- Ia memutuskan untuk mengajak PSK yang lain
keluar dari pekerjaannya dan bertobat seperti
dirinya.
C. ANALISA BANDING PARTISIPAN I DAN II
Responden I Responden II
Sebelum Menjadi PSK
- Sering mendapat kekerasan
dalam rumah tangga
- Memutuskan menjadi PSK
atas dasar balas dendam
- Suami tidak memenuhi
kebutuhan keluarga dan
pergi meninggalkan Novita
- Menjadi PSK atas dasar
pemenuhan ekonomi Saat Menjadi
PSK -
Merasa bersalah dan berdosa
bekerja sebagai PSK
- Wati menyatakan bahwa ia
bekerja semata-mata untuk
balas dendam
- Menikmati pekerjaan
sesudah berbulan-bulan
bekerja
- Perasaan bersalah muncul
kembali sesudah bekerja
selama 10 bulan
- Mulai memutuskan berhenti
ketika ia merasa tidak ada harapan dalam
perkerjaannya, dan usaha
balas dendam tidak berhasil
- Berhenti sesudah 1 tahun
bekerja.
- Merasa bersalah dan berdosa
bekerja sebagai PSK
- Novita menyatakan bahwa ia
bekerja semata-mata untuk
menafkahi anak
- Menikmati pekerjaan
sesudah berbulan-bulan
bekerja
- Perasaan bersalah muncul
kembali sesudah bekerja
selama 3 tahun.
- Mulai memutuskan untuk
berhenti bekerja karena mendapat hinaan dan ejekan
dari tetangga, dan keluarga
sudah melakukan penolakan
- Berhenti sesudah 4 tahun
bekerja
Universitas Sumatera Utara
Mantan PSK -
Proses personal adjustment dimulai dari aspek
Interpersonal realm
- Wati merasa dirinya hina dan
dia tidak dapat menerima dirinya sendiri
Self -
Perception
- Hanya sedikit orang yang
mengetahui masa lalu Wati, tetapi walaupun begitu ia
merasa bahwa ia menjadi bahan pembicaraan orang
lain
- Wati memutuskan tidak
membangun hubungan dengan orang lain dan
memutuskan berusaha sendiri mengatasi
permasalahnnya
Interpersonal Realm
- Pada saat yang sama ia
menyadari bahwa sumber stress yang ia hadapi adalah
perubahan ekonomi
Change
- Tidak sanggup menghadapi
perubahan, Wati memutuskan pindah ke
daerah yang lain Negative
Emotion Focus Coping -
Avoidance
- Proses personal adjustment
dimulai dari aspek stress and
coping stress.
- Novita menerima dirinya dan
situasi yang dihadapi sebagai mantan PSK
Self –
Perception
- Hampir semua orang
mengetahui masa lalu Novita, sehingga ia sering
menjadi bahan pembicaraan dan ejekan oleh tetangga dan
masyarakat
- Novita memutuskan untuk
berusaha menjalin hubungan dengan orang lain dalam
upaya memperbaiki hubungannya dengan
tetangga Interpersonal
Realm
- Pada saat yang sama ia
menyadari bahwa sumber stress yang ia hadapi adalah
perubahan ekonomi
Change
- Menyadari perubahan yang
terjadi., Novita memutuskan untuk menghadapi
permasalahannya dengan cara mencari pekerjaan
Problem Focus Coping
Universitas Sumatera Utara
- Di daerah yang baru, Wati
merasakan stress yang sama dengan sebelumnya, ia tidak
memperoleh pekerjaan
Stress - Frustrassion
- Wati merasa tidak memiliki
harapan dan akhirnya
terpuruk.
- Wati bertemu dengan wanita
yang memiliki pengalaman yang sama dengan dirinya
Social Suppport
- Wati memutuskan belajar
dari pengalaman wanita tersebut
Vicarious
Learning
- Wati mendapatkan
penguatan dari pengalaman wanita tersebut.
Vicarious
Reinforcement
- Wati mengalami perubahan
setelah bertemu dengan wanita tersebut terutama
perubahan prilaku dan pola pikir
Role and Behavior
Change
- Wati akhirnya bisa menerima
dirinya apa adanya self
acceptance dan akhirnya bangkit dari keterpurukannya
resiliensi
- Novita tidak dapat
memperoleh pekerjaan karena ia menjadi bahan
ejekan dan hinaan Social
Rejection
- Novita merasa tidak ada
harapan dan akhirnya merasa
frustasi.
- Novita bertemu dengan
sekelompok jemaat gereja dan memutuskan bergabung
social support
- Novita memutuskan untuk
belajar dan bersedia diarahkan oleh jemaat gereja
Social Support
- Novita mendapatkan
penguatan terlebih pada aspek spiritual
spiritual
reinforcement
- Novita mengalami perubahan
dalam aspek spiritual. Ia menjadi orang yang percaya
Tuhan dan menyerahkan diri kepada Tuhan sepenuhnya
Spiritual Change
- Novita akhirnya bangkit
kembali dan merasa bahwa ia dapat merubah kehidupannya
jika ia berserah pada Tuhan
resiliensi
Universitas Sumatera Utara
- Wati merasa bahwa sumber
stress yang ia hadapi selama ini bukan status sebagai
mantan PSK melainkan karena ia tidak punya
pekerjaan
Appraisal Stress
- Wati akhirnya memperoleh
pekerjaan dan memutuskan bekerja dengan giat dalam
upaya mengalihkan stress
Problem Focus Coping
- Keberhasilannya dalam
pekerjaan membuat Wati merasa bahwa hubungan
sosial tidak penting dan tidak mempengaruhi
kehidupannya Interpersonal
Realm – Friendship
- Wati menjadi orang yang
tidak peduli dengan orang lain dan hanya focus pada
pekerjaannya.
- Dalam menjalani pekerjaan
nya, ia telah mampu mengontrol perasaan negatif
yang disebabkan oleh pekerjaan tersebut
emotion
focus coping
- Ketidakpedulian Wati kpd
lingkungan berubah ketika bertemu dengan seorang pria
- Novita merasa selain tidak
mempunyai pekerjaan, hubungan dengan orang lain
menjadi sumber stress yang utama bagi dirinya
Appraisal Stress
- Novita memutuskan kembali
ke keluarganya dan meminta maaf serta berusaha
menjelaskan semuanya
Problem Focus Coping
- Dengan usaha keras Novita
akhirnya ia diterima kembali. Keberhasilannya membuat ia
percaya bahwa ia juga dapat mengembalikan kepercayaan
masayrakat terhadapnya
Interpersonal Realm
- Novita berusaha membangun
hubungan dengan orang lain dan didasarkan atas kuasa
Tuhan.
- Dalam upaya kembali ke
masyarakat, ia masih sering diejek. Tapi, ia telah mampu
mengontrol perasaannya pada saat itu.
emotion focus
coping
- Dengan bantuan gereja
Novita akhirnya diterima kembali dalam masyarakat
Universitas Sumatera Utara
dan menikah
- Wati kembali berusaha
membangun hubungan dengan orang lain sesudah ia
menikah Social Support
- Novita berusaha menolong
orang yang memiliki pengalaman sama dengan
dirinya
D. PEMBAHASAN