SELAMA SBSV

2. SELAMA SBSV

a. Acara

Ada banyak program acara di SBSV 2009. Beberapa program pokok dalam acara tersebut adalah: flag market games, CSR fun learning, Talkshow “Best Graduates Talent War”, mini workshop , Meet the Management: “A Global Indonesia Company”.

i. Flag Market games Flag market games merupakan permainan yang memadukan antara kecekatan, strategi dan kerja sama tim. Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok di mana masing- masing kelompok diserahi bahan mentah pembuat bendera dan diberi tugas untuk membuat serta menjualnya. Instruktur memberi tahu kapan waktu harga jual tinggi dan kapan harga jual tersebut rendah. Di lain waktu instruktur juga memberi tahu kapan harga bahan-bahan pembuat bendera tersebut naik dan turun. Peserta harus cerdas memutuskan kapan waktu yang tepat untuk membeli bahan mentah dan menjual bendera. Kelompok yang mendapat keuntungan tertinggilah yang menjadi pemenang dalam games tersebut.

Mengenai flag market games ini, sebagian besar responden mengaku excited dalam mengikutinya. Mereka mengaku belum Mengenai flag market games ini, sebagian besar responden mengaku excited dalam mengikutinya. Mereka mengaku belum

“..Menarik banget tuh gamesnya, baru ketemu sekali itu.. belajar berpikir cepat dan tepat.” (wawancara dengan Desy)

Sebagian besar peserta belum saling kenal satu sama lain pada saat games diadakan. Dengan keadaan itu, mahasiswa diharuskan mengikuti permainan penjualan bendera. Desy berpendapat bahwa games tersebut sangat menarik karena di dalamnya, ia dituntut untuk berpikir secara cepat dan tepat dengan orang-orang baru di kelompoknya.

Senada dengan apa yang diungkapkan oleh Desy, Hersynanda mengatakan bahwa games tersebut butuh strategi managemen dan penyesuaian dengan tim baru secara tepat. Peserta dituntut untuk tidak sekedar bermain tetapi menggunakan pemikiran strategi yang tepat dan terampil dalam bekerja sama dengan orang lain.

Pendapat senada diutarakan oleh Vita. Berikut pendapatnya secara lengkap;

“Nek menurutku bermanfaat ya, ya kalo pas itu aku mbatin kok ini kayak kita lagi mengikuti AMT ya (Achievement Motivation Training red), nek jual bendera itu kan strategi, butuh pemikiran dan kekompakan” (wawancara dengan Vita)

Bagi Vita, flag market games seperti sebuah training motivasi yang berbentuk pelatihan yang mengasah kerja sama dan strategi. Ia mengaku kegiatan tersebut sangat bermanfaat baginya.

Zaki bahkan mengungkapkan bahwa flag market games merupakan acara semacam acara pembuka untuk mengeratkan hubungan antar peserta. Berikut pendapatnya secara lebih lengkap;

“Wah itu asyik Mbak! Itu simulasi jadi membuat peserta belajar memenej usaha yang sangat bergantung pada pasar.. tegang, seneng.. Intinya semacam team building, jadi mengeratkan antarpeserta dan memecah kebekuan agar peserta seneng dulu, kesan pertama-lah sebelum program berikutnya yang lebih berat” (wawancara dengan Zaki)

Zaki mengaku sangat menikmati flag market games. Selain mendapat pembelajaran bagaimana memanage usaha, baginya kegiatan tersebut juga berfungsi untuk ice breaking atau memecah kebekuan antar peserta sebagai pembuka SBSV 09.

Pendapat yang agak berbeda diungkapkan oleh Ester. Ia lebih memfokuskan kesan acara tersebut kepada pelatihan penjualan. Ia mengatakan bahwa flag market games membuatnya Pendapat yang agak berbeda diungkapkan oleh Ester. Ia lebih memfokuskan kesan acara tersebut kepada pelatihan penjualan. Ia mengatakan bahwa flag market games membuatnya

Senada dengan apa yang diungkapkan Ester, Nacong juga berpendapat bahwa semua esensi marketing terangkum dalam permainan flag market games. Dalam permainan tersebut dipelajari dan dipraktekkkan kapan saat yang tepat bagi pengusaha untuk membeli barang baku dan menjualnya. Pengusaha harus menggunakan strategi dan pemikiran yang cerdas untuk dapat bertahan dan mendapatkan keuntungan.

Masih berkaitan dengan apa yang diungkapkan Nacong tentang usaha yang dilakukan oleh pengusaha untuk meraih keuntungan, Fitri mengungkapkan pendapatnya tentang flag market games;

“.Beugh, acara mantebs dah.. belajar jadi pengusaha dg segala resiko dari kondisi di lapangan dengan turun naiknya harga bahan baku dan produk... kelompok aku kan jadi yg terkaya...” (wawancaradenganFitri)

Fitri mengakui bahwa kegiatan tersebut sangat bagus, memberinya pembelajaran tentang bagaimana menjadi pengusaha. Namun usahanya dalam mengikuti acara tidak sia-sia karena kelompoknya mendapatkan keuntungan tertinggi di antara kelompok lainnya.

Sementara Siska memiliki pendapat lain. Ia mengaku bahwa kegiatan flag market games mengingatkannya kepada berbagai peluang yang ada di sekitar dan bagaimana memanfaatkannya.

Setelah sebagian besar mahasiswa best students mengaku excited dan senang dengan flag market games, dua orang best students tidak mengalami hal yang sama. Alfian mengatakan bahwa ia sudah sangat sering mengikuti acara semacam flag market games dan tidak ada hal baru yang ia temukan dengan permainan serupa untuk kesekian kalinya.

Sedangkan Puji Lestari tidak berkesempatan mengikuti flag market games. Hal tersebut dikarenakan ia sakit di hari pertama sehingga tidak mampu mengikuti jalannya beberapa acara.

Jadi berdasarkan persepsi informan peserta SBSV 09, flag market games memberikan manfaat pembelajaran agar mahasiswa mampu berpikir cepat, kreatif dan menyesuaikan diri terhadap orang-orang baru. Pendapat ke dua adalah bahwa kegiatan tersebut sebagai sarana penyelenggara untuk memberikan pembelajaran tentang marketing untuk mendapatkan keuntungan. Pendapat selanjutnya adalah bahwa kegiatan semacam itu sudah sering diadakan, tidak ada hal baru yang dapat ditemukan di sana.

ii. CSR fun learning

Acara selanjutnya adalah CSR fun learning. CSR fun learning dibagi menjadi empat kegiatan. Yang pertama adalah kunjungan di MPS Prigen dan CSR overview yang juga disebut CSR observation dan praktek, yang ke-dua diskusi kelompok, yang ke- tiga presentasi, dan acara ke-empat adalah penilaian dan penghargaan.

Persepsi para best students terbagi menjadi beberapa kelompok. Vita misalnya, ia menanggapi positif berbagai kegiatan dalam CSR fun learning. Berikut pendapat dari Vita mengenai kegiatan bernama CSR observation;

“Di Prigen lumayan menarik karena bisa melihat secara langsung proses pengolahan rokok mesin dan tangan. CSR overview sebenarnya menarik tapi kurang dikemas secara atraktif dan hemat waktu.... Jelas menambah pengetahuan tentang 'produk-produk' CSR nya SAMPOERNA, terjun langsung ke lapangan bisa melihat realitanya yang menjadi bahan evaluasi dan bisa berinteraksi langsung dengan masyarakatnya tg terlibat.” (wawancara dengan Vita)

Kunjungan di MPS Prigen menarik bagi Vita karena kunjungan tersebut memberinya kesempatan untuk menyaksikan proses pembuatan rokok secara langsung. Sementara itu ia memberikan catatan untuk acara CSR overview yaitu agar acara tersebut lebih dikemas secara menarik dan hemat waktu. Sementara untuk acara CSR observation and Practice, Vita kembali menyatakan tanggapan positifnya. Vita mengaku pengetahuannya tentang kegiatan CSR yang dilakukan oleh PT HM Sampoerna Kunjungan di MPS Prigen menarik bagi Vita karena kunjungan tersebut memberinya kesempatan untuk menyaksikan proses pembuatan rokok secara langsung. Sementara itu ia memberikan catatan untuk acara CSR overview yaitu agar acara tersebut lebih dikemas secara menarik dan hemat waktu. Sementara untuk acara CSR observation and Practice, Vita kembali menyatakan tanggapan positifnya. Vita mengaku pengetahuannya tentang kegiatan CSR yang dilakukan oleh PT HM Sampoerna

Setelah melakukan observasi, para best students kemudian diminta untuk melakukan presentasi. Mengenai sesi presentasi tersebut, Vita berpendapat sebagai berikut;

“Seru melihat berbagai 'style' temen-temen presentasi, kedua ada wawasan baru tentang 'produk/ objek' yang tidak kita observasi.” (wawancara dengan Vita)

Dikarenakan masing-masing best student hanya diberi kesempatan untuk mengobservasi satu kegiatan CSR, maka para best students dapat mempelajari kegiatan CSR lain melalui presentasi rekan-rekan dari kelompok lain. Hal tersebut diakui Vita merupakan wawasan yang hanya bisa ia dapatkan melalui acara presentasi di SBSV 09. Selain itu ia juga merasakan keasyikan tersendiri dengan menonton gaya teman-teman dalam presentasi.

Seperti halnya Vita, Nacong juga memiliki tanggapan yang positif terhadap CSR fun learning. Berikut pendapatnya tentang CSR observation ;

“Bisa memberikan pemahaman kepada saya tentang proses pembuatan rokok dan hubungan langsung perusahaan kepada masyarakat sekitar” (wawancara dengan Nacong)

Nacong mengatakan bahwa dalam kegiatan CSR observation , acara kunjungan ke MPS Prigen memberinya pemahaman tentang proses pembuatan rokok. Selain itu melalui kegiatan tersebut, ia juga dapat melihat secara langsung hubungan perusahaan dan masyarakat yang diwujudkan dengan perusahaan mitra. Sementara tentang Enterpreneurship Training center di SETC , Nacong berpendapat bahwa kegiatan tersebut sangat inspiratif. Hal tersebut karena sesi enterpreneurship training membuatnya semakin menyadari bahwa dirinya mempunyai banyak potensi dan tidak harus bekerja kepada orang lain. Singkatnya, bagi Nacong, sesi tersebut dapat memberinya kesempatan untuk mengenal langsung kegiatan CSR di PT HM Sampoerna. Menurutnya, sesi tersebut merupakan proses pembelajaran yang sangat efektif.

Kemudian saat menyoroti tentang Presentation dalam CSR fun learning, Nacong berpendapat bahwa sesi tersebut sangat aktrakti dan komunikatif. Sangat atraktif karena ia berkesempatan melakukan presentasi sekaligus melihat teman-teman best students lainnya melakukan presentasi dengan gaya yang atraktif. Cara penyampaian para best students pun sangat komunikatif sehingga dapat dipahami oleh semua pihak baik itu para best students yang lain maupun pihak pelaksana CSR dari PT HM Sampoerna.

Zaki juga memiliki pendapat yang senada dengan Nacong. Berikut pendapatnya tentang CSR observation; “Overall menyenangkan, benar-benar belajar apa

yang dilakukan perusahaan baik di dalam maupun di luar, bagaimana mereka menjalin relasi dengan masyarakat

sekitar... Belajar ga punya malu mbak untuk mengembangkan usaha, soale kon dodolan.” (wawancara dengan Zaki)

Zaki mengakui bahwa kedua sesi yang diikutinya tersebut sangat menyenangkan karena ia dapat belajar tentang realisasi dari internal dan eksternal relationship yang selama ini dibangun oleh perusahaan. Zaki juga mengaku mendapatkan pelatihan lebih tentang apa yang menjadi hobinya selama ini yaitu berdagang. Dalam CSR obsevation ia juga berkesempatan untuk mengunjungi UKM Center. Dalam kunjungan dan observasi tersebut, ia mendapatkan pelatihan tentang bagaimana berjualan yang baik. Hal tersebut sangat sesuai dengan ketertarikan Zaki di dalam hal berdagang yang selama ini ia miliki. Dari sesi tersebut, Zaki menjadi semakin mantap untuk mengembangkan kemampuannya dalam berwirausaha tersebut.

Berikut pendapat Zaki mengenai sesi presentasi CSR fun learning ; “Pas presentasi bagus coz belajar dan tahu dari

semua program. Itu bagus coz kita kan diposisikan seperti konsultan jadi kita belajar menilai kelebihan dan kekurangan program mereka dan memberi motivasi” (wawancara dengan Zaki)

Melalui presentasi yang dilakukan oleh semua kelompok best students, Zaki mengaku wawasannya bertambah terutama tentang kegiatan CSR selain di UKM Center. Selain itu ia dapat belajar untuk menilai kelebihan dan kekurangan program CSR PT HM Sampoerna yang telah berjalan selama ini serta memberi motivasi bagi pihak perusahaan sebagai pelaksana.

