Himmah Rahmawati, 2015 PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN
HASIL OBSERVASI Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 115 Jakarta Tahun Ajaran 20152016
Universitas Pendidikan Indonesia
| \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu instrumen tes dan instrumen nontes. Adapun instrumen tes yang digunakan yaitu lembar tes
kemampuan menulis teks laporan hasil observasi peserta didik yang berupa tes awal prates dan tes akhir pascates. Sedangkan instrumen nontes yang
digunakan dalam penelitian ini, yaitu lembar angket dan instrumen perlakuan. Berikut ini penjelasan instrumen-instrumen tersebut.
1. Instrumen Tes
Tes kemampuan peserta didik dilakukan dua kali, yaitu tes awal prates dan tes akhir pascates. Kedua tes tersebut dilakukan untuk mengetahui
perkembangan kemampuan peserta didik dalam pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi.
Tes awal prates diberikan untuk memperoleh data mengenai kemampuan awal peserta didik dalam pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi. Tes
awal dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan peserta didik yang berkaitan dengan kompetensi atau bahan ajar yang akan dipelajarinya Nurgiyantoro, 2013,
hlm. 112. Hasil tes awal dapat digunakan untuk menilai keberhasilan kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Tes awal dilakukan sebelum peserta didik
mengalami proses pembelajaran di kelas.
Tes akhir dilaksanakan pada kedua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen mendapat perlakuan model experiential learning dalam
pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi, sedangkan kelas kontrol tidak mendapat perlakuan tersebut. Pada kelas eksperimen, tes akhir bertujuan untuk
mengetahui kemampuan peserta didik setelah mendapat perlakuan. Setelah itu, hasil tes akhir pada kelas eksperimen akan dibandingkan dengan hasil tes akhir
kelas kontrol yang tidak mendapat perlakuan.
Berikut ini adalah lembar tes awal dan tes akhir kemampuan peserta didik menulis teks laporan hasil observasi.
Tabel 3.3 Instrumen Penelitian Tes Awal dan Tes Akhir
Petunjuk:
Himmah Rahmawati, 2015 PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN
HASIL OBSERVASI Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 115 Jakarta Tahun Ajaran 20152016
Universitas Pendidikan Indonesia
| \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
1. Tulislah nama lengkap dan kelas di bagian kiri atas pada kertas yang sudah
disediakan 2.
Waktu mengerjakan selama 30 menit 3.
Tulisan harus rapi, bersih, dan terbaca 4.
Gunakan bahasa Indonesia dengan benar
Soal:
Tulislah sebuah teks laporan hasil observasi dengan ketentuan sebagai berikut. 1
Judul teks laporan hasil observasi adalah salah satu dari tema berikut ini: a.
Lingkungan b.
Makhluk Hidup 2
Panjang teks laporan hasil observasi minimal tiga paragraf;
3
Penilaian meliputi aspek: a.
Isi Teks Laporan Hasil Observasi b.
Struktur Teks Laporan Hasil Observasi c.
Ciri Teks Laporan Hasil Observasi d.
Kalimat Teks Laporan Hasil Observasi e.
Mekanik Teks Laporan Hasil Observasi
Kunci Jawaban Kelestarian Lingkungan Hidup
Lingkungan adalah sesuatu yang ada di sekitar manusia yang dapat memengaruhi kehidupan manusia. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang
dengan benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk manusia yang terlibat di dalamnya. Manusia harus menyadari bahwa lingkungan merupakan sarana
pengembangan hidup yang harus dijaga kelestariannya. Dalam lingkungan hidup terdapat ekosistem, yaitu tatanan unsur lingkungan
hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling memengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup.
Lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: unsur hayati biotik, unsur sosial budaya, dan unsur fisik abiotik. Unsur hayati biotik, yaitu unsur
Himmah Rahmawati, 2015 PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN
HASIL OBSERVASI Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 115 Jakarta Tahun Ajaran 20152016
Universitas Pendidikan Indonesia
| \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup seperti manusia, hewan, tumbuhan, jasad renik. Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya
yang dibuat oleh manusia berupa sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Unsur fisik abiotik, yaitu unsur lingkungan
hidup yang terdiri dari makhluk tidak hidup seperti tanah, air, iklim, udara, dan lain sebagainya.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan di lingkungan sekitar, masalah lingkungan disebabkan oleh dua faktor:
a.
Ulah manusia Kerusakan lingkungan dapat disebabkan oleh limbah industri pabrik,
penebangan hutan, pembakaran hutan, perdagangan, dan pembasmian hewan liar yang dilindungi.
b.
Faktor alam Kerusakan alam disebabkan oleh pengaruh cuaca, iklim, sifat alam, dan faktor
alam lainnya, seperti gunung meletus, banjir bandang, gempa bumi, kekeringan, dan lain sebagainya.
Lingkungan hidup harus dijaga kelestariannya sampai dunia ini berakhir. Siapapun wajib menjaga keindahan dan kenyamanannya. Jangan sampai
lingkungan ini hancur karena ulah manusia. Meskipun dalam suatu pemerintahan terdapat peraturan tentang pelestarian lingkungan, tapi masih banyak manusia
yang belum sadar bahwa pelestarian lingkungan merupakan kewajiban manusia. Hal ini sangat penting, karena generasi berikutnya akan ikut merasakan hidup di
bumi. Manusia tidak boleh memberikan beban lingkungan kepada generasi selanjutnya, tetapi mereka tetap harus diajarkan mengenai manfaat menjaga
lingkungan.
2. Lembar Angket