PRA ACARA

1. PRA ACARA

a. Info Tentang Sbsv

Mahasiswa ditanyai sejauh mana pengetahuan dan pandangan mereka tentang SBSV dan PT HM Sampoerna sebelum mereka mengikuti event tersebut. Meskipun Sampoerna Best Student Visit merupakan salah satu program CSR PT HM Sampoerna Tbk, ternyata tidak banyak mahasiswa yang mengetahui informasi tentang acara tersebut. Hal ini terbukti dari jawaban yang diberikan ke sepuluh nara sumber dalam penelitian ini. Sebagian besar dari informan tidak mengetahui sama sekali tentang adanya event sebesar Sampoerna Best Student Visit tersebut meski event ini sudah lima kali diadakan sejak awal pelaksanaannya.

Vita Kartikasari mengatakan bahwa ia mengetahui info tentang SBSV pada saat event ini diadakan di mana ia diberitahu oleh pihak rektoratnya. Tidak jauh berbeda dengan Puji Maharani,

Alfian, Desy, Ester, Nacong, dan Puji juga baru tahu ada kegiatan SBSV sejak mendapat pemberitahuan dari rektorat. Seperti yang dikatakan oleh Puji Maharani

“Sebetulnya sih dulu aku ga tahu menahu soal SBSV. Tiba-tiba aja dikabarin staf biro kemahasiswaan, kalo udah direkomendasiin sama universitas” (wawancara dengan Puji Maharani)

Ungkapan tersebut menegaskan bahwa mahasiswa belum pernah mendapat informasi mengenai keberadaan acara SBSV. Hal tersebut bisa karena publikasi yang kurang maupun informasi yang tidak tersalur dari alumni tahun lalu kepada adik kelasnya.

Agak berbeda dengan rekan-rekannya yang lain, Siska dan Fitri lebih awal mengetahui tentang SBSV. “Sebelumnya pernah denger Cuma lewat gitu ajah

tapi...temen aku anak IPB ada yang ikut tahun 2007..” (wawancara dengan Fitri Yustina)

Dari informasi sambil lalu yang ia dapatkan, Fitri Yustina juga belum mengerti apakah sebenarnya yang dimaksud dengan SBSV 09. Ia juga belum mengerti seperti apa program SBSV 09 itu dan diperuntukkan untuk siapa. Sehingga, sedikit sekali yang ia tahu tentang SBSV 09.

Siska juga mengaku belum mengetahui tentang SBSV 09 karena tidak ada program di kampusnya yang menjelaskan tentang Sampoerna serta tidak adanya info dari kakak kelas. Tetapi ia selangkah lebih maju. Siska juga pernah secara sambil lalu

Beberapa universitas pun ada yang baru diundang pertama kali di SBSV 09 ini. Universitas tersebut adalah Universitas Samratulangi (UNSRAT) tempat Ester belajar dan Universitas Lampung (UNILA) tempat Fitri Yustina menimba ilmu. Mereka berdua dan beberapa mahasiswa lainnya dari Universitas Lambung Mangkurat menjadi peserta pertama mewakili universitas mereka di ajang SBSV.

Dari kesemua jawaban di atas, ada perkecualian bagi Hersynanda. Berbeda dengan ke-semua teman-temannya, tampaknya Hersynanda merupakah mahasiswa yang paling siap mengikuti SBSV. Ia telah mengetahui SBSV jauh sebelum menjadi pesertanya.

