Instrumen Penelitian
E. Instrumen Penelitian
1. Instrumen Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam
a. Definisi konseptual
Hasil belajar Matematika materi semester ganjil kelas VIII adalah tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang berupa fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan Ilmu murni yang didasarkan pada bahan kajian Matematika”.
b. Definisi Operasional
Hasil belajar Matematika dalam penelitian ini, merupakan perwujudan dari hasil skor test, melalui pengukuran yang diperoleh dari responden, suatu tingkat keberhasilan peserta didik di dalam proses belajar mengajar di dalam kelas. Terdapat beberapa indikator prestasi belajar yang dijadikan ukuran dalam penelitian ini sebagaimana tergambar pada format penilaian prestasi belajar
Matematika. Indikator dari test Matematika tersebut meliputi: 1)
Faktorisasi suku Aljabar; 2) Fungsi dan grafik fungsi; 3) Persamaan garis lurus; 4) Sistem persamaan linear dua variabel;
5) Garis-garis pada segitiga; 6) Lingkaran; 7) Garis singgung lingkaran
Fokus yang dinilai dalam indikator test hasil belajar Matematika peserta didik SMP Negeri sebagaimana disebutkan di atas, adalah:
1) Faktorisari suku Aljabar, difokuskan untuk mengetahui seberapa
tinggi kemampuan memahami soal faktorisasi susku Aljabar dalam menjawab setiap pertanyaan yang diberikan oleh guru. Semakin tinggi skor yang didapat maka semakin tinggi pula prestasi belajarnya.
2) Fungsi dan grafik fungsi, difokuskan untuk mengetahui seberapa tinggi kemampuan peserta didik dalam menjawab pertanyaan tentang fungsi dan grafik fungsi. Semakin tinggi skor yang didapat maka semakin tinggi pula nilainya.
3) Persamaan garis lurus, difokuskan untuk mengetahui seberapa tinggi kemampuan peserta didik di dalam menjawab pertanyaan atau soal tentang persamaan garis lurus. Semakin tinggi skor yang diperoleh maka semakin tinggi pula nilai yang didapatnya.
4) Sistem persamaan linear dua variabel, difokuskan untuk mengetahui seberapa tinggi kemampuan peserta didik di dalam menjawab soal tentang sistem persamaan linear dua variabel.
Semakin tinggi skor yang diperoleh maka semakin tinggi pula nilainya..
5) Garis-garis pada segitiga, difokuskan untuk mengetahui seberapa
besar daya serap peserta didik didalam menjawab soal tentang garis-garis pada segitiga. Semakin tinggi skor yang diperoleh maka semakin besar pula nilainya.
6) Lingkaran, difokuskan untuk mengetahui seberapa besar dalam
menjawa soal tentang lingkaran. Semakin tinggi skor yang didapatkan maka semakin tinggi pula nilainya.
c. Kisi-kisi instrument Hasil Belajar Matematika
Instrumen yang digunakan sebagai alat penelitian disusun berdasarkan kisi-kisi. Penyusunan kisi-kisi berdasarkan indikator yang telah dikemukakan di atas. Pengukuran terhadap hasil belajar Matematika yang diukur dengan menggunakan skala Likert, kemungkinan jawaban dibagi menjadi 5 rentangan masing-masing rentangan mempunyai skor seperti ditampilkan pada tabel pemberian skor tiap indikator di bawah ini. Masing-masing butir mempunyai satu jawaban. Berikut ini peneliti menyajikan tabel kisi-kisi instrument hasil belajar Matematika:
Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar Matematika Nomor
Jml Butir Tes
1 Faktorisasi suku
3 Aljabar
a. Menyelesaikan operasi
tambah, kurang pada bentuk Aljabar
b. Menyelesaikan operasi
Jml Butir Tes
kali, bagi dan pangkat pada bentuk Aljabar
2 Fungsi dan grafik
5 fungsi
a. Menyelesaikan dengan
kata-kata dan
menyatakan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan fungsi
b. Menghitung nilai fungsi
3 Persamaan garis lurus
a. Mengenal pengertian
2 dan menentukan gradien dalam berbagai bentuk
b. Menentukan persamaan 10,16
2 garis lurus yang melalui dua titik, melalui satu titik dengan gradient tertentu
Menggambar grafik garis 18,20, 21
lurus
2 linear dua variabel
4 Sistem persamaan
a. Mengenal SPLDV
b. Menentukan akar SPLDV dengan subtitusi
dan eliminasi
5 Garis – garis pada
25 1 segitiga
a. Menghitung panjang
sisi-sisi segitiga siku- siku
b. Menghitung
perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku (30 ◦,
c. Menghitung
perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku istimewa
6 Lingkaran
a. Menyebutkan unsur-
28 1 unsur dan bagian-bagian lingkaran
b. Menghitung keliling dan 29,30
luas lingkaran
7 Garis singgung
2 lingkaran
a. Mengenali garis
singgung persekutuan
Jml Butir Tes
dalam dan persekutuan luar dua lingkaran
b. Menentukan panjang
garis singgung persekutuan dalam dan persekutuan luar
Jumlah
d. Kalibrasi Instrumen Hasil Belajar Matematika (Y)
Khusus untuk instrument hasil belajar Matematika materi semester ganjil kelas VIII (Y) tidak dilakukan kalibrasi, karena menggunakan instrument yang sudah dibakukan dalam format penilaian hasil belajar matematika.