Mengamini apa yang diungkapkan oleh rekan-rekannya sebelumnya, Ester mengungkapkan pendapatnya sebagai berikut; “Awesome. Aku ga nyangka ternyata walau

perusahaan rokok mereka ternyata peduli juga sama lingkungan mulai dari perpustakaan, pengembangan produk, sampoerna rescue dan lain-lain. Menurutku itu sangat masuk akal untuk dilakukan sebagai bahan untuk balancing kali yah karena produk utama mereka kan rokok.” (wawancara dengan Ester)

Melalui CSR fun learning, Ester mengetahui berbagai kegiatan CSR PT HM Sampoerna. Dengan berbagai kegiatan CSR tersebut, Ester mengakui bahwa dirinya terkesan dengan kepedulian PT HM Sampoerna terhadap lingkungan. Namun bagaimanapun ia menganggap hal tersebut sangat logis karena digunakan sebagai menyeimbangkan apa yang diproduksi perusahaan.

Sedikit berbeda dengan Ester yang menilai lebih kepada hubungan perusahaan dan masyarakat, Hersynanda menilai CSR fun learning lebih kepada pelatihan leadership;

“Ya kalo yang tentang CSRnya yang tentang Sampoerna Rescue ada yang di padi SRI, mungkin itu lebih “Ya kalo yang tentang CSRnya yang tentang Sampoerna Rescue ada yang di padi SRI, mungkin itu lebih

Saat CSR observation , Hersynanda mendapatkan Sampoerna Rescue dan lokasi pengembangan padi SRI. Dari kegiatan tersebut ia merasa mendapatkan pembelajaran mengenai kemampuan kerja sama dan kepemimpinan. Hal tersebut karena ia dan para best students lain ditempatkan menjadi satu kelompok dengan orang-orang yang tidak ia kenal sebelumnya dan harus mampu menghasilkan saran, kritik dan solusi terhadap kegiatan CSR yang dimiliki oleh PT HM Sampoerna. Sehingga Hersynanda menekankan pembelajaran mengenai teamwork dan leadership tersebut di sesi CSR fun learning.

Sementara itu, berikut pendapat yang dimiliki oleh Siska tentang PT HM Sampoerna; “CSRnya oke banget aku suka konsepnya.....selain

itu kalo kita ingin membuat suatu usaha atau korporasi, sampoerna memberi contoh untuk melaksanakan tanggung jawab sosial karena yang aku liat perusahaan lain selain Sampoerna dan satu lagi perusahaan rokok lain CSRnya ga semaju mereka ” (wawancara dengan Siska)

Bagi Siska, melalui sesi CSR fun learning ia bisa mempelajari praktek CSR PT HM Sampoerna. Menurutnya, praktek CSR perusahaan sudah sangat maju dan pantas untuk dicontoh oleh perusahaan lain di seluruh Indonesia.

Ungkapan Siska tersebut diamini oleh Fitri. Berikut pendapat Fitri; “Menyita tenaga sangad tapi bener-bener kurang

waktu kalau untuk dapat ikutan semuanya dengan detail.. Iya karena belum semua terkunjungi dengan optimal, waktu kunjungan dah abis, dah naek bis, pastinya..gambaran secara umum oke kok, dengan waktu yang limit semua bisa terangkum dan bisa ngasih gambaran ke kita tentang CSR Sampoerna yang sangat peduli dengan lingkungan sekitar..baik masyarakat, maupun lingkungan alam semua jadi satu..hebat. ” (wawancara dengan Fitri)

Menurut Fitri, meskipun sesi CSR fun learning dilaksanakan dalam waktu yang sangat singkat, secara umum apa yang ingin disampaikan perusahaan dapat ditangkap dengan baik oleh para best students. Dari kegiatan di sesi CSR fun learning, Fitri belajar bahwa PT HM Sampoerna memiliki kegiatan CSR berkualitas yang dapat mewujudkan rasa kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sekitar dengan baik.

Sementara di sisi lain, best students memberikant tanggapan berbeda tentang CSR fun learning. Hal tersebut seperti apa yang disampaikan oleh Desy;

“It was really fun learning!! Ga Cuma tau kegiatan dalam Sampoerna ke masyarakat tapi juga menambah pengetahuan dari masing-masing bagian itu, itu juga bagus Cuma panasnya aja yang pol terus pas materi di dalam ruang sebelum kita keliling agak membosankan, kurang menarik minat, he..” (wawancara dengan Desy)

Menurut pendapat Desy, sesi CSR fun learning benar-benar menyenangkan di mana ia dapat belajar tentang kegiatan CSR Menurut pendapat Desy, sesi CSR fun learning benar-benar menyenangkan di mana ia dapat belajar tentang kegiatan CSR

Puji Maharani juga memberikan apresiasi terhadap kegiatan CSR fun learning tetapi ia memberikan sedikit tanggapa terhadap sesi prentasi. Menurutnya, waktu yang dialokasikan untuk sesi presentasi kurang dan membuat sesi tersebut kurang efektif.

Namun Alfian tidak begitu terkesan dengan sesi CSR fun learning karena menurutnya, ia sudah sering melakukan kegiatan serupa.

Jadi dari pendapat para informan, dapat disimpulkan bahwa persepsi para best students mengenai kegiatan CSR fun learning terbagi menjadi dua, yang pertama adalah sepenuhnya berpendapat bahwa kegiatan tersebut menunjukkan kepedulian PT HM Sampoerna terhadap lingkungan. Pendapat ke dua mengatakan bahwa acara perlu untuk lebih dikemas lebih baik lagi di beberapa sisi.

iii. Talkshow “Best Graduates Talent War” Permasalahan yang dihadapi oleh sebagian besar lulusan universitas di Indonesia adalah persaingan untuk mendapatkan lapangan pekerjaan. Seperti yang kita ketahui, terdapat banyak sekali angkatan kerja di Indonesia namun hanya sedikit lapangan pekerjaan yang tersedia.

PT HM Sampoerna menangkap fenomena tersebut. Kemudian dalam rangkaian acara Sampoerna Best Student Visit, mereka mengadakan talkshow yang berjudul “Best Graduates Talent War”. Talkshow dengan informan para eksekutif HRD Sampoerna tersebut membahas mengenai berbagai hal. Beberapa di antaranya adalah kriteria pelamar kerja seperti apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan saat ini, bagaimana persiapan yang baik dalam melamar kerja, dan lain sebagainya.

Mahasiswa merasa talkshow tersebut bermanfaat karena rata-rata, para best students merupakan mahasiswa yang sedang belajar di semester akhir. Sebagian peserta memang mengaharapkan sesi ini.

Mahasiswa mendapat banyak wawasan dan informasi tentang tenaga kerja seperti apa yang sebenarnya diinginkan oleh perusahaan besar. Hal tersebut bermanfaat bagi mahasiswa untuk persiapan menghadapi dunia kerja. Seperti pendapat yang diungkapkan oleh Ester berikut ini;

“.... useful banget, aku lebih bijak dalam menyusun CV sama lebih tau gimana harus bertindak ketika diwawancarai dan bagaiman seharusnya performance aku ketika direkrut kerja” (wawancara dengan Ester)

Ester merasakan bahwa sesi talkshow tersebut sangat berguna. Apalagi informasi tersebut disampaikan langsung oleh HRD perusahaan perusahaan sebesar PT HM Sampoerna. Dari kegiatan tersebut, Ester Ester merasakan bahwa sesi talkshow tersebut sangat berguna. Apalagi informasi tersebut disampaikan langsung oleh HRD perusahaan perusahaan sebesar PT HM Sampoerna. Dari kegiatan tersebut, Ester

Sedangkan Fitri mengaku memang telah sangat menunggu sesi talkshow tersebut. Dari kegiatan tersebut ia mengaku mendapatkan berbagai tips dan trik yang bermanfaat dalam mencari pekerjaan. Fitri mendapatkan informasi penting terutama tentang proses wawancara dalam melamar pekerjaan, mengapa orang-orang gagal dalam sesi tersebut dan sebagainya. Hal tersebut dapat ia pergunakan sebagai pengetahuan dalam melamar pekerjaan di kemudian hari.

Nacong mendukung apa yang diungkapkan oleh ke dua rekannya sebelumnya. Ia mengatakan bahwa sesi talkshow best graduates talent war memberikannya banyak bekal untuk persiapan menghadapi dunia kerja seusai kuliah nanti.

Hersynanda bahkan memberikan tambahan dari apa yang dinyatakan oleh ketiga rekannya. Berikut pendapatnya;

“..tepat sasaran karena rata-rata yang diundang semester-semester menengah akhir jadi pas untuk persiapan kerja” (wawancara dengan Hersynanda)

Menurut Hersynanda, talkshow tersebut sangat tepat untuk diberikan kepada para best students karena rata-rata best students sedang belajar di semester akhir. Para best students memang sedang dalam masa persiapan untuk menghadapi dunia kerja.

Mengenai talkshow tersebut Zaki mengungkapkan pendapatnya sebagai berikut;

“Oke juga, kita bisa tanya-tanya dan dijelaskan tentang proses seleksi dan recruitment di sana. Bisa buat siap-siap kalau ada yang mau daftar atau daftar ke perusahaan lain coz secara general sistemnya hampir sama.. Iya itu jadi tahu sebleum kita daftar sebaiknya kita pelajari dan cari pengalaman dari orang- orang yang sudah kerja diperusahann tersebut atau perusahaan lain... Nggak formalitas, benar-benar dapat kok... Oya, tentang CV ternyata yang dibaca yang penting-penting aja jadi nggak usah penjang-panjang” (wawancara dengan Zaki)

Zaki berpendapat bahwa dari kegiatan tersebut ia mendapat informasi tentang proses recruitment di perusahaan sebesar PT HM Sampoerna. Menurut Zaki, sistem penerimaan pegawai baru di perusahaan hampir sama jadi dengan mengikuti sesi tersebut ia merasa mendapatkan pengetahuan penting. Ia mendapatkan sharing pengalaman dari orang-orang berpengalaman serta informasi yang diperlukan dalam melamar pekerjaan.

Alfian mengamini apa yang diungkapkan oleh Zaki. Baginya Best Graduates talents war talkshow sangat bermanfaat untuk kesiapan melamar kerja.

Siska menyoroti sesi talkshow tersebut dari sisi lain. Ia lebih melihat sesi tersebut sebagai sarana sebuah perusahaan memberi tahu tentang calon tenaga kerja yang mereka cari.

“...bagus jadi buka wawasan, peluang apa yang terbuka untuk kita masuk ke perusahaan besar... jadi tahu kalo “...bagus jadi buka wawasan, peluang apa yang terbuka untuk kita masuk ke perusahaan besar... jadi tahu kalo

Menurut Siska, sesi tersebut membuka wawasan dan pengetahuannya tetntang peluang-peluang yang tersedia di perusahaan besar. Ia juga mendapat informasi tentang kriteria calon tenaga kerja seperti apa yang sebenernya dibutuhkan oleh perusahaan besar.

Puji Maharani mendukung pendapat Siska. Berikut pendapatnya lebih lengkap tentang talkshow Best Graduates talents war;

“.. Memberikan sudut pandang lain tentang proses rekruitmen. Biasanya kan kita bertanya-tanya proses dan kriterianya seperti apa, lewat talkshow itu kita bisa tahu langsung dari direksinya” (wawancara dengan Puji Maharani)

Pertanyaan yang di benak para calon pencari kerja selama ini adalah seperti apa proses rekruitmen di perusahaan. Ketika biasanya mereka mendapatkan informasi dari para pencari kerja, kali ini best students justru mendapat informasinya langsung dari direksi yang biasa menyeleksi calon tenaga kerja. Menurut Puji, hal tersebut memberikan informasi penting dari sudut pandang berbeda tentang bagaimana dan apa yang diinginkan oleh perusahaan.

Namun di lain pihak, pengemasan acara ini dinilai masih kurang. Vita mengungkapkan bahwa talkshow tersebut belum cukup mengcover pertanyaan yang dimilikinya selama ini tentang proses rekruitmen calon Namun di lain pihak, pengemasan acara ini dinilai masih kurang. Vita mengungkapkan bahwa talkshow tersebut belum cukup mengcover pertanyaan yang dimilikinya selama ini tentang proses rekruitmen calon

“Sebenernya acaranya bagus isinya..cuma kemasannya kurang menarik..agak membosankan, aku sih ngantuk waktu itu dengerinnya..cara penyampaiannya..” (wawancara dengan Desy)

Menurut Desy, esensi dari talkshow tersebut sebenarnya bagus. Namun kemasannya agak membosankan sehingga peserta mengantuk mengikutinya.

Jadi kesimpulan jawaban dari para informan adalah bahwa Seorang informan mengatakan bahwa adalah bahwa acara tersebut masih kurang menjawab banyak pertanyaannya terutama tentang proses rekruitmen sementara informan yang lain berpendapat kemasan acara yang masih kurang menarik. Namun sebagian besar informan menyatakan bahwa talkshow tersebut bermanfaat. Bagi mereka, sesi tersebut dapat memberikan bekal pengetahuan lebih banyak bagi best students dalam persiapan melamar pekerjaan. Kemudian sesi tersebut memberi tahu para best students tentang peluang yang bisa mereka raih di perusahaan besar dan informasi proses rekruitment calon tenaga kerja dari sudut pandang direksi perusahaan.

iv. mini workshop Mini workshop yang diberikan di SBSV 09 merupakan salah satu sesi yang mengasah pemikiran para best students.