“Di Fakultas Pertanian itu ada pola pengkaderan tertentu untuk mawapres, terutama di Himpunan Mahasiswaku. Jadi aku sempet ngurusin itu. Dulu kita mendatangkan mawapres tahun lalu mbak Pipit dan dia menceritakan tentang SBSV, kegiatan itu menyenangkan sekali. Jadi itu menjadi motivasiku dalam mengikuti mawapres.” (wawancara dengan Hersynanda)

Bagi Hersynanda yang seorang kader mahasiswa berprestasi di fakultasnya, ia mendapatkan arahan dari seniornya tentang seluk beluk dan keuntungan menjadi mawapres tersebut. SBSV justru menjadi motivasi utamanya dalam mengikuti perlombaan tersebut karena ia tahu bahwa dalam SBSV nanti ia akan bertemu dengan mahasiswa terbaik dari seluruh Indonesia. Sehingga Hersynanda Bagi Hersynanda yang seorang kader mahasiswa berprestasi di fakultasnya, ia mendapatkan arahan dari seniornya tentang seluk beluk dan keuntungan menjadi mawapres tersebut. SBSV justru menjadi motivasi utamanya dalam mengikuti perlombaan tersebut karena ia tahu bahwa dalam SBSV nanti ia akan bertemu dengan mahasiswa terbaik dari seluruh Indonesia. Sehingga Hersynanda

Ketika ditanyai mengenai bagaimana mereka terpilih menjadi perwakilan universitas masing-masing dalam ajang SBSV, semuanya mengaku bahwa mereka ditunjuk pihak universitas atas dasar mereka sebagai seorang mahasiswa berprestasi di universitasnya masing-masing.

Ini berarti bahwa pernyataan dari PT HM Sampoerna bahwa “peserta SBSV adalah kumpulan mahasiswa terbaik dari seluruh Indonesia” dapat dipastikan benar adanya.

Lalu ketika ditanyai lebih lanjut tentang proses pemilihan mereka, jawaban dibagi menjadi dua. kelompok pertama mengatakan bahwa mereka dipilih karena ditunjuk oleh bagian kemahasiswaan rektorat universitas. Seperti yang dialami oleh Puji Maharani,

“....Tiba-tiba aja dikabarin staf biro kemahasiswaan kalo udah direkomendasiin sama universitas” (wawancara dengan Puji Maharani)

Puji Maharani mengaku bahwa alasan pemilihan dirinya pun tidak ia ketahui. Ia hanya tahu bahwa ia menjadi kandidat perwakilan UNPAD dalam acara SBSV.

Hal yang sama juga dialami oleh Alfian, Desy, Ester, Fitri, Hersynanda, Vita dan Zaki. Mereka semua mendapat kabar dari pihak rektorat bahwa mereka mengikuti SBSV. Namun beberapa Hal yang sama juga dialami oleh Alfian, Desy, Ester, Fitri, Hersynanda, Vita dan Zaki. Mereka semua mendapat kabar dari pihak rektorat bahwa mereka mengikuti SBSV. Namun beberapa

“..dipilih oleh universitas berdasarkan kriteria jurusan yang diinginkan Sampoerna dari anak-anak mawapres” (wawancara dengan Hersynanda)

Hersynanda mengetahui bahwa mahasiswa yang diundang oleh PT HM Sampoerna ke acara SBSV merupakan tiga mahasiswa dari empat jurusan/fakultas yang dikehendaki. Fakultas/jurusan itu adalah: Ilmu Komunikasi, Ekonomi, Pertanian dan teknik.

Sedangkan kelompok mahasiswa yang ke dua menjadi perwakilan universitas berdasarkan proses seleksi. Hal tersebut seperti yang dialami oleh Siska dan Nacong. Siska dipanggil oleh Pembantu Rektor 3 bersama beberapa mahasiswa lain yang aktif dalam mengikuti perlombaan atau berorganisasi. PR 3 kemudian menyeleksi mahasiswa-mahasiswa tersebut sehingga keluarlah Siska dan dua orang lain mewakili Universitas Udayana Bali. Seleksi tersebut diakui Siska sebagai seleksi tertutup karena hanya diikuti oleh orang-orang tertentu yang ditunjuk oleh rektorat.