Kalibrasi instrumen prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam bagi siswa yang menjawab pertanyaan dari pilihan ganda akan mendapatkan nilai 1 (satu):
Benar
diberi nilai satu
Dan begitu pun sebaliknya apabila menjawab pertanyaan salah maka mendapatkan nilai 0 (nol): Salah
diberi nilai nol
1) Validitas Butir
Instrumen Hasil Belajar Matematika berupa tes isian yang terdiri dari 30 butir tes. Dengan demikian, rentang skor teoretik antara 10 sampai dengan 30. Validitas butir instrumen ditentukan Instrumen Hasil Belajar Matematika berupa tes isian yang terdiri dari 30 butir tes. Dengan demikian, rentang skor teoretik antara 10 sampai dengan 30. Validitas butir instrumen ditentukan
tabel, maka butir tersebut tidak valid dan selanjutnya tidak digunakan dalam penelitian. Dalam tabel harga kritis r tabel
Pearson’s Product Moment diketahui 0,361 untuk N = 30 dengan α = 0,05. Uji validitas instrumen hasil belajar Matematika dilakukan dengan bantuan SPSS 17. Berdasarkan hasil perhitungan validitas instrumen hasil belajar Matematika materi semester ganjil kelas VIII diketahui dari 30 butir tes semua butir pertanyaan adalah valid karena nilainya lebih besar dari 0,361. Jumlah butir yang valid dan digunakan sebagai alat pengambil data penelitian sebanyak 30 butir tes. Dengan demikian, rentang skor teoretik antara 10 sampai dengan 30.
Tabel 3.3 Validitas Butir Hasil Belajar Matematika
Item-Total Statistics
Item
Scale
Scale Mean Variance if Corrected Keterangan
if Item
Item
Item-Total
Deleted Correlation Item1
Deleted
0,416 Valid Item2
0,389 valid Item3
0,383 valid Item4
0,387 Valid
Item-Total Statistics
Item
Scale
Scale Mean Variance if Corrected Keterangan if Item
Item-Total Deleted
Item
Deleted Correlation Item5
0,416 Valid Item6
0,399 Valid Item7
0,583 Valid Item8
0,398 Valid Item9
0,487 Valid Item10
0,653 Valid Item11
0,494 Valid Item12
0,486 Valid Item13
0,628 Valid Item14
0,365 Valid Item15
0,565 Valid Item16
0,547 Valid Item17
0,641 Valid Item18
0,448 Valid Item19
0,430 Valid Item20
0,474 Valid Item21
0,399 Valid Item22
0,411 Valid Item23
0,561 Valid Item24
0,448 Valid Item25
0,440 Valid Item26
0,790 Valid Item27
0,768 Valid Item28
0,378 Valid Item29
0,405 Valid Item30
Dari output diatas dapat dilihat bahwa 30 butir tes dinyatakan valid karena r hitung >r tabel .
2) Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas terhadap butir-butir instrumen Hasil belajar Matematika yang valid dianalisis dengan teknik Alpha Cronbach. Penghitungan koefisien reliabilitas instrumen dilakukan setelah butir yang tidak valid tidak digunakan dalam penelitian sehingga tidak diperhitungkan dalam penghitungan ini. Penghitungan dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 17 Penghitungan reliabilitas instrumen variabel Hasil belajar Matematika sebanyak 30 butir menghasilkan r ii = 0,837
Tabel 3.4 Reliability Instrumen Hasil Belajar Matematika
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
Dari hasil di atas, ternyata (0,837 > 0,7) maka disimpulkan Instrumen prestasi belajar (Y) reliabel
2. Kreatifitas Siswa (X 1 )
a. Definisi Konseptual
Berdasarkan paparan tentang kreatifitas siswa pada Bab II disimpulkan sebagai konseptual, “Konsep diri adalah suatu keadaan Berdasarkan paparan tentang kreatifitas siswa pada Bab II disimpulkan sebagai konseptual, “Konsep diri adalah suatu keadaan
Konsep diri bukanlah sesuatu yang siap jadi, tetapi diperoleh dan dibentuk oleh lingkungan. Perkembangan konsep diri adalah dibentuk dan salah satu landasan esensial yang mendorong manusia untuk tumbuh, berkembang, dan maju mencapai sesuatu.
Sejak pertumbuhannya, telah tampak betapa besarnya pengaruh lingkungan terhadap perkembangan intelektualnya. Sistem persekolahan dan juga banyak kehidupan rumah tangga sering ditandai oleh ambisi mewujudkan hasil belajar matematika peserta didik yang optimal.
b. Definisi Operasional
Konsep diri siswa dalam penelitian ini, merupakan perwujudan dari hasil skor test, melalui pengukuran yang diperoleh dari responden, mengenai keinginan dalam melaksanakan kewajiban dan tanggung jawab sebagai peserta didik . Konsep diri siswa dalam penelitian ini meliputi:
1) Percaya diri; 2) Harga diri; 3) Kompeten; 4) Daya tarik; 5) Semangat; 6) berprestasi; 7) Keyakinan. Fokus yang dinilai dalam indikator kreatifitas siswa sebagaimana disebutkan di atas adalah:
1) Percaya diri, difokuskan untuk mengetahui seberapa tinggi
keinginan peserta didik untuk memiliki kepercayaan diri. Semakin tinggi skor yang didapat, semakin tinggi pula konsep dirinya dalam keinginan peserta didik untuk memiliki kepercayaan diri. Semakin tinggi skor yang didapat, semakin tinggi pula konsep dirinya dalam
2) Harga diri, difokuskan untuk mengetahui seberapa tinggi keinginan peserta didik untuk menuangkan harga diri. Semakin tinggi skor yang didapat, semakin tinggi pula konsep diri siswa dalam belajar. Semakin rendah skor yang didapat, semakin rendah pula konsep diri siswa tersebut dalam belajarnya.
3) Kompeten, difokuskan untuk mengetahui seberapa jauh hal-hal
yang belum di ketahui peserta didik untuk memiliki rasa kompeten. Semakin tinggi skor yang didapat, semakin tinggi pula konsep diri siswa dalam belajar. Semakin rendah skor yang didapat, semakin rendah pula konsep diri siswa tersebut dalam belajarnya.
4) Daya tarik, difokuskan untuk mengetahui seberapa tinggi keinginan peserta didik untuk memiliki daya ketertarikan pada matematika. Semakin tinggi skor yang didapat, semakin tinggi pula konsep diri siswa dalam belajar. Semakin rendah skor yang didapat, semakin rendah pula konsep diri siswa tersebut dalam belajarnya.
5) Semangat, difokuskan untuk mengetahui seberapa tinggi semangat
peserta didik dalam belajar matematika . Semakin tinggi skor yang didapat, semakin tinggi pula konsep siswa dalam belajar. Semakin rendah skor yang didapat, semakin rendah pula konsep diri siswa tersebut dalam belajarnya.
6) Berprestasi, difokuskan untuk mengetahui seberapa tinggi
keinginan peserta didik untuk memahami hubungan baru. Semakin tinggi skor yang didapat, semakin tinggi pula konsep diri siswa dalam belajar. Semakin rendah skor yang didapat, semakin rendah pula konsep diri siswa tersebut dalam belajarnya.
7) Keyakinan, difokuskan untuk mengetahui seberapa tinggi keinginan peserta didik memiliki suatu keyakinan mampu memahami matematika. Semakin tinggi skor yang didapat, semakin tinggi pula konsep diri siswa dalam belajar matematika. Semakin rendah skor yang didapat, semakin rendah pula konsep diri siswa tersebut dalam belajarnya.
c. Kisi-kisi Instrumen
Instrumen yang digunakan sebagai alat penelitian disusun berdasarkan kisi-kisi. Penyusunan kisi-kisi berdasarkan indikator yang telah dikemukakan di atas. Pengukuran terhadap kreatifitas siswa peserta didik diukur menggunakan skala Likert, dengan kemungkinan jawaban dibagi menjadi 5 rentangan. Masing-masing rentangan mempunyai pengertian selalu/sering sekali, sering, kadang-kadang, sangat jarang, dan tidak pernah. Berikut ini kisi-kisi instrument kreatifitas peserta didik.
Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Konsep diri(X 1 ) Nomor Butir
Indikator Kreatifitas Siwa Jumlah
Positif (+)
Negatif (-)
1 Percaya diri
2 Harga dri
4 Daya tarik
Nomor Butir Indikator Kreatifitas Siwa
Jumlah
Positif (+)
Negatif (-)
d. Kalibrasi Instrumen Prestasi Belajar (Y)
Instrumen kreatifitas siswa (X 1 ) dikembangkan dalam bentuk
penyataan. Apabila pernyataan tersebut bersifat positif maka penilaiannya adalah sebagai berikut:
Selalu
diberi bobot 5
Sering
diberi bobot 4
Kadang-kadang
diberi bobot 3
Sangat jarang
diberi bobot 2
Tidak pernah
diberi bobot 1
Apabila penyataan tersebut bersifat negatif, maka penilaiannya adalah sebagai berikut:
Tidak pernah
diberi bobot 5
Sangat jarang
diberi bobot 4
Kadang-kadang
diberi bobot 3
Sering
diberi bobot 2
Selalu
diberi bobot 1
1) Validitas Butir
Instrumen kreatifitas siswa berupa pernyataan terdiri dari
30 butir pernyataan. Dengan demikian, rentang skor teoritik antara
30 sampai dengan 150. Valitidas butir instrumen ditentukan dengan membandingkan antara besaran r xy yang diperoleh dengan harga kritis r Pearson’s Product Moment pada n = 30. Jika r hitung > r tabel, maka butir instrumen tersebut valid dan selanjutnya akan digunakan untuk pengumpulan data. Sebaliknya, jika r hitung < r
tabel, maka butir tersebut tidak valid dan selanjutnya tidak digunakan dalam penelitian. Dalam tabel harga kritis r tabel
Pearson’s Product Moment diketahui 0,361 untuk N = 30 dengan α = 0,05. Uji validitas instrumen konsep diri dilakukan dengan
bantuan SPSS 17. Berdasarkan hasil perhitungan validitas instrumen konsep diri diketahui dari 30 butir pernyataan semua butir pertanyaan adalah valid karena nilainya lebih besar dari 0,361. Jumlah butir yang valid dan digunakan sebagai alat pengambil data penelitian sebanyak 30 butir pernyataan. Dengan demikian, rentang skor teoretik antara 30 sampai dengan 150.
Tabel 3.6 Validitas Butir
Item-Total Statistics
Mean if Variance if Corrected Keterangan
Item-Total Deleted Deleted Correlation
0,379 valid Item2
0,569 valid Item3
0,521 valid
Item-Total Statistics
Mean if Variance if Corrected Keterangan
Item-Total Deleted Deleted Correlation
Item
Item
0,594 Valid Item5
0,713 Valid Item6
0,739 Valid Item7
0,773 Valid Item8
0,758 Valid Item9
0,762 Valid Item10
0,755 Valid Item11
0,674 Valid Item12
0,752 Valid Item13
0,691 Valid Item14
0,602 Valid Item15
0,521 Valid Item16
0,675 Valid Item17
0,772 Valid Item18
0,659 Valid Item19
0,756 Valid Item20
0,761 Valid Item21
0,729 Valid Item22
0,774 Valid Item23
0,636 Valid Item24
0,821 Valid Item25
0,738 Valid Item26
0,812 Valid Item27
0,739 Valid Item28
0,651 Valid Item29
0,571 Valid Item30
0,494 Valid
Dari output diatas dapat dilihat bahwa 30 butir pernyataan dinyatakan valid karena r hitung >r tabel .
2) Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas terhadap butir-butir instrumen minat belajar siswa yang valid dianalisis dengan teknik Alpha Cronbach. Penghitungan koefisien reliabilitas instrumen dilakukan setelah butir yang tidak valid tidak digunakan dalam penelitian sehingga tidak diperhitungkan dalam penghitungan ini. Penghitungan dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 17. Penghitungan reliabilitas instrumen variabel konsep diri sebanyak
30 butir pernyataan menghasilkan r ii = 0,965
Tabel 3.7 Reliability Instrumen
Konsep Diri
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
Dari hasil di atas, ternyata (0,965 > 0,7) maka disimpulkan instrumen konsep diri (X1) reliabel
3. Minat Belajar Siswa (X 2 )
a. Definisi Konseptual
Berdasarkan paparan tentang minat belajar siswa pada bab II dapat disimpulkan secara konseptual minat belajar siswa adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.
