E. Prosedur Penelitian 1. Tahap Pencarian Responden Penelitian
Adapun tahap pencarian responden penelitan adalah : a.
Bertanya Pada Orang Terdekat Pada tahap ini, peneliti berusaha mencari responden penelitian dengan
bertanya pada orang terdekat. Orang-orang tersebut berusaha membantu peneliti dalam hal tersebut.
b. Menemukan Sampel
Dalam rentang waktu antara 1 sampai 6 bulan waktu penelitian, peneliti berhasil menemukan 7 responden penelitian, masing-masing berprofesi
sebagai mantan PSK. Tetapi akhrinya peneliti hanya menggunakan 2 responden dalam penelitian tersebut.
c. Faktor Yang Mengakibatkan Peneliti menggunakan 2 Responden
Responden Alasan
Wati Bersedia menjadi responden
Novita Bersedia menjadi responden
Siti Meminta bayaran 10 juta kepada peneliti
Aminah Di tengah-tengah penelitian responden memutuskan
berhenti. Sulis
Responden berusaha menjual jasa PSK kepada peneliti Mburak
Meminta bayaran sebanyak 1 juta pertemuan Anita
Di tengah-tengah penelitian, Responden pindah ke tempat di luar jangkauan peneliti.
Universitas Sumatera Utara
2. Tahap Persiapan Penelitian
Adapun tahap persiapan yang dilakukan sebelum melakukan proses
pengumpulan data adalah :
a. Tahap Membangun Raport
Pada tahap ini, peneliti berusaha menjalin hubungan dengan responden, sehingga responden merasa nyaman dan percaya kepada penliti dalam
menceritakan perjalanan hidupnya. Tahap ini menjadi penting, karena topic dalam penelitian ini merupakan isu-isu sensitive yaitu mengenai profesi PSK.
b. Tahap Wawancara Awal
Wawancara awal dilakukan kepada beberapa pihak terkait untuk mendapatkan gambaran umum mengenai topic yang akan diteliti. Adapun pihak yang
diwawancarai dalam tahapan ini adalah wanita yang berpofesi sebagai PSK, masyarakat secara umum, responden sendiri yaitu wanita mantan PSK, serta
kerabat terdekat dari responden penelitian. c.
Membangun Landasan Teori Landasan teori menjadi salah satu aspek yang penting dalam mengarahkan
jalannya penelitian. Dalam tahap ini peneliti mencari teori yang sesuai dengan topic penelitian.
d. Pembuatan Pedoman Wawancara
Peneliti menyusun pedoman wawancara yang didasari oleh kerangka teori yang ada, guna menghindari penyimpangan dari tujuan penelitian yang
dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
e. Penentuan Jadwal wawancara lanjutan.
Setelah mendapat persetujuan dari responden, peneliti meminta responden untuk bertemu mengambil data. Hal ini dilakukan setelah melakukan raport
terlebih dahulu. Kemudian, peneliti dan responden mengatur dan menyepakati waktu untuk melakukan wawancara.
3. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Adapun tahapan yang dilakukan selama proses penelitian adalah : a.
Tahap Konfirmasi Dalam tahapan ini, peneliti mengkonfirmasi ulang waktu dan tempat
melakukan proses wawancara berlangsung. Selain itu dalam tahap ini peneliti mengevaluasi ulang pedoman wawancara yang dibuat untuk melihat apakah
pedoman sudah sesuai dengan apa yang hendak di lihat dan di teliti. b.
Melakukan wawancara inti sesuai dengan pedoman wawancara Dalam tahap ini, peneliti sudah melakukan wawancara sesungguhnya dalam
proses pengumpulan data. Wawancara tersebut didasarkan pada pedoman yang sudah dibuat sebelumnya dan di improvisasi sesuai dengan kemampuan
peneliti. Dalam tahapan ini, diharapkan peneliti sudah memperoleh data atau informasi awal yang hendak di analisa.
c. Tahap Wawancara Eksplorasi dan Refleksi
Dalam tahap ini dilakukan wawancara ulang untuk memperoleh tambahan informasi dan melengkapi informasi yang kurang serta menanyakan kembali
pertanyaan-pertanyaan yang dirasa ambigu dan belum diperoleh kebenarannya
Universitas Sumatera Utara
oleh peneliti. Hal ini merupakan tahap yang digunakan untuk meminimalisir bias data dan ketidakjujuran dalam wawancara awal.
d. Mengubah hasil wawancara ke dalam transkrip verbatim
Dalam tahapan ini, data yang diperoleh diubah ke dalam bentuk transkrip verbatim yang nantinya akan dianalisa dan dikoding. Hal ini bertujuan untuk
mempermudah proses interpretasi data yang dilakukan kedepannya, karena apabila tidak ada verbatim terstuktur, maka peneliti akan mengalami
kebingungan selama melakukan analisa.
4. Tahap Pencatatan Data
Untuk memudahkan proses pencatatan data, peneliti menggunakan alat perekam sebagai alat bantu, agar data yang diperoleh dapat lebih akurat dan dapat
dipertanggung jawabkan. Sebelum wawancara dimulai, peneliti meminta izin kepada responden untuk merekam proses wawancara yang akan dilakukan. Hasil
wawancara yang dilakukan akan ditranskripkan kedalam bentuk verbatim untuk dianalisa.
5. Tahap Analisa Data
Adapun hal yang dilakukan dalam analisa data adalah : a.
Menganalisa masing-masing verbatim wawancara. Dalam tahap ini, setiap bagian verbatim wawancara yang dianggap penting
dianalisa menjadi beberapa poin. Hal ini kemudian digunakan menjadi dasar untuk melakukan interpretasi dan penarikan kesimpulan penelitian.
Universitas Sumatera Utara
b. Pemberian kode pada masing-masing hasil analisa
Sesudah dilakukan analisa terhadap verbatim wawancara, maka hasil dari analisa tersebut diberikan kode-kode. Hal ini akan mempermudah peneliti
dalam membuat analisa tematik dan kinerja pada tahap berikutnya. c.
Menghubungkan secara tematis hasil analisa dengan pedoman wawancara Melakukan analisa tematik, dimana hasil analisa wawancara kembali
dihubungkan ke dalam pedoman wawancara dan pertanyaan penelitian. Apakah hal-hal tersebut memang sudah menjawab apa yang ditanyankan
dalam proses penelitian.
F. Kredibilitas Penelitian