Latar Belakang Penelitan PENDAHULUAN

Devy Swasti Argyarini, 2013 Peran Pengelola Lembaga Pemberdayaan Masyarakat LPM Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Pada Pembangunan Rumah Layak Huni Bagi Masyarakat Miskin Studi Di Kelurahan Setiamanah Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitan

Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial yang saat ini masih dialami oleh negara-negara berkembang yang ada di dunia, termasuk negara Indonesia. Banyak cara yang telah dilakukan oleh Indonesia untuk menyelesaikan masalah kemiskinan, akan tetapi hasilnya belum optimal. Menurut BPS 2012 jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2012 mencapai 29,13 juta orang 11,96, persentase penduduk miskin di daerah perkotaan sebesar 8,78 dan penduduk miskin di daerah perdesaan sebanyak 15,12. Kondisi inilah yang masih menjadi “pekerjaan rumah” yang masih harus diselesaikan oleh bangsa Indonesia yang telah berusia 67 tahun sejak kemerdekaannya. Salah satu tanda kemiskinan adalah kondisi pemukiman yang belum terpenuhi dengan baik. Rumah sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia menjadi kebutuhan yang harus diperhatikan karena menyangkut kesejahteraan masyarakat. Data dari Menteri Perumahan Rakyat 2012 jumlah masyarakat miskin Indonesia mencapai angka 30,02 juta jiwa. Dari jumlah tersebut sebanyak 13,6 juta kepala keluarga KK tidak memiliki rumah yang layak huni. Rumah bukan hanya sebuah bangunan struktural, tetapi tempat kediaman yang harus memenuhi syarat-syarat kehidupan yang layak dari berbagai aspek kehidupan, seperti sanitasi, kamar mandi, pencahayaan, dan lain-lain. Oleh karena itu, rumah tidak layak huni perlu mendapatkan perhatian khusus. Karena tempat tinggal yang Devy Swasti Argyarini, 2013 Peran Pengelola Lembaga Pemberdayaan Masyarakat LPM Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Pada Pembangunan Rumah Layak Huni Bagi Masyarakat Miskin Studi Di Kelurahan Setiamanah Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu layak huni akan membawa kenyamanan dalam hidup seseorang. Sebaliknya, tempat tinggal yang tidak layak akan membawa permasalahan baru yang akan berdampak negatif pada aspek kehidupan lainnya. Undang-undang nomor 11 Tahun 2011 menyebutkan: Bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat, yang merupakan kebutuhan dasar manusia, dan yang mempunyai peran yang sangat strategis dalam pembentukan watak serta kepribadian bangsa sebagai salah satu upaya membangun manusia Indonesia seutuhnya, berjati diri, mandiri, dan produktif. Pendidikan Non Formal sebagai salah satu subsistem pendidikan nasional memiliki peran dalam mengembangkan sumber daya manusia. Pendidikan Non Formal berperan dalam membawa perubahan menuju perubahan yang lebih baik karena manusia adalah subjek pembangunan yang sebenarnya. Oleh karena itu, Pendidikan Non Formal memberikan layanan khusus yang berbeda dengan Pendidikan Formal dan Pendidikan Informal. Sebagaimana Sudjana 2010:1 menyatakan: Pendidikan Non Formal adalah setiap usaha yang dilakukan dengan sadar, sengaja, teratur, dan berencana yang bertujuan untuk membantu peserta didik dalam mengembangkan dirinya sehingga terwujud manusia yang gemar belajar-membelajarkan, mampu meningkatkan taraf hidup, dan berpartisipasi dalam kegiatan sosial atau pembangunan masyarakat. Setiap program yang akan dilaksanakan harus berdasarkan kebutuhan sehingga program tersebut tepat sasaran. Kebutuhan manusia yang semakin hari semakin meningkat sesuai dengan perkembangan jaman mengakibatkan tidak semuanya bisa terpenuhi. Dengan keterbatasan yang dimilikinya menyebabkan perlunya pertimbangan dalam memenuhi kebutuhan apa yang terlebih dahulu harus terpenuhi. Kebutuhan dasar manusia seperti pangan, sandang, dan papan Devy Swasti Argyarini, 2013 Peran Pengelola Lembaga Pemberdayaan Masyarakat LPM Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Pada Pembangunan Rumah Layak Huni Bagi Masyarakat Miskin Studi Di Kelurahan Setiamanah Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu merupakan kebutuhan pertama yang harus dipenuhi untuk dapat mencapai kebutuhan lainnya. Sudjana 2010:168 mengemukakan, “Upaya untuk memenuhi kebutuhan perlu dimulai dari tingkat kebutuhan yang paling kuat, yaitu kebutuhan dasar, karena terpenuhinya kebutuhan dasar ini menjadi tonggak awal bagi upaya memenuhi kebutuhan selanjutnya”. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat LPM yang dahulu bernama Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa LKMD merupakan salah satu lembaga kemasyarakatan yang ada di tengah masyarakat. LPM dibentuk atas prakarsa masyarakat melalui musyawarah sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra pemerintah desa dan lurah dalam memberdayan masyarakat. Sebagaimana di atur dalam Permendagri nomor 5 Tahun 2007 Tentang Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan, yaitu: Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa, untuk selanjutnya disingkat LKMD atau Lembaga Pemberdayaan Masyarakat, untuk selanjutnya disingkat LPM adalah Lembaga atau wadah yang dibentuk atas prakarsa masyarakat sebagai mitra Pemerintah Desa dan Lurah dalam menampung dan mewujudkan aspirasi serta kebutuhan masyarakat di bidang pembangunan . LPM Setiamanah merupakan LPM yang berada di Kelurahan Setiamanah Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi. Jumlah masyarakat miskin di Kelurahan Setiamanah sebanyak 209 KK keluarga prasejahtera tercatat memiliki tempat tinggal yang belum layak huni. Hal ini mengakibatkan harus adanya upaya yang dilakukan oleh pengelola LPM untuk mengatasi permasalahan tersebut. Salah satu upaya tersebut dengan cara membangun rumah layak huni untuk masyarakat miskin. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 22 Tahun 2008 menyebutkan, “Rumah layak huni adalah adalah rumah yang memenuhi Devy Swasti Argyarini, 2013 Peran Pengelola Lembaga Pemberdayaan Masyarakat LPM Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Pada Pembangunan Rumah Layak Huni Bagi Masyarakat Miskin Studi Di Kelurahan Setiamanah Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu persyaratan keselamatan bangunan dan kecukupan minimum luas bangunan serta kesehatan penghuninya ”. Letak Kelurahan Setiamanah yang berada di alun-alun kota Cimahi membuat pengelola LPM harus dapat merencanakan program pembangunan yang dapat melibatkan partisipasi masyarakat. Dengan adanya partisipasi masyarakat diharapkan akan tumbuh rasa tanggung jawab sehingga masyarakat tidak hanya berperan sebagai penikmat, tetapi pelaku dan pelaksana pembangunan. Karena masyarakat sendirilah yang mengetahui permasalahan, potensi, kebutuhan yang ada di daerahnya. Hal ini menuntut pengelola LPM perlu strategi dalam menciptakan iklim yang dapat mengikutsertakan masyarakat dalam proses pembangunan rumah layak huni untuk masyarakat miskin. Penciptaan iklim tersebut perlu di tata oleh pengelola dalam perencanaan dan pelaksanaan program yang pada akhirnya masyarakat dapat mengevaluasi sendiri atas apa yang telah mereka kerjakan. Keinginan masyarakat untuk ikut serta dalam suatu program tidaklah mudah apabila tidak adanya kesadaran akan tujuan dari kegiatan tersebut. Kondisi masyarakat yang cenderung individualis, terutama untuk masyarakat yang terletak di daerah perkotaan yang terdiri dari manusia yang bermacam-macam lapisantingkatan hidup, pendidikan, dan lain-lain membuat pengelola LPM Kelurahan Setiamanah harus menjalankan perannya dalam menciptakan suasana yang nyaman sehingga masyarakat dapat berkontribusi sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki tanpa adanya rasa ketidakadilan yang dirasakan masyarakat atas apa yang telah mereka berikan. Devy Swasti Argyarini, 2013 Peran Pengelola Lembaga Pemberdayaan Masyarakat LPM Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Pada Pembangunan Rumah Layak Huni Bagi Masyarakat Miskin Studi Di Kelurahan Setiamanah Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Berdasarkan masalah di atas, maka penulis bermaksud mengadakan penelitian tentang “Peran Pengelola LPM dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Rumah Layak Huni bagi Masyarakat Miskin di Kelurahan Setiamanah Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi. ”

