commit to user
35
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Prosedur Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan Jalan Tol
Solo-Ngawi di Kabupaten Karanganyar
Pengadaan tanah merupakan perbuatan pemerintah untuk memperoleh tanah untuk berbagai kegiatan pembangunan, khususnya bagi kepentingan
umum. Sedangkan hak atas tanah yang dimiliki seseorang sesuai dengan hukum tanah nasional dilindungi dari gangguan pihak lain tanpa alas hak
yang sah, dalam segala bentuk fisik maupun nonfisik. Demikian juga hak atas tanah seseorang tidak boleh dirampas dengan sewenang-wenang dan
secara melawan hukum, termasuk oleh penguasa. Berkenaan dengan pengambialalihan hak atas tanah untuk kepentingan umum, Pengadaan tanah
di Indonesia telah ada dan diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun
2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum.
Land Acquisition in Developing Countries is an important work. It provides a comprehensive survey of the land acquisition techniques used by
developing countries and an analysis of their operations, by a person with comprehensive vision of both the developing and the developed worlds.
Allan J. Berlowitz, 1986, 850
Seperti pada jurnal Allan J. Berlowitz proses pengadaan tanah merupakan hal penting yang harus dilakukan pemerintah. Pemerintah
melakukan tahapan-tahapan dalam pengadaan tanah untuk pembangunan jalan tol Solo-Ngawi sesuai dengan Peraturan Kepala BPN Nomor 3 Tahun
2007 tentang pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2007
tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 Tentang
commit to user
Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum, yang telah dilaksanakan oleh pemerintah Kabupaten Karanganyar antara lain
sebagai berikut : 1. Tahap Perencanaan
Instansi pemerintah yang dalam proses pembangunan jalan tol Solo- Ngawi dilaksanakan oleh Departemen Pekerjaan Umum dan Direktorat
Jenderal Bina Marga menyusun proposal rencana pembangunan, yang berisi uraian tentang tujuan pembangunan jalan tol Solo-Ngawi, lokasi
pembangunan jalan tol, luasan tanah yang digunakan untuk pembangunan jalan tol, sumber dana yang digunakan dan analisa kelayakan lingkungan
Amdal. Dalam proposal pembangunan jalan tol Solo-Ngawi ini diuraikan
tujuan pembangunan jalan tol adalah untuk meningkatkan perekonomian, menghubungkan antar kawasan dan mengatasi masalah kemacetan lalu
linas, meningkatkan aksebilitas dan mobilitas, mengurangi biaya transportasi, meningkatkan integrias sosial dan ineraksi regional,
mendorong perkembangan wilayah, mendorong perkembangan dan pertumbuhan sektor industri dan pariwisata, meningkatkan lapangan
pekerjaan serta mendorong pertumbuhan ekonomi secara menyeluruh. Pada proposal ini juga dijelaskan mengenai sumber dana. Alokasi
dana pada APBN tahun 2010 untuk pengadaan tanah ini adalah sebesar Rp.67.906.659.000,- Enam Puluh Tujuh Milyar Sembilan Ratus Enam
Juta Enam Ratus Lima Puluh Sembilan Ribu Rupiah berdasarkan DIPA Tahun Anggaran 2010 Nomor: 0553033-04.1-2010 tanggal 31 Desember
2009, Revisi I DIPA Tahun 2010 Nomor: 0553033-04.1-2010 Tanggal 7 Juni 2010 dan Revisi II DIPA Tahun 2010 Nomor: 0553033-04.1-2010
Tanggal 24 Agustus 2010.
commit to user
2. Tahap Penetapan Lokasi Departemen Pekerjaan Umum dan Direktorat Jenderal Bina Marga
mengajukan proposal ke Gubernur Jawa Tengah berdasarkan pertimbangan Tata Ruang, penatagunaan ruang, sosial-ekonomi,
lingkungan, penguasaan, pemilikan, dan pemanfaatan tanah. Dalam proses pengadaan tanah untuk pembangunan jalan tol Solo-Ngawi yang melipui
Kabupaten Boyolali, dan Kabupaen Karanganyar sepanjang kurang lebih 29KM dibagi menjadi dua seksi, antara lain sebagai berikut:
• Seksi I Boyolali-Karanganyar STA : 0+000 – 12+800 di tambah dengan interchange dan overpass ± 2,25KM
• Seksi II Karanganyar-Sragen STA : 12+800 – 25+100 di tambah dengan interchange dan overpass ± 2,1KM
Dengan rincian sebagai berikut: o
Untuk Kabupaten Boyolali mencakup 2 dua kecamatan, yang terdiri dari 10 sepuluh desa atau kelurahan.
o Untuk Kabupaten Karanganyar mencakup 3 tiga kecamatan, yang
terdiri dari 9 sembilan desa atau kelurahan. o
Untuk Kodya Surakarta mencakup 1 satu wilayah kecamatan, yang terdiri dari 1 satu desa atau kelurahan.
Lokasi yang terkena proyek pembangunan jalan tol di Kabupaten Karanganyar meliputi 3 tiga Kecamatan, termasuk di dalamnya 9
Sembilan Desa, yaitu:
commit to user
Tabel 1 Lokasi Terkena Pembangunan Jalan Tol Kabupaten Karanganyar.