Kurangnya minat belajar adalah salah satu akar penyebab kurangnya kemauan siswa untuk mempelajari materi yang diterima secara berkesinambungan. Orang-orang dengan minat belajar yang rendah cenderung lemah, tidak berdaya, gagal dan kehilangan daya tarik terhadap hidup. Oleh karena itu, mereka yang minat belajarnya yang rendah menjadi ancaman bagi kemajuan ilmu pengetahuan, karena anak itu memiliki minat belajar yang kurang untuk berlaku sebaliknya.
b. Definisi Operasional
Minat belajar siswa dalam penelitian ini, merupakan perwujudan dari hasil skor test, melalui pengukuran yang diperoleh dari responden mengenai minat belajar siswa. Minat belajar siswa dalam penelitian ini meliputi:
1) sosialisai dengan teman; 2) sopan santun; 3) memahami perasan orang lain; 4) belajar mempercayai; 5) bekerjasama dengan teman- teman; 6) belajar menyelesaikan masalah; 7) mengungkapkan rasa kasih sayang.
Fokus yang dinilai dalam indikator kecerdasan interpersonal sebagaimana disebutkan di atas adalah:
1) Sosialisasi dengan teman, difokuskan untuk mengetahui seberapa kondusif sosialisasi dengan teman di sekolah. Semakin tinggi skor yang didapat, semakin kuat minat belajar. Semakin rendah skor yang didapat, semakin kurang minat belajar.
2) Sopan santun, difokuskan untuk mengetahui seberapa kondusif sopan santun dengan teman dan guru di sekolah. Semakin tinggi skor yang didapat, semakin kuat minat belajar. Semakin rendah skor yang didapat, semakin kurang minat belajar.
3) Memahami perasaan orang lain, difokuskan untuk mengetahui seberapa kondusif dalam memahami perasaan orang lain dengan teman di sekolah. Semakin tinggi skor yang didapat, semakin kuat minat belajar. Semakin rendah skor yang didapat, semakin kurang minat belajar.
4) Belajar mempercayai, difokuskan untuk mengetahui seberapa kondusif dalam belajar mempercayai dengan teman di sekolah. Semakin tinggi skor yang didapat, semakin kuat minat belajar. Semakin rendah skor yang didapat, semakin kurang minat belajar.
5) Bekerjasama dengan teman, difokuskan untuk mengetahui seberapa kondusif bekerjasama dengan teman di sekolah. Semakin tinggi skor yang didapat, semakin kuat minat belajar. Semakin rendah skor yang didapat, semakin kurang minat belajar.
6) Belajar menyelesaikan masalah, difokuskan untuk mengetahui seberapa kondusif dalam belajar menyelesaikan masalah dengan teman di sekolah. Semakin tinggi skor yang didapat, semakin kuat 6) Belajar menyelesaikan masalah, difokuskan untuk mengetahui seberapa kondusif dalam belajar menyelesaikan masalah dengan teman di sekolah. Semakin tinggi skor yang didapat, semakin kuat
7) Mengungkapkan rasa kasih sayang, difokuskan untuk mengetahui seberapa kondusif dalam mengungkapkan rasa kasih sayang dengan teman di sekolah. Semakin tinggi skor yang didapat, semakin kuat minat belajar. Semakin rendah skor yang didapat, semakin kurang minat belajar.