Simulasi yang dimaksud adalah best students diposisikan menjadi orang yang tersesat di sebuah pulau. Kemudian mereka diminta untuk memilih barang-barang apa yang mereka perlukan untuk bertahan hidup dengan meranking pentingnya barang tersebut dari satu hingga sepuluh. Para best students kembali dibagi dalam kelompok dengan orang-orang yang belum mereka kenal dengan baik. Dengan sendirinya, dalam kelompok tersebut akan muncul para pemimpin dan orang-orang yang kreatif. Sementara dialog interaktif membahas tentang apa yang diinginkan atau diharapkan oleh para calon tenaga kerja dari calon perusahaan yang akan mereka masuki.

Ketika ditanyai persepsinya tentang mini workshop tersebut, para best students memberikan tanggapan mereka. Hersynanda menyatakan bahwa materi yang diberikan di sesi ini tepat sasaran. Hal tersebut dikarenakan peserta penerima materinya merupakan mahasiswa pilihan yang nantinya memberikan pengaruh saat kembali ke kampus mereka masing-masing. Hersynanda menekankan pembelajaran tentang kepemimpinan pada sesi ini di mana dalam sebuah kelompok baru pasti akan muncul seorang pemimpin dan orang lain dalam kelompok tersebut harus membuang ego dan rela untuk dipimpin.

Sedangkan Desy memberikan tanggapan yang berbeda. Bagi Desy, sesi mini workshop berguna untuk menggali lebih Sedangkan Desy memberikan tanggapan yang berbeda. Bagi Desy, sesi mini workshop berguna untuk menggali lebih

Mendukung apa yang disampaikan Desy, Puji berpendapat bahwa mini workshop yang diadakan di SBSV 09 lebih ke arah menggali potensi para best students. Puji berpendapat bahwa dari acara tersebut para best students dapat lebih mengenali potensi yang mereka miliki dan mengembangkannya.

Fitri memberikan pendapat yang senada dengan apa yang disampaikan rekannya. Berikut pendapatnya; “.....penuh siasat strategi dan persiapan untuk

melakukan sesuatu dengan kerjasama... penuh pemikiran yang sangat tajam dan kritis“(wawancara dengan Fitri)

Bagi Fitri, mini workshop merupakan acara yang menuntut strategi dan pemikiran yang cerdas. Selain itu para peserta juga dituntut kerja sama yang baik dalam memecahkan masalah.

Menurut Siska, materi yang diberikan pada mini workshop merupakan cerminan dari kegiatan best students sehari-hari. Namun sesi tersebut secara tidak langsung memberikan pelatihan kepemimpinan bagi para best students sendiri.

Sementara itu, Vita lebih memfokuskan pendapatnya kepada dialog interaktif tentang dunia kerja. Ia menyatakan bahwa mini workshop yang diberikan di SBSV bagus karena sesi tersebut dapat mengcover pertanyaan mahasiswa tentang dunia kerja.

Menanggapi tentang mini workshop, Zaki memberikan pendapatnya;

“Itu oke, coz kita diminta merancang kan? Jadi kita belajar internal kalau kita dalam perusahaan. Belajar kreatif” (wawancara dengan Zaki)

Zaki menganalogikan games simulasi dengan manajemen di perusahaan. Menurutnya, sesi mini workshop memberikan banyak manfaat karena memberikan pembelajaran tentang bagaimana memanage sebuah internal perusahaan. Mendukung pendapat dari rekan-rekan sebelumnya, Nacong berpendapat bahwa sesi mini workshop merupakan sesi yang bagus baginya.

Di sisi lain, Alfian dan Ester memiliki pendapat yang berbeda. Berikut pendapat yang dinyatakan oleh Alfian; “Cukup bagus, dlm artian memang konten acaranya

aku blm prnh dapat. Tp gak terlalu mengena..krn mgkn aku sering ikt kegiatan-kegiatan serupa di tempat laen.” (wawancara dengan Alfian)

Alfian mengatakan bahwa jenis sesi tersebut sudah sering dilaksanakan oleh pihak lain sehingga ia tidak begitu terkesan. Lebih lanjut, ia tidak terlalu mendapatkan tujuan dari acara tersebut.

Mendukung apa yang diungkapkan oleh Alfian, Ester menyatakan bahwa sesi mini workshop masih terasa kurang baginya. Hal tersebut seperti apa yang ia ungkapkan berikut ini;

“aku sih ga terlalu dapat maknanya karena terakhir kita hanya dikasi tau jawabannya aja dan ga dijelaskan “aku sih ga terlalu dapat maknanya karena terakhir kita hanya dikasi tau jawabannya aja dan ga dijelaskan

Ester lebih menekankan kekurangpuasannya terhadap mini workshop karena tidak adanya penjelasan yang memadahi dari pihak trainer tentang jawaban. Ia menginginkan penjelasan tentang mengapa pilihan tertentu dipilih sebagai jawaban dari games simulasi yang diberikan.

Jadi kesimpulannya adalah; dua orang informan mengatakan bahwa sesi tersebut tidak mengena karena sudah sering mengikuti kegiatan serupa, alasan dari informan lain adalah karena kurangnya penjelasan tentang tujuan dan jawaban dari materi. Namun seperti acara yang lain, sebagian besar informan mengaku bahwa sesi tersebut berhasil karena tepat sasaran, yang ke dua adalah bahwa sesi tersebut menggali kreatifitas best students.

v. Meet the Management: “A Global Indonesia Company” Sebagai sebuah korporasi yang besar, PT HM Sampoerna memiliki jajaran direksi. Dalam SBSV ini, direksi perusahaan tersebut berkesempatan untuk berdialog langsung dengan mahasiswa.

Menanggapi sesi tersebut, mahasiswa memiliki jawaban yang beragam. Sebagian best students mengaku terkesan dengan sesi meet the management ini, seperti apa yang dirasakan Ester;

“....wow, ternyata pimpinan-pimpinan sampoerna itu jenius-jenius banget, memang benar-benar orang terpilih dan layak kerja disana....kalo aku iya, aku jelas banget dengan penjelasan mereka” (wawancara dengan Ester)

Ester berpendapat bahwa sesi tersebut sangat menarik. Ia terkesan dengan cara direksi PT HM Sampoerna mengisi acara tersebut. Menurutnya, para direksi PT HM Sampoerna merupakan orang-orang yang cerdas, hebat dan mereka mampu menjawab pertanyaan yang diajukan para best students dengan baik dan jelas.

Pendapat Ester tersebut senada dengan apa yang dinyatakan oleh Fitri. “ya okelah untuk memperkenalkan perusahan dan

produknya serta jajaran dan stafnya... paling gak tau lahg bos-bos sampoerna..... bisa mengajukan pertanyaan pula kan ? ..... ya pertanyaanku dijawab dg sangat baik... kalo gak salah pertanyaanku waktu itu tentang kapan sih merek rokok itu harus berganti atau diganti... jawabannya kalo udah gak laku lagi..... itu intinya sesuai dengan standar dari sampoerna dari tingkat penjualan dan minat di pasaran....” (wawancara dengan Fitri)

Menurut Fitri, acara meet the management digunakan oleh PT HM Sampoerna sebagai media untuk mengenalkan perusahaan termasuk di dalamnya para jajaran direksi dan produknya. Ia merasa jawaban bagi pertanyaannya sangat memuaskan. Dari jawaban tersebut, ia menyimpulkan bahwa penjualan produk yang selama ini dilakukan oleh PT HM Sampoerna sudah memenuhi standar dan sesuai dengan minat di pasaran.

Sementara Nacong dan Vita mengaku mendapatkan informasi dari sesi tersebut. Nacong misalnya, ia merasa mendapat informasi tentang sejarah PT HM Sampoerna, perkembangan perusahaan ke depan dan proses merger (akuisisi) yang terjadi. Para direksi menerangkan hal tersebut dengan jelas sehingga ia mendapatkan pemahaman yang baik mengenai perusahaan.

Vita juga mengaku mendapatkan informasi penting selama sesi tersebut. Berikut pendapatnya;

“Bagus, karena mengupas luar dalam Sampoerna yang selama ini hanya bisa baca di media, kini bisa sharing langsung dg managemennya.” (wawancara dengan Vita)

Bagi Vita, sesi meet the management istimewa. Hal itu dikarenakan sesi tersebut memberi kesempatan kepada para best students untuk berdialog dengan direksi PT HM Sampoerna setelah selama ini hanya bisa melakukannya melalui media massa. Tentu saja lebih banyak informasi tentang perusahaan yang dapat digali oleh para best students dalam sesi tersebut.

Alfian juga berpendapat bahwa sesi tersebut memberikan informasi baginya. Hanya saja informasi yang didapatkan hanyalah tentang PT HM Sampoerna, dan implikasi produk mereka dari sudut pandang perusahaan.

Pendapat lain disampaikan oleh Puji Maharani, Desy, dan Pendapat lain disampaikan oleh Puji Maharani, Desy, dan

“Management berupaya mendekatkan diri dengan best student yang diharapkan akan bergabung dengan perusahaan, sehingga dapat tercipta mutual understanding di antara kedua pihak. sayangnya, upaya management untuk dapat menjadi lebih accessible itu terkendala minimnya waktu, padahal respon best student sangat positif.” (wawancara dengan Puji Maharani)

Puji maharani berpendapat bahwa sesi meet the management merupakan salah satu upaya PT HM Sampoerna untuk menarik minat para best students bergabung dengan perusahaan. Hal tersebut mendapat respon positif dari para peserta dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan dan antusiasme para peserta. Namun upaya yang positif tersebut terkendala dengan sedikitnya waktu yang disediakan.

Desy mengamini apa yang telah disampaikan oleh Puji Maharani. Berikut pendapatnya; “yang itu cukup menarik juga, karena kan kita bisa

tanya-tanya tentang Sampoerna juga, trus dapat penjelasan langsung dari pihak yang sesuai, jadi ajang sesuai nyampein pendapat kita juga kan tentang industri rokok.......Belum nan, untuk jawaban atau tanggapan sih cukup tapi waktunya kurang. Kayak aku waktu itu mau tanya tapi ga ada waktu lagi.” (wawancara dengan Desy)

Menurut Desy, acara meet the management menarik karena best students berkesempatan untuk melakukan dialog dengan direksi PT HM Sampoerna. Namun tanggapan atau jawaban yang diberikan oleh pihak direksi masih kurang karena waktu terbatas.

Sementara menurut Hersnynanda, karena keterbatasan waktu di sesi tersebut, permasalahan yang dibahas masih terlalu general. Direksi hanya menjelaskan hal-hal yang bersifat umum tentang PT HM Sampoerna sehingga kurang fokus atau spesifik. Hal tersebut disayangkan karena kesempatan untuk bertemu dengan direksi PT HM Sampoerna tidak selalu ada.

Umumnya persepsi mengenai acara itu positif karena mahasiswa berkesempatan menanyakan banyak hal mengenai manajemen perusahaan dan rokok. Ketika ditanya apakah jawaban yang diberikan direksi memuaskan penanya, tanggapan mereka secara umum kurang puas.

Mengenai permasalahan yang dibahas di meet the management tersebut, tanggapan disampaikan oleh Hersynanda; “Acaranya baik tapi waktu itu agenda yang

dibicarakan kurang fokus, masih tentang perusahaan Sampoerna

(wawancara dengan Hersynanda) Sebagian lain best students berpendapat bahwa pengemasan

secara umum”

acara tersebut masih cenderung membuat peserta mengantuk. Hal tersebut seperti disampaikan oleh Zaki;

“Overall menarik, tapi ngantuk. Mereka jawabnya nge-les dan kurang memuaskan peserta to. Iya, Maksud mereka jelasin tentang peran perusahaan, tapi ketoke best students- nya padha kreatif.” (wawancara dengan Zaki)

Bagi Zaki, para direksi seperti sudah mengatur jawaban dari awal. Jawaban yang mereka berikan hanya sebatas formalitas saja

Senada dengan apa yang dinyatakan oleh Zaki, Siska mengaku juga mengantuk saat mengikuti sesi tersebut. “Hampir sama sih kesannya, maaf waktu itu rada

ngantuk .... ya, CSR nya bagus banget walaupun mereka ga bisa menghindari hujatan tentang rokok... waktu yang di rungkut iya ngantuk” (wawancara dengan Siska)

Kesan siska terhadap sesi talkshow yang diadakan di SBSV

09 hampir sama yaitu agak membosankan dan membuat peserta mengantuk. Meskipun kegiatan CSRnya bagus, menurut Siska, di sesi tersebut terlihat bahwa sebagai perusahaan rokok, PT HM Sampoerna tetap tidak bisa menghindari sikap negatif yang ditunjukkan oleh sebagian masyarakat.