Sementara Nacong mengatakan bahwa, “Pihak universitas melakukan seleksi terbuka

kepada seluruh peserta yang berminat dan kemudian saya terpilih mewakili kampus saya.” (wawancara dengan Mudrikan Nacong)

Untuk menjadi peserta SBSV, ia harus melewati seleksi Untuk menjadi peserta SBSV, ia harus melewati seleksi

Jadi dapat disimpulkan melalui jawaban yang diberikan para informan, bahwa sebagian besar peserta SBSV baru mengetahui informasi tentang SBSV 09 ketika event SBSV 09 akan diadakan. Hanya sebagian kecil peserta pernah mengetahui info tentang SBSV sebelum event diadakan. Mereka mengetahuinya baik dari internet maupun dari teman. Selanjutnya cara mahasiswa menjadi peserta SBSV terbagi menjadi dua yaitu ditunjuk secara langsung dari rektorat dan mengikuti seleksi yang diadakan universitas.

b. Motivasi

Motivasi para best students dalam mengikuti SBSV bermacam-macam. Namun sebagian besar mahasiswa mempunyai motivasi yang sama yaitu ingin mendapat pengalaman. Seperti yang diungkapkan oleh Desy,

“..nambah pengalaman aja, pengen tau sampoerna dan pengen kenalan ama peserta yang ikut” (wawancara dengan Desy)

Ungkapan Desy menggambarkan bahwa ia ingin mendapatkan hal-hal baru dari kegiatan yang belum pernah ia ikuti.

Ia juga ingin mendapatkan pengetahuan tentang perusahaan Sampoerna. Selain itu, karena telah diberitahu oleh pihak rektorat bahwa dalam acara itu ia akan dipertemukan dengan para best student lain, Desy juga ingin bertemu dengan para best student lain.

Hal senada diucapkan oleh beberapa mahasiswa lain seperti Zaki, Siska, Alfian, Ester Fitri dan Nacong. Zaki mengatakan bahwa motivasinya adalah untuk mendapatkan pengalaman dan belajar tentang dunia kerja di PT HM Sampoerna. Sebelum mengikuti SBSV, Zaki mengira akan mendapatkan training tentang cara kerja di perusahaan sehingga pada saat itu motivasinya mengikuti SBSV adalah untuk mendapatkan training tentang komunikasi di perusahaan dan leadership di sana.

Sementara Siska mengatakan bahwa ia ingin menambah pengalaman, ingin mengetahui tentang seluk beluk PT HM Sampoerna dan bertemu dengan peserta lain dari seluruh Indonesia. Tidak berbeda dengan Alfian, ia ingin mendapatakan pengalaman, membangun jaringan dengan mahasiswa berprestasi seluruh Indonesia dan mengenal lebih jauh PT HM Sampoerna.

Vita merasa mulai termotivasi mengikuti SBSV sejak Sampoerna meberikan beberapa bentuk akomodasi bagi para calon peserta.

“...Yo, terus kok mereka appreciate juga ke kita? Aku merasa ee, paling acaranya berguna lah, nambah ilmu, nambah temen, link dan sebagainya...” (wawancara dengan

Sebagai seorang mahasiswa berprestasi, ia merasa diberi penghargaan oleh PT HM Sampoerna atas prestasinya selama ini. Dengan adanya beberapa kesan di awal, Vita berkeyakinan bahwa acara SBSV 09 akan memberinya banyak ilmu, pengalaman dan link mahasiswa berprestasi seluruh Indonesia yang tentunya sangat bermanfaat untuk ke depannya nanti.

Sejalan dengan rekan-rekannya, Ester ingin menambah pengalaman dan menarik banyak pelajaran dari setiap peserta yang ikut SBSV. Sedangkan Fitri ingin menambah informasi, pengalaman dan menambah teman dengan mengikuti SBSV. Sementara Nacong ingin lebih mengetahui program dan proses kerja serta kegiatan yang ada di PT HM Sampoerna. Selain itu, Nacong juga ingin mendengarkan penjelasan dari perusahaan mengenai kontroversi haramnya rokok.

