Kerangka Berpikir TINJAUAN PUSTAKA

commit to user 30 terlihat bahwa Kecamatan Jebres merupakan daerah yang paling banyak terdapat kasus gizi buruk dan gizi kurangnya bila dibandingkan dengan kecamatan lainnya di Kota Surakarta. Kecamatan Jebres terdapat balita sebanyak 9.548 jiwa. Sedangkan balita yang berada pada status gizi buruk sebanyak 0,39 atau 37 balita, status gizi kurang sebanyak 7.51 atau 717 balita. Oleh karena itu, penulis meneliti TK dan SD Kecamatan Jebres Surakarta. Kegiatan PMT-AS Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah ini diharapkan dapat meningkatkan status gizi dan kadar Hemoglobin pada anak sekolah sehingga kegiatan belajar anak berjalan normal dan pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar anak. Sedangkan tujuan PMT-AS adalah untuk meningkatkan ketahanan fisik anak sekolah melalui perbaikan gizi dan kesehatan sehingga dapat mendorong minat kemampuan belajar siswa untuk meningkatkan prestasi.

F. Kerangka Berpikir

Kerangka pemikiran digunakan sebagai landasan dalam pengembangan berbagai konsep dan teori serta hubungannya dengan perumusan masalah yang telah dirumuskan sebelumnya. Untuk itulah peneliti membuat kerangka pemikiran yang mengadopsi konsep manajemen strategis seperti yang telah diterapkan pada kajian pustaka, langkah-langkah manajemen strategis yaitu: pengamatan lingkungan, perumusan strategi, implementasi strategi serta evaluasi dan pengendalian strategi. commit to user 31 Kota Surakarta merupakan salah satu kota yang masih terdapat adanya kasus gizi buruk dan gizi kurang, khususnya di Kecamatan Jebres Surakarta yang kasus gizi buruk dan gizi kurangnya paling banyak dibandingkan dengan kecamatan lain. Kecamatan Jebres terdapat balita sebanyak 9.548 jiwa, untuk balita yang berada pada status gizi buruk sebanyak 0,39 atau 37 balita dan status gizi kurang sebanyak 7.51 atau 717 balita. Sebenarnya status gizi balita tersebut sudah baik, dimana balita gizi baik jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan gizi buruk dan kurang. Tetapi hal ini tetap menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah untuk dapat terus meningkatkan gizi masyarakat. Kemudian ditambah lagi dengan hasil pengukuran status gizi Tahun 2009 menunjukkan 24 anak SDMI di Kota Surakarta menderita Kurang Energi Protein KEP dan 54,7 anak SDMI sasaran PMT-AS menderita Anemia Gizi. Untuk itulah tetap diperlukan adanya upaya untuk menangani masalah gizi tersebut yaitu memalui Program Perbaikan Gizi Masyarakat. Awalnya Dinas kesehatan melakukan pengamatan lingkungan baik eksternal kesempatan dan ancaman maupun internal kekuatan dan kelemahan atau SWOT yang berpengaruh pada masa depan organisasi. Setelah mengidentifikasi langkah-langkah strategis SWOT, manajemen mengevaluasi interaksinya dan menentukan misi organisasi yang sesuai. Misi merupakan langkah pertama dalam perumusan strategi yang nantinya berperan penting dalam menentukan tujuan, strategi dan kebijakan suatu organisasi. Pengamatan lingkungan dan perumusan strategi ini dibuat dalam commit to user 32 bentuk Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Surakarta, yang didalamnya terdapat analisis SWOT, misi, tujuan, strategi dan kebijakan yang ingin dicapai oleh Dinas Kesehatan Kota Surakarta. Adapun kegiatan yang dilakukan tahun 2010 dalam Program Perbaikan Gizi Masyarakat ini adalah PMT-AS Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah baik di TK maupun SD. Namun, dalam penelitian ini penulis hanya memfokuskan pada pelaksanaan PMT-AS di TK dan SD Kecamatan Jebres Surakarta tahun 2010 saja. Selanjutnya yaitu implementasi kegiatan PMT-AS tersebut. Dalam implementasi mengacu pada dua unsur pokok, yaitu: 1. pengembangan strategi dalam program, anggaran dan prosedur; dan 2. pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen lainnya, yang meliputi: pengorganisasian organizing dan pelaksanaan actuating. Dan yang terakhir adalah evaluasi dan pengendalian strategi. Model yang digunakan dalam evaluasi dan pengendalian adalah model lima langkah umpan balik. Hasil dari evaluasi dan pengendalian strategi ini menjadi umpan balik yang dapat dijadikan sebagai masukan bagi perumusan strategi berikutnya. Kemudian hasil akhir yang diharapkan dari setiap program atau kegiatan adalah tercapainya tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Tujuan akhir dari kegiatan PMT-AS adalah meningkatnya Status Gizi anak sekolah di TK dan SD lokasi PMT-AS. Selanjutnya kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam gambar sebagai berikut: commit to user 33 Gambar II.3 Kerangka Pemikiran Manajemen Strategis Program Perbaikan Gizi Masyarakatoleh Dinas Kesehatan Kota Surakarta Evaluasi dan Pengendalian strategi Implementasi strategi : a. Pengembangan program, anggaran dan prosedur b. Pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen lainnya: 1 Pengorganisasian organizing 2 pelaksanaan actuating Program Peningkatan Gizi Masyarakat Perumusan Strategi, berbentuk Rencana Strategi Dinas Kesehatan Kota Surakarta Tahun 2006-2010 yang didalamnya terdapat misi, tujuan, strategi dan kebijakan Kegiatan Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah PMT-AS di TK dan SD Kecamatan Jebres Surakarta tahun 2010 Di Kota Surakarta masih terdapat adanya kasus gizi buruk dan gizi kurang. Analisis lingkungan terdapat dalam Rencana Strategi Dinas Kesehatan Kota Surakarta Tahun 2006-2010, meliputi: - Lingkungan eksternal kesempatan dan ancaman - Lingkungan internal kekuatan dan kelemahan Tercapainya tujuan yaitu meningkatnya Status Gizi anak sekolah di TK dan SD lokasi PMT-AS commit to user 34

G. Definisi Konseptual