Dua orang informan mengatakan bahwa jawaban manajemen PT HM Sampoerna masih kurang memuaskan. Selain itu waktu yang diberikan untuk tanya jawab masih relatif kurang. Sementara sebagian besar best students yang lain mengaku positif terhadap sesi tersebut. Mereka yang positif berpendapat bahwa sesi tersebut menunjukkan eksistensi para pimpinan PT HM Sampoerna yang hebat. Selain itu, mereka berpendapat bahwa sesi tersebut berupa informasi tentang perusahaan yang menambah wawasan para best students.

vi. Keseluruhan acara SBSV 09 Setelah ditanyai tentang persepsi mereka tentang acara demi acara yang mengikuti, para best students kemudian ditanyai

Sebagian besar peserta menyatakan bahwa acara secara keseluruhan, SBSV 09 berhasil baik dan positif. Hal tersebut seperti yang diutarakan oleh Alfian;

seruuu...asyiik ... Kalo keseluruhan..ya keren lah..!!!... Pesertanya aja keren- keren...” (wawancara dengan Alfian)

“Cukup

menarik...

Menurut Alfian, secara keseluruhan SBSV 09 merupakan acara yang menarik dan menyenangkan. Sesi-sesi yang dilaksanakan dan fasilitas yang diberikan cukup membuat mahasiswa dari universitas Brawijaya ini mengakui keberhasilan acara tersebut.

Ester bahkan menganggap bahwa SBSV 09 merupakan salah satu momentum di hidupnya yang sangat berharga. “Amazing! Pengalaman yang tak terlupakan dan

menyenangkan banget, keren dan fantastis, fasilitas yang diberika top markotop, learningnya juga dapet” (wawancara dengan Ester)

Ester mengaku mendapatkan paket yang lengkap di acara SBSV 09. Ia mendapat sebuah pngalaman tak terlupakan sebagai seorang best students. PT HM Sampoerna memberinya kesempatan untuk mengikuti rangkaian acara yang memberikan pembelajaran berharga dan berkualitas, serta mendapat fasilitas yang terbaik.

Fitri mengungkapkan apa yang dirasakannya dalam mengikuti acara SBSV 09 melalui ungkapan berikut ini;

“Ehm sesuai quote aku di SBSV 09, So great, so funtastic, so unique, so here we are best students "MUANTEP REK"” (wawancara dengan Fitri)

Di mata Fitri, SBSV 09 merupakan acara yang sangat sukses. Ia bahkan memuji keseluruhan SBSV 09 sebagai sebuah acara yang fantastis, unik dan kembali menyuarakan slogan SBSV 09 “muantep rek!”

Sementara Hersynanda memfokuskan persepsinya tentang keseluruhan acara sebagai kegiatan yang baik untuk motivasi regenerasi mawapres di fakultasnya;

“Acara yang sangat baik untuk diceritakan ke yang lain, maksudnya gini. Itu memang memotivasi, di luar dari fasilitasnya banyak hal dari SBSV itu yang mungkin bisa digunakan untuk memotivasi orang lain. Untuk bisa, soalnya gini mbak, untuk kader mawapres itu ternyata susah juga, ga semua orang yang memang dia, orangnya memang sibuk- sibuk gitu dan ga semuanya mau, dia memiliki ketertarikan, interest yang yang sama ke arah ini. Nah ini bisa menjadi salah satu ajang yang bisa dipromosikan untuk bonus-bonus dari mawapres.“ (wawancara dengan Hersynanda)

Menurut Hersynanda, SBSV 09 merupakan acara yang sangat memotivasi. Motivasi tersebut tidak hanya bagi peserta SBSV 09 tetapi juga untuk mahasiswa yang belum ikut. Bagi yang belum ikut, SBSV 09 dapat digunakan sebagai motivasi untuk meraih berprestasi karena hanya mahasiswa berprestasi yang bisa menjadi peserta acara tersebut. Hal tersebut bisa ia gunakan sebagai salah satu iming-iming calon mahasiswa berprestasi penerusnya di fakulatas.

Mendukung apa yang telah disampaikan oleh Hersynanda. Siska berpendapat bahwa SBSV 09 merupakan program yang bermanfaat bagi mahasiswa yang telah mengikutinya maupun belum mengikutinya. Berikut pendapatnya secara lebih lengkap;

“SBSV adalah program yang sangat bermanfaat untuk mahasiswa yang terpilih ataupun belum ikut.... Bagi aku personal, sbsv menumbuhkan rasa kreativitas, meningkatkan percaya diri dan semangat, baik di dalam program yang dibuat atau karena persahabatan yang dimulai dari sana” (wawancara dengan Siska)

Menurut Siska, seluruh rangkaian acara di SBSV meningkatkan percaya diri, semangat dan kreativitas para pesertanya. Selain itu karena pesertanya merupakan mahasiswa dari seluruh Indonesia, event tersebut sekaligus sebagai media mengawali persabatan mahasiswa terbaik seluruh Indonesia.

Nacong memuji seluruh rangkaian acara SBSV 09. Ia memfokuskan pendapatnya lebih ke arah sesi mengenal CSR PT HM Sampoerna. Berikut pendapatnya;

“Sangat bangus, perusahaan memberikan paket study tour dan kegiatan yang langsung menyentuh kegitan perusahaan kepada masyarakat sehingga kami sebagai mahasiswa dengan mudahmenangkap pesan yang ingin disampaikan perusahaan dan tidak terdapat kesan memakasakan keinginan perusaaahaan dan doktrin perusahaan kepada mahasiswa.” (wawancara dengan Nacong)

Bagi Nacong yang berpendapat bahwa SBSV 09 merupakan sebuah acara yang bertujuan untuk memberitahu masyarakat tentang kegiatan CSR perusahaan kepada masyarakat, SBSV 09 sangat bagus dan berhasil. Mahasiswa mudah memahami pesan yang ingin disampaikan perusahaan.Dalam hal ini menurut

Nacong, PT HM Sampoerna ingin menunjukkan bahwa ternyata perusahaan rokok memiliki banyak sisi positif dengan berbagai kegiatan CSRnya. Menurut Nacong, kegiatan tersebut berjalan lancar dan tidak ada indikasi doktrinasi atau memaksakan di dalamnya.

Sementara Vita menyoroti keseluruhan SBSV 09 sebagai berikut; “kayaknya ada beberapa kegiatan, ini kayak AMT gitu lho, maksudnya lumayan untuk perkembangan, membentuk karakter lumayan membantu, Beberapa kupikir ini motivation gitu, ya mungkin ga disadari sih tapi ya lumayan lah” (wawancara dengan Vita)

Menurut Vita, keseluruhan acara SBSV 09 merupakan bentuk dari motivation program bagi para best students. Acara tersebut membangun karakter dan perkembangan mahasiswa ke depannya.

Zaki juga menanggapi SBSV 09 dengan positif;

“SIP!!... Benar-benar memberi kita kesempatan buat belajar banyak dalam waktu singkat. Yup! Patut dicontoh perusahaan lain,” (wawancara dengan Zaki)

Menurutnya, SBSV 09 merupakan rangkaian acara yang bagus dan memberikan kesempatan bagi para best students sebagai peserta, untuk belajar, mendapatkan ilmu yang banyak dalam waktu yang hanya lima hari. Zaki bahkan mengatakan bahwa kegiatan yang diberikan oleh PT HM Sampoerna tersebut patut untuk dicontoh perusahaan lain.

Puji Maharani menanggapi keseluruhan acara SBSV 09 dengan pandangannya yang kritis; “Acaranya sendiri menurut aku berhasil. Aku inget

banget pernah ada quote yang bilang, untuk bikin rakyat bahagia dan ‘diam’, kasih mereka makanan dan entertainment . nah, di sbsv itu kita dapet dua-duanya. Kita kan well-fed dan bahagia gitu di sana....” (wawancara dengan Puji Maharani)

Keberhasilan SBSV 09 menurut Puji Maharani, terletak pada fasilitas yang diberikan. Mahasiswa dicukupi dan diberi pelayanan terbaik sehingga para best students merasa terkesan dan nyaman. Tentang bentuk kegiatan SBSV sendiri, Puji memiliki sebuah catatan;

“.....Sebenernya masih banyak pertanyaan yang ga terjawab dan setelah pulang dari SBSV, makin banyak pertanyaan yang ga terjawab. Misalnya, peranan perusahaan rokok dalam sistem, misalnya sistem ekonomi di Indonesia. Mungkin untuk program-program beasiswa, itu masih lebih nyambung ke pendidikan tinggi. Tapi kalo sbsv sifatnya lebih apresiatif dan ujung-ujungnya kan recruitment...” (wawancara dengan Puji Maharani)

Puji Maharani masih memiliki beberapa pertanyaan yang belum terjawab setelah mengikuti seluruh rangkaian SBSV 09; seperti apa dan bagaimana peran PT HM Sampoerna sebagai perusahaan rokok dalam sistem ekonomi Indonesia. Ia pun juga masih mempertanyakan tujuan dari kegiatan SBSV 09. Namun terlepas dari pandangan kritis tersebut, Puji sebagian besar best students lainnya merasa sangat senang dengan program-program acara yang diberikan di SBSV 09.

Selain Puji, Desy juga memiliki pendapat kritis sebagai masukan bagi SBSV ke depan;

“Secara keseluruhan udah bagus banget lah, apa lagi acra-acara yang butuh energi itu, kayak market flag dan fun learning tapi untuk jenis-jenis talkshow masih kurang waktu, kurang dikemas biar pada semangat, gitu aja sih.” (wawancara dengan Desy)

Desy berpendapat bahwa acara SBSV 09 telah berhasil dengan baik hanya saja perlu adanya perbaikan pengemasan pada acara-acara talkshow agar tetap membuat mahasiswa bersemangat.

Jadi berdasarkan pendapat yang diberikan oleh para informan tentang keseluruhan acara SBSV 09, persepsi mereka tentang keseluruhan SBSV 09 terbagi menjadi dua kelompok. Pendapat pertama menayatakan kepositifan mereka terhadap keseluruhan rangkaian SBSV

09 dan pendapat ke dua mengakui keberhasilan SBSV 09 dengan beberapa catatan dan masukan.

b. Tema

Tema atau tagline yang diangkat dalam acara SBSV 2009 adalah “Motivate yourself, inspire others”. Tema tersebut mewarnai keseluruhan jiwa dari pelaksanaan program SBSV 2009 sendiri. Acara- acara yang diselenggarakan dibuat agar dapat menumbuhkan motivasi yang tinggi bagi masing-masing peserta kemudian peserta diharapkan dapat menyebarkan motivasi tersebut kepada orang lain. Para best student menanggapi positif tema yang dibawakan pada acara tersebut.

Ketika ditanyai apakah tema “Motivate yourself, inspire others” tepat bagi acara SBSV 09, Ester mengungkapkan; “Menurutku tepat yah, karena dengan serangkaian

kegiatan dan peserta yang dihadirkan itu aku belajar banyak hal, kegiatan-kegiatan yang memberikan ruang kepada semua peserta untuk menunjukkan diri mereka masing-masing dengan segala kemampuan yang dimiliki membuat aku sangat-sangat termotivasi dalam menjalani aktivitas, kerennnn” (wawancara dengan Ester)

Ester berpendapat bahwa SBSV 09 merupakan media aktualisasi bagi para best students. Dengan begitu mereka bisa menunjukkan kemampuan dengan memotivasi diri sendiri dan akhirnya dapaat menginspirasi best students yang lain. Hal tersebut menimbulkan energi positif dan semangat untuk saling menginspirasi satu sama lain. Ester mengaku sangat terinspirasi dengan kemampuan dan prestasi teman- teman yang mengikuti SBSV.

Fitri juga mengamini apa yang dinyatakan oleh Ester. Baginya, lewat acara SBSV, masing-masing best student menjadi inspirasi bagi yang lain melalui jalan pemikiran dan kerja sama yang dilakukan. Adanya fasilitator dalam acara SBSV juga turut menjadi motivator bagi best students. Jadi, tema “Motivate yourself, inspire others” sangat tepat digunakan pada acara SBSV 09.

Vita mengungkapkan bahwa tema “Motivate yourself, inspire others” sangat simple tetapi punya arti yang sangat mendalam. Pendapat serupa juga disampaikan oleh Alfian. Ia Vita mengungkapkan bahwa tema “Motivate yourself, inspire others” sangat simple tetapi punya arti yang sangat mendalam. Pendapat serupa juga disampaikan oleh Alfian. Ia

Masih senada dengan pendapat Vita dan Alfian, Hersynanda menyebutkan bahwa acara SBSV 09 sangat memotivasi sesuai dengan tema yang diangkat. Nacong bahkan tidak punya kata-kata lagi, selain bahwa tema tersebut bagus diterapkan di acara SBSV 09.

Desy menyatakan bahwa tema “Motivate yourself, inspire others” memang mewarnai setiap acara dalam SBSV 09. Ada benang merah tema di setiap kegiatannya. Namun menurutnya, pemahaman tentang tema tersebut lebih kepada bagaimana best students memahaminya sendiri.

Sedangkan menurut Zaki, tema “Motivate yourself, inspire others” sangat inspiratif. Untuk itu, Zaki mengungkapkan apresiasinya;

“Bagus itu kata-katanya, sebagai anak Psikologi, itu dari segi bahasa sajaknya pas, dari maknanya juga sip! Masih takterapkan kok Mbak” (wawancara dengan Zaki)

Menurut Zaki, pemilihan tema “Motivate yourself, inspire others” dirasa sangat pas karena memacu para best students untuk senantiasa memotivasi dirinya untuk selalu melakukan hal yang positif yang lebih dari biasa sehingga bisa menginspirasi orang lain. Zaki bahkan mengaku bahwa tema tersebut masih mewarnai dirinya hingga saat ini.

