Jenis-Jenis Angin
5. Jenis-Jenis Angin
Perubahan siang dan malam menyebabkan perbedaan penerimaan sinar matahari. Hal ini pulalah yang menyebabkan perbedaan suhu (temperatur) di berbagai tempat di permukaan Bumi termasuk di daratan dan lautan. Suhu yang tinggi mempunyai tekanan udara yang lebih rendah. Sementara itu, suhu yang rendah memiliki tekanan udara yang tinggi. Perbedaan inilah yang menyebabkan terjadinya angin.
a. Angin Lokal
1) Angin Darat dan Angin Laut
Sumber: Dokumen Penulis
Sumber: Dokumen Penulis
Gambar 4.30 Angin darat
Gambar 4.30 Angin darat
Pada saat siang hari daratan lebih cepat panas daripada lautan, sementara itu pada malam hari daratan lebih cepat dingin dari lautan. Perbedaan suhu ini akan mempengaruhi tekanan udara antara darat dan laut. Pada siang hari tekanan udara daratan lebih rendah daripada lautan sehingga udara bergerak dari laut ke darat dan disebut angin laut. Sebaliknya, pada malam hari tekanan udara daratan lebih tinggi daripada lautan sehingga udara bergerak dari darat ke laut dan disebut angin darat.
128 Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas VII
2) Angin Lembah dan Angin Gunung
Sumber: Dokumen Penulis
Sumber: Dokumen Penulis
Gambar 4.32 Angin gunung
Gambar 4.33 Angin lembah
Pada malam hari puncak gunung lebih cepat dingin daripada lembah. Sementara itu, pada siang hari puncak gunung lebih cepat panas daripada lembah. Perbedaan suhu udara antara puncak gunung serta lembah ini akan mempengaruhi tekanan udaranya dan akhirnya akan mempengaruhi kondisi angin yang bertiup. Pada malam hari tekanan udara di puncak gunung lebih tinggi daripada lembah sehingga angin bertiup dari puncak gunung ke lembah dan disebut angin gunung. Sebaliknya, pada siang hari tekanan udara di puncak gunung lebih rendah daripada di lembah, akibatnya angin bertiup dari lembah ke puncak gunung dan disebut angin lembah.
3) Angin Fohn
Angin fohn merupakan kelanjutan dari proses terjadinya hujan orografis. Setelah terjadi hujan di salah satu sisi lereng gunung, angin yang sudah tidak membawa uap air ini tetap
angin f
meneruskan embusannya menuruni sisi lereng gunung yang ohn lain. Oleh karena sifatnya yang kering, tumbuhan yang
orografis
hujan
dilaluinya menjadi layu sehingga berdampak negatif pada usaha pertanian.
Di Indonesia penyebutan angin fohn berbeda-beda antara satu daerah dengan daerah lainnya. Penyebutan itu antara lain: Sumber: Dokumen Penulis
Gambar 4.34 Angin fohn
a) Angin brubu di Sulawesi Selatan.
b) Angin bohorok di Deli (Sumatra Utara).
Belahan Bumi Utara
c) Angin kumbang di Cirebon (Jawa Barat).
Siklon
Antisiklon
d) Angin gending di Pasuruan dan Probolinggo (Jawa Timur).
e) Angin wambrau di Papua.
4) Angin Siklon dan Angin Antisiklon Tekanan
Tekanan
Rendah Tinggi
Angin siklon dan angin antisiklon antara belahan Bumi utara dan selatan arahnya berbeda. Perhatikan gambar di samping. Dari gambar tersebut bagaimana pendapatmu
mengenai angin siklon dan antisiklon, baik di belahan Bumi Belahan Bumi Selatan
utara ataupun belahan Bumi selatan? Angin siklon merupakan Antisiklon udara yang bergerak dari beberapa daerah bertekanan udara
Siklon
tinggi menuju titik pusat tekanan udara rendah di bagian dalam.
