Deskripsi hasil studi pendahuluan

195 BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, selanjutnya dikemukakan beberapa simpulan sebagai berikut :

1. Deskripsi hasil studi pendahuluan

Dari hasil deskripsi studi pendahuluan, maka dapat disimpulkan kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru masih secara klasikal, peserta didik umumnya tidak mengetahui apa tujuan mereka belajar, guru biasanya mengajar dengan berpedoman pada buku teks, dan peserta didik kurang sekali mendapat kesempatan untuk menyatakan pendapat. Proses pembelajaran matematika berlangsung dengan cara konvensional dan menggunakan pendekatan yang berpusat pada guru. Guru berperan sebagai penyampai ilmu pengetahuan atau aspek kognitif, dan menyampingkan aspek afektif dan psikomotorik. Kegiatan pembelajaran yang bervariasi dan menarik bagi peserta didik belum dilaksanakan dalam pembelajaran. Guru mengajar cenderung mengejar target kurikulum, pembelajaran dimulai dengan menjelaskan teori, latihan secara rutinitas. Hasil belajar peserta didik diukur dengan tes. Peserta didik dalam belajarnya hanya menerima informasi dan latihan tugas. Menurut guru kondisi ini disebabkan karena muatan materi pelajaran matematika terlalu banyak dan kegiatan pembelajaran yang bervariasi akan memerlukan banyak waktu untuk dilaksanakan. 196 Pada sebagian besar sekolah, proses pengajaran matematika mengikuti urutan yang ada dalam buku teks, sehingga materi apapun yang diajarkan guru akan sangat tergantung pada urutan materi pada buku yang digunakan. Pembelajaran nampak belum terarah dan sistematis karena materi pembelajaran tidak terfokus dalam satu SK dan KD yang akan tercapai. Langkah-langkah pemilihan bahan ajar seperti mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar, mengidentifikasi jenis-jenis materi pembelajaran, dan penentuan urutan bahan ajar hendaknya benar-benar dipahami oleh guru. Akan lebih baik para guru dalam wadah MGMP merancang pengembangan materi pembelajaran yang terarah dan sistematis.

2. Karakteristik model kooperatif tutor sebaya yang dihasilkan

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT MELALUI TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN AKTIVITAS BELAJAR

1 25 80

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA Penggunaan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas VI SDN 2 Carikan Kecamatan Juwiring Kabupat

0 1 14

PENGARUH PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE CO-OP CO-OP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMP.

1 1 35

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN REMEDIAL TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA: Studi pada mata pelajaran bahasa Arab di Madrasah Aliyah Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat.

3 12 46

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK untuk MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA :Penelitian dan Pengembangan pada Madrasah Ibtidaiyah di Kota Bandung.

0 2 92

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA (Penelitian dan Pengembangan pada Mata Pelajaran IPS di SMP Negeri Kota Serang.

0 0 73

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PENCAPAIAN KONSEP DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA: Penelitian dan Pengembangan di Kelas V SDN Kecamatan Petir Kab. Serang.

0 0 42

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI ISI BACAAN : Studi pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI di SMAN Kota Serang.

2 9 29

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA (Studi pada mata pelajaran IPS SMP Negeri di Kota Serang ).

0 0 93

PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA SETTING KOOPERATIF B AB I PENDAHULUAN - PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA SETTING KOOPERATIF (sahara)

0 0 11