73
Dedi Supriadi, 2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
PADA MATA PELAJARAN EKONOMI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
3.6.4. Daya Pembeda
Perhitungan daya pembeda setiap butir soal tes hasil belajar siswa diawali dengan pengurutan skor total seluruh soal dari yang terbesar ke yang terkecil
seperti pada perhitungan tingkat kesukaran soal. Kemudian dilanjutkan dengan menentukan kelompok atas dan kelompok bawah. Perhitungan daya pembeda soal
menggunakan skor kelompok atas dan kelompok bawah. Adapun harganya dihitung dengan rumus berikut:
Keterangan:
DP = daya pembeda
JBA = Jumlah jawaban benar untuk kelompok atas JBB = Jumlah jawaban benar untuk kelompok bawah
N = Jumlah siswa kelompok atas atau kelompok bawah
Penentuan jawaban benar dan salah dari soal tes pemahaman konsep yang berbentuk uraian ini sama seperti pada perhitungan tingkat kesukaran butir soal
tes. Jumlah jawaban benar untuk masing-masing kelompok selanjutnya digunakan untuk menghitung harga DP dengan rumus di atas. Untuk mengklasifikasikan
daya pembeda soal, diggunakan interpretasi daya pembeda yang dikemukakan oleh Suherman dan Kusumah 2003:161. Interpretasi daya pembeda dari tes yang
dilakukan itu disajikan dalam tabel berikut: Tabel 3.10
Interpretasi Daya Pembeda Nilai DP
Klasifikasi
DP ≤
0,00 Sangat jelek
0,00 DP ≤
0,20 Jelek
0,20 DP ≤
0,40 Cukup
0,40 DP ≤
0,70 Baik
74
Dedi Supriadi, 2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
PADA MATA PELAJARAN EKONOMI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
0,70 DP ≤
1,00 Sangat baik
Berdasarkan hasil perhitungan daya pembeda 35 butir soal pemahaman konsep terdapat 20 butir soal dalam klasifikasi cukup serta 8 butir soal dalam
klasifikasi baik, dan sisanya 7 dalam klasifikasi jelek. Selanjutnya semuanya akan digunakan untuk mengukur tes pemahaman konsep dalam penelitian. Hasil
perhitungan daya pembeda butir soal tes pemahaman konsep dapat dilihat pada tabel 3.11 sebagai berikut:
Tabel 3.11 Interpretasi Daya Pembeda, Butir Soal
No Total Skor
Atas Total Skor
Bawah Daya
Pembeda Klasifikasi
1 16
12 0.22
Cukup 2
17 6
0.61 Baik
3 16
10 0.33
Cukup 4
14 8
0.33 Cukup
5 12
6 0.33
Cukup 6
11 8
0.17 Jelek
7 7
2 0.28
Cukup 8
17 7
0.56 Baik
9 11
4 0.39
Cukup 10
18 15
0.17 Jelek
11 12
9 0.17
Jelek 12
10 6
0.22 Cukup
13 16
8 0.44
Baik 14
8 0.44
Baik 15
17 13
0.22 Cukup
16 8
1 0.39
Cukup 17
12 5
0.39 Cukup
18 15
12 0.17
Jelek 19
17 13
0.22 Cukup
20 14
13 0.06
Jelek 21
17 8
0.5 Baik
22 16
10 0.33
Cukup
75
Dedi Supriadi, 2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
PADA MATA PELAJARAN EKONOMI Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
23 17
12 0.28
Cukup 24
18 14
0.22 Cukup
25 8
1 0.39
Cukup
Tabel lanjutan interpretasi daya pembeda No
Total Skor Atas
Total Skor Bawah
Daya Pembeda
Klasifikasi
26 16
13 0.17
Jelek 27
13 6
0.39 Cukup
28 15
7 0.44
Baik 29
17 8
0.5 Baik
30 17
13 0.22
Cukup 31
6 0.33
Cukup 32
18 14
0.22 Cukup
33 15
13 0.11
Jelek 34
14 10
0.22 Cukup
35 15
7 0.44
Baik Pengujian kesahihan tes meliputi validitas butir soal, reliabilitas, tingkat
kesukaran dan daya pembeda dilakukan dengan menggunakan SPSS 18,0 setelah instrumen tes di-judgement oleh pembimbing terlebih dahulu.
3.7. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data