Kelompok sasaran subsidi KPR Subsidi KPR-RSH bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah

58 • Pembangunan, pemeliharaan, dan pengoperasiannya diserahkan kepada warga sekitar. Sumber: Hasil Observasi Lapangan,2010 GAMBAR 3.4 KONDISI RSH TIPE 36 Sumber: Hasil Observasi Lapangan,2010 GAMBAR 3.5 KONDISI RSH TIPE 21

3.4.4 Kelompok sasaran subsidi KPR

Pembiayaan dengan dukungan KPR bersubsidi telah dikembangkan pemerintah sejak tahun 1972 untuk memenuhi kebutuhan perumahan terutama 59 bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Pembiayaan seperti ini merupakan pembiayaan yang diterapkan dalam penyediaan perumahan formal, termasuk di kota Makassar. Pada dasarnya mekanisme pembiayaan perumaahan ini menggunakan subsidi yaitu penyediaan dana oleh pemerintah yang disalurkan kepada calon pemilik rumah dengan tingkat suku bunga yang lebih rendah dari tingkat bunga pasar. Penyaluran subsidi KPR di bagi dalam 3 kelompok sasaran berdasarkan penghasilan masyarakat Permenpera No. 03PERMEN2007 dan No.07PERMEN2008, yakni kelompok I berpenghasilan Rp. 1.700.000,00-Rp. 2.500.000,- kelompok II berpenghasilan Rp. 1.000.000,00-Rp. 1.700.000,- dan kelompok III berpenghasilan lebih kecil Rp. 1.000.000,00. Adapun ketentuan mengenai prosedur teknis untuk mengambil KPR bersubsidi dapat dilihat pada gambar berikut: Sumber: Bank BTN,2009 GAMBAR 3.6 PROSEDUR TEKNIS UNTUK PENGAMBILAN KPR Pembel i RSH calon debitur Kredit KPR BTN Tunai Developer Aplikasi permohonan Kredit ke BTN Akad kredit Pemberkasan KPR Subsidi: a. Kelengkapan administrative standar BTN b. Surat penyataan belum memiliki rumah ditandatangani lurahkades setempat Terpenuhi P enawaran Subsidi: a. Subsidi selisih bunga b. Subsidi Uang muka Wawancara Bank Tdk disetujui Disetujui 60

3.4.5 Subsidi KPR-RSH bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Sehubungan dengan berjalannya perkembangan bisnis dan perekonomian di Indonesia. Dewasa ini, maka KLBI untuk subsidi RSH akan dibebankan APBN pemerintah sebagai tindak lanjut independensinya Bank Indonesia. Oleh sebab itu, saat itu BTN sedang mengkaji secara lebih mendalam alternatif rencana pola pembiayaan dalam pemberian fasilitas KPR untuk RSH, yaitu: 1. Subsidi uang muka KPR, dimana konsumen akan mendaftarkan fasilitas pembiayaan KPR melalui bantuan uang muka secara langsung sehingga konsumen akan menanggung beban pokok yang lebih kecil dan berdampak pada perhitungan angsurannya. 2. Subsidi selisih bunga, dimana konsumen akan mendapatkan bantuan selisih suku bunga antara suku bunga pasar dengan tingkat suku bunga sesuai dengan kemampuan konsumen. Menunjuk Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat No. 03PERMENM2007 tentang pengadaan perumahan dan permukiman dengan dukungan fasilitas subsidi perumahan melalui KPR bersubsidi tahun anggaran 2007 difasilitasi dengan skim KPR subsidi perumahan dalam bentuk subsidi selisih bunga di kombinasikan dengan subsidi Interest Only- Balloon Payment dan KPR subsidi uang muka, dimana pemohon diberikana kebebasan untuk memilih salah satu skim dalam memperoleh KPR bersubsidi, baik menggunakan subsidi uang muka maupun subsidi selisih bunga. Batas penghasilan Sasaran I Rp. 1,7 juta – 2,5 juta dengan subsidi Rp. 8,5 juta dengan harga jual Rp 55 juta, uang muka 7,5 dengan bunga tahun 1 dan 2 sebesar 9; batas penghasilan Sasaran II Rp. 1 juta – 1,7 juta dengan subsidi Rp. 11,5 juta dengan harga jual Rp 41,5 juta, uang muka 7,5 dengan bunga tahun 1 dan 2 sebesar 7; batas penghasilan Sasaran III lebih kecil Rp. 1 juta dengan subsidi Rp. 14,5 juta dengan harga jual Rp 28 juta, uang muka 5 dengan bunga tahun 1 - 2 sebesar 5. 61 BAB IV ANALISA KETEPATAN SASARAN SUBSIDI KPR-RSH PADA PERUMAHAN BUMI SUDIANG PERMAI, MAKASSAR Untuk mengetahui ketepatan sasaran subsidi KPR-RSH pada Perumahan Bumi Sudiang Permai, Makassar, maka pembahasan akan dimulai dengan melakukan identifikasi karakteristik penghuni RSH tipe 21 dan tipe 36; mengidentifikasi status kepemilikan RSH tipe 21 dan tipe 36; menganalisis ketepatan sasaran berdasarkan karakteristik dan status kepemilikan RSH tipe 21 dan tipe 36; dan mengetahui faktor yang mempengaruhi ketepatan sasaran subsidi KPR-RSH serta perbandingan komparatif ketepatan sasaran subsidi KPR-RSH pada tipe 21 dan tipe 36. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan penyebaran kuesioner terhadap 187 sampel dengan pembagian strata antara tipe 21 dan tipe 36, tipe 21 terdiri dari 80 sampel dan tipe 36 terdiri dari 107. Kuesioner disebarkan secara kebetulan accidental yang artinya sampel dipilih berdasarkan faktor spontanitas, siapa saja yang secara tidak sengaja bertemu dengan peneliti dan sesuai dengan tujuan penelitian.

4.1 Karakteristik Penghuni RSH tipe 21 dan tipe 36