Kecamatan Desa Jumlah Bidang
Luas tanah terkena pembangunan tol m
2
Kebakkramat Waru 203
176.622 Kebak 150
86.966 Kemiri 247
142.369
Gondangrejo Karangturi 128
198.441 Wonorejo 312
193.367 Jeruk Sawit
153 225.513
Jatikuwung 170 98.945
Colomadu Ngasem 82
57.952 Klodran 11
6.214
Jumlah 1456 1.186.389
Sumber: Kantor BPN Kabupaten Karanganyar 3. Tahap Tata Cara Pengadaan Tanah
a. Pembentukan Panitia Pengadaan Tanah P2T bagi pelaksanaan pembangunan untuk jalan tol Solo-Ngawi di Kabupaten Karanganyar
didasarkan pada Surat Keputusan Bupati Karanganyar Nomor 59037 Tahun 2010 tentang Pembentukan Panitia Pengadaan Tanah Bagi
Pelaksanaan Pembangunan Untuk Jalan Tol Solo-Ngawi di Kabupaten Karanganyar Tanggal 8 Januari 2010, dengan 7 tujuh orang anggota dan
12 dua belas anggota tidak tetap, yaitu: Table 2 Susunan Panitia Pengadaan Tanah Pembangunan Jalan Tol.
No. NAMA JABATAN DALAM
DINASINSTANSI KEDUDUKAN
DALAM PANITIA
1 Drs. Kastono DS,
MM Sekretaris Daerah
Ketua merangkap Anggota
2 Drs. Margito, MM Asisten Pemerintahan
Wakil Ketua merangkap Anggota
3 …………………….. Plt. Kepala Kantor
Pertanahan Kabupaten Karanganyar
Sekretaris merangkap Anggota
4 Ir. Didik Joko Kepala DPU
Anggota
commit to user
No. NAMA JABATAN DALAM
DINASINSTANSI KEDUDUKAN
DALAM PANITIA
Bakdono, M.Si 5
Ir. Siti Maesyaroch, M.Si
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan,
Perkebunan dan Kehutanan
Anggota
6 Drs. Wahyu
Widiyanto, MM Kepala Bagian
Pemerintahan Umum Setda Kab. Karanganyar
Anggota 7 Suprapto, SH.,MM
Kepala Bagian Hukum Anggota
8 Nugroho, S.Sos, MM Camat Kebakkramat Anggota Tidak Tetap
9 Suharno, SH. Camat Gondangrejo
Anggota Tidak Tetap 10
Eko Budi Hartoyo, SH., MM
Camat Colomadu Anggota Tidak Tetap
11 Suwarto Kepala Desa Waru Kec.
Kebakkramat Anggota Tidak Tetap
12 Rukini Kepala Desa Kebak Kec.
Kebakkramat Anggota Tidak Tetap
13 Amin Sandimin
Kepala Desa Kemiri Kec. Kebakkramat
Anggota Tidak Tetap 14 Giyanto
Kepala Desa Karangturi Kec. Gondangrejo
Anggota Tidak Tetap 15 Suratman
Kepala Desa Jeruk Sawit Kec. Gondangrejo
Anggota Tidak Tetap 16 Heri
Putranto Kepala Desa Jatikuwung
Kec. Gondangrejo Anggota Tidak Tetap
17 Suhud Anshori, S.Ag. Kepala Desa wonorejo
Kec. Gondangrejo Anggota Tidak Tetap
18 Joko Purnomo,
SH.,MM Plt. Kepala Desa Klodran
Kec. Colomadu Anggota Tidak Tetap
19 Joko Slamet Haryadi Kepala Desa Ngasem
Kec. Colomadu Anggota Tidak Tetap
Sumber: Keputusan Bupati Karanganyar Nomor 59037 Tahun 2010
commit to user
Dalam Surat Keputusan Bupati Karanganyar Nomor 59037 Tahun 2010 tentang Pembentukan Panitia Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan
Pembangunan Untuk Jalan Tol Solo-Ngawi di Kabupaten Karanganyar diuraikan pula tugas dari Panitia Pengadaan Tanah P2T adalah sebagai
berikut: 1 Memberikan penjelasan atau penyuluhan kepada masyarakat,
2 Mengadakan penelitian dan inventarisasi atas bidang tanah, bangunan, tanaman, dan benda-benda lain yang berkaitan dengan tanah, yang
haknya akan dilepaskan atau diserahkan, 3 Mengadakan penelitian mengenai status hukum bidang tanah yang
haknya akan dilepaskan atau diserahkan dan dokumen yang mendukungnya,
4 Mengumumkan hasil penelitian dan inventarisasi, 5 Menerima hasil penilaian harga tanah dan bangunan dari Lembaga
atau Tim Penilai Harga Tanah dan pejabat yang bertanggung jawab menilai bangunan dan tanaman atau benda-benda lain yang berkaitan
dengan tanah, 6 Mengadakan musyawarah dengan para pemilik dan instansi
pemerintah yang memerlukan tanah dalam hal ini adalah Direktorat Jenderal Bina Marga dalam rangka menetapkan bentuk atau besarnya
ganti rugi, 7 Menetapkan besarnya ganti rugi atas tanah yang haknya akan
