Kerangka analisis Analisis Data

21

1.7.5.1 Kerangka analisis

Kerangka analisis dibuat dengan tujuan untuk mengorganisasikan, mengelompokkan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sesuai dengan kebutuhan. Proses mengelola data akan dijadikan informasi untuk mencapai tujuan penelitian. Kerangka analisis penelitian ini terdiri dari tiga bagian utama yaitu input; berdasarkan sasaran penelitian dan variabel yang didapatkan dari sintesis variabel serta ruang lingkup materi, proses; metode penelitian yang digunakan, serta out put; hasil analisis yang diharapkan. Sesuai dengan sasaran penelitian, ada tiga analisis yang dilakukan pada penelitian ini. Berdasarkan kerangka analisis penelitian dapat digambarkan bahwa dalam penelitian ini, hal yang pertama kali dilakukan setelah proses pengumpulan data selesai dilaksanakan adalah mengidentifikasi karakteristik penghuni RSH tipe 21 dan tipe 36 di lokasi penelitian perumahan Bumi Sudiang Permai. Metode yang dipakai adalah metode deskriptif yaitu dengan menggambarkan dan mengidentifikasi data-data yang ada kemudian melakukan penafsiran serta menarik kesimpulan. Tahap kedua adalah mengidentifikasi status kepemilikan RSH tipe 21 dan tipe 36. Sama dengan analisis pertama, metode yang dipakai adalah metode deskriptif. Tahap ketiga adalah dengan memadukan hasil dari identifikasi pertama dan identifikasi kedua untuk menganalisis ketepatan sasaran subsidi. Pada tahap ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Tahap keempat adalah dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan sasaran dengan metode deskriptif dengan teknik tabulasi silang cross tabulation. Metode tabulasi silang adalah suatu metode untuk mentabulasikan beberapa variabel berbeda ke dalam sebuah matriks. Dari hasil analisis ketepatan sasaran subsidi KPR-RSH kemudian membandingkan secara komparatif ketepatan sasaran subsidi KPR-RSH tipe 21 dan 36 berdasarkan karakteristik penghuni dan status kepemilikan RSH tipe 21 dan tipe 36 dengan menggunakan metode deskriptif komparatif 22 . Sumber : Hasil analisis penulis, 2010 GAMBAR 1.5 KERANGKA ANALISIS PENELITIAN Faktor yang mempengaruhi ketepatan sasaran Mengetahui faktor yang mempengaruhi ketepatan sasaran dengan menggunakan metode Tabulasi silang Kesimpulan dan rekomendasi Mengidentifikasi Karakteristik penghuni RSH tipe 21 dan tipe 36 dengan menggunakan metode deskriptif a. Jumlah penghuni RSH tipe 21 dan tipe 36 yang memanfaatkan fasilitas subsidi KPR b. Status penghuni c. Lama bermukim d. Pekerjaan e. Usia f. Tingkat pendidikan g. Tingkat pendapatan h. Besaran ruang a. Ditempatidihuni b. Kosong c. Dikontrakkan d. Investasi Karakteristik penghuni RSH tipe 21 dan tipe 36 Status kepemilikan RSH tipe 21 dan tipe 36 Ketepatan sasaran subsidi KPR dalam pengadaan RSH bagi MBR Mengidentifikasi status kepemilikan RSH tipe 21 dan tipe 36 dengan menggunakan metode deskriptif a. Karakteristik penghuni b. Status kepemilikan RSH c. Kelompok sasaran Menganalisis ketepatan sasaran dengan menggunakan metode deskriptif Membandingkan Ketepatan sasaran subsidi KPR-RSH tipe 21 dan tipe 36 berdasarkan karakteristik penghuni dan status kepemilikan RSH 23

1.8 Keaslian Penelitian

Studi ini dilakukan untuk mengetahui ketepatan sasaran subsidi KPR- RSH pada perumahan Bumi Sudiang Permai, Makassar. Dalam melakukan penelitian ini, penulis juga membandingkan dengan beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya sebagai bahan pertimbangan serta pendukung dalam melakukan penelitian. Sampai saat ini penelitian mengenai pengadaan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah telah banyak dilakukan. Berikut ini merupakan beberapa penelitian yang terkait dengan penelitian yang akan dilakukan. TABEL I.5 KEASLIAN PENELITIAN SUBSIDI KPR-RSH PADA PERUMAHAN BUMI SUDIANG PERMAI , MAKASSAR No. Peneliti Judul Materi Penelitian Lokasi Hasil Penelitian 1. Loes Irene Studi Komparasi Alternatif Sumber Pembiayaan Pengadaan RSRSS di Wilayah Pengembangan Jabotabek Pengidentifikasian dan komparasi terhadap alternatif- alternatif sumber pembiayaan pengadaan RSRSS Jabotabek, 1999 Alternatif yang paling sesuai sebagai sumber pembiayaan pengadaan RSRSS adalah pengadaan tabungan perumahan pegawai dijadikan sumber dana bagi lembaga SMF di pasar modal 2. Jojok Soetjipto Studi Analisa Kebijaksanaan KPR BTN dalam Pengadaan RSH Mengevaluasi kebijaksanan KPR BTN dalam pengadaan RSH Surabaya dan sekitarnya, 2000 Terjadinya penyimpangan dan ketidak sesuaian dengan konsep pemberian subsidi KPR BTN berdasarkan tanggapan penghuni terhadap prasarana, fasilitas dan kondisi fisik bangunan, dan daya beli masyarakat terhadap harga RSH 3. Yusminar Analisis Pasar Perumahan di Kota Semarang Tingkat pendapatan Kota Semarang dan tipe rumah Semarang, 2002 Terdapat keterkaitan antara tingkat pendapatan dengan pasar perumahan 4. Erma Kusumaningsih Efektivitas Sistem Pembiayaan KPR dalam Penyediaan RSRSS di Kota Semarang Pengidentifikasian sistem pembiayaan KPR dalam penyediaan RSRSS di Kota Semarang dan analisis terhadap sistem tersebut berdasar kriteria yang ditetapkan Semarang, 2005 Tingkat efektivitas system pembiayaan KPR dalam penyediaan RSRSS di Kota Semarang Bersambung……