Hersynanda yang lebih dahulu tau info tentang SBSV dibandingkan teman-temannya yang lain mengungkapkan, “....yang ketemu itu bukan mahasiswa sembarang,

mahasiswa yang punya pengaruh di universitasnya masing- masing dan yang jelas kita mau melihat dan berpikir di luar kotak. Maksudnya kalo kita melihat temen-temen yang di sini aja sih ya paling ya maksudnya akan fokus di situ aja kan, ternyata di luar masih banyak hal-hal baru...” (wawancara dengan Hersynanda)

Hersynanda ingin belajar dari para best student dari seluruh Indonesia. Dengan tujuan mencari sebuah inspirasi, ia Hersynanda ingin belajar dari para best student dari seluruh Indonesia. Dengan tujuan mencari sebuah inspirasi, ia

Di lain pihak, Puji Maharani mengatakan bahwa ia tertarik dengan keseluruhan acara SBSV karena ia sama sekali tidak tahu menahu seperti apa SBSV itu.

Dari jawaban para informan tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi sebagian besar peserta dalam mengikuti SBSV adalah untuk mendapatkan pengalaman dan bertemu dengan para best students dari seluruh Indonesia. Motivasi yang lain adalah untuk mengenal lebih jauh tentang PT HM Sampoerna, mendapatkan penjelasan tentang hukum haram merokok dari perusahaan yang bersangkutan, mendapatkan pelatihan dunia kerja dan keseluruhan isi acara SBSV.

c. Ekspektasi

Ekspektasi calon peserta SBSV juga bermacam-macam karena umumnya mereka tidak banyak tahu mengenai seperti apakah kegiatan SBSV sesungguhnya. Alfian misalnya, ia berpikir dan berharap bahwa SBSV 09 merupakan program yang memberinya pelatihan menuju dunia kerja. Beberapa kegiatan di dalam SBSV memang berwujud pengarahan peserta menuju dunia kerja namun dari observasi yang dilakukan peneliti, tujuan utama dan bentuk dari acara tersebut bukanlah sebagai pelatihan dunia kerja melainkan lebih sebagai ajang penghargaan bagi para mahasiswa berprestasi seluruh Indonesia.

Hal serupa juga dialami oleh Puji Maharani,

“Aku sih ga berangkat dengan ekspektasi pengen dapet apa pun selain pengalaman soalnya, orang-orang di biro kemahasiswaan juga ga bisa ngasi informasi yang akurat soal SBSV” (wawancara dengan Puji Maharani)

Dikarenakan tidak adanya info yang memadai tentang seperti apa program SBSV, Puji Maharani memiliki tanda tanya besar mengenai bagaimana kegiatan SBSV tersebut. Namun ia tetap excited untuk mengikuti SBSV karena ia berharap dan yakin akan mendapatkan sebuah pengalaman baru yang berharga.

Lain halnya dengan Desy dan Nacong. Meski sama sekali tidak mengetahui informasi mengenai SBSV hal tersebut justru membuat Desy berharap melalui SBSV 09 ia menjadi tahu lebih banyak tentang perusahaan Sampoerna. Desy bahkan juga berharap untuk bergabung dengan PT HM Sampoerna. Sementara Nacong memiliki sedikit titik terang. Ia berharap mendapatkan ilmu mengenai manajemen perusahaan dan tentang kegiatan CSR perusahaan Sampoerna.

Meski tidak mengetahui secara pasti seperti apa SBSV 09, peserta telah mendapat informasi bahwa mereka akan dikumpulkan bersama mahasiswa berprestasi dari seluruh Indonesia. Hal tersebut mempengaruhi ekspektasi mereka terhadap acara SBSV.

Hal tersebut seperti yang diutarakan oleh Fitri Yustina, Hersynanda, Siska, Ester, Vita, dan Zaki. Pendapat pertama dinyatakan oleh Fitri. Ia mengatakan bahwa;

“Tambah temen dan link tentunya, bisa tuh jalan-jalan ke Sampoerna” (Wawancara dengan Fitri Yustina)

Ekspektasi Fitri yustina ketika mengikuti program SBSV 09 adalah mendapatkan link teman-teman mahasiswa berprestasi seluruh Indonesia dan refreshing dengam jalan-jalan di perusahaan Sampoerna.