dilepaskan atau diserahkan, 8 Menyaksikan pelaksanaan penyerahan uang ganti rugi kepada para
pemilik, 9 Membuat Berita Acara Pelepasan atau Penyerahan Hak,
10 Mengadministrasikan dan mendokumentasikan semua berkas pengadaan tanah dan menyerahkan kepada instansi pemerintah yang
commit to user
memerlukan tanah dalam hal ini adalah Direktorat Jenderal Bina Marga dan Kantor Pertanahan Kabupaten Karanganyar,
11 Menyampaikan permasalahan diserai pertimbangan penyelesaian pengadaan tanah kepada Bupati Karanganyar apabila musyawarah
tidak tercapai kesepakatan untuk pengambilan keputusan, 12 Melaksanakan tugas lain yang berhubungan dengan Pengadaan Tanah
Bagi Pelaksanaan Pembangunan Jalan Tol Solo-Ngawi. b. Penyuluhan, dipimpin oleh Panitia Pengadaan Tanah P2T bersamaan
dengan Departemen Pekerjaan Umum dan Direktorat Jenderal Bina Marga melaksanakan penyuluhan untuk menjelaskan manfaat pembangunan jalan
tol Solo-Ngawi, maksud dan tujuan pembangunan jalan tol Solo-Ngawi kepada masyarakat dalam rangka memperoleh kesediaan dari para pemilik
tanah untuk menyerahkan tanahnya. c. Identifikasi dan Inventarisasi
Rencana pembangunan diterima oleh masyarakat, maka dilakukan identifikasi dan inventarisasi tanah yang meliputi kegiatan penunjukan
batas, pengukuran bidang tanah atau bangunan, dan lainnya. Hasilnya dituangkan di dalam peta bidang tanah dan daftar yang memuat berbagai
keterangan berkenaan dengan subjek dan objek oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Karanganyar. Setelah itu, diumumkan di Kantor Desa atau
Kelurahan selama 7 tujuh hari, Kantor Pertanahan Kabupaten atau Kota melalui website selama 7 tujuh hari.
Berdasarkan data yang diperoleh penulis maka hasil dari proses pengadaan tanah untuk pembangunan jalan tol yang dilakukan oleh P2T
mulai tahun 2008 sampai dengan 2010 adalah sebagai berikut:
commit to user
Tabel 3 Data Pengadaan Tanah Tahun 2008.
Kecamatan Desa Kebutuhan
Tanah m
2
Jumlah Bidang
Luas m
2
Jumlah Rp
Kebak Kramat
Waru 176.622
125 122.488 35.319.681.840 Kebak
86.966 Kemiri
142.369 39
30.581 5.754.282.106 Gondang
Rejo Karangturi
198.441 71
99.642 9.043.117.627 Wonorejo
193.367 Jeruk Sawit
225.513 Jatikuwung
98.945 Colomadu
Ngasem 57.952
Klodran 6.214
Jumlah
1.186.389 235 252.711 50.117.081.573
Sumber: Kantor PPK Pengadaan Tanah Jalan Tol Solo-Ngawi Tabel 4 Data Pengadaan Tanah Tahun 2009.
Kecamatan Desa
Kebutuhan Tanah m
2
Jumlah Bidang
Luas m
2
Jumlah Rp
Kebak Kramat
Waru 176.622
45 27.498 14.091.372.797
Kebak 86.966
Kemiri 142.369
28 24.017 4.260.525.900
Gondang Rejo
Karangturi 198.441
4 5.852 1.430.630.260
Wonorejo 193.367
174 99.898 48.125.838.590
Jeruk Sawit 225.513
23 39.502 5.605.685.630
Jatikuwung 98.945
55 31.636 10.093.569.380
Colomadu Ngasem
57.952 Klodran
6.214
Jumlah 1.186.389
329 228.403 83.607.622.557 Sumber: Kantor PPK Pengadaan Tanah Jalan Tol Solo-Ngawi
commit to user
Tabel 5 Data Pengadaan Tanah Tahun 2010.
Kecamatan Desa Kebutuhan
Tanah m
2
Jumlah Bidang
Luas m
2
Jumlah Rp
Kebak Kramat
Waru 176.622
2 169 46.475.000
Kebak 86.966
Kemiri 142.369
8 5.973 923.170.700
Gondang Rejo
Karangturi 198.441
2 1.849 130.802.000
Wonorejo 193.367
91 37.710 17.444.517.290
Jeruk Sawit 225.513
16 25.115 4.510.419.540
Jatikuwung 98.945
52 30.243 7.813.279.200
Colomadu Ngasem
57.952 Klodran
6.214
Jumlah 1.186.389
171 101.059 30.868.663.730 Sumber: Kantor PPK Pengadaan Tanah Jalan Tol Solo-Ngawi
Jadi sampai dengan tahun 2010 jumlah tanah yang telah berhasil diperoleh oleh Direktorat Jenderal Bina Marga dalam musyawarah dengan
para pemilik, adalah sebagai berikut. Meskipun sampai dengan saat ini masih ada yang dalam proses pembayaran.
Tabel 6 Data Progres Tanah Sampai Dengan Tahun 2010.