c. Kisi-kisi Instrumen
Instrumen yang digunakan sebagai alat penelitian disusun berdasarkan kisi-kisi. Penyusunan kisi-kisi berdasarkan indikator yang telah dikemukakan di atas. Pengukuran terhadap minat belajar diukur menggunakan skala Likert, dengan kemungkinan jawaban dibagi menjadi 5 rentangan. Masing-masing rentangan mempunyai pengertian selalu, sering, kadang-kadang, sangat jarang dan tidak pernah. Berikut ini kisi-kisi instrumen minat belajar:
Tabel 3.8
Kisi-kisi Instrumen Minat Belajar
Nomor Butir No
Indikator Minat Belajar Jumlah
Positif (+)
Negatif (-)
1 Sosialisasi dengan teman
2 Sopan santun
3 Memahami perasaan orang lain 5, 6, 7
4 Belajar mempercayai
5 Bekerjasama dengan teman
6 Belajar menyelesaikan
7 Mengungkapkan rasa kasih
21 4 sayang
Jumlah
Instrumen Minat Belajar (X 2 ) dikembangkan dalam bentuk penyataan. Apabila pernyataan tersebut bersifat positif maka penilaiannya adalah sebagai berikut:
Selalu
diberi bobot 5
Sering
diberi bobot 4
Kadang-kadang
diberi bobot 3
Sangat jarang
diberi bobot 2
Tidak pernah
diberi bobot 1
Apabila penyataan tersebut bersifat negatif, maka penilaiannya adalah sebagai berikut: Tidak pernah
diberi bobot 5
Sangat jarang
diberi bobot 4
Kadang-kadang
diberi bobot 3
Sering
diberi bobot 2
Selalu
diberi bobot 1
1) Validitas Butir
Instrumen minat belajar berupa pernyataan terdiri dari 30 butir pernyataan. Dengan demikian, rentang skor teoritik antara 30 sampai dengan 150. Valitidas butir instrumen ditentukan dengan membandingkan antara besaran r xy yang diperoleh dengan harga kritis r Pearson’s Product Moment pada N = 30. Jika r hitung > r Instrumen minat belajar berupa pernyataan terdiri dari 30 butir pernyataan. Dengan demikian, rentang skor teoritik antara 30 sampai dengan 150. Valitidas butir instrumen ditentukan dengan membandingkan antara besaran r xy yang diperoleh dengan harga kritis r Pearson’s Product Moment pada N = 30. Jika r hitung > r
tabel, maka butir tersebut tidak valid dan selanjutnya tidak digunakan dalam penelitian. Dalam tabel harga kritis r tabel
Pearson’s Product Moment diketahui 0,361 untuk N = 30 dengan α = 0,05. Uji validitas instrumen minat belajar dilakukan dengan
bantuan SPSS 17. Berdasarkan hasil perhitungan validitas instrumen minat belajar diketahui dari 30 butir pernyataan semua butir pertanyaan adalah valid karena nilainya lebih besar dari 0,361. Jumlah butir yang valid dan digunakan sebagai alat pengambil data penelitian sebanyak 30 butir pernyataan. Dengan demikian, rentang skor teoretik antara 30 sampai dengan 150.
Tabel 3.9
Validitas Butir Minat Belajar
Item-Total Statistics
Item
Scale
Scale Mean Variance if Corrected Keterangan if Item
Item-Total Deleted
Item
Deleted Correlation Item1
0,491 Valid Item2
0,436 Valid Item3
0,462 Valid Item4
0,614 Valid Item5
0,601 Valid Item6
0,735 Valid Item7
0,684 Valid Item8
0,701 Valid Item9
0,677 Valid
Item-Total Statistics
Item
Scale
Scale Mean Variance if Corrected Keterangan
if Item
Item
Item-Total
Deleted Correlation Item10
Deleted
0,790 Valid Item11
0,637 Valid Item12
0,677 Valid Item13
0,651 Valid Item14
0,616 Valid Item15
0,790 Valid Item16
0,717 Valid Item17
0,715 Valid Item18
0,715 Valid Item19
0,780 Valid Item20
0,812 Valid Item21
0,800 Valid Item22
0,656 Valid Item23
0,668 Valid Item24
0,616 Valid Item25
0,623 Valid Item26
0,486 Valid Item27
0,730 Valid Item28
0,586 Valid Item29
0,611 Valid Item30
2) Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas terhadap butir-butir instrumen minat belajar yang valid dianalisis dengan teknik Alpha Cronbach. Penghitungan koefisien reliabilitas instrumen dilakukan setelah butir yang tidak valid tidak digunakan dalam penelitian sehingga tidak Reliabilitas terhadap butir-butir instrumen minat belajar yang valid dianalisis dengan teknik Alpha Cronbach. Penghitungan koefisien reliabilitas instrumen dilakukan setelah butir yang tidak valid tidak digunakan dalam penelitian sehingga tidak
30 butir pernyataan menghasilkan r ii = 0,960
Tabel 3.10
Reliabilitas Instrumen Minat Belajar
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
Dari hasil di atas, ternyata (0,960 > 0,7) maka disimpulkan instrumen minat belajar (X2) reliabel