Sementara Hersynanda mengaku, ekspektasinya tidak jauh berbeda dengan motivasinya mengikuti SBSV. Hersynanda berharap ketika mengikuti SBSV 09, ia mendapatkan networking/link, dan mengetahui seberapa jauh mahasiswa di luar UNS melangkah.

Sedangkan Siska mengatakan bahwa selain bertemu dengan teman-teman baru, ia juga ingin mendapatkan pengetahuan yang baru dengan mengikuti SBSV 09.

Berikut pendapat Ester mengenai harapannya tentang SBSV 09;

“Ehmm kalo soal itu, pertama karena itu pengalaman pertama aku ketemu dengan mahasiswa-mahasiswa dari daerah laen, tentunya yang aku cari pertama adalah pengalaman. Ke dua aku pengen dapat banyak temen, itu aja si kalo menurut aku” (wawancara dengan Ester)

Adapun Vita juga menekankan pentingnya harapan mendapat Adapun Vita juga menekankan pentingnya harapan mendapat

Sementara Zaki berharap dengan mengikuti SBSV ia dapat belajar mengenai pengelolaan perusahaan terutama dalam hal Sumber Daya Manusianya, di mana hal tersebut berhubungan dengan ilmu yang ia pelajari yaitu psikologi. Selain itu ia juga ingin mengenal para best students yang akan ia temui di acara SBSV.

Dari keterangan para informan peserta SBSV 09, dapat disimpulkan bahwa ekspektasi peserta dalam mengikuti SBSV 09 dapat menjadi beberapa bagian: menjadi tahu lebih banyak tentang PT HM Sampoerna, mendapat ilmu tentang manajemen di PT HM Sampoerna, pengetahuan tentang kegiatan CSR di PT HM Sampoerna, mendapat link dengan mengenal teman-teman best student seluruh Indonesia dan mendapatkan sebuah pengalaman baru yang berharga.

d. Persepsi mengenai PT HM Sampoerna

Sebagai perusahaan rokok yang besar, PT HM Sampoerna tentu mendapat banyak sorotan dari publik. Masing-masing individu memiliki persepsi mengenai perusahaan ini tidak terkecuali para best students. Perusahaan rokok yang kini berafiliasi dengan Phillip Morries, perusahaan rokok terbesar di seluruh dunia ini merupakan perusahaan rokok terbesar ke tiga di Indonesia.

Sebelum mengikuti SBSV dan mendapat penjelasan lebih jelas tentang seperti apa perusahaan Sampoerna, best students memiliki pendapat variatif tentang perusahaan tersebut. Mengenai hal tersebut pendapat para best students dibagi menjadi beberapa kelompok, sangat positif terhadap PT HM Sampoerna, netral/biasa saja hingga negatif.

Kelompok pendapat pertama adalah yang mempunyai pendapat sangat positif terhadap perusahaan rokok. Fitri misalnya,

“yang pasti perusahaan dengan tenaga kerja yang sangat banyak dan bisa meningkatkan penerimaan devisa melalui bea cukai rokoknya” (wawancara dengan Fitri Yustina)

Fitri berpendapat bahwa PT HM Sampoerna merupakan perusahaan yang besar dan sangat berhasil. Terbukti bahwa perusahaan tersebut mampu meminimalisir jumlah pengangguran di Indonesia melalui industrinya yang membutuhkan banyak tenaga kerja. Selain itu sudah diketahui oleh umum bahwa perusahaan rokok merupakan penyumbang devisa terbesar bagi negara Indonesia. Dikarenakan posisinya sebagai salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia, maka sudah pasti sumbangan devisa bagi negara dari PT HM Sampoerna sangatlah besar.