Kecamatan Desa Jumlah
Tanah m
2
Jumlah Bidang
Persentase Luas
Jumlah Rp
Kebak Kramat
Waru 150.155 172
85.01 49.457.529.638
Kebak - -
Kemiri 60.571 75
42.55 10.937.978.706
Gondang Rejo
Karangturi 107.343
77 54.09 10.604.549.887
Wonorejo 137.608 265
71.16 65.570.355.880
Jeruk Sawit 64.617
39 28.65
10.116.105.170 Jatikuwung
61.879 107
62.54 17.906.848.580 Colomadu
Ngasem - -
Klodran - -
Jumlah 582.173
735 48.54 164.593.367.861
Sumber: Kantor PPK Pengadaan Tanah Jalan Tol Solo-Ngawi
commit to user
Menurut data yang diperoleh penulis sisa tanah yang belum diselesaikan proses musyawarahnya maupun belum dilakukan
musyawarah seperti pada Desa Kebak Kecamatan Kebak Kramat, Desa Ngasem dan Klodran Kecamatan Colomadu akan diselesaikan pada tahun
2011. Adapun rencana pengadaan tanah pada tahun 2011 adalah sebagai berikut.
Tabel 7 Data Rencana Pengadaan Tanah Tahun 2011.
Kecamatan Desa Jumlah
Tanah m
2
Jumlah Bidang
Jumlah Rp
Kebak Kramat
Waru 26.467
31 4.498.770.380
Kebak 86.966
150 10.012.735.892
Kemiri 81.798
172 12.510.783.643
Gondang Rejo
Karangturi 91.098
51 12.724.318.000
Wonorejo 55.759
56 13.291.034.100
Jeruk Sawit 160.896
114 11.528.056.900
Jatikuwung 37.066
63 5.093.452.000
Colomadu Ngasem
57.952 82
8.692.800.000 Klodran
6.214 11
3.525.703.015
Jumlah 604.216
730 81.877.653.930
Sumber: Kantor PPK Pengadaan Tanah Jalan Tol Solo-Ngawi Dalam pengadaan tanah untuk pembangunan jalan tol, panitia
pengadaan tanah dirasakan perlu membentuk satuan tugas yang dibentuk langsung oleh ketua panitia pengadaan tanah.
Satuan tugas yang pertama adalah satuan tugas identifikasi dan verifikasi. Satuan tugas ini dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Ketua
Panitia Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan Jalan Tol Solo-Ngawi di Kabupaten Karanganyar Nomor 59017 Tahun 2010.
commit to user
Adapun susunan satuan tugas identifikasi dan verifikasi pengadaan tanah bagi pelaksanaan pembangunan untuk jalan tol Solo-Ngawi di
Kabupaten Karanganyar yaitu: Tabel 8 Susunan Satgas Identifikasi dan Verifikasi Pengadaan Tanah.
No. NAMA
JABATAN DALAM DINASINSTANSI
KEDUDUKAN DALAM
SATGAS
1 Kelik Budiyono,
A.Ptnh, MM Staf Seksi Survei,
Pengukuran dan Pemetaan Kantor Pertanahan
Kabupaten Karanganyar Koordinator
2 Sudarmanto, S.SiT,
MM Staf Seksi Survei,
Pengukuran dan Pemetaan Kantor Pertanahan
Kabupaten Karanganyar Anggota
3 Bayu Indarto, S.SiT
Staf Seksi Survei, Pengukuran dan Pemetaan
Kantor Pertanahan Kabupaten Karanganyar
Anggota
4 Duddy Prihanto Eko
Saputra Staf Seksi Survei,
Pengukuran dan Pemetaan Kantor Pertanahan
Kabupaten Karanganyar Anggota
Sumber: Keputusan Ketua Panitia Pengadaan Tanah Kabupaten Karanganyar Nomor 59017 Tahun 2010
Satuan tugas ini bertanggung jawab kepada Bupati Kabupaten Karanganyar melalui Sekretaris Daerah selaku Ketua Panitia Pengadaan
Tanah Kabupaten Karanganyar. Tugas dari satuan tugas identifikasi dan verifikasi adalah sebagai berikut:
1 Melaksanakan identifikasi mengenai bidang tanah yang haknya akan dilepaskan atau diserahkan dan dokumen pendukungnya.
2 Melaksanakan verifikasi bidang tanah yang akan dilepaskan haknya terkait dengan pengadaan tanah dalam rangka pelaksanaan
pembangunan untuk jalan tol Solo-Ngawi.
commit to user
3 Merumuskan dan menyampaikan bahan hasil identifikasi dan verifikasi. 4 Melaksanakan tugas lain yang berhubungan dengan proses identifikasi
dan verifikasi pengadaan tanah bagi pelaksanaan pembangunan untuk jalan tol Solo-Ngawi.
Susunan satuan tugas yang kedua adalah satuan tugas inventarisasi pembantu panitia pengadaan tanah bagi pelaksanaan pembangunan jalan
tol Solo-Ngawi di Kabupaten Karanganyar. Satuan tugas ini dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Panitia Pengadaan Tanah Kabupaten
Karanganyar Nomor 59013 Tahun 2010, yaitu: Tabel 9 Susunan Satgas Inventarisasi Pembantu Panitia Pengadaan Tanah.