Senada dengan Zaki, Puji mengatakan bahwa “Motivate yourself, inspire others” mempunyai spirit yang positif dimana tema tersebut sederhana tetapi mudah diterapkan di mana pun.

Siska mengamini apa yang diungkapkan oleh Puji. Bahkan lebih lanjug ia merasa bahwa tema tersebut sangat mengena bagi dirinya secara personal.

“...dengan hasil-hasil perjuangan kita, misalnya ikut lomba-lomba dan organisasi, ternyata memotivasi aku untuk berbuat lebih lagi,,, dan setelah aku termotivasi untuk menghasilkan sesuatu ternyata ada yang bilang terinspirasi dari caraku kerja” (wawancara dengan Siska)

“Motivate yourself, inspire others” bagi Siska sangat relevan. Meski digunakan sebagai tema acara SBSV 09, ia mengaku bahwa makna tema terebut juga berlaku dalam kehidupannya sendiri. Dari tema tersbut, Siska belajar bahwa sebaiknya ia memang senantiasa memotivasi dirinya untuk tidak mudah puas dengan apa yang telah diraih. Prestasi yang telah diraih tersebut justru bisa menjadi motivasi untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi lagi. Ketika Siska telah dianggap berhasil dengan mencapai begitu banyak prestasi, maka orang lain terinspirasi olehnya dan ingin meniru keberhasilannya. Hal tersebut dapat menularkan semangat positif berprestasi di lingkungannya.

Jadi berdasarkan keterangan yang diberikan oleh informan, persepsi para best student mengenai tema yang diangkat di SBSV

09 adalah positif. Tema “Motivate yourself, inspire others”dirasa 09 adalah positif. Tema “Motivate yourself, inspire others”dirasa

c. Keefektifan

Ada beberapa perusahaan yang mengadakan acara CSR dengan sasaran mahasiswa. Kegiatannya pun beraneka ragam dan dengan tujuannya masing-masing. Ada yang memberikan beasiswa, factory visit dan lain sebagainya.

Ketika disinggung mengenai keefektifan program SBSV 09 dibandingkan kegiatan CSR dari perusahaan lain, tidak semua dari best student pernah mengikuti kegiatan yang diadakan oleh perusahaan lain. Oleh karena itu dalam membandingkan keefektifan program SBSV 09 dengan kegiatan CSR perusahaan lain, mengandalkan pengetahuan para best students yang mereka dapatkan dari sumber yang mereka ketahui.

Di antara ke sepuluh informan, terdapat tiga orang informan yang pernah mendapatkan beasiswa atau menjadi peserta dalam kegiatan CSR yang diadakan oleh perusahaan lain. Mereka adalah Alfian, Fitri dan Nacong. Namun ketika disinggung tentang keefektifan acara SBSV 09 dibandingkan dengan yang lain, jawaban yang mereka berikan beragam.

Menurut Alfian yang merupakan penerima beasiswa dari sebuah perusahaan rokok, kegiatan SBSV 09 dan kegiatan di Menurut Alfian yang merupakan penerima beasiswa dari sebuah perusahaan rokok, kegiatan SBSV 09 dan kegiatan di

Meski sama-sama penerima beasiswa dari sebuah perusahaan rokok di Indonesia, Fitri memiliki pendapat yang berbeda dari Alfian. Fitri merasa kegiatan SBSV 09 sangat efektif apalagi ketika dibandingkan dengan kegiatan pemberian beasiswa oleh perusahaan kompetitor.

“....kalo kegiatan dari perusahaan rokok lain itu kan berkala kegiatanya... kalo sbsv kan langsung 5 hari non stop.. hampir sama sih, tapi lebih mngena yg sbsv karna jumlah mahasiswa nya terbatas dan terpilih” (wawancara dengan Fitri yustina)

Meski pun menurutnya kegiatan yang dilakukan di beasiswanya dan SBSV 09 hampir sama, bagi Fitri Yustina, kegiatan SBSV 09 dirasa lebih mengena dan efektif bagi mahasiswa. Alasannya adalah karena jumlah peserta SBSV 09 dibatasi dan merupakan mahasiswa pilihan. Selain itu menurutnya, kegiatan SBSV 09 yang berlangsung non stop selama lima hari lebih efektif dibandingkan dengan acara yang diadakan Meski pun menurutnya kegiatan yang dilakukan di beasiswanya dan SBSV 09 hampir sama, bagi Fitri Yustina, kegiatan SBSV 09 dirasa lebih mengena dan efektif bagi mahasiswa. Alasannya adalah karena jumlah peserta SBSV 09 dibatasi dan merupakan mahasiswa pilihan. Selain itu menurutnya, kegiatan SBSV 09 yang berlangsung non stop selama lima hari lebih efektif dibandingkan dengan acara yang diadakan

Seorang lagi best student yang juga mengikuti program CSR yang diadakan oleh perusahaan lain adalah Mudrikan Nacong. Ia mengaku pernah menjadi peserta kegiatan CSR yang diadakan oleh salah satu BUMN terkemuka di Indonesia. Ketika diminta membandingkan, Nacong mengatakan bahwa SBSV 09 jauh lebih baik dibandingkan program yang pernah ia ikuti tersebut.

“Sangat bagus, pointnya 9,00. Saya pernah mengikuti kegiatan yang serupa yang diadakan oleh perusahaan BUMN tetapi kualitas dan kuantitas yang diberikan Sampoerna selaku perusahaan swasta jauh lebih baik” (wawancara dengan Mudrikan Nacong)

Nacong mengaku ia sangat appreciate terhadap PT HM Sampoerna.. Ia bahkan mengaku pernah mengikuti kegiatan CSR yang diadakan oleh perusahaan lain. Namun menurutnya, SBSV 09 jauh lebih baik dibandingkan dari kegiatan yang pernah ia ikuti.

Lain halnya dengan Ester dan Siska. Mereka berdua tidak mengikuti kegiatan CSR yang diadakan oleh perusahaan lain akan tetapi mengetahui informasinya dari beberapa sumber.

Ester misalnya, ia mendapatkan informasi tentang beberapa kegiatan CSR perusahaan lain dari koran dan juga dari teman-temannya. Ester mengaku informasi yang ia dapatkan masih terbatas, tetapi Ester misalnya, ia mendapatkan informasi tentang beberapa kegiatan CSR perusahaan lain dari koran dan juga dari teman-temannya. Ester mengaku informasi yang ia dapatkan masih terbatas, tetapi

Siska yang juga menerima informasi mengenai kegiatan CSR lain dari temannya, mengatakan bahwa setiap kegiatan baik dan efektif berdasarkan tujuan yang ingin dicapai.

“...rasanya untuk mendidik sih kegiatan CSR perusahaan kompetitor Sampoerna ya... kalo SBSV lebih terkesan jadi hadiah buat kita, alias full of fun, ga stres ikut lomba... tergantung tujuannya sih ya..” (wawancara dengan Siska)

Ia menyebutkan tentang kegiatan CSR yang dilaksakan oleh sebuah perusahaan rokok lain yang juga terkemuka di Indonesia. Menurutnya, beasiswa yang diberikan dari perusahaan lain tersebut sangat efektif untuk pendidikan karena kegiatan di dalamnya sangat bersifat edukatif. Sementara jika dibandingkan dengan kegiatan edukasi di atas, menurutnya, SBSV 09 lebih bersifat wujud apresiasi perusahaan terhadap mahasiswa berprestasi. Selain, durasi SBSV 09 dinilainya juga sangat singkat yaitu lima hari. Sementara beasiswa dari perusahaan kompetitor berjangka waktu satu tahun. Namun semua itu kembali ke Ia menyebutkan tentang kegiatan CSR yang dilaksakan oleh sebuah perusahaan rokok lain yang juga terkemuka di Indonesia. Menurutnya, beasiswa yang diberikan dari perusahaan lain tersebut sangat efektif untuk pendidikan karena kegiatan di dalamnya sangat bersifat edukatif. Sementara jika dibandingkan dengan kegiatan edukasi di atas, menurutnya, SBSV 09 lebih bersifat wujud apresiasi perusahaan terhadap mahasiswa berprestasi. Selain, durasi SBSV 09 dinilainya juga sangat singkat yaitu lima hari. Sementara beasiswa dari perusahaan kompetitor berjangka waktu satu tahun. Namun semua itu kembali ke

Sementara beberapa best students yang lain belum pernah mengikuti kegiatan CSR yang diadakan oleh perusahaan lain sehingga mereka mengaku mempunyai pengetahuan yang minim tentang hal tersebut. Ketika mendapat pertanyaan tentang keefektivitasan kegiatan SBSV 09 dibandingkan kegiatan CSR oleh perusahaan lain, Hersynanda mengungkapkan bahwa SBSV 09 dirasa sangat efektif. Ia membuktikannya dengan beasiswa dari perusahaan rokok lain yang tidak mengumpulkan mahasiswa terbaik se Indonesia seperti apa yang dilakukan oleh PT HM Sampoerna. Menurutnya, itu merupakan hal spesial dari acara SBSV 09 yang tidak dimiliki perusahaan lain sehingga membuat SBSV 09 merupakan program yang sangat efektif bagi mahasiswa dan perusahaan.

Hal tersebut senada dengan apa yang diungkapkan oleh Zaki. Ia menyebutkan beberapa nama kegiatan CSR dari perusahaan lain yang berbentuk pemberian beasiswa. Namun ketika dikonfirmasi lebih lanjut, Zaki mengatakan bahwa ia tidak begitu mengerti program-program tersebut secara detail. Namun baginya, kegiatan SBSV 09 tetap dirasa sangat efektif karena bagaimana pun SBSV 09 memberikan input berharga bagi mahasiswa pesertanya.

Berbeda dengan ke dua rekannya yang mempunyai informasi tentang kegiatan CSR dari perusahaan lain, Vita baru mengetahui satu kegiatan CSR bagi mahasiswa,

“Kalo menurutku perush swasta non BUMN baru sampoerna ya.......Tapi sing pelayanannya sampe segitunya kan sampoerna. ya mungkin bisa menginspirasi perusahaan yang lain, bukan motivasi untuk bersaing tapi sumbangsih kepada negara.” (wawancara dengan Vita)

Dengan minimnya informasi yang ia miliki, Vita bahkan belum pernah mendengar tentang kegiatan sejenis yang diadakan oleh perusahaan lain. Baginya, fasilitas dan kegiatan yang diberikan oleh PT HM Sampoerna dalam acara SBSV 09 sangat baik dan efektif bagi mahasiswa dan perusahaan. Ia mengharapkan agar perusahaan lain mencontoh SBSV 09 untuk lebih memberikan sumbangsih nyata kepada negara.

Agak berbeda dengan Vita, Puji Maharani lebih menekankan kepada unsur promosi perusahaan,

“...lebih komprehensif, instead of ngumpulin mahasiswa dari berbagai univ di ballroom hotel buat promosi program graduate trainee atau semacamnya selama dua jam..” (wawancara dengan Puji Maharani)

Ketika ditanya tentang keefektifan SBSV 09 dibandingkan dengna program lain yang sejenis, Puji mengatakan bahwa SBSV 09 lebih komprehensif. Dalam acara tersebut, peserta dapat mengetahui lebih Ketika ditanya tentang keefektifan SBSV 09 dibandingkan dengna program lain yang sejenis, Puji mengatakan bahwa SBSV 09 lebih komprehensif. Dalam acara tersebut, peserta dapat mengetahui lebih

Meskipun tidak mendapatkan beasiswa dari perusahaan lain, Desy berpendapat bahwa kegiatan CSR yang diwujudkan dengan beasiswa dari perusahaan lain lebih efektif. Menurutnya, mahasiswa yang mendapatkan beasiswa akan merasa memiliki ikatan yang lebih kuat dengan perusahaan. Di samping itu, para penerima beasiswa juga diberi kesempatan untuk menjadi event organizer dari kegiatan yang diadakan oleh perusahaan sehingga keuntungan dirasakan oleh dua pihak.

Jadi kesimpulan dari jawaban para informan tentang keefektifan SBSV 09 dibandingkan kegiatan CSR sejenis dibagi menjadi dua. Yang pertama adalah pendapat yang mengatakan bahwa kegiatan SBSV 09 lebih efektif dan yang kedua adalah pendapat yang mengatakan sebaliknya. Sebagian besar informan menyatakan bahwa acara SBSV 09 lebih efektif dikarenakan banyak faktor terutama dari sisi peserta yang diundang, serta jenis kegiatan dan fasilitas yang diberikan. Sementara dari sisi yang berlainan, informan mengatakan bahwa SBSV 09 kurang efektif karena jenis kegiatan yang diberikan masih kurang variatif dan Jadi kesimpulan dari jawaban para informan tentang keefektifan SBSV 09 dibandingkan kegiatan CSR sejenis dibagi menjadi dua. Yang pertama adalah pendapat yang mengatakan bahwa kegiatan SBSV 09 lebih efektif dan yang kedua adalah pendapat yang mengatakan sebaliknya. Sebagian besar informan menyatakan bahwa acara SBSV 09 lebih efektif dikarenakan banyak faktor terutama dari sisi peserta yang diundang, serta jenis kegiatan dan fasilitas yang diberikan. Sementara dari sisi yang berlainan, informan mengatakan bahwa SBSV 09 kurang efektif karena jenis kegiatan yang diberikan masih kurang variatif dan

d. Manfaat

Ketika mengikuti sebuah acara, tentu saja pihak penyelenggara maupun peserta menginginkan adanya manfaat dari acara yang diadakan tersebut. Ketika hal tersebut dikonfirmasikan kepada peserta, para best students mengatakan banyak sekali manfaat yang mereka dapatkan dari acara SBSV 09.

