Distribusi Frekuensi Karies dan pH Saliva pada Anak SDN 194

Tabel 11. Distribusi Frekuensi Karies dan pH Saliva pada Anak SDN 194

di Kota Palembang Tahun 2014 Kejadian Kriteria pH Rata-rata Rata-rata

def-t Karies

DMF-T

pH Saliva

Saliva DMF-T def-t

Normal

Karies Rendah

(19.26%) Sangat

rendah

Jumlah 286 1.02

Tinggi >7 12 0% 0 0%

Karies Sangat

0 0 0 0 0 rendah

Jumlah 44 0%

Total

Sumber : Data Primer 2014 Dari tabel di atas dapat diketahui sebagian

sedangkan rata-rata def-t yang paling besar besar ditemukan anak mempunyai saliva

ditemukan pada anak dengan kriteria saliva normal, dan untuk rata-rata DMF-T yang paling

rendah yaitu 4.25.

besar ditemukan pada anak dengan saliva normal yaitu 1.02 namun tidak terilhat PEMBAHASAN

perbedaan yang cukup jauh dibandingkan rata- Berdasarkan hasil penelitian yang telah rata DMF-T untuk kriteria saliva lainnya,

dilakukan pada anak SDN 195 Kota Palembang ISSN 0126-107X

Jurnal Kesehatan Volume X No. Desember 2015 2; Tahun 2014 didapatkan penskoran menurut

tahun yaitu mencapai 5.69 gigi yang terkena Barthal, dkk (2004), sebanyak 81 (24.55%)

karies. Hal ini didukung oleh Alpers cit anak yang memiliki kriteria keasaman saliva

Khotimah (2013) yang mengatakan bahwa tinggi, 201 (60.90%) anak yang memiliki

masalah kesehatan gigi terjadi pada anak adalah kriteria normal, 48 (14.55%) anak yang

karies gigi. Prevalensi karies gigi di Indonesia memiliki kriteria rendah dan tidak didapatkan

berkisar 85-99%, sebanyak 89% anak dibawah anak yang memiliki keasaman saliva sangat

umur 12 tahun menderita penyakit gigi dan rendah. Dapat disimpulkan bahwa dengan

mulut.

sampel 330 anak didapatkan hasil rata-rata pH Secara teori, saliva dapat mempengaruhi saliva 6.6, hal ini menunjukkan bahwa rata-rata

proses terjadinya karies dalam berbagai cara, pH saliva pada anak SDN 194 Kota Palembang

antara lain aliran saliva dapat menurunkan Tahun 2014 termasuk kriteria normal. Hal ini

akumulasi plak pada permukaan gigi dan juga didukung oleh Soesilo (2005), Bakteri plak

dapat meningkatkan tingkat pembersihan akan memfermentasikan karbohidrat (misalnya

karbohidrat dari dalam mulut, dan pH saliva sukrosa) dan menghasilkan asam, sehingga

jika terjadi penurunan terus menerus akan menyebabkan pH plak akan turun dalam waktu

menyebabkan demineralisasi pada permukaan 1-3 menit sampai pH 4,5 – 5,0. Kemudian pH

gigi. Kondisi asam sangat disukai oleh plak akan kembali normal pada pH sekitar 7

Streptococcus mutans dan Lactobacillus sp, dalam waktu 30-60 menit. Kebanyakan anak-

yang merupakan mikroorganisme penyebab anak sarapan 30-60 menit sebelum pergi

utama dalam proses teradinya karies (Soesilo kesekolah. Pengambilan saliva dilakukan pukul

dkk, 2005).

07.00 WIB, sehingga dalam kurun waktu Banyak faktor lain yang dapat menyebabkan tersebut pH saliva dapat netral kembali.

karies gigi namun saliva tetap memiliki Dari hasil penelitian dengan sampel 330

pengaruh besar dengan didukung faktor lain anak didapatkan 286 (86.67%) anak mengalami

seperti makanan yang dapat membuat pH saliva karies dan 44 (13.33%) anak yang bebas karies,

menjadi asam. Disamping itu juga kurangnya disimpulkan rata-rata sebesar 1.02 gigi yang

menjaga kesehatan gigi dan mulut juga sangat mengalami karies pada gigi permanennya

mempengaruhi. Pada anak Sekolah Dasar dengan kriteria sangat rendah untuk DMF-T

Negeri 194 Palembang sangat perlu dilakukan dan rata-rata sebesar 4.25 gigi yang mengalami

upaya promotif, preventif dan kuratif agar karies pada gigi susunya dengan kriteria tinggi

kesadaran akan perlunya menjaga kesehatan untuk def-t. Rata-rata karies pada gigi

gigi tumbuh sehingga anak akan timbul permanen anak perempuan lebih tinggi dari

keinginan untuk mencegah serta mengatasi pada anak laki-laki yaitu 1.18 sementara anak

penyakit gigi dan mulut seperti penyakit karies laki-laki lebih rendah yaitu 0.86, sedangan rata-

gigi.

