Value Added Capital Employed VACA Value Added Human Capital VAHU

2.2.3 Value Added Intellectual Coefficient VAIC

Metode value added intellectual coefficient VAIC dikembangkan oleh Pulic pada tahun 1997 yang didesain untuk menyajikan informasi tentang value creation efficiency dari aset berwujud tangible asset dan aset tidak berwujud intangible asset yang dimiliki perusahaan. VAIC merupakan instrumen untuk mengukur kinerja intellectual capital perusahaan. Model ini dimulai dengan kemampuan perusahaan untuk menciptakan value added VA. Value added adalah indikator paling objektif untuk menilai keberhasilan bisnis dan menujukkan kemampuan perusahaan dalam penciptaan nilai value creatuion. VA dihitung sebagai selisih antara output dan input. Output merepresentasikan revenue dan mencakup seluruh produk dan jasa yang dijual di pasar, sedangkan input mencakup seluruh beban yang digunakan dalam memperoleh revenue. Ulum, 2009.

1. Value Added Capital Employed VACA

Value Added Capital Employed VACA adalah indikator untuk VA yang diciptakan oleh satu unit dari physical capital. Pulic 2003 mengasumsikan bahwa jika satu unit dari CE Capital Employed menghasilkan return yang lebih besar daripada perusahaan yang lain, maka berarti perusahaan tersebut lebih baik dalam memanfaatkan capital employed-nya. Dengan demikian, pemanfaatan intellectual capital yang lebih baik merupakan bagian dari intellectual capital perusahaan. Universitas Sumatera Utara Capital employed atau physical capital adalah suatu indikator value added yang tercipta atas modal yang diusahakan perusahaan dengan efisien Firer dan Williams, 2003. Yang termasuk ke dalam capital employed adalah tipe asset tangible yang digunakan untuk operasional perusahaan seperti bangunan, tanah, peralatan dan teknologi yang dengan mudah dibeli dan dijual di pasar. Agar dapat bersaing dengan perusahaan lainnya, perusahaan membutuhkan sebuah kemampuan dalam pengelolaan aset baik aset fisik maupun aset intelektual. VACA merupakan bentuk dari kemampuan perusahaan dalam mengelola sumber dayanya yang berupa capital asset. Dengan pengelolaan capital asset yang baik, diyakini perusahaan dapat meningkatkan nilai pasar dan kinerja perusahaannya. Dapat dikatakan bahwa capital employed efficiency atau physical capital adalah suatu modal atau dapat dikatakan aset yang dimiliki perusahaan dalam bentuk nyata atau tidak nyata yang diusahakan oleh perusahaan secara maksimal guna menciptakan nilai bagi perusahaan. Aset yang dimiliki oleh perusahaan harus digunakan oleh perusahaan untuk kebutuhan operasionalnya secara efisien untuk mencapai tujuan perusahaan.

2. Value Added Human Capital VAHU

Salah satu komponen dari intellectual capital yang sangat menentukan intellectual capital yang efisien adalah human capital. Human capital termasuk di dalamnya suatu kekuatan intelektual yang bersumber dari manusia – manusia yang dimiliki perusahaan yaitu karyawan yang kompeten, berkomitmen, Universitas Sumatera Utara termotivasi dalam bekerja, dan sangat setia pada perusahaan, dimana mereka adalah inti dari penciptaan kekuatan intelektual yang dapat menghilang ketika mereka sudah tidak bekerja untuk perusahaan lagi. Value Added Human Capital VAHU menunjukan berapa banyak VA dapat dihasilkan dengan dana yang dikeluarkan untuk tenaga kerja. Hubungan antara VA dengan HC mengindikasikan kemampuan HC untuk menciptakan nilai di dalam perusahaan. Agar dapat bersaing, perusahaan membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Selain itu, perusahaan harus dapat mengelola sumber daya yang berkualitas tersebut dengan maksimal sehingga dapat menciptakan value added dan keunggulan kompetitif perusahaan yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.

3. Structural Capital Value Added STVA