Sementara angin antisiklon bergerak dari daerah pusat Tekanan
Tekanan
Rendah Tinggi
tekanan udara tinggi menuju tekanan udara rendah yang mengelilinginya di bagian luar. Gerakan arah angin ini berputar. Di daerah tropis, angin siklon sering terjadi di laut. Penyebutan
angin siklon di beberapa daerah berbeda-beda di antaranya Angin permukaan bergerak
dalam siklon dan antisiklon. b. Angin permukaan bergerak
sebagai berikut. dalamsiklondanantisiklon
Sumber: Dokumen Penulis Gambar 4.35 Angin siklon dan antisiklon.
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas VII
b) Taifun, yaitu angin siklon di Laut Cina Selatan.
c) Siklon, yaitu angin siklon di Teluk Benggala dan Laut Arab.
d) Tornado, yaitu angin siklon di daerah tropis Amerika.
e) Sengkejan, yaitu angin siklon di Asia Barat.
b. Angin Muson/Musim
Angin muson yang terjadi di Indonesia ada dua, yaitu angin muson barat dan angin muson timur. Angin muson barat terjadi pada bulan Oktober–April. Pergerakan angin muson barat yang kaya uap air mengakibatkan sebagian besar wilayah Indonesia mengalami musim hujan. Saat itu kedudukan Matahari berada di belahan Bumi selatan. Nah sampai di sini, tentu kamu tahu daerah-daerah yang bertekanan udara tinggi dan tekanan udaranya rendah serta ke mana arah pergerakan angin muson barat.
Angin muson timur terjadi pada bulan April–Oktober. Angin muson timur yang bersifat kering mengakibatkan sebagian besar wilayah Indonesia mengalami musim kemarau. Saat itu kedudukan Matahari berada di belahan Bumi utara. Daerah manakah yang bertekanan tinggi dan rendah?
100 °BT 110 °
130 ° 140 °BT ASIA
SAMUDRA PASIFIK Laut Cina Selatan
SAMUDRA PASIFIK
ASIA
LU 10 °
Laut Cina Selatan
10 LU °
SAMUDRA HINDIA
LS 10 °
SAMUDRA HINDIA
Sumber: Dokumen Penulis
Sumber: Dokumen Penulis
Gambar 4.36 Angin muson barat
Gambar 4.37 Angin muson timur
Angin Puting Beliung
Pada awal tahun 2007 sejumlah daerah di berkurang begitu memasuki awal musim hujan. Pada Indonesia dihantam angin puting beliung. Akibatnya,
bulan itu angin sepenuhnya akan berbalik arah, yaitu banyak bangunan porak-poranda dan beberapa
dari Asia ke Australia karena tekanan udara di Asia penghuninya mengalami luka-luka karena diterjang
lebih tinggi dari tekanan udara di Australia. Yang perlu angin tersebut. Mengapa angin puting beliung ini
diingat angin puting beliung bisa terjadi lagi pada masa bertiup? Pada musim pancaroba itulah, angin selalu
peralihan musim hujan ke musim kemarau. Angin berubah arah karena perbedaan pola tekanan. Saat
puting beliung biasanya melakukan aksinya antara angin bergerak dari arah tenggara ke barat karena
5–10 menit. Angin itu memiliki gerak turbulensi dari tekanan udara di Australia (tenggara) lebih tinggi dari
atas, bawah, atas, dan seterusnya yang ditimbulkan Asia (barat). Namun, kadang tekanan udara di Asia
karena perbedaan tekanan. Angin ini selalu membawa lebih tinggi dari Australia sehingga arah angin berubah
partikel-partikel air. Dengan kecepatan berkisar arah. Inilah yang menyebabkan arah angin kerap
60 km/jam dan beraksi 5–10 menit ditambah gerak berubah yang menimbulkan terjadinya angin puting
turbulen yang membawa partikel air, angin ini beliung. Namun, intensitas angin puting beliung kian
mempunyai daya rusak yang cukup besar.
130 Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas VII