Uji Multikolineritas Uji Heteroskedastisitas

Sumber: Hasil Penelitian, 2013 Data Diolah Gambar 4.2. Normal P-Plot Berdasarkan Gambar 4.2 Normal Probability Plot di atas dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas karena data memanjang di sekitar garis diagonal dan penyebaran data searah mengikuti garis diagonal.

4.3.2 Uji Multikolineritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Adanya multikolinearitas dapat dilihat dari tolerance value atau nilai variance inflation factor VIF. Jika nilai tolerance di bawah 1 dan nilai Variance Inflation Factor VIF tidak lebih dari 10 maka model terbebas dari multikolineritas. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3 Uji Multikolineritas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 VACA .968 1.033 VAHU .826 1.210 STVA .812 1.232 a. Dependent Variable: MtBV Sumber: Hasil Penelitian, 2013 Data Diolah Berdasarkan Tabel 4.3 nilai tolerance dan VIF dari variabel VACA adalah sebesar 0,968 dan 1,033. Untuk variabel VAHU adalah sebesar 0,826 dan 1,210. Untuk variabel STVA sebesar 0,812 dan 1,232. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa dalam model ini tidak terdapat masalah multikolinearitas antara variabel bebas karena nilai tolerance berada di bawah 1 dan nilai VIF di bawah angka 10.

4.3.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedasitas. Pengujian untuk melihat ada atau tidaknya heteroskedisitas dapat dilakukan dengan melihat scatter plot antara nilai prediksi variabel terikat ZPRED dengan residual SRESID. Jika titik-titik pada scatter plot tersebut membentuk pola tertentu yang teratur misal bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka dapat Universitas Sumatera Utara diindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Hasil pengujian heteroskedasitas yang dilakukan pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.3 berikut: Sumber: Hasil Penelitian, 2013 Data Diolah Gambar 4.3. Uji Heteroskedastisitas Dari Gambar 4.3 diperlihatkan bahwa titik-titik menyebar secara acak. Maka dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi ini tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. Tabel 4.4 Uji Glejser Coefficients 1 Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -8995.941 1183.778 -7.599 .632 VACA -532.702 349.126 -.052 -1.526 .128 VAHU 6189.324 236.400 .969 26.182 .236 STVA .000 .000 -.137 -3.663 .367 1.Dependent Variable: Absolute_Residual Sumber: Hasil Penelitian, 2013 Data Diolah Universitas Sumatera Utara Dari Tabel 4.4 dapat dilihat diketahui nilai signifikan uji glejser untuk VACA 0,128 0,05, VAHU 0,236 0,05, dan STVA 0,367 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi.

4.3.4 Uji Autokorelasi