Ester dan Siska misalnya. Dua dara yang berasal dari daerah yang berbeda ini kompak menyebutkan manfaat dari acara yang mereka ikuti.

“jadi tambah pe-de, karena udah ngerasain ketemu temen-teman se indonesia yang hebat-hebat banget dan membuktikan kalo kita musti jadi diri sendiri, alias ga usah malu ato jaim. Orang-orang hebat juga narsis dan muka tebel ” (wawancara dengan Siska)

Tema “Motivate yourself inspire others” ternyata cukup mengena di benak Siska. Dengan berkumpul dengan mahasiswa berprestasi dari seluruh Indonesia, ia menjadi termotivasi dan bangga karena ternyata dirinya juga merupakan bagian dari para mahasiswa terbaik di Indonesia tersebut. Hal lain yang sangat bermanfaat baginya adalah fakta bahwa para mahasiswa berprestasi sangat eksis dalam setiap kesempatan. Hal tersebut membuatnya semakin percaya diri untuk unjuk kebolehan di muka umum dan menjadi diri sendiri.

Ungkapkan senada dilontarkan oleh Ester. Gadis asal Manado tersebut mengatakan bahwa dengan mengikuti SBSV 09, ia menjadi semakin percaya diri, selalu bersemangat dan berani untuk menunjukkan diri. Selama ini kebiasaan yang berkembang di masyarakat adalah ketika seseorang unjuk kemampuan di depan publik, ia akan mendapatkan cibiran dan ungkapan tidak senang dari orang di sekelilingnya dengan istilah “narsis dan sok eksis”. Namun melihat kenyataan di SBSV 09 di mana masing-masing best student merupakan pribadi yang aktif, Ester tidak lagi merasa malu dan segan untuk menunjukkan kemampuannya.

Mengamini apa yang diungkapkan dua rekannya di atas, Fitri mengaku bahwa ia juga menjadi termotivasi sebagai manfaat mengikuti SBSV 09.

“Selalu berusaha menjadi yang terbaik. Oh iya, manfaat yah.. teman-teman yang tak terlupakan deh, acara- acara yang seru banget..” (wawancara dengan Fitri)

Fitri mengungkapkan bahwa SBSV 09 memotivasi dirinya untuk melakukan usaha keras demi menjadi yang terbaik. Hal tersebut ia dapatkan dari isi kegiatan-kegiatan yang ia ikuti di SBSV 09 dan terinspirasi dari teman-teman best student sesama peserta SBSV

09. Jika Siska, Ester dan Fitri merasa manfaat mengikuti SBSV

09 adalah lebih ke arah diri pribadi mereka lebih termotivasi, Alfian dan beberapa best students lain justru lebih menekankan

manfaat jaringan/link yang mereka dapatkan dari acara tersebut. Alfian misalnya, Ia menyebutkan beberapa hal yang ia dapatkan sebagai manfaat mengikuti SBSV 09. Yang pertama, ia mengatakan telah mendapatkan ilmu pengetahuan dan informasi mengenai dunia korporasi dan CSR. Seperti yang diketahui bersama, para best students memang dilibatkan untuk melakukan observasi kegiatan CSR yang selama ini telah dilakukan oleh PT HM Sampoerna, selain itu mereka juga mendapatkan beberapa materi tentang pola perekrutan tenaga kerja di PT HM Sampoerna. Yang ke dua, ia mendapatkan jaringan mahasiswa berprestasi dari seluruh Indonesia. Terakhir yang ia sebutkan sebagai manfaat mengikuti SBSV 09 adalah pengalaman yang bertambah.

Sama seperti Alfian, Puji juga mengungkapkan bahwa ia mendapatkan banyak manfaat dari mengikuti SBSV 09. Selain link/networking , ia mengaku mendapatkan pengalaman, pengetahuan baru tentang CSR dan proses rekruitmen perusahaan.

Vita juga memiliki pendapat yang hampir sama mengenai pengalamannya mengikuti SBSV 09. “Cukup banyak manfaatnya: pengalaman karna itu

sangat berharga, menambah link dengan mudah dalam waktu singkat, menambah motivasi bagi diri sendiri setelah sharing , cerita pengalaman-pengalaman dengan teman- teman yg lain, pengetahuan sendiri tg Sampoerna, info tentang bisnis rokok, manajemen perusahaan, dan juga manfaat materiil dan moril lainnya.” (wawancara dengan Vita)

Bagi Vita, mendapatkan pengalaman dari SBSV 09 sangat berharga karena kegiatan tersebut hanya ia ikuti sekali dalam seumur hidupnya. Menurutnya, SBSV juga memudahkannya untuk mendapatkan link mahasiswa berprestasi dari seluruh Indonesia dengan lebih mudah. Ia tidak harus mencari dan membangun jaringan sendiri, cukup dengan membangung perseahabatan di SBSV 09 dan berbekal buku yang berisikan contact person seluruh best students yang diberikan oleh PT HM Sampoerna dalam acara SBSV 09. Selain itu, Vita mengaku juga mendapatkan motivasi dari para best students lain dan hal-hal yang menyangkuti korporasi di bidang rokok. Karena begitu banyak manfaat yang Vita dapatkan dari SBSV 09, ia tidak bisa menyebutkan kesemua manfaat tersebut jadi secara keseluruhan, SBSV 09 sangat bermanfaat bagi Vita.

Dengan kata-kata yang simple, Nacong mengatakan bahwa dari SBSV 09 ia mendapatkan link/ jaringan pertemanan dengan best students dari seluruh Indonesia, termotivasi dan mendapatkan info secara riil dari PT HM Sampoerna sebagai perusahaan rokok. Bagi Nacong, link sangatlah penting, selain itu dari SBSV 09, ia merasa lebih terarah dalam menjalani hidup ke depan. Nacong mendapatkan sebuah inspirasi dan motivasi positif dari acara tersebut. Selain itu, selama ini Nacong sangat ingin tahu informasi mengenai kontroversinya rokok dan kali ini ia mendapatkan Dengan kata-kata yang simple, Nacong mengatakan bahwa dari SBSV 09 ia mendapatkan link/ jaringan pertemanan dengan best students dari seluruh Indonesia, termotivasi dan mendapatkan info secara riil dari PT HM Sampoerna sebagai perusahaan rokok. Bagi Nacong, link sangatlah penting, selain itu dari SBSV 09, ia merasa lebih terarah dalam menjalani hidup ke depan. Nacong mendapatkan sebuah inspirasi dan motivasi positif dari acara tersebut. Selain itu, selama ini Nacong sangat ingin tahu informasi mengenai kontroversinya rokok dan kali ini ia mendapatkan

Mengenai manfaat mendapatkan mengikuti SBSV 09, Zaki mengungkapkan pendapatnya, “ Manfaatnya bisa kenal dan berbagi cerita sama

teman-teman dari seluruh Indonesia...“ (wawancara dengan Zaki)

Bagi Zaki, jaringan sangat penting sebagai sarana untuk menambah pengetahuan dan teman. Lebih dari itu, Zaki juga menyebutkan tentang inspirasi yang ia dapatkan dari kegiatan CSR PT HM Sampoerna. Ia mengatakan ingin mengembangkan program semacam itu di lingkungannya sendiri. Selain itu Zaki mengaku bahwa dengan mengikuti SBSV 09, ia menjadi tahu langkah- langkah masuk perusahaan dan apa yang bisa dilakukan di sana termasuk bagi masyarakat banyak.

Desy juga menyatakan pentingnya mendapatkan link sebagai manfaat mengikuti SBSV 09. “...tambah temen pastinya, aset masa depan buat

tukar pikiran..” (wawancara dengan Desy)

Bagi Desy, link best student sangat penting dan itu ia dapatkan melalui acara SBSV 09. Dengan memiliki teman-teman mahasiswa berprestasi dari seluruh Indonesia, ia dapat bertukar pikiran mengenai banyak hal dan hal tersebut merupakan aset yang sangat penting baginya. Selain link, ia mengatakan bahwa SBSV

Lain halnya dengan Hersynanda. Ia mengatakan bahwa manfaat yang ia dapatkan dari SBSV 09 hanya merupakan pengetahuan umum saja. Seperti apa di CSR observation, Nanda hanya mendapatkan sekilas informasi mengenai Sampoerna Rescue. Namun begitu, Hersynanda mengungkapkan manfaat lain yang sangat berguna baginya yaitu dirinya merasa lebih siap untuk menghadapi persaingan menuju dunia kerja. Ia menyebutkan acara talkshow “graduates talent war” sebagai acara yang sangat inspiratif dan memberikan banyak masukan.

Jadi dari jawaban para informan mengenai manfaat yang diperoleh dari SBSV 09, didapatlah berbagai macam jawaban. Namun pada umumnya, para peserta/best students merasakan keuntungan dengan mendapatkan jaringan mahasiswa terbaik dari seluruh Indonesia dan merasakan motivasi yang tumbuh kuat dalam diri mereka untuk senantiasa mencapai prestasi yang terbaik sebagai manfaat mengikuti SBSV 09. Selain itu mereka juga mendapatkan tambahan ilmu pengetahuan dan pengalaman baik dalam bidang CSR maupun dunia korporasi.

e. Kepuasan

Setelah mengikuti serangkaian kegiatan SBSV 09, para best students ditanyai apakah mereka puas atau tidak dengan kegiatan Setelah mengikuti serangkaian kegiatan SBSV 09, para best students ditanyai apakah mereka puas atau tidak dengan kegiatan

Sebagian besar best students merasa puas dengan acara SBSV 09 yang mereka ikuti. Hal tersebut seperti apa yang diungkapkan oleh Ester. Ia mengatakan bahwa dirinya sangat puas dengan kegiatan SBSV 09. Bahkan arti penting SBSV 09 baginya adalah sebuah Unforgettable experience yang berarti bahwa SBSV

09 memiliki arti tersendiri yang sangat penting bagi gadis asli manado tersebut. Senada dengan apa yang diungkapkan Ester, Fitri mengatakan bahwa dirinya sangat puas dengan kegiatan SBSV 09. Kepuasannya mencakup segi fasilitas, materi dan semua yang diberikan di acara tersebut. Dengan segala yang ia dapatkan dari SBSV 09, ia menjadi semakin termotivasi untuk menjadi lebih baik. Dengan harapan ketika seseorang mencapai suatu tingkatan prestasi yang tinggi, ia akan mendapatkan hadiah yang sepadan dengan apa yang telah ia usahakan seperti SBSV 09. Baginya, SBSV 09 merupakan moment yang takterlupakan.

Siska juga memiliki pendapat yang sama. Semua fasilitas kelas satu yang ia dapatkan dan kegiatan-kegiatan yang diikutinya membuatnya puas dengan SBSV 09. Untuk mengungkapkan arti penting SBSV 09 dalam hidupnya, Siska menggambarkan bahwa

SBSV 09 merupakan salah satu jalan menuju anggarda paramitha dalam hidupnya. Sama seperti apa yang dicita-citakan oleh pendiri HM Sampoerna, Siksa juga berharap untuk mencapai kesempurnaan dalam berprestasi di dalam hidupnya. Dalam mencapai harapan/cita-citanya tersebut, SBSV 09 berperan sebagai salah satu jalan yang membuatnya semakin mudah meraih impian kesempurnaannya tersebut.

Zaki mengamini apa yang telah diucapkan rekan-rekannya sebelumnya. “..jelaslah

nek fasilitas super gitu ..Kegiatannya juga bagus-bagus dan menantang” (wawancara dengan Zaki)

mbak ,

Ia mengaku sangat puas dengan program yang diselenggarakan oleh PT HM Sampoerna tersebut. Selain mendapatkan fasilitas kelas satu, para best students juga diberi kegiatan yang berkualitas dan menantang otak untuk berpikir cerdas serta kreatif. Bagi Zaki, SBSV 09 merupakan sebuah acara yang sangat inspiratif dan bermanfaat untuk langkahnya di masa depan.

Vita memiliki jawaban yang tidak jauh berbeda dengan para best students sebelumnya. “Puas karena dikemas dengan sangat menarik secara

keseluruhan menggugah motivasi, menambah pengetahuan dan mendapatkan pengalaman yang tidak semua mahasiswa di Indonesia bisa mendapatkannya.” (wawancara dengan Vita)

Keseluruhan acara SBSV 09 bagi Vita merupakan sebuah rangkaian kegiatan yang sangat menarik. Isi acara SBSV 09 menuntut kreativitas, pemikiran cerdas dan kemampuan kerja sama yang baik. Selain itu pesertanya adalah mahasiswa berprestasi se- Indonesia yang istimewa dan memiliki kelebihan sehingga faktor- faktor di atas membuat Vita termotivasi. Pengetahuannya bertambah dan mendapatkan pengalaman yang sangat istimewa karena hanya mahasiswa pilihan dengan jumlah terbatas yang mendapatkan kesempatan untuk mengikuti acara ini. SBSV 09 juga memiliki arti tersendiri di hati gadis aseli Solo ini. SBSV memberi kesempatan baginya untuk belajar dan mengenali lingkungan kerja di perusahaan swasta. Ia juga jadi merasa lebih mengerti tentang perusahaan Sampoerna dan link mahasiswa berprestasi seluruh Indonesia serta dari PT HM Sampoerna sendiri.

