Perumusan Masalah

B. Perumusan Masalah

berbagai jenis pupuk, tingkat kematangan buah

1. Berapakah kadar vitamin C pada buah dan sebagainya (Winarno, 1980).

anggur hijau yang baru dibeli, yang Menurut Fatah dan Mursyidi, (1982)

disimpan pada suhu dingin (5C) dan penetapan kadar vitamin C dapat dilakukan

suhu kamar (25C), selama satu dengan berbagai metode. Tapi dalam

minggu?

menggunakan metode tersebut harus dipilih

2. Berapakah perbedaan kadar vitamin C agar dapat menghasilkan nilai kadar yang lebih yang terdapat pada buah anggur merah baik. Menurut Andarwulan dan Koswara, yang baru dibeli, yang disimpan pada (1992) metode 2,6-diklorofenol indofenol suhu dingin (5C) dan suhu kamar (25C), dapat menentukan jumlah vitamin C dalam selama satu minggu? buah-buahan dan sayur-sayuran dengan

ketepatan yang tinggi.

C. Tujuan Penelitian

Telah dilakukan penelitian penetapan kadar

1. Tujuan umum

vitamin C dengan metode 2,6-diklrofenol Mengukur kadar vitamin C pada buah indofenol oleh beberapa peneliti. Beberapa

anggur (Vitis vinifera L.) dengan peneliti tersebut adalah Ermawati (2011),

metode 2,6-diklorofenol indofenol. melakukan penetapan kadar vitamin C pada

2. Tujuan Khusus

daun katuk segar yang mengandung kadar

a. Mengukur kadar vitamin C pada vitamin C sebesar 14,41 ± 0,07 mg/100 gr,

buah anggur hijau yang baru dibeli, Yuliana, (2011) pada buah melon Rock

yang disimpan pada suhu dingin mengandung vitamin C sebesar 30,93 mg/100

(5C) dan suhu kamar (25C) selama

g, Lubis, (2012) pada buah mangga golek

satu minggu.

mengandung kadar vitamin C sebesar 21,97 ±

b. Mengukur perbedaan kadar vitamin 0,45 mg/100 mg dan Mahlizar, (2014) pada

C pada buah anggur merah yang baru buah nanas yang disimpan pada suhu dingin

dibeli, yang disimpan pada suhu (50C) mengandung kadar vitamin C sebesar

dingin (5C) dan suhu kamar (25C), 22,06933 mg/100 gr.

selama satu minggu. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik

D. Alat dan Bahan

untuk melakukan penetapan kadar vitamin C

1. Alat-alat

yang terdapat pada buah anggur hijau yang baru Alat-alat yang digunakan adalah:

dibeli, yang disimpan pada suhu dingin (5C)

a. Blender, neraca gram kasar, neraca dan suhu kamar (25C) selama satu minggu.

analitik, kertas perkamen, kertas Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

saring, Alumunium foil menganalisa kadar vitamin C dari ketiga buah

b. Labu ukur (pyrex) = 50 ml, 250 ml anggur yang di dapat di kota Palembang

c. Erlenmeyer(pyrex) = 100 ml, 500 ml tersebut dengan menggunakan metode titrasi

d. Corong (pyrex) = diameter 40 mm 2,6-diklorofenol indofenol karena menurut

e. Buret = 25 ml Andarwulan, (1992) selain larutan 2,6-

f. Pipet Volume = 2 ml diklorofenol indofenol lebih selektif terhadap

g. Pipet Tetes = 20 cm vitamin C, metode ini merupakan cara yang

242 ISSN 0126-107X

Ika Yuliana, Subiyandono. Penetapan Kadar Vitamin C Pada Anggur (vitis Vinifera L.) Dengan Metode 2,6-diklorofenol Indofenol

h. Gelas ukur (pyrex)

= 10 ml

d. Ta m b a h k a n l a r u t a n n a t r i u m

i. Beaker gelas (pyrex) = 100 ml bikarbonat yang tadi dibuat lalu

2. Bahan kocok sampai larut.

a. Asam oksalat

= 20 gr

e. Setelah larut, tambahkan air sampai

b. Asam askorbat

= 100 mg

tanda lalu saring larutan ke dalam

c. Natrium bikarnonat = 82 mg erlenmeyer bertutup dan dilapisi

d. Natrium 2,6 - diklorofenol indofenol alumunium foil. = 100 mg

4. Pembakuan larutan 2,6-Diklorofenol

e. Anggur hijau baru dibeli = 100 gr Indofenol (Ditjen POM, 1995)

a. Pipet 2 ml larutan vitamin C, suhu dingin (5C) = 100 gr

f. Anggur hijau yang disimpan pada

pindahkan ke dalam erlenmeyer

g. Anggur hijau yang disimpan pada yang berisi 5 ml asam oksalat 2%. suhu kamar (25C) = 100 gr

b. Titrasi dengan larutan 2,6- diklorofenol indofenol hingga warna

E. Prosedur Kerja

merah muda mantap yang bertahan 5

1. Pembuatan 500 ml Larutan Asam detik dan ulangi titrasi sampai 3 kali. Oksalat 2% (Ditjen POM,1995)

5. Penetapan Blanko (Ditjen POM, 1995)

a. Timbang ± 10 gram oksalat dengan

a. Isi erlenmeyer 100 ml dengan 2 ml timbangan gram kasar, masukkan ke

air, tambahkan 5 ml asam oksalat dalam labu erlenmeyer 500 ml dan

larutkan dengan air secukupnya.

