Devy Swasti Argyarini, 2013 Peran Pengelola Lembaga Pemberdayaan Masyarakat LPM Dalam Meningkatkan Partisipasi
Masyarakat Pada Pembangunan Rumah Layak Huni Bagi Masyarakat Miskin Studi Di Kelurahan Setiamanah Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan masalah di atas, maka penulis bermaksud mengadakan penelitian tentang “Peran Pengelola LPM dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat
dalam Pembangunan Rumah Layak Huni bagi Masyarakat Miskin di Kelurahan Setiamanah Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi.
”
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti mengidentifikasi masalah
sebagai berikut :
1. LPM Kelurahan Setiamanah berada di lokasi perkotaan, yakni alun-alun Kota
Cimahi, akan tetapi masih adanya masyarakat miskin sebanyak 209 2,67 kepala keluarga KK yang tercatat menempati rumah tidak layak huni dari
7820 KK yang ada. 2.
Mayoritas mata pencaharian masyarakat miskin tersebut adalah buruh 2,9 dan pedagang 1,46 dari jumlah penduduk sebanyak 27.503 orang.
3. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pengelola LPM mengadakan
program pembangunan rumah layak huni bagi masyarakat miskin. Pelaksanaan program tersebut dilaksanakan di lokasi masyarakat miskin
sesuai dengan pendataan yang tersebar di 18 RT dan 81 RW di Kelurahan Setiamanah. Sehingga pembangunan tersebut dilakukan secara bertahap
sesuai skala prioritas yang dibuat pengelola LPM dengan memperhatikan dana, letak rumah, jumlah anggota keluarga dan kondisi rumah yang akan
diberikan bantuan program.
Devy Swasti Argyarini, 2013 Peran Pengelola Lembaga Pemberdayaan Masyarakat LPM Dalam Meningkatkan Partisipasi
Masyarakat Pada Pembangunan Rumah Layak Huni Bagi Masyarakat Miskin Studi Di Kelurahan Setiamanah Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
4. Adanya bantuan yang di terima pengelola LPM dan swadaya masyarakat baik
berupa uang tunai, barang, dan jasa untuk pelaksanaan pembangunan rumah layak huni bagi masyarakat miskin.
5. Dengan banyaknya jumlah penduduk dan karakteristik yang bermacam-
macam menyebabkan pengelola LPM yang berjumlah 12 orang perlu upaya dalam pelaksanakan program tersebut dengan melibatkan partisipasi
masyarakat. 6.
Tingkat partisipasi masyarakat cukup tinggi dalam suatu kegiatan. Hal ini ditandai dengan kehadiran dalam rapat dan keikutsertaan mereka dalam
menyumbangkan baik berupa harta, tenaga, maupun pikiran sesuai dengan tingkatan sosial mereka pada kegiatan pembangunan rumah sebelumnya.
Berdasarkan beberapa permasalahan tersebut di atas, masalah penelitian dapat
disusun dalam perumusan masalah sebagai berikut: 1.
Bagaimana kondisi objektif LPM Kelurahan Setiamanah dalam program pembangunan rumah layak huni?
2. Bagaimana strategi pengelola LPM dalam meningkatkan partisipasi
masyarakat pada pembangunan rumah layak huni bagi masyarakat miskin? 3.
Bagaimana langkah-langkah pengelola LPM dalam meningkatkan partisipasi masyarakat pada pembangunan rumah layak huni bagi masyarakat miskin?
4. Apa saja faktor pendukung dan penghambat yang dialami oleh pengelola
LPM dalam meningkatkan partisipasi masyarakat pada pembangunan rumah layak huni bagi masyarakat miskin?
Devy Swasti Argyarini, 2013 Peran Pengelola Lembaga Pemberdayaan Masyarakat LPM Dalam Meningkatkan Partisipasi
Masyarakat Pada Pembangunan Rumah Layak Huni Bagi Masyarakat Miskin Studi Di Kelurahan Setiamanah Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan pemaparan di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana Peran Pengelola Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
LPM dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat pada Pembangunan Rumah Layak Huni bagi Masyarakat Miskin di Kelurahan Setiamanah?”.
C. Tujuan Penelitian