rata karies pada gigi susu anak laki-laki lebih tinggi dari pada anak laki-laki yaitu 4.45 KESIMPULAN DAN SARAN

sementara anak perempuan lebih rendah yaitu

Kesimpulan

4.0. Rata-rata karies pada gigi permanen lebih Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan banyak terdapat pada anak dengan usia 11-12

pada anak Sekolah Dasar Negeri 194 Kota yaitu sebanyak 1.06 yang terkena karies

Palembang Tahun 2014 maka dapat sedangkan rata-rata karies pada gigi susu lebih

disimpulkan sebagai berikut : banyak terdapat pada anak dengan usia 7-8

1. Hasil penelitian menunjukkan sebagian 254

ISSN 0126-107X

Tri Syahniati dan Ismalayani. Gambaran Sekresi Saliva, Kebersihan Gigi Dan Kejadian Karies Pada Anak Sekolah Dasar Negeri 126 Palembang Tahun 2014

besar anak Sekolah Dasar Negeri 194 Kota 013/12/lebih-baik-sakit-hati-daripada- Palembang Tahun 2014 mempunyai kriteria

sakit.html?m=1). Diakses : 26 Januari 2014 pH saliva normal sebanyak 201 anak.

Hermawan, R. 2010. Menyehatkan Daerah

2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata- Mulut : Cara Praktis Menghilangkan Bau Mulut Disertai Tips Agar Gigi dan Mulut

rata DMF-T anak Sekolah Dasar Negeri Anda Selalu Sehat dan Indah (halaman 194 Kota Palembang Tahun 2014 adalah

112-115). Buku Biru. Jogjakarta

1.02 dengan kritera sangat rendah. Artinya Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar setiap anak yang megalami karies memiliki

2013. Badan Penelitian dan

1 karies pada gigi permanen. Pengembangan Kesehatan (halaman 18- 24). Kemenkes RI

3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata- rata def-t anak Sekolah Dasar Negeri 194

Kidd,A Edwina dan Sally Joyston.2012. Dasar- dasar Karies, Penyakit dan

Kota Palembang Tahun 2014 adalah 4.25 Penanggulangannya (halaman 67). EGC.

dengan kriteria sedang. Artinya setiap anak

Jakarta

yang mengalami karies memiliki 4 gigi Marlindayanti dan Sri Wahyuni.2014. Pedoman

karies pada gigi susu. Cara Pengukuran untuk Survey Penelitian (halaman 1-4). Poltekkes Palembang.

Saran

Palembang

Adapun saran yang dapat penulis sampaikan Notoadmodjo, Soekidjo. 2012. Metode mulailah menyadari pentingnya

Penelitian Kesehatan (halaman 8). Rineka memperhatikan dan menjaga kesehatan gigi

Cipta. Jakarta

dan mulut yang dapat dimulai dengan cara Pratama, Adi. 2009. Klasifikasi Karies Gigi sebagai berikut :

G.V Black. (http://www.doktergigi.net/ 2013/08/klasifikasi-karies-gigi-menurut-

1. Program UKGS perlu di adakan untuk gv-black.html#ixzz3PGX3v8aB.. Diakses menambah pengetahuan serta keterampilan

: 19 Januari 2014

menjaga kesehatan gigi dan mulut pada Pratiwi, Donna. 2012. Gigi Sehat Merawat Gigi anak-anak sekolah dasar agar mereka

Sehari-hari (halaman 20). Kompas. Jakarta mampu memelihara kesehatan gigi dan

Putri, Meganda Hiranya, dkk. 2012. Ilmu mulutnya.

Pencegahan Penyakit Jaringan Keras dan

2. Orang tua di harapkan lebih aktif dan Jaringan Pendukung Gigi (halaman 154- 167). EGC. Jakarta

membantu anaknya dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut.

