3.9 Pengujian Hipotesis
1. Uji t Uji Secara Parsial Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen X
secara parsial terhadap variabel dependen Y. Uji t dilakukan menggunakan uji statistik t 2 sisi.
Bentuk pengujian:
b :
H
i o
=
o
H
artinya variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
i 1
b :
H
≠ 0
1
H
artinya variabel bebas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
Kriteria pengujian: a. Jika t hitung t tabel maka variabel independen secara parsial tidak
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. b. Jika t hitung t tabel maka variabel independen secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen.
2. Uji Serempak Uji F Uji serempak uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas
variabel independen secara serempak terhadap variabel terikat variabel dependen.
Universitas Sumatera Utara
Uji serempak dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
b b
b :
H
3 2
1 o
= =
=
Artinya: intellectual capital secara serempak tidak berpengaruh signifikan terhadap market valuation pada Bank Umum Persero di Indonesia.
1
H
: minimal satu
1
b
≠ 0 Artinya: intellectual capital secara serempak berpengaruh signifikan terhadap
market valuation pada Bank Umum Persero di Indonesia. Adapun Kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:
1. Jika
tabel hitung
F F
dengan tingkat signifikansi 5 maka
o
H
ditolak atau
1
H
diterima. 2.
Jika
tabel hitung
F F
dengan tingkat signifikansi 5 maka
o
H
diterima atau
1
H
ditolak.
3. Uji Determinasi R
2
Uji determinasi R
2
digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemanapun model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai
koefisien determinasi antara nol dan satu. Jika R
2
kecil menunjukkan bahwa variabel independen hanya dapat menjelaskan secara kecil terhadap variabel
dependen. Semakin besar nilai mendekati satu maka variabel independen memiliki hampir semua informasi untuk menjelaskan variabel dependen.
Kelemahan dari penggunaan koefisien determinasi ini adalah adanya bias pada jumlah variabel independen yang ada pada model. Setiap pertambahan
Universitas Sumatera Utara
variabel independen maka R
2
akan meningkat apakah variabel independen tersebut signifikan atau tidak. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan
adjusted R
2
yang banyak dianjurkan peneliti. Dengan menggunakan nilai adjusted R
2
dapat dievaluasi model regresi mana yang terbaik. Tidak seperti nilai R2, nilai adjusted R
2
dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model. Dalam kenyataan,
nilai adjusted R
2
dapat bernilai negatif, walaupun dikehendaki harus bernilai positif.
3.10 Uji Asumsi Klasik