Perkembangan Masyarakat dan Peninggalan Budaya pada Masa Prasejarah Pernahkah kamu membayangkan cara kehidupan manusia purba pada

3. Perkembangan Masyarakat dan Peninggalan Budaya pada Masa Prasejarah Pernahkah kamu membayangkan cara kehidupan manusia purba pada

jutaan tahun yang lampau? Ya, kehidupan mereka terlampau sederhana karena ada keterbatasan dengan volume otaknya. Menurut para ahli, volume otak mereka memang masih terlampau kecil sehingga mengalami keter- batasan di dalam menemukan cara untuk mengatasi kesulitan hidupnya. Dari waktu ke waktu volume otak itu mengalami perubahan dan per- kembangan sehingga mereka semakin terampil dalam menggunakan dan membuat beragam peralatan.

Kehidupan manusia diperkirakan dalam kelompok-kelompok kecil. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, mereka berburu binatang di sepanjang lembah-lembah sungai yang subur. Kehidupan semacam ini diperkirakan berlangsung selama satu juta tahun. Dalam perkembangannya, mereka mulai menggunakan peralatan batu yang masih sederhana. Dari bukti yang berhasil ditemukan, sisa artefak yang berupa alat-alat kapak batu di Pacitan diperkirakan berasal dari masa 800.000 tahun yang lalu. Apa yang bisa kita katakan dari penemuan peralatan prasejarah ini? Manusia prasejarah itu mulai mengenal atau membuat kebudayaan meskipun dalam pengertian yang teramat sederhana. Beragam peralatan batu itu diperkira- kan pernah digunakan untuk menguliti dan memotong daging buruan.

Permasalahan yang menarik untuk diteliti, yaitu cara manusia purba itu bisa bertahan sedemikian lama. Beberapa ahli berpendapat bahwa manusia purba itu telah berkelompok untuk mengatasi kesulitan hidupnya. Artinya, mereka telah membentuk masyarakat sendiri. Bagaimana cara mereka membentuk masyarakat?

Salah satu kasus yang digunakan oleh para ahli adalah saat mereka harus menangkap binatang buruan. Untuk menangkap seekor binatang, tentu diperlukan adanya kerja sama di antara anggota kelompok. Kita tidak bisa membayangkan yang akan terjadi seandainya mereka tidak saling bekerja sama satu dengan lain saat berburu binatang. Saat mereka mau menangkap binatang buruan, tentu ada yang mengejar, melempar dengan batu, dan memanah dengan mata tombak.

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas VII

Setelah binatang buruan tertangkap, pekerjaan belum selesai. Mereka secara bersama-sama harus membawa binatang itu ke gua yang dijadikan tempat tinggal. Selanjutnya, mereka menggunakan peralatan dari batu itu untuk menguliti dan membaginya. Tidak mengherankan apabila di dalam gua-gua yang diduga pernah digunakan sebagai tempat tinggal manusia prasejarah itu bisa ditemukan tulang belulang binatang. Apakah hal ini berkaitan dengan pola makan mereka?

Perkampungan ”Pygmi” di Flores

Di Kabupaten Manggarai, Pulau Flores, Nusa karena tinggi badan mereka di bawah 145 cm untuk Tenggara Timur ditemukan sebuah perkampungan

laki-laki dewasa dan wanita dewasanya hanya sekitar masyarakat pygmi atau katai. Apa keistimewaan

135 cm. Berat badan pria maksimal 40 kg dan perkampungan ini? Menurut para ahli arkeologi,

wanitanya rata-rata 30 kg.

perkampungan ini menyimpan sejumlah misteri. Saat tahun 2004 para ahli memublikasikan temuannya tentang fosil manusia kerdil yang diberi nama Homo floresiensis, perkampungan ini luput dari perhatian mereka. Penelitian mereka hanya terfokus pada fosil dan beragam bentuk peninggalan yang ada di dalam gua Liang Bua.

Menurut Prof. Dr. Teuku Jacob, keberadaan masyarakat pygmi sangat menarik dan mengejutkan karena selama bertahun-tahun para ahli hanya berkutat dengan jejak manusia purba melalui fosil. Akan tetapi, tidak pernah terbayangkan bahwa di sekitar kawasan itu terdapat sebuah komunitas masyarakat katai yang hingga kini masih hidup dan bertahan. Mengapa mereka bisa hidup selama ribuan tahun tanpa pernah berpindah-pindah?

Sumber: www.camlairdphoto.com

Kawasan Nusa Tenggara Timur memang telah

Gambar 1.36 Orang katai yang masih bisa ditemukan di daerah

menjadi objek penelitian para antropolog Belanda.

