Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit

wilayah Rumah Sakit. Tujuan kegiatan pencatatan dan pelaporan kegiatan k3 adalah menghimpun dan menyediakan data dan informasi kegiatan K3, mendokumentasikan hasil-hasil pelaksanaan kegiatan K3; mencatat dan melaporkan setiap kejadiankasus K3, dan menyusun dan melaksanakan pelaporan kegiatan K3. Pelaporan terdiri dari; pelaporan berkala bulanan, semester, dan tahunan dilakukan sesuai dengan jadual yang telah ditetapkan dan pelaporan sesaatinsidentil, yaitu pelaporan yang dilakukan sewaktu- waktu pada saat kejadian atau terjadi kasus yang berkaitan dengan K3. Sasaran kegiatan pencatatan dan pelaporan kegiatan k3 adalah mencatat dan melaporkan pelaksanaan seluruh kegiatan K3, yang tercakup di dalam : 1 Program K3, termasuk penanggulangan kebakaran dan kesehatan lingkungan rumah sakit. 2 Kejadiankasus yang berkaitan dengan K3 serta upaya penanggulangan dan tindak lanjutnya.

2.1.4 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit

1. Pengertian Manajemen K3 RS Manajemen K3 RS merupakan upaya terpadu dari seluruh SDM RS, pasien, serta pengunjung atau pengantar orang sakit untuk menciptakan lingkungan kerja RS yang sehat, aman dan nyaman termasuk pemukiman masyarakat sekitarnya. a. Sistem Manajemen K3 RS Universitas Sumatera Utara SMK3 adalah bagian dari sistem manajemen yang meliputi: struktur organisasi, perencanaan, pelaksanaan, prosedur, sumber daya, dan tanggungjawab organisasi. Tujuan dari SMK3 RS adalah menciptakan tempat kerja yang aman dan sehat supaya tenaga kerja produktif disamping dalam rangka akreditasi rumah sakit itu sendiri. Prinsip yang digunakan dalam SMK3 adalah AREC Anticipation, Recognition, Evaluation dan Control dari metode kerja, pekerjaan dan lingkungan kerja. b. Langkah manajemen: 1 Komitmen dan Kebijakan Komitmen diwujudkan dalam bentuk kebijakan policy tertulis, jelas dan mudah dimengerti serta diketahui oleh seluruh karyawan RS. Manajemen RS mengidentifikasi dan menyediakan semua sumber daya esensial seperti pendanaan, tenaga K3 dan sarana untuk terlaksananya program K3 di RS. Kebijakan K3 di RS diwujudkan dalam bentuk wadah K3 RS dalam struktur organisasi RS. Untuk melaksanakan komitmen dan kebijakan K3 RS, perlu disusun strategi antara lain : a Advokasi sosialisasi program K3 RS. b Menetapkan tujuan yang jelas. c Organisasi dan penugasan yang jelas. d Meningkatkan SDM profesional di bidang K3 RS pada setiap unit kerja di lingkungan RS. e Sumberdaya yang harus didukung oleh manajemen puncak f Kajian risiko risk assessment secara kualitatif dan kuantitatif Universitas Sumatera Utara g Membuat program kerja K3 RS yang mengutamakan upaya peningkatan dan pencegahan. h Monitoring dan evaluasi secara internal dan eksternal secara berkala. 2 Perencanaan RS harus membuat perencanaan yang efektif agar tercapai keberhasilan penerapan sistem manajemen K3 dengan sasaran yang jelas dan dapat diukur. Perencanaan meliputi: a Identifikasi sumber bahaya, penilaian dan pengendalian faktor risiko. Identifikasi sumber bahaya yang ada di RS berguna untuk menentukan tingkat risiko yang merupakan tolok ukur kemungkinan terjadinya kecelakaan dan PAK penyakit akibat kerja. Sedangkan penilaian faktor risiko merupakan proses untuk menentukan ada tidaknya risiko dengan jalan melakukan penilaian bahaya potensial yang menimbulkan risiko kesehatan dan keselamatan. Pengendalian faktor risiko di RS dilaksanakan melalui 4 tingkatan yakni menghilangkan bahaya, menggantikan sumber risiko dengan sarana atau peralatan lain yang tingkat risikonya lebih rendah bahkan tidak ada risiko sama sekali, administrasi, dan alat pelindung pribadi APP. b Membuat peraturan. Peraturan yang dibuat tersebut merupakan Standar Operasional Prosedur yang harus dilaksanakan, dievaluasi, diperbaharui, serta harus dikomunikasikan dan disosialisasikan kepada karyawan dan pihak yang terkait. Universitas Sumatera Utara c Menentukan tujuan sasaran dan jangka waktu pencapaian d Indikator kinerja yang harus diukur sebagai dasar penilaian kinerja K3 dan sekaligus merupakan informasi mengenai keberhasilan pencapaian SMK3 RS. e Program K3 ditetapkan, dilaksanakan, dimonitoring, dievaluasi dan dicatat serta dilaporkan. 3 Pengorganisasian Pelaksanaan K3 di RS sangat tergantung dari rasa tanggung jawab manajemen dan petugas, terhadap tugas dan kewajiban masing-masing serta kerja sama dalam pelaksanaan K3. Tanggung jawab ini harus ditanamkan melalui adanya aturan yang jelas. Pola pembagian tanggung jawab, penyuluhan kepada semua petugas, bimbingan dan latihan serta penegakkan disiplin. a Tugas pokok unit pelaksana K3 RS 1 Memberi rekomendasi dan pertimbangan kepada direktur RS mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan K3. 2 Merumuskan kebijakan, peraturan, pedoman, petunjuk pelaksanaan dan prosedur. 3 Membuat program K3 RS b Fungsi unit pelaksana K3 RS 1 Mengumpulkan dan mengolah seluruh data dan informasi serta permasalahan yang berhubungan dengan K3. Universitas Sumatera Utara 2 Membantu direktur RS mengadakan dan meningkatkan upaya promosi K3, pelatihan dan penelitian K3 di RS. 3 Pengawasan terhadap pelaksanaan program K3. 4 Memberikan saran dan pertimbangan berkaitan dengan tindakan korektif. 5 Koordinasi dengan unit-unit lain yang menjadi anggota K3RS. 6 Memberi nasehat tentang manajemen k3 di tempat kerja, kontrol bahaya, mengeluarkan peraturan dan inisiatif pencegahan. 7 Investigasi dan melaporkan kecelakaan, dan merekomendasikan sesuai kegiatannya. 8 Berpartisipasi dalam perencanaan pembelian peralatan baru, pembangunan gedung dan proses.

2.1.5 Struktur Organisasi K3 di Rumah Sakit