No. NAMA
JABATAN DALAM DINASINSTANSI
KEDUDUKAN DALAM
SATGAS
1 Sudina, BA Kasubsi PTP Kantor Pertanahan
Koordinator 2
Ir. Hermanto Basuki, MM
Kasi Pengembangan Hutan Rakyat Dinas Pertanahan
Anggota 3 Mulyanto
Staf Subdin
Ciptakarya CPU
Anggota 4 Suhardi
Staff Kantor Pertanahan Anggota
5 Ismanto Staf Bag. Pemerintahan Umum
Anggota Sumber: Keputusan Ketua Panitia Pengadaan Tanah Kabupaten
Karanganyar Nomor 59013 Tahun 2010 Tugas dari satuan tugas inventarisasi pembantu panitia pengadaan
tanah adalah sebagai berikut: 1 Melaksanakan penelitian dan inventarisasi atas bidang tanah, bangunan,
tanaman, dan benda-benda lain yang berkaitan dengan tanah, yang haknya akan dilepaskan atau diserahkan.
2 Memasang hasil pengumuman penelitian dan inventarisasi.
commit to user
3 Melaksanakan tugas lain yang berhubungan dengan inventarisasi pengadaan tanah bagi pelaksanaan pembangunan jalan tol Solo-Ngawi.
Susunan satuan tugas yang ketiga adalah satuan tugas sekretriat pembantu panitia pengadaan tanah bagi pelaksanaan pembangunan jalan
tol Solo-Ngawi di Kabupaten Karanganyar. Satuan tugas ini dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Panitia Pengadaan Tanah Kabupaten
Karanganyar Nomor 59013 Tahun 2010, yaitu: Tabel 10 Susunan Satgas Sekretariat Pembantu Panitia Pengadaan Tanah.
No. NAMA
JABATAN DALAM DINASINSTANSI
KEDUDUKAN DALAM
SATGAS
1 Maryono,
S.Sos, M.M Kasubbag Pertanahan dan
Ketertiban Setda Kab. Karanganyar Koordinator
2 Aris W
Budiharjo, SH Kasi HAT Kantor Pertanahan
Anggota 3
Ir. Suharsono, M.Si
Kasi Pengukuran dan Pemetaan Kantor Pertanahan
Anggota 4
Bambang SN, SIP
Staf Bagian Pemerintahan Umum Anggota
Sumber: Keputusan Ketua Panitia Pengadaan Tanah Kabupaten Karanganyar Nomor 59013 Tahun 2010
Tugas dari satuan tugas sekretariat pembantu panitia pengadaan tanah adalah sebagai berikut:
1 Membantu pekerjaan administrasi dan dokumentasi yang berkaitan dengan pengadaan tanah untuk pembangunan jalan tol Solo-Ngawi.
2 Menyiapkan rapat-rapat panitia pengadaan tanah. 3 Membantu menyelenggarakan ketatausahaan atau administrasi panitia
pengadaan tanah.
commit to user
4 Melaksanakan tugas lain yang berhubungan dengan kesekretariatan dalam rangka pengadaan tanah untuk pelaksanaan pembangunan jalan
tol Solo-Ngawi. d. Penunjukan Lembaga atau Tim Penilai Harga Tanah
Penilaian harga tanah dilakukan oleh Lembaga Penilai Harga Tanah. Jika di Kabupaten atau Kota belum ada Lembaga Penilai Harga Tanah,
penilaian dilakukan oleh Tim Penilai Harga Tanah yang keanggotaannya terdiri dari lima unsur yang dibentuk Bupati atau Wali Kota atau Gubernur
DKI. Dalam pembangunan jalan tol Solo-Ngawi, Penilaian harga tanah dilakukan oleh Lembaga Penilai Harga Tanah yaitu oleh PT. Wadantra
Nilaitama. e. Penilaian
Penilaian harga tanah yang dilakukan lembaga penilai harga tanah dilakukan dengan melihat NJOPnya atau nilai nyata dengan
memperhatikan NJOP tahun berjalan, dan berpedoman terhadap 6 enam variabel yakni lokasi, letak tanah, RT atau RW, sarana dan prasarana, dan
faktor-faktor lainnya. Hal tersebut telah dilaksanakan oleh PT. Wadantra Nilaitama yang kemudian dituangkan dalam Dokumen Apprasial tentang
Laporan Akhir Penilaian Harga Tanah Ruas Jalan Tol Solo-Ngawi Kabupaten Karanganyar Nomor File 089.BP-OTDAWANXII-07 tanggal
17 Desember 2007. Panitia pengadaan tanah bagi pelaksanaan pembangunan untuk
Kepentingan Umum Kabupaten Karanganyar telah mengadakan musyawarah dengan warga terkena proyek pembangunan jalan tol Solo-
Ngawi di Desa Wonorejo Kecamatan Gondangrejo pada tanggal Dua puluh delapan bulan Agustus tahun Dua ribu delapan 28-08-2008
mengenai pemberitahuan hasil tim penilaian harga tanah.