b. Ti t r a s i d e n g a n l a r u t a n 2 , 6

b. Setelah larut, tambahkan air sampai diklorofenol indofenol hingga warna tanda. merah muda mantap yang bertahan 5

2. Pembuatan 50 ml Larutan Vitamin C detik dan ulangi titrasi sampai 3 kali.

Standar (Ditjen POM 1995)

6. Persiapan Sampel (AOAC,2002)

a. Timbang saksama 50 mg asam

a. Timbang ± 100 gr bahan dan askorbat dineraca analitik lalu

hancurkan dengan blender. masukkan ke dalam labu ukur 50 ml,

b. Timbang hasil bahan yang sudah larutkan dengan asam oksalat 2%

diblender.

secukupnya.

c. Timbang hasil blender ± 25 gr,

b. Setelah larut, tambahkan asam masukkan ke dalam labu ukur

oksalat 2% sampai tanda.

100 ml.

3. Pembuatan 200 ml larutan 2,6 -

d. Encerkan dengan penambahan asam Diklorofenol Indofenol (Ditjen

oksalat 2% sampai tanda. Kocok POM,1995) kuat. Saring dengan kertas saring dan

a. Timbang saksama 42 mg natrium filtrat pertama dibuang ± 20 bikarbonat, masukkan ke dalam labu ml,tampung filtratnya dalam labu erlenmeyer.

ukur 100 ml.

b. Tuangkan 50 ml air ke dalam labu

7. Analisa kadar Vitamin C (Ditjen POM, erlenmeyer, lalu kocok sampai larut

(larutkan natrium bikarbonat).

a. Pipet 2 ml filtrat dan masukkan ke

c. Timbang saksama 50 mg natrium dalam erlenmeyer 100 ml. 2,6-diklorofenol indofenol,

b. Tambahkan asam oksalat 2%. masukkan ke dalam erlenmeyer.

ISSN 0126-107X 243

Jurnal Kesehatan Volume X No. Desember 2015 2;

c. Titrasi dengan larutan 2,6-

rumus:

diklorofenol indofenol hingga warna merah muda mantap yang bertahan 5

detik, ulangi titrasi sampai 3 kali

Keterangan:

8. Perhitungan

Vt : Volume titrasi (ml)

a. Perhitungan Kesetaraan Pentiter 2,6-

Vb : Volume blanko (ml) Vl : Volume labu tentukur (ml)

Diklorofenol Indofenol

Vp : Volume pemipetan (ml)

Kadar larutan baku 2,6-diklorofenol Bs : Berat sampel (g) indofenol dinyatakan dengan

F. Variabel

kesetaraan dalam mg asam askorbat

1. Variabel Bebas (Independent Variabel) (Ditjen POM, 1995).

Variabel bebas adalah buah anggur Perhitungan kesetaraan dilakukan

hijau (Vitis vinifera L.) dengan rumus:

2. Variabel Terikat (Dependent Variabel) Variabel terikat adalah kadar Vitamin C.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERIL.dKU MENCUCI TANGAN DENGAN BENAR PADA SIS1VA KELAS V SDIT AN-NIDA' KOTA LUBT]KLINGGAU TAHUN 2013 Zuraidah, Yeni Elviani

0 1 5

Korelasi umur, pekerjaan, dan keberadaan kontainer dengan kejadian penyakit malaria di desa simpang Martapura wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan tahun 2014 – A. Gani

0 0 18

ABSTRAK FAKTOR.FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MUTU PELAYANAN KEPBRAWATAN PADA UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP MUARA DUA KECAMATAN MUARA DUA KABUPATBN OKU SELATAN 2014

0 0 23

FAKTOR.FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD DR.IBNU SOETOWO BATURAJA TAHUN 2014 – Suparno

0 0 10

PERBANDINGAN KEBIASAAN MENYIKAT GIGI SETELAH MAKAN PAGI PADA ANAK KELAS II SD ISLAM AZ-ZAHRAH DENGAN ANAK SDN 167 PALEMBANG TAHUN 2010 Listrianah Dosen Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemnekes Palembang ABSTRAK - Perbandingan Kebiasaan Menyikat Gigi Se

0 0 7

GAMBARAN DMF-T DAN TINGKAT PENCAPAIAN PTI (PERFORMED TREATMENT INDEX) PADA SISWA SISWI SD N 94 PALEMBANG TAHUN 2012 Listrianah Dosen Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Palembang ABSTRAK - Gambaran DMF-T Dan Tingkat Pencapaian PTI (Performed Treat

2 2 18

LAPORAN HASIL SURVEY KEPUASAN TERHADAP SISTEM PENGELOLAAN SDM DI LINGKUNGAN POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG TAHUN 2017

0 2 16

GAMBARAN KADAR Fe (BESI) PADA AIR TANAH DANGKAL (SUMUR) DI KECAMATAN SUKARAME PALEMBANG TAHUN 2012 Witi Karwiti Dosen Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Palembang

0 0 8

GAMBARAN JENIS NEMATODA USUS YANG TERDAPAT PADA PERMUKAAN TUBUH KECOA (Periplaneta americana) DI RUMAH MAKAN KECAMATAN SEBERANG ULU I KOTA PALEMBANG TAHUN 2010

0 1 13

GAMBARAN KADAR KLORIN PADA AIR PDAM DI PERUMNAS TALANG KELAPA PALEMBANG TAHUN 2011 Witi Karwiti Dosen Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Palembang

0 0 5