Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

laki-laki dan 5 siswa perempuan. Peneliti melakukan kegiatan wawancara di sela- sela waktu senggang siswa yakni ketika siswa tengah beristirahat. Hal ini dilakukan agar tidak mengganggu proses pembelajaran bahasa Inggris di kelas.

H. Teknik Analisis Data

Tahap selanjutnya yang dilakukan peneliti setelah mendapatkan data temuan melalui teknik observasi dan wawancara adalah menganalisis data. Analisis data dilakukan untuk memperoleh jawaban atas masalah penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya. Sugiyono 2013, hlm. 245 mengemukakan bahwa ‘analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama dilapangan, dan setelah selesai dilapangan. Selain itu, dalam menganalisis data selama di lapangan, peneliti menggunakan acuan analisis menurut Miles dan Huberman. Menurut Miles dan Huberman 1984 dalam Sugiyono 2013 mengemukakan bahwa “aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.” Ada tiga aktivitas dalam analisis menurut Miles dan Huberman, sebagai berikut: 1 Data Reduction Reduksi Data Selama peneliti berada di lapangan data yang dikumpulkan akan semakin banyak dan rumit maka dari itu peneliti harus menganalisis data dengan mereduksi data. Menurut Sugiyono 2013 “Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya”. Oleh karena itu, peneliti memilih berbagai data yang dinilai representatif dengan rumusan masalah, yakni yang berkaitan dengan jenis-jenis reinforcement dan jadwal reinforcement yang digunakan guru dalam pembelajaran membaca nyaring bahasa Inggris. 2 Data Display Penyajian Data Setelah mereduksi data langkah selanjutnya adalah penyajian data. Menurut Sugiyono 2013 “dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya.” Miles dan Huberman 1984 dalam Sugiyono 2013 juga mengungkapkan bahwa “ dalam melakukan display data, selain dengan teks yang naratif, juga dapat berupa grafik, matrik, network jejaring kerja dan chart.” Dalam penelitian ini, peneliti menyajikan data dalam bentuk deskriptif. peneliti mendeskripsikan variabel variabel penelitian dalam bentuk uraian kata- kata. 3 Conclusion Drawing Verfication Langkah terakhir dalam analisis data menurut Miles dan Huberman 1984 dalam Sugiyono 2013 adalah Conlusion Drawing atau penarikan kesimpulan dan verifikasi. “Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.” Peneliti menyimpulkan data hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian yang dianalisis terlebih dahulu dengan menggunakan teori dari B. F Skinner 1938 dan teori dari Turney 1983 tentang jenis-jenis reinforcement. Lebih lanjut, analisis pembahasan hasil penelitian tentang jadwal reinforcement yang digunakan guru bahasa Inggris berdasarkan teori B. F Skinner 1938.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data pada pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti sebelumnya pada bab IV, maka penelitin dapat menarik kesimpulan bahwa guru bahasa Inggris di SD Negeri Citapen telah menggunakan berbagai jenis reinforcement dalam pembelajaran membaca nyaring bahasa Inggris. Data hasil analisis dengan menggunakan teori Skinner menunjukkan bahwa guru lebih sering menggunakan positive reinforcement dibandingkan negative reinforcement. Positive reinforcement yang diberikan merupakan suatu penghargaan reward atas perilaku siswa yang diharapkan. Sedangkan negative reinforcement merupakan suatu hukuman punishment terhadap perilaku siswa yang tidak diharapkan dalam kegiatan pembelajaran membaca nyaring Bahasa Inggris. Positive reinforcement yang digunakan guru diantaranya, pujian menggunakan kata-kata seperti good, excellent, well done, thank you dan that’s right; tersenyum, menyediakan kegiatan bernyanyi bersama dan permaianan. Adapun negative reinforcement yang digunakan guru adalah dalam bentuk teguran, nasehat, dan hafalan Q.S al – Lail dari ayat 1- 21. Sedangkan data hasil analisis dengan menggunakan teori Turney menunjukkan bahwa jumlah dari semua reinforcement yang digunakan guru adalah sebanyak 531 kali. Verbal reinforcement adalah jenis reinforcement lebih sering digunakan oleh guru dibandingkan jenis reinforcement yang lain. Verbal reinforcement digunakan sebanyak 180 kali dengan persentase sebesar 33,90 selama empat pertemuan. Gesture reinforcement digunakan sebanyak 147 kali dan persentase sebesar 27,68, proximity reinforcement 88 kali digunakan dena persentase 16,57, token reinforcement 86 kali digunakan dengan persentase 16,20, contact reinforcement 23 kali digunakan guru dengan persentase 4,33, dan activity reinforcement adalah jenis penguatan yang paling sedikit digunakan guru sebanyak 7 kali dengan persentase 1,32 .