Sependapat dengan rekan-rekan best students yang lain, Nacong mengatakan bahwa dirinya sangat puas terhadap acara SBSV 09 yang diikutinya. Ia menyebutkan bahwa PT HM Sampoerna memberikan total servis yang memuaskan bagi para best students. Baik itu dari segi fasilitas maupun materi yang diberikan. Pendapat Nacong tentang arti penting SBSV 09;

“Sangat penting. Info secara real dari pihak pertama yaitu Sampoerna, membuat saya lebih mengerti akan apa yang saya lakukan ke depan sebagai motivator, jaringan pertemanan dengan mahasiswa seluruh nusantara.” (wawancara dengan Nacong)

Nacong sangat tertarik dengan kontroversi mengenai rokok. Dengan mengikuti SBSV 09, ia mengaku bahwa dirinya akhirnya mendapat informasi yang lengkap dan memadai tentang kontroversi tersebut langsung dari perusahaan rokok. Selain itu, Nacong juga merasa lebih termotivasi setelah mengikuti kegitan di SBSV 09. Ia mengaku lebih siap untuk menentukan masa depannya. Arti penting lainnya adalah SBSV 09 sebagai starting point membina hubungan persahabatan dengan teman-teman mahasiswa berprestasi se Indonesia.

Ketika dikonfirmasi tentang kepuasan dalam mengikuti SBSV 09, Hersynanda mengatakan, “Ngga ada sih yang mengecewakan. Yang jelas

waktu kita pulang ga ada hal negatif yang kita ceritakan berarti acara itu baik.” (wawancara dengan Hersynanda)

Hersynanda mengungkapkan bahwa tidak ada bagian dari kegiatan di SBSV 09 yang mengecewakan sehingga ia berkesimpulan bahwa acara tersebut memang baik dan memuaskan. Bahkan sepulang dari mengikuti SBSV 09 ia termotivasi sehingga mempunyai resolusi baru yaitu mendapatkan international scholarship beasiswa ke luar negeri. Motivasi tersebut ia dapatkan karena banyak dari best students yang telah mendapat beasiswa ke luar negeri. Bahkan beberapa orang telah mendapatkan beasiswa master ke luar negeri sebelum mereka lulus S1.

Puji juga mengungkapkan rasa puasnya terhadap SBSV 09. Ia merasa mendapatkan banyak hal dari mengikuti acara tersebut, dari sisi pengalaman, pengetahuan dan penghargaan. Namun ketika dikonfirmasi mengenai arti penting SBSV 09 baginya, ia memiliki jawaban berbeda dari rekan best students sebelumnya,

“SBSV itu, kalo menurut aku, adalah upaya HM Sampoerna buat merekrut tenaga baru yang potentially qualified ..”(wawancara dengan Puji Maharani)

Bagi Puji, kegiatan CSR PT HM Sampoerna dalam bentuk SBSV 09 ini merupakan salah satu upaya PT HM Sampoerna untuk merekrut tenaga kerja yang berkualitas. Menurutnya, dalam acara SBSV 09, PT HM Sampoerna sekaligus berupaya menunjukkan peran perusahaan kepada masyarakat terhadap para best students dan menurut Puji, upaya tersebut berhasil. Para peserta diajak untuk mengobservasi kegiatan CSR perusahaan, diberi materi dan berbagai fasilitas kemudian pada akhirnya dipersilakan untuk mengikuti proses rekruitmen tenaga kerja. Menurut Puji, sebenarnya kegiatan pemberian materi dan observasi CSR dengan proses rekruitmen tenaga kerja bisa dipisahkan. Sehingga ketika kedua kegiatan tersebut disatukan seperti apa yang terjadi di SBSV 09, maka dapat dipastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan adalah rekruitmen tenaga kerja.

Berbeda dari best students sebelumnya, Desy dan Fian masih merasa ada yang kurang dari pelaksanaan SBSV 09. Desy Berbeda dari best students sebelumnya, Desy dan Fian masih merasa ada yang kurang dari pelaksanaan SBSV 09. Desy

“Fasilitas puas tapi untuk program masih ada yang kurang, kayak waktu CSR fun learning yang presentasi itu, maunya ada bahannya gitu yang hardcopynya jadi walau waktunya bentar, kita dapat materinya. Trus waktunya juga kurang dan pengemasan beberapa acara kurang menarik.” (wawancara dengan Desy)

Pelayanan prima yang diberikan oleh PT HM Sampoerna berbentuk sarana prasarana kelas satu, membuat Desy mengaku sangat puas. Para best berangkat gratis dengan pesawat dari kota masing-masing ke Surabaya (kecuali peserta dari Surabaya dan Malang), mereka kemudian ditempatkan di villa kelas presiden di Pandaan kemudian berpindah ke hotel bintang lima di Surabaya. Selain itu, mahasiswa juga dibekali dengan peralatan gratis seperti tas laptop dan seragam. Fasilitas mewah tersebut sangat jarang bahkan belum pernah didapatkan oleh mahasiswa yang rata-rata belum bekerja tersebut. Namun Desy mengungkapkan masih ada kekurangan di beberapa sisi terutama masalah pengemasan beberapa acara yang masih terkesan kurang menarik, membosankan dan membuat peserta mengantuk seperti pada acara CSR overview di Pandaan, dan talkshow best graduates talent war. Selain itu ada juga yang kurang dari segi materi yaitu tidak adanya Pelayanan prima yang diberikan oleh PT HM Sampoerna berbentuk sarana prasarana kelas satu, membuat Desy mengaku sangat puas. Para best berangkat gratis dengan pesawat dari kota masing-masing ke Surabaya (kecuali peserta dari Surabaya dan Malang), mereka kemudian ditempatkan di villa kelas presiden di Pandaan kemudian berpindah ke hotel bintang lima di Surabaya. Selain itu, mahasiswa juga dibekali dengan peralatan gratis seperti tas laptop dan seragam. Fasilitas mewah tersebut sangat jarang bahkan belum pernah didapatkan oleh mahasiswa yang rata-rata belum bekerja tersebut. Namun Desy mengungkapkan masih ada kekurangan di beberapa sisi terutama masalah pengemasan beberapa acara yang masih terkesan kurang menarik, membosankan dan membuat peserta mengantuk seperti pada acara CSR overview di Pandaan, dan talkshow best graduates talent war. Selain itu ada juga yang kurang dari segi materi yaitu tidak adanya

Alfian seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, dalam kondisi sakit pada saat mengikuti SBSV 09. Hal tersebut membuatnya tidak mengikuti SBSV 09 dengan maksimal karena harus absen dari beberapa kegiatan. Jadi ketidakpuasannya dalam mengikuti SBSV 09 lebih dikarenakan alasan kesehatan. Saat ditanyai mengenai arti penting SBSV 09 baginya, Alfian menjawab

“Aku memandang SBSV itu sebagai media aktualisasiku saat itu.. dan modal networking yang aku bangun..suatu saat pasti bermanfaat..selain pengalaman dan softskill yang aku dapatkan dari sana..secara namanya kan SBSV” (wawancara dengan Alfian)

Bagi Alfian, arti penting SBSV baginya adalah sebagai sebuah sarana menunjukkan kemampuannya/media aktualisasi karena kegiatan-kegiatan di acara tersebut menuntut mahasiswa untuk menunjukkan kemampuan dan kreativitas yang mereka miliki. Selain itu, SBSV merupakan sarana memulai networking yang sangat penting bagi masa depan. Hal lain yang ia anggap sebagai arti penting SBSV 09 adalah media yang memberinya pengalaman dan softskill berharga.

Jadi dari jawaban informan, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar peserta puas terhadap acara SBSV 09 yang diadakan oleh PT HM Sampoerna tersebut. Beberapa yang kurang puas dikarenakan alasan kesehatan pada saat mengikuti SBSV 09 dan Jadi dari jawaban informan, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar peserta puas terhadap acara SBSV 09 yang diadakan oleh PT HM Sampoerna tersebut. Beberapa yang kurang puas dikarenakan alasan kesehatan pada saat mengikuti SBSV 09 dan

f. PT HM Sampoerna

Setelah mengikuti SBSV 09, para peserta kemudian ditanyai tentang persepsi mereka terhadap PT HM Sampoerna kaitannya dengan penyelenggaraan program SBSV 09. Ada tiga poin pertanyaan yang diajukan kepada para informan best students.

Poin yang pertama adalah apakah program SBSV 09 sesuai dengan kebijakan perusahaan. Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk mendapatkan profit. Bahkan beberapa perusahaan menganut prinisp meminimalkan pengeluaran dan memaksimalkan penghasilan sehingga ketika PT HM Sampoerna mengadakan SBSV 09 yang notabene menelan biaya besar, para best students Poin yang pertama adalah apakah program SBSV 09 sesuai dengan kebijakan perusahaan. Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk mendapatkan profit. Bahkan beberapa perusahaan menganut prinisp meminimalkan pengeluaran dan memaksimalkan penghasilan sehingga ketika PT HM Sampoerna mengadakan SBSV 09 yang notabene menelan biaya besar, para best students

Poin ke dua, para best students ditanyai tentang apa tujuan perusahaan dalam mengadakan acara SBSV 09. Setiap acara pasti memiliki tujuan tersendiri terlebih ketika acara tersebut terplanning dan terkonsep dengan cukup matang, melibatkan best students dari seluruh Indonesia serta menelan biaya yang besar. Oleh karena itu, di sini para best students kemudian ditanyai persepsinya mengenai tujuan PT HM Sampoerna dalam mengadakan acara SBSV 09.

Poin ke tiga adalah apa yang perusahaan targetkan dengan mengadakan acara SBSV 09. Dengan adanya tujuan yang telah ditentukan sebelumnya, perusahaan semestinya juga memiliki target baik itu dari segi kuantitas maupun kualitas. Terhadap hal tersebut, para best students ditanyai mengenai persepsinya.

Dari informan yang ada, hanya satu orang best student yang berpendapat bahwa SBSV 09 tidak sesuai dengan tujuan dan kebijakan perusahaan yaitu Vita. Ia mengungkapkan pendapatnya sebagai berikut,

“...menurutku Cuma untuk berkontribusi pada pendidikan, pembangunan SDM di Indonesia melalui Perguruan Tinggi Negeri ya mahasiswa mahasiswanya ya... tapi kalo disangkut pautke dengan tujuan perusahaan mendapatkan profit, nek menurut aku aku belum mendapatkan itu” (wawancara dengan Vita)

Menurut Vita, yang dilakukan PT HM Sampoerna dengan

atau sumbangsih perusahaan terhadap negara. Ia menilai bahwa sebenarnya perusahaan tidak mendapatkan keuntungan apa pun dengan mengadakan acara tersebut. Dapat dikatakan bahwa kegiatan ini tidak sejalan dengan tujuan perusahaan. Namun menurutnya, bagaimanapun PT HM Sampoerna merasa memiliki rasa tanggung jawab terhadap lingkungan atas sejumlah keuntungan yang diperolehnya sehingga ia dengan sukarela mengadakan kegiatan CSR. Jadi saat ditanyai tentang persepsinya mengenai tujuan PT HM Sampoerna dalam mengadakan SBSV 09, Vita mengatakan bahwa tujuan SBSV 09 adalah murni untuk berkontribusi terhadap pendidikan dan pembangunan SDM Indonesia. Untuk itu, Vita mengacungkan dua jempol bagi PT HM Sampoerna yang dengan tulus ikhlas berkontribusi terhadap masyarakat dan negara.

Mengenai target yang ingin dicapai perusahaan dari acara SBSV 09, Vita berpendapat bahwa targetnya adalah terekrutnya sejumlah pegawai baru. Menurutnya hal tersebut sah-sah saja dan merupakan bagian dari strategi yang cukup jeli dari perusahaan. Vita pun memastikan bahwa perusahaan tidak mematok target penjualan produk maupun keuntungan karena tidak ada best students yang pulang membawa prpduk rokok.

