Pengertian Hakim Mahkamah Konstitusi

e. Memperlakukan para pihak yang berpekara dengan adil tidak diskriminatif, dan tidak memihak f. Menjatuhkan putusan secara objektif didasarkan pada fakta dan hukum yang dapat dipertanggungjawabkan Hakim konstitusi dilarang untuk : a. Melanggar sumpah jabatanjanji b. Menerima suatu pemberian atau janji dari pihak yang berpekara, baik langsung maupun tidak langsung c. Mengeluarkan pendapat atau pernyataan di luar persidangan atau suatu perkara yang sedang ditanganinya mendahului putusan. 35

3. Pengertian Hakim Dalam Hukum Islam

Hakim secara etimologi merupakan kata serapan dari bahasa Arab yaitu “hakim”, yang berarti orang yang memberikan putusan atau diistilahkan juga dengan “qadha”. Hakim juga berarti orang yang melaksanakan hukum, karena hakim itu memang bertugas mencegah seseorang dari kedzaliman. Kata hakim dalam pemakaiannya disamakan dengan qadhi yang berarti orang yang memutus perkara dan menetapkannya. 36 Sedangkan menurut undang-undang peradilan agama, hakim adalah pejabat yang melakukan kekuasaan kehakiman yang diatur 35 Khairuddin, Iskandar Muda, Op.cit, h. 34-35 36 A.W. Munawir, Kamus Al-Munawir Arab-Indonesia, Pustaka Progresif, Surabaya, 1997. Dikutip dalam Mushlihin Al-Hafizh, Pengertian Hakim, http:www. Referensimakalah.com201307pengertian-hakim.html,Diakses 06 Maret 2017. dalam undang-undang. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, hakim wajib menjaga kemandirian peradilan. Hakim haruslah seseorang yang berpengetahuan luas dan pandai membaca indikasi-indikasi, petunjuk situasi dan kondisi, konfiksi, dan implikasi dari perkara yang diajukan kepada nya, baik yang bersujud perbuatannya maupun perkataan, sebagaimana kapabilitas keilmuaanya mengenai hukum. Jika tidak demikian, maka dapat dipastikan keputusan hukum yang dijatuhkanya akan merugikan pihak-pihak yang semestinya memperoleh haknya. Orang akan mengetahui keliruan putusan yang dijatuhkannya itu, hanya karena berpijak pada kebenaran formil semata, tanpa berusaha menggali kebenaran materil dengan memperlihatkan indikasi dan implikasi yang tampak. 37 Hakim-hakim itu ada tiga bagian. Pertama, hakim untuk memutuskan persengketaan antara umat manusia dalam muamalat dan hukuman- hukuman. Hakim-hakim untuk urusan ini dipilih dari kaum muslim yang adil dan ahli fiqh. Kedua, hakim untuk untuk memutuskan tindak pidana mukhalafah yang membahayakan hak jama‟ah dan perlu segera diputuskan dan dilaksanakan. Hakim-hakim dalam urusan ini haruslah orang adil dan ahli fiqh. Hakim ini juga dinamakan muhtasib. Ketiga untuk mengajukan perselisihan yang terjadi antara rakyat dan negara, atau salah seseorang pegawainya, dan untuk memutuskan teks-teks perundang- 37 Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, Hukum Acara Peradilan Islam,Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2007, h. 2

Dokumen yang terkait

Status Badan Hukum Yayasan Pendidikan Pasca Pembatalan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Badan Hukum Pendidikan (Studi Kasus Putusan Mahkamah Konstitusi No. 11-14-21-126-136/PUU-VII/2009)

0 45 193

Penerapan Hukum Dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika (Analisis Terhadap Beberapa Putusan Hakim di Pengadilan Negeri Medan)

0 47 117

Analisis politik hukum Islam mengenai putusan Mahkamah Konstitusi terhadap Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003

0 14 104

Wacana Pemberlakuan Hukum Pidana Islam Dalam Kompetensi Absolut Peradilan Agama (Analisis Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 19/Puu-Vi/2008)

0 27 119

IMPLIKASI HUKUM TERHADAP PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 028/PUU-XI/2013 TENTANG PEMBATALAN UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN TERHADAP AKTA PENDIRIAN KOPERASI

2 20 71

Kewenangan Mahkamah Kehormatan Dewan dalam Peradilan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (Studi Kasus Setya Novanto Ketua DPR RI Periode 2014-2019)

2 12 88

ANALISIS HUKUM PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI YANG MENOLAK PENGUJIAN MATERIL TErHADAP UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1992 TENTANG PERFILMAN.

0 0 6

PERBANDINGAN HUKUM TENTANG AKIBAT PEMBATALAN PERKAWINAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 DAN KOMPILASI HUKUM ISLAM.

0 0 12

Penerapan Hukum Dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika (Analisis Terhadap Beberapa Putusan Hakim di Pengadilan Negeri Medan)

0 1 39

KONSEP PEMBATALAN PERKAWINAN DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1947 dan KOMPILASI HUKUM ISLAM

0 0 20