commit to user
Klasifikasi tim penilaian terdiri dari beberapa kelompok: 1 Kelompok IA Nomor Bidang 35, 37, 39-46
2 Kelompok IIA Nomor Bidang 19, 27-29, 33-34, 36,38 3 Kelompok IIIA Nomor Bidang 6-7, 15-17, 20-22, 24-26, 207, 218-220,
224-227, 231-238, 241-249, 253-254, 259, 272
4 Kelompok IVA Nomor Bidang 8-14, 18, 23, 30-32, 48-77 5 Kelompok VA Nomor Bidang 78-94
6 Kelompok IB Nomor Bidang 95-118 7 Kelompok IIB Nomor Bidang 158-163, 165-168, 171-172, 179-181,
188 8 Kelompok IIIB Nomor Bidang 119-157, 164, 169-170, 173-178, 182-
187, 189-217, 221-223, 228-230, 239, 240, 250, 252, 255-258, 260-271
9 Kelompok IVB Nomor Bidang 273-279, 281-285, 288 Klasifikasi nilai ganti rugi permintaan penawaran hasil kelompok:
1 Kelompok IA : Rp. 5.000.000,-m
2
2 Kelompok IIA : Rp. 4.000.000,-m
2
3 Kelompok IIIA : Rp. 3.000.000,-m
2
4 Kelompok IVA : Rp. 2.500.000,-m
2
5 Kelompok VA : Rp. 2.500.000,-m
2
6 Kelompok VIA kas desa 7 Kelompok IB
: Rp. 2.000.000,-m
2
8 Kelompok IIB : Rp. 3.000.000,-m
2
9 Kelompok IIIB : Rp. 3.000.000,-m
2
10 Kelompok IVB : Rp. 3.500.000,-m
2
Klasifikasi nilai ganti rugi penawaran pertama oleh lembaga penilai harga tanah:
1 Kelompok IA : Rp. 750.000,-m
2
2 Kelompok IIA : Rp. 450.000,-m
2
commit to user
3 Kelompok IIIA : Rp. 350.000,-m
2
4 Kelompok IVA : Rp. 250.000,-m
2
5 Kelompok VA : Rp. 150.000,-m
2
6 Kelompok VIA kas desa 7 Kelompok IB
: Rp. 225.000,-m
2
8 Kelompok IIB : Rp. 200.000,-m
2
9 Kelompok IIIB : Rp. 175.000,-m
2
10 Kelompok IVB : Rp. 125.000,-m
2
Klasifikasi nilai ganti rugi penawaran pada tahun 2009 dalam musyawarah harga tanah tanggal Dua puluh Sembilan bulan April tahun
Dua ribu Sembilan 29-04-2009 oleh lembaga penilai harga tanah: 1 Kelompok IA
: Rp. 800.000,-m
2
2 Kelompok IIA : Rp. 500.000,-m
2
3 Kelompok IIIA : Rp. 400.000,-m
2
4 Kelompok IVA : Rp. 300.000,-m
2
5 Kelompok VA : Rp. 175.000,-m
2
6 Kelompok IB : Rp. 250.000,-m
2
7 Kelompok IIB : Rp. 225.000,-m
2
8 Kelompok IIIB : Rp. 200.000,-m
2
9 Kelompok IVB : Rp. 150.000,-m
2
Panitia pengadaan tanah bagi pelaksanaan pembangunan untuk Kepentingan Umum Kabupaten Karanganyar telah mengadakan
musyawarah dengan warga terkena proyek pembangunan jalan tol Solo- Ngawi di Desa Kemiri Kecamatan Kebakkramat pada tanggal Dua puluh
lima bulan Juli tahun Dua ribu delapan 25-07-2008 mengenai pemberitahuan hasil tim penilaian harga tanah.
Klasifikasi tim penilaian terdiri dari beberapa kelompok: 1 Kelompok I Nomor Bidang 12-13
2 Kelompok II Nomor Bidang 19-11, 14-70, 96-101
commit to user
3 Kelompok III Nomor Bidang 1-8, 71-95 Klasifikasi nilai ganti rugi penawaran pertama oleh lembaga penilai
harga tanah: 1 Kelompok IA
: Rp. 60.000,-m
2
2 Kelompok IIA : Rp. 100.000,-m
2
3 Kelompok IIIA : Rp. 70.000,-m
2
f. Musyawarah Pada prinsipnya pengadaan tanah dilakukan dengan cara
musyawarah antara pihak yang memerlukan tanah dan pemegang hak atas tanah yang tanahnya diperlukan untuk kegiatan pembangunan.
Kesepakatan dalam musyawarah dianggap telah tercapai bila 75 luas tanah telah diperoleh atau 75 pemilik telah menyetujui bentuk dan
besarnya ganti rugi. P2T Kabupaten atau Kota membuat berita acara hasil pelaksanaan musyawarah dan penetapan bentuk dan atau besarnya ganti
rugi yang ditanda tangani seluruh anggota P2T, instansi pemerintah yang memerlukan tanah dan para pemilik.
Land acquisition involves the compulsory taking of land, often against the will of the land owners. The law in Malaysia requires the state
to pay compensation adequately, however, adequate compensation is not defined in the statute. Historically, the courts seem to have succumbed to
the pretense that the adequacy requirement may be achieved by giving sufficient monetary rewards in exchange. The questions are what monetary
quantum is appropriate to constitute the constitutional mandate of adequate compensation; what should be the measure of compensation;
what makes compensation adequate, and what are the tests of adequacy? A questionnaire survey was conducted among practicing valuers to
discern their views with regard to the above issues. This survey revealed the views that compensation attributes under the stipulated laws are not
adequate to fulfill adequate compensation notion under the spirit of Article 13 of Federal Constitution 1957. There is a need to review the heads of
compensation structures by incorporating other countries practices such as payment of solatium or premium as over and above total compensation.
