Analisa Data Pengembangan Instrumen Penelitian

74

5. Studi Dokumenter

Studi dokumenter dilakukan terhadap kurikulum 2006 KTSP dan administrasi kelengkapan mengajar, yaitu pengajaran yang disusun oleh guru matematika, serta data pendukung pembelajaran matematika di kelas. Dokumentasi, termasuk foto didalamnya, menghasilkan data deskriptif yang cukup berharga dan sering digunakan untuk menelaah segi-segi subjektif dan hasilnya sering dianalisis secara induktif. Pada umumnya, foto digunakan sebagai data atau sebagai pendorong kearah menghasilkan data. Penggunaan foto ini sangat bermanfaat untuk memberikan gambaran mengenai proses terjadinya suatu keadaan atau kegiatan yang dilakukan, seperti proses berlangsungnya belajar mengajar di kelas antara guru dan peserta didik. Foto ini kemudian dianalisis bersama sumber-sumber lainnya. Dengan kata lain, foto digunakan sebagai pelengkap pada cara dan teknik pengumpulan data lainnya.

F. Analisa Data

Agar data yang telah terkumpul dapat memberikan makna sesuai dengan tujuan penelitian maka dilakukan analisis dan interprestasi data. Data yang telah berhasil dikumpulkan, baik dari studi pendahuluan khususnya dari hasil survey awal tentang pelaksanaan pembelajaran matematika di SMP maupun hasil data yang diperoleh dari tahap pengembangan model. Data diperoleh dari hasil observasi selama guru melaksanakan pembelajaran dan hasil belajar peserta didik yang diperoleh melalui tes awal dan tes akhir. Data yang telah diperoleh dikelompokkan menjadi dua yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data yang bersifat kualitatif diperoleh melalui lembar 75 observasi, wawancara, dan studi dokumenter dipisah-pisahkan sesuai dengan katagori yang dikehendaki untuk selanjutnya diambil kesimpulan. Data hasil penilaian terhadap aspek pemahaman konsep peserta didik pada uji coba terbatas dan uji coba lebih luas akan di analisis secara statistik menggunakan uji-t dengan bantuan program SPSS 16.0. Uji-t dilakukan untuk mengetahui perbedaan efektivitas model pembelajaran kooperatif tutor sebaya pada mata pelajaran matematika untuk meningkatkan kemampuan pemahaman antara sebelum dan sesudah dilakukannya proses pembelajaran. Analisis data dilakukan dari awal penelitian sampai dengan penelitian akhir secara terus menerus mencakup kegiatan analisis data, refleksi dan tindakan. Akhirnya, berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data dilakukan penarikan kesimpulan dengan cara menjawab setiap pertanyaan penelitian dan mensintesiskan jawaban-jawaban tersebut dalam sebuah simpulan penelitian secara menyeluruh.

G. Pengembangan Instrumen Penelitian

Berdasarkan definisi operasional yang telah dikemukakan pada bagian sebelumnya bab I, selanjutnya dikembangkan instrumen penelitian. Pengembangan instrumen ini diawali dengan pembuatan kisi-kisi penyusunan instrumen yang memetakan semua aspek, sub aspek, dan sumber data serta teknik pengumpulan data yang akan digunakan. Berpegang pada kisi-kisi tersebut kemudian dirumuskan butir soal atau daftar pertanyaan, kebanyakan butir pertanyaan mengungkap data yang bersifat nominal, kecuali butir-butir yang dipergunakan untuk mengukur model pembelajaran dan kemampuan pemahaman 76 peserta didik bersifat interval. Sebelum instrumen-instrumen tersebut digunakan dalam penelitian, terlebih dahulu diadakan penilaian. Penilaian akan dimintakan kepada para ahli terutama pembimbing, sedangkan uji coba instrumen akan dilakukan kepada guru untuk angket dan siswa untuk tes kemampuan pemahaman. Setelah dilakukan penyempurnaan, maka baru digunakan dalam penelitian yang sesungguhnnya.

H. Jadwal Penelitian

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT MELALUI TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN AKTIVITAS BELAJAR

1 25 80

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA Penggunaan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas VI SDN 2 Carikan Kecamatan Juwiring Kabupat

0 1 14

PENGARUH PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE CO-OP CO-OP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMP.

1 1 35

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN REMEDIAL TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA: Studi pada mata pelajaran bahasa Arab di Madrasah Aliyah Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat.

3 12 46

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK untuk MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA :Penelitian dan Pengembangan pada Madrasah Ibtidaiyah di Kota Bandung.

0 2 92

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA (Penelitian dan Pengembangan pada Mata Pelajaran IPS di SMP Negeri Kota Serang.

0 0 73

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PENCAPAIAN KONSEP DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA: Penelitian dan Pengembangan di Kelas V SDN Kecamatan Petir Kab. Serang.

0 0 42

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI ISI BACAAN : Studi pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI di SMAN Kota Serang.

2 9 29

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA (Studi pada mata pelajaran IPS SMP Negeri di Kota Serang ).

0 0 93

PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA SETTING KOOPERATIF B AB I PENDAHULUAN - PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA SETTING KOOPERATIF (sahara)

0 0 11