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan (studi kasus : Pinjaman Bergulir di Kelurahan Bantan Kecamatan Tembung)

4 79 75

Peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dalam Pembangunan Desa” (Studi di Desa Aek Song-Songan, Kecamatan Aek Song-Songan, Kabupaten Asahan)

16 123 123

Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) (Studi Kasus di Desa Sitio II Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 46 125

STRATEGI LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN (LPMK) DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PEMBANGUNAN (Studi di Kelurahan Wonoasih Kecamatan Wonoasih Kota Probolinggo)

5 36 26

PERAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN (LPMK) DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI KELURAHAN (Studi pada Kelurahan Pandanwangi Kota Malang)

0 7 2

this PDF file PELAKSANAAN STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT OLEH LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN DI KELURAHAN HEGARSARI KECAMATAN PATARUMAN KOTA BANJAR | Oktavia | MODERAT (Modern dan Demokratis) 1

0 0 7

Arahan Penanganan Kawasan Padat Huni Kelurahan Cigugur Tengah Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi

0 0 8

ANGGARAN DASAR LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( LPM )

3 34 27

KOORDINASI LURAH DENGAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) DALAM PEMBANGUNAN DI KELURAHAN GUNTUNG KECAMATAN BONTANG UTARA KOTA BONTANG

0 0 10

STRATEGI KOMUNIKASI LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) DALAM SOSIALISASI PROGRAM PEMBINAAN MASYARAKAT DI KELURAHAN LOA BAKUNG KOTA SAMARINDA

0 0 15