commit to user
Most of the valuers believed that land acquisition need not necessarily present the best alternative for the government to secure land for
development. Anuar Alias dan Md Nasir Daud, 2006, 326
Musyawarah yang dilakukan di Negara Malaysia juga melibatkan para pemilik tanah dan juga sangat memperhatikan ganti rugi yang harus
diberikan pemerinta kepada pemilik tanah. Musyawarah yang dilakukan pada dasarnya tidak harus menguntungkan pihalk pemerintah tetapi juga
harus memperhatikan pemilik tanah. Musyawarah yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga
dengan para pemilik yang difasilitasi oleh P2T bagi pelaksanaan pembangunan jalan tol Solo-Ngawi di Kabupaten Karanganyar telah
berulang kali dilaksanakan. Hal tersebut terjadi karena tidak adanya kesepakatan antara pemerintah dan masyarakat sebagai pemegang hak atas
tanah. Sebagai contoh di Desa Kemiri Kecamatan Kebakkramat Kabupaten
Karanganyar yang sampai dengan telah dilaksanakan 2 dua kali muyawarah yaitu tanggal 25 Juli 2008 dan pada tanggal 13 Agustus 2008
yang hanya bertambah 3 tiga orang pemilik tanah yang setuju dengan harga yang ditawarkan oleh Tim Penilai Harga Tanah.
Musyawarah pertama telah dilaksanakan pada tanggal Dua puluh lima bulan Juli tahun Dua ribu delapan 25-07-2008 telah terjadi tawar
menawar harga tanah antara pihak Direktorat Jenderal Bina Marga dengan para pemilik tanah sebagai berikut:
Permintaan penawaran hasil kelompok: 1 Kelompok I
: Rp. 1.000.000,-m
2
2 Kelompok II : Rp. 1.500.000,-m
2
3 Kelompok III : Rp. 1.500.000,-m
2
commit to user
Penawaran pertama pemerintah: 1 Kelompok I
: Rp. 60.000,-m
2
2 Kelompok II : Rp. 100.000,-m
2
3 Kelompok III : Rp. 70.000,-m
2
Permintaan penawaran hasil kelompok: 1 Kelompok I
: Rp. 1.000.000,-m
2
2 Kelompok II : Rp. 1.400.000,-m
2
3 Kelompok III : Rp. 1.500.000,-m
2
Penawaran kedua pemerintah: 1 Kelompok I
: Rp. 70.000,-m
2
2 Kelompok II : Rp. 150.000,-m
2
3 Kelompok III : Rp. 90.000,-m
2
Dalam musyawarah tersebut belum dicapai kesepakatan harga antara Direktorat Jenderal Bina Marga dengan para pemilik tanah. Maka
selanjutnya diadakan musyawarah kedua pada tanggal Tiga belas bulan Agustus tahun Dua ribu delapan 13-08-2008. Dalam musyawarah ini
dilakukan tawar menawar lagi. Permintaan penawaran hasil kelompok:
1 Kelompok I : Rp. 1.000.000,-m
2
2 Kelompok II : Rp. 1.400.000,-m
2
3 Kelompok III : Rp. 1.500.000,-m
2
Penawaran kedua pemerintah: 1 Kelompok I
: Rp. 79.800,-m
2
2 Kelompok II : Rp. 184.300,-m
2
3 Kelompok III : Rp. 150.000,-m
2
Pada musyawarah yang kedua ini ada tiga orang pemilik tanah yang setuju dengan penawaran yang diajukan oleh Direktorat Jenderal Bina
Marga.
commit to user
g. Keputusan P2T tentang Bentuk atau Besarnya Ganti Rugi Bentuk atau besarnya ganti rugi yang ditetapkan oleh Panitia
Pengadaan Tanah untuk pembangunan jalan tol Solo-Ngawi Kabupaten Karanganyar didapatkan melalui musyawarah harga tanah yang kemudian
dilanjutkan dengan musyawarah kesepakatan harga tanah, yang dihadiri oleh P2T dan pemilik tanah yang telah setuju pada musyawarah harga
tanah. Setelah terjadi musyawarah kesepakatan harga tanah antara
direktorat Jenderal Bina Marga dan pemilik tanah kemudian P2T membuat keputusan tentang penetapan bentuk dan besarnya ganti rugi parsial tanah,
bangunan, dan tanaman yang kemudian akan diguankan sebagai dasar untuk pembayaran ganti rugi kepada pemilik tanah.
Pembangunan jalan tol Solo-Ngawi di desa Kemiri Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar keputusan tentang bentuk dan
besarnya ganti rugi dituangkan dalam Surat Keputusan Panitia Pengadaan Tanah Nomor: 023KRAXI2008 tentang penetapan bentuk dan besarnya
ganti rugi parsial tanah, bangunan dan tanaman untuk kepentingan pembangunan jalan tol Solo-Ngawi terletak di desa Kemiri Kecamatan
Kebakkramat Kabupaten Karanganyar. Tabel 11 Besaran Ganti Rugi Desa Kemiri Kecamatan Kebakkramat
Kabupaten Karanganyar No. 023KRAXI2008
No. Nama
pemegang HAT
Tanah Bangunan Tanaman Status
Luas yg terkena
m
2
Harga satuan
Rp Jumlah
Rp Jumlah
Rp Jumlah
Rp 1 Rewang
Hak milik
372 184.300 69.559.600
2 Ny.Karsosadiyo Hak milik 291
184.300 53.631.300
3 Sorejo Hak
milik 622 150.000
93.300.000 Jumlah 1.285
215.490.900
Sumber: Keputusan Panitia Pengadaan Tanah Nomor: 023KRAXI2008
commit to user
Data diatas merupakan bentuk lampiran Surat Keputusan Panitia Pengadaan Tanah tentang bentuk dan besaran ganti rugi parsial tanah
untuk pembangunan jalan tol Solo-Ngawi Desa Kemiri Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar.