Flores.

Mereka berpendapat bahwa penduduk setempat Perlu diketahui bahwa katai memang berbeda mempunyai ukuran tinggi badan yang agak pendek.

dengan kerdil. Istilah kerdil menunjukkan ukuran Menurut penelitian Biljmer tahun 1929 lebih dari 50

badan mengecil dengan proporsi rusak atau tidak persen penduduk setempat memiliki ukuran tinggi

beraturan, sementara itu katai ukurannya kecil secara badan sekitar 155–163 cm. Bahkan, menurut warga

proporsional. Pada akhir tahun 2004 Prof. Dr. R.P. setempat, ada orang-orang bertubuh pendek dengan

Soejono dan Dr. M.J. Morwood melakukan penggalian warna kulit kehitam-hitaman (Negrito) yang tinggal di

di Liang Bua, Flores. Mereka menemukan tengkorak perbukitan dan bersembunyi di gua-gua. Menurut

manusia dengan tinggi badan sekitar 130 cm dengan Jacob, tinggi orang Negrito itu berkisar 155–163 cm

besar otaknya sepertiga manusia sekarang. Spesies maka sebutannya adalah pygmoid. Akan tetapi,

inilah yang kemudian dikenal dengan Homo masyarakat di Rampasasa itu adalah pygmi atau katai

floresiensis atau Manusia Flores.

Apa yang menyebabkan punahnya Homo erectus? Ada ahli yang berpendapat bahwa hal itu disebabkan keterbatasan mereka dalam meng- gunakan strategi hidup. Tidak banyak ditemukannya peralatan batu di sekitar penemuan fosil mereka menunjukkan bahwa kehidupan mereka masih teramat primitif. Ada dugaan bahwa mereka makan daging dari binatang yang telah mati (scavenger).

Sementara itu menurut beberapa ahli, penduduk asli pertama Pulau Jawa atau yang dikenal dengan Homo sapiens mungkin mirip dengan suku Aborigin di Australia yang berasal dari Indonesia sekitar 40.000 tahun yang lalu. Mereka ini disebut dengan Australoid yang kemudian tersingkir oleh pendatang dari Asia Tenggara yang telah memiliki kebudayaan lebih maju

24 Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas VII 24 Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas VII

Dalam perkembangan selanjutnya, sekitar 3.000–5.000 tahun lalu datanglah arus pendatang yang dikenal dengan Proto Malays ke Pulau Jawa. Keturunan mereka masih bisa ditemukan di Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat, Tengger di Jawa Timur, Dayak di Kalimantan, dan Sasak di Lombok. Gelombang berikutnya berasal dari Austronesia atau Deutero-Malays yang berasal dari Taiwan dan Cina Selatan. Mereka datang melalui laut ke Pulau Jawa sekitar 1.000–3.000 tahun lalu. Keturunannya sampai sekarang masih bisa ditemukan di Indonesia bagian barat dengan keahlian bercocok tanam padi, pengairan, membuat barang tembikar atau barang pecah belah, dan kerajinan dari batu.

Sumber: Encyclopedia of Knowledge Gambar 1.37 Profil Homo erectus.

Berawal dari tuntutan untuk memenuhi masyarakat pada masa prasejarah itu harus melalui kebutuhan hidupnya, manusia prasejarah mulai

waktu yang teramat lama? Coba diskusikan bersama membentuk kelompok-kelompok kecil. Hidup

teman sebangkumu! Setelah selesai, bacakan mengelompok identik dengan bermasyarakat.

hasilnya di depan kelas agar ditanggapi oleh teman- Permasalahannya, mengapa proses terbentuknya

temanmu yang lain.

Melalui pembelajaran sebelumnya, kamu telah mengetahui asal usul manusia Indonesia dan terbentuknya masyarakat pada masa awal. Tiap- tiap tahap harus dilalui dalam waktu yang sangat lama, bahkan hingga jutaan tahun lamanya. Setidaknya ada empat tahap perkembangan manusia purba berdasarkan peralatan yang mereka pakai.

a. Zaman Palaeolitikum

Pada masa ini kehidupan manusia prasejarah yang mempunyai corak berburu dan meramu. Berburu adalah kegiatan manusia purba untuk memperoleh bahan makanan dengan cara memburu binatang, memasang perangkap, dan menjeratnya. Meramu adalah kegiatan untuk mendapatkan bahan makanan dengan cara mengumpulkan tumbuh- tumbuhan langsung dari alam.