Tidak berbeda jauh dengan Fitri, Hersynanda mengungkapkan apresiasinya terhadap perusahaan rokok khususnya PT HM Sampoerna,

“Ya.. yang kutahu si kalo PT Sampoerna itu merupakan perusahaan yang besar. Trus kalo rokok itu perusahaan padat “Ya.. yang kutahu si kalo PT Sampoerna itu merupakan perusahaan yang besar. Trus kalo rokok itu perusahaan padat

Menurut pendapatnya, PT HM Sampoerna merupakan sebuah perusahanan yang besar. Ditengah krisis dan kesulitan lapangan kerja yang melanda negeri ini, PT HM Sampoerna juga membantu pemerintah dengan mengurangi jumlah pengangguran yang ada.

“Produsen rokok, sama sampoerna untuk indonesia untuk indonesia....Yang jelas kalo sampoernanya, aku ga begitu paham waktu dia afiliasi ma philip morris, jadi perusahaan rokok dimonopoli oleh beberapa orang aja kan. Jadi wah hebat banget, sebenarnya banyak perusahaan yang mau menyaingi tapi mereka sudah besar duluan.” (wawancara dengan Hersynanda)

Selain itu, Hersynanda juga menyatakan kekagumannya terhadap PT HM Sampoerna. Menurut pendapatnya, perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang hebat dengan programnya yang bernama Sampoerna Untuk Indonesia. Selain itu juga karena PT HM Sampoerna telah menjadi perusahaan bertaraf internasional dengan jalan diafiliasi oleh perusahaan rokok terbesar di dunia Philip Morris. Sehingga menurutnya, sulit bagi kompetitornya untuk menyaingi kesuksesan PT HM Sampoerna.

Sebenarnya penjualan seluruh saham Putra Sampoerna kepada Phillip Morris mendapat tanggapan yang beragam dari masyarakat. Banyak yang menyayangkan akuisisi tersebut, namun ada pula yang memuji keputusan tersebut. Mereka yang menyayangkan menganggap Sebenarnya penjualan seluruh saham Putra Sampoerna kepada Phillip Morris mendapat tanggapan yang beragam dari masyarakat. Banyak yang menyayangkan akuisisi tersebut, namun ada pula yang memuji keputusan tersebut. Mereka yang menyayangkan menganggap

Masih senada dengan Fitri dan Hersynanda, Nacong bahkan menyatakan bahwa PT HM Sampoerna merupakan perusahaan rokok terbesar yang ada di Indonesia. Padahal menurut data yang didapatkan oleh peneliti dari berbagai sumber, PT HM Sampoerna bukan merupakan perusahaan nomor satu melainkan merupakan perusahaan rokok terbesar ke tiga di Indonesia setelah Gudang Garam dan Djarum. Namun bagaimana pun hal tersebut merupakan salah satu bukti baiknya citra PT HM Sampoerna di mata salah satu best student.

Di lain pihak Ester menyatakan pendapat yang agak berbeda dari rekan-rekannya sebelumnya. Ia lebih kritis mengungkapkan pendapat mengenai perusahaan tersebut.

“...perusahaan rokok dengan keuntungan yang banyak.. promosinya besar-besaran dan semua pegawainya sejahtera karena gajinya besar.. membuka lapangan pekerjaan untuk sebagian besar masyarakat di jawa...” (wawancara dengan Ester)

Meski pun menghargai kebesaran PT HM Sampoerna, ia tidak positif terhadap perusahaan rokok seperti rekan-rekannya sebelumnya. Menurutnya, perusahaan rokok tetap kurang baik karena produk tersebut berbahaya bagi kesehatan.

Zaki mengamini apa yang diungkapkan oleh Ester. Ia juga mengakui keprofesionalan PT HM Sampoerna tetapi menyayangkan produk yang dihasilkan merupakan produk yang mengganggu kesehatan. Keduanya sama-sama mengakui kebesaran PT HM Sampoerna tetapi menyayangkan produk rokok yang diproduksinya.

