commit to user 26
masing-masing, agar secara serentak terarah pada tujuan yang sama. Disamping itu koordinasi dapat diartikan juga sebagai upaya
mewujudkan jaringan kerja net work internal antar personil danatau unitsatuan kerja didalam satu organisasi, dan dengan
organisasi lain sebagai jaringan kerja net work ekternal Hadari Nawawi 2000:87.
Bedasarkan kedua pengertian koordinasi diatas, berarti koordinasi berfungsi juga untuk mengurangi egoism jabatan atau
unitsatuan kerja, yang berisi sikap dan penilaian bahwa jabatanunit kerja sendiri yang terpenting perannya dalam usaha
mencapai tujuan organisai.
d. Evaluasi dan Pengendalian
Proses implementasi tidak dapat dilihat sebagai proses yang berdiri sendiri, tetapi menjadi proses yang terus berantai dan berkaitan
dengan proses sebelumnya dan setelahnya. Selain itu, untuk menjaga implementasi berjalan sesuai rencana maka pengendalian strategi
untuk mengetahui apakah strategi berjalan sesuai dengan rencana atau tidak. Jika terjadi perubahan dari rencana semula, maka perusahaan
akan dengan cepat menentukan perubahan yang perlu dilakukan terhadap strategi tersebut. Oleh sebab itu, dalam evaluasi dan
pengendalian, yang menjadi acuan utamanya adalah rencana-rencana yang telah dibuat pada proses perencanaan trategis.
commit to user 27
Evaluasi dan pengendalian adalah proses melaluinya aktivitas- aktivitas perusahaan dan hasil kinerja dimonitor dan kinerja
sesungguhnya dibandingkan dengan kinerja yang diinginkan Hunger dan Wheelen, 2003:19. Evaluasi dan pengendalian merupakan
langkah akhir yang utama dari rangkaian proses model manajemen strategis. Sasaran dari evaluasi dan pengendalian yaitu munculnya
umpan balik. Umpan balik dapat dijadikan masukan bagi organisasi untuk mengidentifikasi kesalahan atau kekurangan dari implementasi
strategi. Proses evaluasi dan pengendalian ini dapat mengikuti model
lima-langkah umpan balik sebagai berikut:
Gambar II.2 Model Lima-Langkah Umpan Balik dalam Proses Evaluasi dan
Kontrol
1 2
3 4
Tidak 5
Ya
Sumber : Hunger dan Wheelen 2003:384
Tentukan apa yang
akan diukur Apakah
kinerja sudah sesuai
dengan standar?
BERHENTI Mengambil
tindakan perbaikan
Mengukur kinerja
Tetapkan terlebih dahulu
standar-standar yang digunakan
commit to user 28
Keterangan gambar II.2 : 1. Menentukan apa yang diukur : proses dan hasil harus dapat duukur
dalam cara yang obyektif dan konsisiten. 2. Menetapkan standar kinerja : standar adalah ukuran atas hasil
kinerja yang dapat diterima. Setiap standar biasanya memasukkan rentang toleransi, yang menentukan penyimpangan yang dapat
diterima.
3. Mengukur kinerja aktual : pengukuran harus dilakukan pada saat awal penentuan standar.
4. Membandingkan kinerja aktual dengan standar yang telah ditetapkan : jika hasil aktual berada diluar rentang toleransi, proses
pengukuran berhenti disini. 5. Mengambil tindakan perbaikan : jika hasil aktual berada di luar
yang ditetapkan, maka harus diambil sebuah tindakan untuk memperbaiki penyimpangan tersebut. Hal yang harus diperhatikan
yaitu: a Apakah penyimpangan yang terjadi hanya merupakan suatu
kebetulan? b Apakah proses yang sedang berjalan tidak berfungsi dengan
baik? c Apakah proses yang sedang berjalan tidak sesuai dengan upaya
pencapaian standar yang diinginkan? Tindakan harus diambil tidak hanya untuk memperbaiki penyimpangan yang terjadi,
tetapi juga untuk mencegah berulangnya penyimpangan tersebut. Hunger dan Wheelen 2003:384.
Dalam evaluasi dan pengandalian, yang menjadi ukuran dari keberhasilan strategi adalah perencanaan dengan target yang telah
ditetapkan. Jika pencapaian tidak sesuai dengan target, terdapat banyak kemungkinan kesalahan yang terlatak pada proses maupun dari sumber
daya manusianya. Hasil penilaian dan evaluasi dari seluruh kinerja yang dilakukan ini memunculkan adanya umpan balik sebagai
masukan agar dapat dilakukan perbaikan, penyempurnaan dan pengembangan secara terus manerus. Oleh karena itu, evaluasi dan
pengendalian menjadi elemen terakhir dari manajemen strategis, dimana elemen ini menunjukkan secara tepat kelemahan-kelemahan
commit to user 29
dalam implementasi strategi sebelumnya dan mendorong proses keseluruhan untuk dimulai kembali.
2. Kegiatan Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah PMT-AS