Uji Normalitas Uji Heteroskedastisitas

variabel Kinerja karyawan tersebut adalah mengenai berkerja sesuai dengan standar perusahaan, mampu mengerjakan semua tugas yang diberikan, hasil kerja akurat, pencapaian mutu hasil kerja dibandingkan dengan standard yang ditetapkan, ketelitian dalam menyelesaikan pekerjaan, bekerja dengan cepat dan tepat, dan segera melaksanakan pekerjaan yang diberikan oleh Rumah Sakit.

4.2.2 Uji Asumsi Klasik

Uji Asumsi Klasik pada penelitian ini terdiri dari uji Normalitas, Heteroskedastisitas dan Multikolinearitas.

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas data dapat dilihat dari output SPSS melalui gambar kurva normal p-p Plot untuk menunjukkan sebaran data penelitian. Gambar kurva normal P-P Plot berikut ini dapat disimpulkan bahwa data penelitian mempunyai distribusi normal, karena sebaran data yang ada menyebar kesemua daerah kurva normal. Uji Normalitas pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.1. Universitas Sumatera Utara Sumber: Pengolahan Data Primer kuesioner dengan SPSS 18.00, 2013 Gambar 4.1 Grafik Distribusi Normal Uji Normalitas scatter plot pada Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa titik-titik mengikuti data di sepanjang garis diagonal hal ini berarti data berdistribusi normal. Uji Normalitas dapat dilihat juga pada One Sampel KS Tes, yaitu Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 51 Normal Parameters a,b Mean ,0000000 Std. Deviation 1,42638196 Most Extreme Differences Absolute ,136 Positive ,136 Negative -,121 Kolmogorov-Smirnov Z ,970 Asymp. Sig. 2-tailed ,304 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Pengolahan Data Primer kuesioner dengan SPSS 18.00, 2013 Data pada Tabel 4.9 Nilai Asymp.Sis 2-tailed pada penelitian ini adalah 0,304; lebih besar dari 0,05 0,304 0,05, artinya variabel residual berdistribusi normal.

b. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas terjadi karena perubahan situasi yang tidak tergambarkan dalam spesifikasi model regresi, dengan kata lain heteroskedastisitas terjadi jika residual tidak memiliki varian yang konstan. Heteroskedastisitas dapat diketahui dengan melakukan dua pendekatan yakni pendekatan statistik uji glesjer dan pendekatan grafik. Kriteria pengambilan keputusan: Universitas Sumatera Utara a. Jika nilai signifikansi ≥ 0,05, maka tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas. b. Jika nilai signifikansi 0,05, maka mengalami gangguan heteroskedastisitas. Tabel 4.10 Hasil Analisis Instrumen Heteroskedastisitas Pendekatan Statistik Uji Glesjer Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 1,109 2,174 ,510 ,612 Kslamatan_ k -,105 ,068 -,244 -1,536 ,131 Ksehatan_k ,106 ,062 ,272 1,712 ,093 a. Dependent Variable: absut Sumber: Pengolahan Data Primer kuesioner dengan SPSS 18.00, 2013 Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa data pada penelitian ini hasil uji signifikan variabel Keseslamatan kerja adalah sebesar 0,131 dan hasil uji signifikan pada variabel Kesehatan kerja adalah sebesar 0,093. Hasil analisis instrumen heteroskedastisitas pada penelitian ini menunjukkan bahwa masing-masing variable dependent menunjukkan nilai lebih besar dari 5, sehingga dapat disimpulkan bahwa data pada penelitian ini tidak terdapat adanya heteroskedastisitas dalam model regresi. Uji heteroskedastisitas dapat juga dilihat melalui gambar scatterplot. Gambar 4.2 adalah gambar scatterplot yang dapat mengindikasi ada atau tidaknya gejala heteroskedastisitas. Suatu model regresi jika dianalisis dengan pendekatan grafik, tidak terkena heteroskedastisitas apabila pada grafik scatterplot terlihat Universitas Sumatera Utara titik-titik yang menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu Syafrizal, 2008: 68. Sumber: Pengolahan Data Primer kuesioner dengan SPSS 18.00, 2013 Gambar 4.2 Scatterplot Dependent Variable Kinerja Kerja Gambar 4.2 menunjukkan bahwa penyebaran residual cenderung tidak teratur, terdapat titik-titik yang berpencar dan tidak membentuk pola tertentu. Kesimpulan yang dapat diperoleh adalah tidak terdapat gejala heteroskedastisitas pada model regresi penelitian ini.

c. Uji Multikolinearitas