Kritis seperti ke dua rekannya, Puji Maharani memandang PT HM Sampoerna sebagai sebuah perusahaan rokok,

“...Mereka sebagai perusahaan rokok kan menjalankan bisnis, dan bisnisnya juga bukan yang bermasalah sama hukum atau gimana. memang sih, rokok itu berbahaya bagi kesehatan. tapi secara bisnis dan hukum, menurut aku mereka ga melakukan hal yang salah. jadinya ya fair-fair aja” (wawancara dengan Puji Maharani)

Menurut Puji, PT HM Sampoerna sama saja seperti perusahaan lain yang menjalankan bisnis. Apalagi bisnisnya juga tidak melawan dengan hukum. Jadi tidak ada yang salah dengan perusahaan tersebut. Namun ketika disinggung mengenai produk perusahaan, Puji mengutarakan hal berikut,

“Mereka kan cuma penyedia barang di pasaran, buat memenuhi permintaan konsumen.” (wawancara dengan Puji Maharani)

Puji menyatakan bahwa PT HM Sampoerna ada karena adanya konsumen dan konsumsi rokok di Indonesia sangat tinggi. Jadi menurutnya, bahaya mengkonsumsi rokok kembalikan kepada masyarakatnya sendiri. Ketika masyarakat semakin cerdas dan meningkatkan awareness tentang bahaya rokok dengan cara mengurangi konsumsi rokok seperti mengurangi merokok di tempat umum, perusahaan rokok akan terkena imbasnya.

Namun menurut Puji, sebenarnya ada hubungan yang unik antara PT HM Sampoerna dengan negara.

“...Bisnis mereka kan nguntungin dari mulai petani tembakau sampe negara tapi ya gitu sih, kalo menurut aku pribadi, orang indonesia sama perusahaan rokok itu hubungannya love-hate relationship” (wawancara dengan Puji Maharani)

Bagaimana pun negara diuntungkan dengan pemasukan devisa dari PT HM Sampoerna tetapi tidak dapat dipungkiri devisa tersebut berasal dari produk yang berbahaya bagi kesehatan. Jadi di satu sisi, banyak yang diuntungkan dengan keberadaan perusahaan rokok tetapi di sisi lain, perusahaan tersebut membahayakan bagi masyarakat banyak.

Pendapat berbeda diungkapkan oleh Desy. Ia tidak mengetahui banyak informasi mengenai perusahaan tersebut sebelum mengikuti SBSV. Hal yang ia tahu mengenai PT HM Sampoerna adalah bahwa Pendapat berbeda diungkapkan oleh Desy. Ia tidak mengetahui banyak informasi mengenai perusahaan tersebut sebelum mengikuti SBSV. Hal yang ia tahu mengenai PT HM Sampoerna adalah bahwa

Vita juga mengungkapkan pendapat yang sama dengan Desy di mana ia tidak terlalu memperhatikan keberadaan PT HM Sampoerna. Ia tidak positif tidak pula negatif terhadap perusahaan rokok tersebut. Hanya ia menjelaskan bahwa ia sering menemukan nama PT HM Sampoerna dalam bursa saham Indonesia.

Yang memiliki pendapat paling berbeda adalah Alfian. Sebelum mengikuti SBSV, ia kurang respek dengan keberadaan PT HM Sampoerna. Menurutnya, sama seperti yang lainnya, PT HM Sampoerna merupakan perusahaan rokok dan rokok berbahaya bagi kesehatan. Ia juga pernah mendengar bahwa PT HM Sampoerna juga merupakan salah satu perusahaan terkaya di Indonesia. Namun pengetahuannya hanya sampai di situ saja.

Jadi berdasarkan hasil wawancara yang didapatkan dari para informan peserta SBSV, didapatlah suatu kesimpulan mengenai pendapat mereka tentang PT HM Sampoerna sebelum mengikuti SBSV

09. Pendapat dibagi menjadi empat kelompok besar. Di mana kelompok pertama adalah kelompok mahasiswa yang positif terhadap perusahaan rokok, kelompok ke dua adalah mahasiswa yang kritis dan menangkap adanya hubungan yang unik antara perusahaan tersebut dengan negara,

HM Sampoerna sebagai perusahaan rokok, dan yang terakhir adalah kelompok yang negatif terhadap perusahaan tersebut.