Bagaimana Bentang Alam Mempengaruhi Budaya dan

3. Bagaimana Bentang Alam Mempengaruhi Budaya dan

Kependudukan? Bentang alam membentuk suatu kondisi biofisik yang mempengaruhi

pola hidup penduduknya. Pengaruh bentang alam tersebut antara lain terwujud dalam penggunaan lahan, kondisi perekonomian, bahkan pola rumah mukim.

a. Kehidupan di Pegunungan Kapur

Pegunungan maupun perbukitan karst terdiri atas bukit-bukit batu gamping yang berbentuk membulat dan kerucut. Antara bukit-bukit tersebut terdapat lembah-lembah yang relatif sempit yang dikenal dengan dolina, yang dapat juga terisi air hingga membentuk telaga atau danau kecil. Kondisi seperti ini mempengaruhi persebaran permukiman dan penduduknya.

120 Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas VII

Apabila dilihat secara makro permukiman yang terbentuk mempunyai pola tersebar. Jarak antarpermukiman relatif jauh, demikian juga jarak antarrumah satu dengan rumah yang lain. Akan tetapi, pada tempat-tempat yang terdapat sumber air, jarak antarrumah relatif dekat, dan membentuk persebaran rumah yang mengelilingi sumber air, baik telaga atau air tanah yang berupa sumur maupun sungai bawah tanah.

Pada umumnya mata pencaharian penduduk sangat terkait dengan kondisi lahan yang sebagian besar berupa lahan kering. Contohnya petani di lahan kering. Ketersediaan air di pegunungan kapur dapat terdeteksi dari pola pengalirannya. Air hujan yang jatuh ke permukaan Bumi meresap ke dalam tanah dan melarutkan batuan-batuan yang dilaluinya. Proses inilah yang akhirnya membentuk gua dan sungai bawah tanah. Keberadaan sungai bawah tanah otomatis akan mengurangi aliran permukaan. Akibatnya, wilayah pegunungan kapur tampak kering. Sementara itu, untuk mengambil air dari sungai bawah tanah umumnya sulit karena kedalaman sungai. Kurangnya ketersediaan air tersebut membuat wilayah ini kering, penggunaan lahannya pun menjadi terbatas. Kegiatan pertanian juga tidak berkembang karena pada umumnya pengairan hanya mengandalkan hujan.

Sumber: National Geographic, tahun 2005 Sumber: National Geographic, tahun 2005 Gambar 4.20 Kondisi pegunungan kapur pada musim hujan.

Gambar 4.21 Kondisi pegunungan kapur pada musim kemarau.

b. Kehidupan di Dataran Rendah

Pada umumnya dataran rendah di Indonesia merupakan dataran hasil endapan oleh air atau sering disebut dataran aluvial. Biasanya dataran aluvial mempunyai tanah yang subur dan sangat baik untuk daerah pertanian, permukiman, atau juga untuk industri. Hal ini didukung dengan ketersediaan air di dataran rendah yang umumnya melimpah karena endapan aluvium yang ada mampu menyerap dan menahan air di dalamnya.

Bentang alam ini pada umumnya mempunyai udara yang panas. Akibatnya, bentuk rumah di daerah ini memiliki ventilasi yang lebar dan banyak sehingga memudahkan sirkulasi udara. Jenis pakaian juga dipilih dari kain yang relatif tipis dan menghindari pakaian dari bahan yang tebal.

Wilayah dataran rendah pada umumnya tanah relatif luas. Akibatnya, sarana dan prasarana mudah dibangun, tanahnya relatif subur, dan mempunyai cadangan air yang cukup banyak. Semua itu mendukung pertumbuhan daerah dataran rendah menjadi sebuah kota. Selain itu, juga mengakibatkan mata pencaharian penduduk lebih bervariasi.

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas VII

Pegunungan merupakan rangkaian gunung yang terdiri atas puncak dan punggung gunung yang dipisahkan oleh lembah. Di sepanjang lembah inilah awal berkembangnya permukiman yang kemudian membentuk pola memanjang di jalur lembah. Terjadinya pola permukiman memanjang dipengaruhi oleh faktor kesuburan tanah dan ketersediaan air. Saat ini, permukiman tidak hanya di sepanjang lembah, tetapi meluas di lereng yang aman dengan pola menyebar. Kondisi sosial ekonomi di wilayah ini lebih beragam daripada di pegunungan kapur. Perwujudan penggunaan lahan juga beragam, tidak hanya berupa pertanian lahan kering. Pertanian dengan irigasi

Sumber: www.nimi.knaw.nl

banyak terdapat di pinggiran sungai di wilayah lembah atau di

Gambar 4.22 Pertanian di sepanjang lembah pe- gunungan.

lereng punggung gunung. Sistem pertanian terasering banyak diterapkan di wilayah pegunungan.

d. Kehidupan di Pesisir

Sebagai kawasan yang dikenal dengan negara kepulauan, Indonesia memiliki banyak potensi keindahan alam pantai yang menakjubkan. Keindahan tersebut merupakan paduan dari hamparan biru laut yang luas dan daerah pantai sepanjang tepi pulau. Daerah pantai sering dijadikan sebagai tempat melepas lelah, menghilangkan stres, bermain, dan berlibur. Tidak heran banyak daerah pantai berkembang menjadi objek wisata.

Genangan air laut terhadap daratan pantai yang terus berubah, memungkinkan pemilahan zona bagi pesisir. Perubahan daratan pantai dipengaruhi oleh pola pergerakan pasang surut air laut. Perubahan ini mempengaruhi ketersediaan sumber daya kawasan pesisir. Mata pencaharian penduduk yang khas di kawasan pesisir adalah nelayan. Namun, masih banyak jenis mata pencaharian yang lain seperti petambak, pembudidayaan rumput laut dan karang mutiara, serta pelaut. Kemudahan hubungan dan akses yang terbuka dengan luar daerah menjadikan wilayah pesisir cepat berkembang. Pelabuhan, lokasi industri, dan kota juga mudah berkembang di wilayah pesisir.

Sumber: langkawigeopark.com.my Gambar 4.23 Kawasan pesisir