of increasingly intense armed conflict, but at the same time the answer to the criticism with concrete implementation which is driven by Gandhi in the struggle for India. Indian nationalism is built by Gandhi with propagate of Satyagraha and Ahimsa. Satyagraha is the goal and ahimsa is the way, the independence of India is the destination and abstinence or non- violence is the means to achieve independence. The practice of nonviolent resistance is the symbol of Gandhi’s award upon mankind that he thought it as a noble creature that must be treated well. Human ideas and actions is a different side of the body or the human body itself. That’s way Soekarno called Gandhi as a humanist-nationalist figure. The combination of nationalism and humanism maybe is a paradox in a theoretical debate. But in Gandhi’s mind a substance of truth above the theoretical debate. People may say that his idea is weird. But humanity cannot be explained by the theory, humanity is an action. Included when we fight against our enemy, because the enemy also a human that should we love too. Mahatma Gandhi, Humanism, Nasionalism, Satyagraha, Ahimsa. Keyword Universitas Sumatera Utara

BAB I PEMIKIRAN MAHATMA GANDHI TENTANG HUMANISME DAN