commit to user 64
1. Hasil Penelitian
a. Pengamatan Lingkungan
Pengamatan lingkungan merupakan pemantauan, pengevaluasian dan penyebaran informasi dari lingkungan eksternal kepada orang-orang kunci
dalam perusahaan. Dalam pengamatan lingkungan terdiri dari lingkungan eksternal maupun internal yang mempengaruhi organisasi. Manajemen
mengamati lingkungan eksternal untuk melihat kesempatan dan ancaman serta mengamati lingkungan internal untuk melihat kekuatan dan kelemahan.
Faktor-faktor yang paling penting untuk masa depan perusahaan disebut
faktor-faktor strategis dan diringkas dengan singkatan S.W.O.T yang berarti
Strenghs kekuatan, Weaknesses kelemahan, Opportunities kesempatan, dan Treats ancaman.
Analisa SWOT digunakan untuk menganalisa kondisi internal dan eksternal Dinas Kesehatan Kota Surakarta dengan cara melakukan identifikasi
terhadap Strenghs kekuatan, Weaknesses kelemahan, Opportunities kesempatan, dan Treats ancaman. Hasil dari identifikasi tersebut dipakai
sebagai alat untuk perumusan strategis sehingga misi, tujuan, strategi dan kebijakan organisasi dapat diwujudkan.
Adapun kajian kesempatan atau peluang dan ancaman lingkungan, serta kekuatan dan kelemahan dari Dinas Kesehatan Kota Surakarta dalam
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Surakarta tahun 2006-2010 adalah sebagai berikut:
commit to user 65
Tabel IV.7 Peluang dan Ancaman serta Kekuatan dan Kelemahan Dinas Kesehatan
Kota Surakarta INTERNAL
EKSTERNAL KEKUATAN STRENGTHS
PELUANG OPPORTUNITIES
1. Tersedianya SDM kesehatan 2. Berkembangnya
sarana kesehatan Puskesmas, RS, BP,
RB, Lab. 3. Tersedianya metode penanganan
kesehatan juklak, juklis 4. Tersedianya alokasi dana untuk
kesehatan 1. Adanya
kebijakan pemerintah
Undang-undang, Peraturan
Pemerintah dan Peraturan Daerah dibidang kesehatan
2. Peran serta masyarakat Pusyandu, Lansia, Kader
3. Dukungan dari Linsek, pendidikan, sarkes swasta, organisasi profesi
4. Koordinasi geografis strategis 5. Adanya
wadah kerjasama
antar daerah Subo Suko Wono Sraten
KELEMAHAN WEAKNESS ANCAMAN THREATS
1. Kualitas SDM belum optimal kompetensikewenangan,
motivasi 2. Keterbatasan
sarana dan
prasarana 3. Lemahnya system reward and
punishment 4. Penempatandistribusi
tenaga belum memadai
5. Lemahnya manajemen kesehatan 1. Era globalisasi pasar bebas, dalam
bidang kesehatan 2. Tuntutan mutu pelayanan prima
3. Belum membudayanya paradigma sehat
4. Penggerak pembangunan
belum berorientasi pada wawasan kesehatan
5. Mobilitas penduduk yang tinggi
Sumber: Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Surakarta tahun 2006-2010
commit to user 66
Tabel IV.8 Matrik Analisis SWOT, untuk menentukan Asumsi Strategik Pilihan
KAFI KAFE
Strengths Kekuatan Susunan Daftar Rangking
1. Tersedianya SDM kesehatan
2. Berkembangnya sarana
kesehatan Puskesmas, RS, BP, RB, Lab.
3. Tersedianya metode
penanganan kesehatan juklak, juklis
4. Tersedianya alokasi
dana untuk kesehatan
Weaknes Kelemahan Susunan Daftar Rangking
1. Kualitas SDM
belum optimal
kompetensikewenangan, motivasi
2. Keterbatasan sarana dan prasarana
3. Lemahnya system reward and punishment
4. Penempatandistribusi tenaga belum memadai
5. Lemahnya manajemen
kesehatan
Opportunities Peluang
Asumsi Strategik SO Asumsi Strategik WO
1. Mendayagunakan Nakes yang ada
untuk menggerakkan
peran serta masyarakat 2. Memanfaatkan
sumberdaya untuk
meningkatkan kerjasama
Linsek dengan
organisasi profesi, pendidikan, dll
3. Memanfaatkan sarana
dan teknologi
kesehatan untuk
penanggulangan masalah
kesehatan yang sesuai dengan situasi dan kondisi geografis
1. Menegakkan pelaksanaan Peraturan
Perundang- undangan
untuk meningkatkan kualitas dan
distribusi kompetensi
Nakes 2. Memanfaatkan kerjasama
Linsek dan peran serta masyarakat
untuk mengurangi
atau melengkapi
keterbatasan sarana dan prasarana
commit to user 67
Treats Ancaman
Asumsi Strategik ST pakai
Kekuatan untuk
menghadapi ancamanmengubah menjadi Peluang
Asumsi Strategik WT Perkecil
Kelemahan dan
hindari Ancaman 1. Memanfaatkan SDM untuk
memenuhi tuntutan pelayanan prima
2. Memanfaatkan teknologi dan metodologi untuk mengubah
budaya “paradigma
sakit” menjadi “paradigma sehat”
3. Memanfaatkan sumberdaya
yang ada untuk menggerakkan pembangunan
berwawasan kesehatan
1. Meningkatkan distribusi,
formasi dan
profesionalisme untuk
memenuhi tuntutan
pelayanan prima 2. Meningkatkan
kualitas sarana dan prasarana untuk
mengantisipasi Era
Globalisasi dibidang
kesehatan 3. Pemberlakuan
sistem reward dan punishment,
untuk memenuhi tuntutan pelayanan prima
Sumber: Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Surakarta tahun 2006-2010 Dinas Kesehatan Kota Surakarta bertekad menjadi Lembaga
Pemerintah Kota Surakarta yang berperan sebagai regulator dan dinamisator dalam memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan professional
Pelayanan Prima, namun ada beberapa kelemahan terutama komitmen dan kemampuan SDM, serta panjangnya jaringan birokrasi, akan tetapi
mempunyai peluang seperti kepercayaan masyarakat, dukungan eksekutif dan legislatif, serta transfer pengetahuan dari institusi pendidikan dan rumah sakit
yang ada disekitarnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa isu-isu utama yang perlu ditindaklanjuti adalah:
commit to user 68
1. Penataan dan peningkatan kualitas SDM 2. Peningkatan manajemen pembangunan kesehatan
3. Menjalin kemitraan dan peran serta masyarakat 4. Membudayakan paradigma sehat
5. Peningkatan upaya kesehatan 6. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan RenStra DKK Surakarta tahun
2006-2010
b. Perumusan Strategi