Berbeda dengan Vita, sebagian besar best students berpendapat bahwa SBSV 09 memang sesuai dengan kebijakan Berbeda dengan Vita, sebagian besar best students berpendapat bahwa SBSV 09 memang sesuai dengan kebijakan

Hersynanda berpendapat bahwa kegiatan SBSV 09 sudah sesuai dengan tujuan perusahaan. “Kalo itu sebenernya bisa kita lihat ke arah siapa yang

diundang. Kenapa dari semua fakultas yang ada di Indonesia ga semuanya boleh masuk? Dan yang boleh masuk adalah anak fisip, anak THP, anak ekonomi, anak psikologi mungkin yang dia bisa ke arah HRD juga, Nah itu. Berarti walaupun dengan kata lain bahwa ini program CSR yang ga ada kaitannya dengan penjualan produk, segala macem, bener memang. Menurutku ini malah sebuah langkah penjaringan malahan. Menurutku memang dia yang diakhiri dengan tes placement itu, employee placement test itu, dia langkahnya bagus banget. Menjaring mahasiswa – mahasiswa yang notabene di situ banyak mawapres yang ikut di situ, terus dia jaring dulu semua terus dia kasih tes itu jadi sebelum dia lulus dia sudah dapet nama – nama mahasiswa yang di situ minimal tercatat sebagai seorang yang berpengaruh di kampusnya itu gitu, jadinya memang itulah langkah dia itu..” (wawancara dengan Hersynanda)

Menurut Hersynanda, SBSV 09 merupakan salah satu usaha cara PT HM Sampoerna dalam merekrut tenaga kerja yang berkualitas karena notabene pesertanya merupakan best students. Selain itu, dari jurusan/fakultas yang mereka undang, sudah terlihat bahwa hal tersebut berkaitan dengan faktor permintaan perusahaan terhadap calon tenaga kerja dari bidang yang mereka butuhkan. Namun menyepakati apa yang telah diungkapkan oleh Vita, Hersynanda mengatakan bahwa hal itu justru merupakan strategi yang sangat bagus. Selain menguntungkan perusahaan, konsep tersebut juga menguntungkan best students sebagai calon tenaga Menurut Hersynanda, SBSV 09 merupakan salah satu usaha cara PT HM Sampoerna dalam merekrut tenaga kerja yang berkualitas karena notabene pesertanya merupakan best students. Selain itu, dari jurusan/fakultas yang mereka undang, sudah terlihat bahwa hal tersebut berkaitan dengan faktor permintaan perusahaan terhadap calon tenaga kerja dari bidang yang mereka butuhkan. Namun menyepakati apa yang telah diungkapkan oleh Vita, Hersynanda mengatakan bahwa hal itu justru merupakan strategi yang sangat bagus. Selain menguntungkan perusahaan, konsep tersebut juga menguntungkan best students sebagai calon tenaga

Masih senada dengan Hersynanda, Desy juga berpendapat bahwa SBSV 09 sesuai dengan tujuan perusahaan karena acara tersebut memiliki unsur-unsur yang menguntungkan perusahaan.

“Menurutku sih pasti ada tujuan mereka yang tercapai, mungkin aja dengan SBSV bisa narik minat kita yang notabene best students untuk join dengan mereka atau minimal ngasi tau ke masyarakat kalo mereka juga punya tanggung jawab sosial selain produk rokok..” (wawancara dengan Desy)

Mengamini apa yang diungkapkan oleh Vita dan Hersynanda, Desy juga berpendapat bahwa SBSV 09 merupakan salah satu sarana perusahaan dalam menarik dan menjaring calon tenaga kerja yang berkualitas. Dalam kesempatan tersebut, perusahaan juga berkesempatan untuk menunjukkan kegiatan CSR yang mereka kembangkan kepada mahasiswa berprestasi dari seluruh Indonesia. Hal tersebut untuk menunjukkan bahwa meski memproduksi rokok, PT HM Sampoerna memiliki sisi positif yang patut untuk dihargai. Kesesuaian kegiatan SBSV 09 dengan tujuan perusahaan dapat juga dilihat dari tujuan mereka mengadakan Mengamini apa yang diungkapkan oleh Vita dan Hersynanda, Desy juga berpendapat bahwa SBSV 09 merupakan salah satu sarana perusahaan dalam menarik dan menjaring calon tenaga kerja yang berkualitas. Dalam kesempatan tersebut, perusahaan juga berkesempatan untuk menunjukkan kegiatan CSR yang mereka kembangkan kepada mahasiswa berprestasi dari seluruh Indonesia. Hal tersebut untuk menunjukkan bahwa meski memproduksi rokok, PT HM Sampoerna memiliki sisi positif yang patut untuk dihargai. Kesesuaian kegiatan SBSV 09 dengan tujuan perusahaan dapat juga dilihat dari tujuan mereka mengadakan

Bagi Puji Maharani, SBSV 09 juga sesuai dengan tujuan perusahaan. Ia berpendapat sebagai berikut, “CSR dan recruitment. CSR itu kan tujuannya macem-

macem..... nah, sbsv itu CSR sampoerna untuk memperkenalkan hasil-hasil csr mereka di neigbourhood, sekaligus recruitment karena, setelah mengikuti program, diasumsikan bahwa mahasiswa-mahasiswa itu akan tertarik untuk bergabung dengan sampoerna karena CSR perusahaannya bagus... dan karena perusahaannya sendiri bagus.” (wawancara dengan Puji Maharani)

Menurut Puji, perusahaan berasumsi bahwa para best students akan tertarik untuk bergabung dengan PT HM Sampoerna setelah mengikuti SBSV 09. Hal tersebut dikarenakan perusahaan melakukan promosi melalui acara tersebut. Dalam SBSV 09, best students disuguhi berbagai kegiatan CSR dan juga potensi perusahaan yang bagus dan maju. Dari situlah proses recruitment akan berjalan meskipun tes recruitment tidak diwajibkan.

Sementara Siska mengungkapkan ada setidaknya tiga tujuan PT HM Sampoerna dalam mengadakan SBSV 09. “...Yang pertama, profit dapet mahasiswa

'berkualitas' yang bisa mereka pake untuk meneruskan 'berkualitas' yang bisa mereka pake untuk meneruskan

ato korporasi sampoerna memberi contoh untuk melaksanakan tanggung jawab sosial” (wawancara dengan Siska)

Ia berpendapat bahwa SBSV 09 sudah sesuai dengan tujuan perusahaan karena ada beberapa keuntungan yang bisa didapatkan dengan menyelenggarakan acara tersebut. Yang pertama adalah terekrutnya tenaga kerja yang berkualitas karena peserta SBSV 09 adalah para best students, promosi oleh para best students tentang PT HM Sampoerna kepada masyarakat, dan yang ke tiga adalah memberi contoh kepada masyarakat tentang konsep wirausaha yang baik sebagai tanggung jawab sosial perusahaan. Namun menurut Siska, yang lebih menjadi target dari penyelenggaraan SBSV 09 adalah penyeimbangan sisi negatif perusahaan dengan hal-hal yang bersifat sosial. SBSV 09 merupakan sebuah kegiatan CSR PT HM Sampoerna untuk melaksanakan kewajiban perusahaan sekaligus sarana perusahaan melakukan tindakan yang berefek positif bagi perusahaan, masyarakat dan negara.

Lain halnya dengan pendapat yang dimiliki oleh Fitri dan Fian. Jika Vita, Puji, Hersynanda dan Siska menitikberatkan tujuan acara tersebut pada sisi recruitment calon karyawan, Fitri dan Fian memiliki perspektif yang berbeda.

Menurut Fitri, kegiatan SBSV 09 sesuai dengan tujuan perusahaan karena acara tersebut diharapkan mampu meningkatkan prestige perusahaan di tingkat nasional. Menuurutnya, tidak banyak perusahaan mampu mengadakan acara yang menelan biaya besar seperti SBSV 09. Sehingga ketika pihak lain mendengar tentang SBSV 09, PT HM Sampoerna akan terlihat lebih hebat. Oleh sebab itu, menurut persepsi Fitri, perusahaan mengadakan acara ini menurut Fitri dengan tujuan untuk mempromosikan kegiatan CSR mereka dan meningkatkan prestige perusahaan di mata masyarakat. Mengenai target yang ingin dicapai perusahaan dengan mengadakan SBSV 09, Fitri mengungkapkan pendapatnya sebagai berikut,

“Penciptan image perusahaan di mata mahasiswa Indonesia...ya yang ikut kegiatan SBSV tentunya.... dalam rangka peningktan prestige dan tanggung jawab sosial CSR, secara tak langsung berimbas pada blowing nama perusahaan berujung nama Sampoerna!”

Menurut pendapat Fitri, dari berbagai hal yang dilakukan di SBSV 09 target utama yang ingin diraih oleh PT HM Sampoerna dengan mengadakan acara tersebut adalah meningkatkan image PT HM Sampoerna.

Senada dengan apa yang diungkapkan oleh Fitri, menurut Alfian SBSV 09 memiliki target utama peningkatan brand image perusahaan. Menurutnya, penyelenggaraan SBSV 09 sudah sesuai tujuan perusahaan. SBSV 09 merupakan salah satu bentuk kegiatan

CSR perusahaan di bidang pendidikan yang berisi pengenalan terhadap dunia korporasi, recruitment pegawai dan training bagi mahasiswa peserta. Menurut Alfian, SBSV 09 cukup sukses untuk meningkatkan brand image perusahaan sekaligus untuk melaksanakan tugas kewajiban perusahaan melaksanakan CSR seperti apa yang telah diamanatkan undang-undang.

Seperti Alfian, Zaki juga menganggap bahwa target SBSV 09 adalah terciptanya kesan positif perusahaan di mata masyarakat. Mengenai tujuan perusahaan mengadakan SBSV 09, Zaki menguraikan pendapat sebagai berikut,

“Pertama: memang kewajiban mereka untuk menyelanggarakan CSR. Itu kan wajib to di negara kita tiap perusahaan punya program itu. itu secara umum.. Nha nek secara khusus menurutku bukan promo produknya langsung, tapi promo tentang perusahaan tersebut agar diterima sebagai perusahaan" positif"” (wawancara dengan Zaki)

Menurut Zaki, SBSV 09 merupakan salah satu jenis kegiatan CSR di mana CSR wajib untuk dilaksanakan oleh perusahaan di Indonesia. Baginya, SBSV 09 memang sudah sesuai dengan tujuan perusahaan, karena acara tersebut bertujuan untuk mempromosikan kesan positif perusahaan terhadap masyarakat. PT HM Sampoerna membuat keputusan yang tepat dengan melirik best students sebagai peserta acara yang mereka selenggarakan. Menurutnya, perusahaan berharap best students akan menceritakan Menurut Zaki, SBSV 09 merupakan salah satu jenis kegiatan CSR di mana CSR wajib untuk dilaksanakan oleh perusahaan di Indonesia. Baginya, SBSV 09 memang sudah sesuai dengan tujuan perusahaan, karena acara tersebut bertujuan untuk mempromosikan kesan positif perusahaan terhadap masyarakat. PT HM Sampoerna membuat keputusan yang tepat dengan melirik best students sebagai peserta acara yang mereka selenggarakan. Menurutnya, perusahaan berharap best students akan menceritakan

Ester misalnya. Ia berkeyakinan bahwa tujuan perusahaan adalah mengubah cara pandang masyarakat terhadap perusahaan rokok yang selama ini negatif.

“kalo menurutku sih supaya mahasiswa bisa belajar bahwa tidak sepenuhnya perusahaan rokok itu merugikan tapi juga ada sisi-sisi positif dari perusahaan rokok yah salah satunya melalui kegiatan ini, ini cara yang tepat untuk merubah pandangan tentang image perusahaan rokok” (wawancara dengan Vita)

Di dalam acara SBSV 09, mahasiswa diajak untuk mengamati dan observasi kegiatan CSR perusahaan. Dari situ, masyarakat melalui best students diberitahu bahwa ada banyak kegiatan sosial yang dilakukan oleh perusahaan rokok. Masyarakat sekitar mengaku merasa terbantu dengan keberadaaan PT HM Sampoerna sehingga hal tersebut menambah nilai plus perusahaan.

Hampir senada dengan apa yang diungkapkan oleh Ester, Nacong berpendapat bahwa tujuan perusahaan mengadakan SBSV

09 adalah untuk mengubah pendapat masyarakat. Menurutnya, SBSV 09 meruapakn ajang untuk memahamkan masyarakat bahwa perusahaan rokok juga melakukan berbagai kegiatan positif yang berguna bagi masyarakat. Rokok tidak selalu berkonotasi negatif karena banyak hal yang telah perusahaan rokok lakukan bagi lingkungan. Ia mencontohkan kegiatan CSR yang selama ini 09 adalah untuk mengubah pendapat masyarakat. Menurutnya, SBSV 09 meruapakn ajang untuk memahamkan masyarakat bahwa perusahaan rokok juga melakukan berbagai kegiatan positif yang berguna bagi masyarakat. Rokok tidak selalu berkonotasi negatif karena banyak hal yang telah perusahaan rokok lakukan bagi lingkungan. Ia mencontohkan kegiatan CSR yang selama ini

Jadi berdasarkan wawancara yang telah dilakukan terhadap sepuluh informan best students, didapatkan kesimpulan bahwa sebagian besar informan berpendapat SBSV 09 sudah sesuai dengan tujuan perusahaan. Hanya ada satu orang yang menganggap bahwa SBSV 09 sama sekali tidak berhubungan dengan tujuan perusahaan. Pendapat mengenai tujuan diadakannya acara SBSV 09 dibagi menjadi beberapa kelompok di mana sebagian berpendapat acara tersebut untuk merekrut karyawan, sebagian yang lain berpendapat bahwa SBSV 09 sebagai ajang perusahaan untuk meningkatkan brand image perusahaan dan sebagian yang lain berpendapat bahwa SBSV 09 diselenggarakan dengan tujuan untuk merubah pendapat masyarakat tentang perusahaan rokok.