Sebagai contoh lain berikut merupakan lampiran putusan P2T tentang bentuk dan besaran ganti rugi di Desa Wonorejo Kecamatan
Gondangrejo Kabupaten Karanganyar. Tabel 12 Besaran Ganti Rugi Desa Wonorejo Kecamatan Gondangrejo
Kabupaten Karanganyar
No. Nama
pemegang HAT
Tanah Bangunan Tanaman
Jumlah total penerimaan
Rp Status
Luas yang terkena
m
2
Harga satuan
Rp Jumlah
Rp Jumlah
Rp Jumlah
Rp
1 Mantono Hak
milik 3280
200.000 656.000.000 43.376.000 28.905.000 728.281.000
2 Mantono Hak
milik 574
200.000 114.800.000 114.800.000
3 Suranti 83.768.000 83.768.000
4 Sunardi 144.405.000 144.405.000
5 Suranto 87.680.000 87.680.000
6 Hari
Hartono 265.192.200 265.192.200
7 Sutopo Hak
milik 162
200.000 32.400.000
485.000 32.885.000 8 Parinem
Hak milik
179 150.000
26.850.000 100.000 26.950.000
Jumlah 4.195 830.050.000 624.421.200
29.490.000 1.483.961.200
Sumber: Keputusan Panitia Pengadaan Tanah Nomor: 005CBAWRJPTSM-IXII2010
h. Pembayaran Ganti Rugi Proses pembayaran ganti rugi didasarkan pada surat keputusan
panitia pengadaan tanah tentang bentuk dan besaran ganti rugi. Surat tersebut dibuat oleh panitia pengadaan tanah atas dasar musyawarah yang
sebelumnya telah dilakukan. Pembayaran ganti rugi dalam pengadaan tanah bagi pelaksaan
pembangunan jalan tol Solo-Ngawi yang dilaksanakan P2T di Kabupaten Karanganyar pada umumnya langsung diberikan kepada pemilik tanah
ataupun ahli waris sesuai dengan musyawarah. Pembayaran tersebut
commit to user
umumnya disaksikan oleh Kepala Desa dan Camat agar memenuhi syarat transparan dalam pembayaran ganti rugi.
Tabel 13 Data Ganti Rugi Yang Sudah Dibayar Sampai Tahun 2010.
Kecamatan Desa Jumlah
Tanah m
2
Jumlah Bidang
Persentase Luas
Jumlah Rp
Kebak Kramat
Waru 150.155
172 85.01 49.457.529.638
Kebak -
- Kemiri
60.571 75
42.55 10.937.978.706 Gondang
Rejo Karangturi
107.343 77
54.09 10.604.549.887 Wonorejo
137.608 265
71.16 65.570.355.880 Jeruk Sawit
64.617 39
28.65 10.116.105.170 Jatikuwung
61.879 107
62.54 17.906.848.580 Colomadu
Ngasem -
- Klodran
- -
Jumlah
582.173 735
48.54 164.593.367.861 Sumber: Kantor PPK Pengadaan Tanah Jalan Tol Solo-Ngawi
i. Pelepasan Hak Pemilik hak atas tanah membuat surat pernyataan pelepasan atau
penyerahan hak, diikuti dengan pembuatan Berita Acara Pembayaran Ganti Rugi dan Pelepasan Hak atas Tanah atau Penyerahan Tanah oleh
P2T, dengan catatan bahwa pemilik hak atas tanah telah menerima uang ganti rugi atau berupa lainnya. Pembuatan surat pernyataan pelepasan hak
oleh pemilik tanah digunakan sebagai bukti bahwa pmilik telah benar- benar menyerahkan hak atas tanahnya kepada Direktorat Jenderal Bina
Marga selaku pihak yang membutuhkan tanah dan pemilik tanah telah mendapatkan ganti rugi yang telah disepakati.
commit to user
commit to user
commit to user
commit to user
commit to user
commit to user
j. Pengurusan Hak Atas Tanah Pengurusan hak atas tanah yang dimaksud adalah pemberkasan
dokumen yang telah dilampirkan di dalam Berita Acara Pelaksanaan Pengadaan Tanah, untuk diserahkan kepada pihak yang berkepentingan
baik kepada Direktorat Jenderal Bina Marga selaku pemohon hak atas tanah, Kantor Pertanahan, dan Bupati.
k. Pelaksanaan pembangunan fisik dilakukan setelah pelepasan hak atas tanah, bangunan, dan tanaman atau telah dititipkannya ganti tugi di PN
setempat. Pelaksanaan pembangunan fisik dilakukan dengan diterbitkannya keputusan Bupati.
Pada dasarnya prosedur yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Karanganyar telah sesuai dengan prosedur pengadaan tanah untuk
kepentingan umum dalam perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, yang diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 Tentang Pengadaan
Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum, dan Peraturan Kepala BPN Nomor 3 Tahun 2007 tentang pelaksanaanya.
B. Prinsip Penghormatan Hak Atas Tanah dalam Proses Pengadaan