Soesilo, Diana. 2005. Peranan Sorbitol dalam Mempertahankan Kestabilam pH Saliva

3. Instansi kesehatan diharapkan dapat pada Proses Pencegahan Karies (halaman meningkatkan sarana dan prasarana

25-28). Universitas Airlangga. Surabaya kesehatan gigi dan mulut di lingkungan

Soebroto, Ikhsan. 2009. Apa yang Tidak sekolah

dikatakan Dokter tentang Kesehatan Gigi Anda. Bookmarks halaman (32-34).

DAFTAR PUSTAKA

Jogjakarta.

Bahar, Armasatra. 2011. Paradigma Baru Sriyono, Niken dan Sudibyo. 2011. Seri II Ilmu Pencegahan Karies Gigi (halaman 65-67).

Kesehatan Oral. Badan Penerbit FKIK Lembaga Fakultas Ekonomi Universitas

(halaman 31). Jogjakarta. Indonesia. Jakarta

Sundoro, Edi. 2005. Serba-serbi Ilmu Hanapi, Arya. 2013. Lebih Baik Sakit Hati

Konservasi Gigi (halaman 61-62). daripada Sakit Gigi.

Universitas Indonesia. Jakarta (http://kaskushootthreads.blogspot.com/2

ISSN 0126-107X 255

Jurnal Kesehatan Volume X No. Desember 2015 2; Sutrisman,Agus.2006. Prediksi terjadinya

Waljinah, 2012. PR Kimia (halaman 12). Intan Karies Baru berdasarkan Kariogram pada

Pariwara. Klaten

Anak Sekolah Dasar di Kecamatan Ampenan Nusa Tenggara Barat (halaman 1-2). UGM. Jogjakarta

256 ISSN 0126-107X

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERIL.dKU MENCUCI TANGAN DENGAN BENAR PADA SIS1VA KELAS V SDIT AN-NIDA' KOTA LUBT]KLINGGAU TAHUN 2013 Zuraidah, Yeni Elviani

0 1 5

Korelasi umur, pekerjaan, dan keberadaan kontainer dengan kejadian penyakit malaria di desa simpang Martapura wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan tahun 2014 – A. Gani

0 0 18

ABSTRAK FAKTOR.FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MUTU PELAYANAN KEPBRAWATAN PADA UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP MUARA DUA KECAMATAN MUARA DUA KABUPATBN OKU SELATAN 2014

0 0 23

FAKTOR.FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD DR.IBNU SOETOWO BATURAJA TAHUN 2014 – Suparno

0 0 10

PERBANDINGAN KEBIASAAN MENYIKAT GIGI SETELAH MAKAN PAGI PADA ANAK KELAS II SD ISLAM AZ-ZAHRAH DENGAN ANAK SDN 167 PALEMBANG TAHUN 2010 Listrianah Dosen Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemnekes Palembang ABSTRAK - Perbandingan Kebiasaan Menyikat Gigi Se

0 0 7

GAMBARAN DMF-T DAN TINGKAT PENCAPAIAN PTI (PERFORMED TREATMENT INDEX) PADA SISWA SISWI SD N 94 PALEMBANG TAHUN 2012 Listrianah Dosen Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Palembang ABSTRAK - Gambaran DMF-T Dan Tingkat Pencapaian PTI (Performed Treat

2 2 18

LAPORAN HASIL SURVEY KEPUASAN TERHADAP SISTEM PENGELOLAAN SDM DI LINGKUNGAN POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG TAHUN 2017

0 2 16

GAMBARAN KADAR Fe (BESI) PADA AIR TANAH DANGKAL (SUMUR) DI KECAMATAN SUKARAME PALEMBANG TAHUN 2012 Witi Karwiti Dosen Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Palembang

0 0 8

GAMBARAN JENIS NEMATODA USUS YANG TERDAPAT PADA PERMUKAAN TUBUH KECOA (Periplaneta americana) DI RUMAH MAKAN KECAMATAN SEBERANG ULU I KOTA PALEMBANG TAHUN 2010

0 1 13

GAMBARAN KADAR KLORIN PADA AIR PDAM DI PERUMNAS TALANG KELAPA PALEMBANG TAHUN 2011 Witi Karwiti Dosen Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Palembang

0 0 5