PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 7 : Tersedianya Modernisasi Sistem

62 L A K I P D J P B T r i w u l a n I TAHUN 2014 Sedangkan peraturan perundangan-undangan yang diterbitkan sampai dengan triwulan I tahun 2014, yaitu : 1. PERMEN 6PERMEN-KP2014 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Lingkup Direktorat Jendearal Perikanan Budidaya pembahasan tahun 2013; 2. KEPMEN 21KEPMEN-KPSJ2014 Tentang Tim Penyempurnaan Importasi Ikan; 3. KEPMEN 17KEPMEN-KP2014 Tentang Komisi Kesehatan Ikan dan Lingkungan; dan 4. KEPMEN 18KEPMEN-KP2014 Tentang Tim Satuan Tugas Rehabilitasi Infrastruktur Tambak Dalam Rangka Industrialisasi. Dengan dikeluarkannya peraturan perundang undangan tersebut diatas, maka akan berdampak positif terhadap pertumbuhan usaha dan pengembangan perikanan budidaya di masyarakat khususnya masyarakat pembudidaya ikan. Percepatan pencapaian upaya yang dilakukan selama triwulan I tahun 2014 adalah pembahasan RPP yang intensif dengan seluruh stakeholder. Kendala pencapaian IKU adalah perbedaan jumlah kebijakan yang di terbitkan dengan jumlah kebijakan yang terdokumentasi dikarenakan kurangnya koordinasi antara Sekretariat Ditjen dengan masing-masing Direktorat. Oleh karenanya rencana aksi yang akan dilakukan adalah peningkatan koordinasi tentang penyusunan dokumen kebijakan publik.

3.7. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 7 : Tersedianya Modernisasi Sistem

Produksi Kelautan dan Perikanan, Pengolahan dan Pemasaran Produk KP yang Optimal dan Bermutu Dalam pencapaian sasaran strategis ini, Ditjen Perikanan Budidaya mengidentifikasi 5 lima Indikator Kinerja Utama IKU sebagaimana pada tabel 30. Secara keseluruhan, target sasaran strategis telah tercapai, dengan rata-rata pencapaian sebanyak 109. Tabel 30. Capaian Sasaran Strategis 7 Tersedianya Modernisasi Sistem Produksi Kelautan dan Perikanan, Pengolahan dan Pemasaran Produk KP yang Optimal dan Bermutu sampai dengan Triwulan I Tahun 2014 SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET TAHUN 2014 TARGET SD TRIWULAN I TAHUN 2014 REALISASI SD TRIWULAN I TAHUN 2014 CAPAIAN TERHADAP TARGET SD TRIWULAN I TAHUN 2014 CAPAIAN TERHADAP TARGET TAHUN 2014 KETERANGAN 7 Tersedianya modernisasi sisem produksi KP, pengolahan dan pemasaran produk KP yang optimal dan bermutu 14 Jumlah unit perbenihan yang bersertifikat unit 320 290 289 99,66 90,31 Kumulatif, dihitung triwulanan Capaian sampai dengan tahun 2013 adalah sebesar 275 unit dari target sebesar 225 unit 122,22 63 L A K I P D J P B T r i w u l a n I TAHUN 2014 SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET TAHUN 2014 TARGET SD TRIWULAN I TAHUN 2014 REALISASI SD TRIWULAN I TAHUN 2014 CAPAIAN TERHADAP TARGET SD TRIWULAN I TAHUN 2014 CAPAIAN TERHADAP TARGET TAHUN 2014 KETERANGAN 15 Jumlah unit pembudidayaan ikan yang disertifikasi unit 8.000 7.250 7.460 102,90 93,25 Kumulatif, dihitung triwulanan Capaian sampai dengan tahun 2013 adalah sebesar 7.100 unit dari target sebesar 7.000 unit 101,43 16 Rasio kawasan perikanan budidaya yang terfasilitasi sarana dan prasarana sesuai dengan perencanaan tahunan persen 30 5 13,36 267,20 44,53 Non Kumulatif, dihitung triwulanan Capaian pada tahun 2013 adalah 73,33 dari target 20 366,65 17 Jumlah kelompok yang menerapkan teknologi anjuran perikanan budidaya kelompok 132 33 35 106,06 26,52 Non Kumulatif, dihitung triwulanan Capaian pada tahun 2013 adalah 156 kelompok dari target 132 kelompok 118,18 18 Jumlah laboratorium Uji yang Memenuhi Standar Teknis Laboratorium Kualitas Air, Laboratorium HPI dan Lab, Residu 45 43 43 100,00 95,56 Kumulatif, dihitung triwulanan Capaian sampai dengan tahun 2013 adalah 43 laboratorium dari target 43 laboratorium 100

A. Unit Pembenihan Yang Bersertifikat

Perdagangan bebas yang terjadi pada masa sekarang ini merupakan suatu yang tidak dapat dihindari lagi. Dengan semakin banyaknya jenis produk dan teknologi perbenihan perikanan yang berkembang pada masa ini mengharuskan pemantauan agar produk yang beredar di masyarakat memiliki mutu yang sesuai dan tidak membahayakan keamanan pangan dan kelestarian lingkungan. Peredaran produk benih yang tidak bermutu akan mengakibatkan kerugian bagi usaha pembesaran yang pada akhirnya menyebabkan turunnya kepercayaan kepada unit pembenihan. Apabila hal ini terus terjadi dapat menurunkan minat pelaku usaha untuk berkecimpung di bidang perikanan yang pada akhirnya menurunkan produksi dan keberlanjutan usaha khususnya perikanan budidaya. Untuk mencegah peredaran produk perbenihan induk dan benih tidak bermutu maka diperlukan sertifikasi unit-unit pembenihan dengan cara mengenali kriteria benih yang bermutu dan persyaratan proses produksinya yaitu dengan menerapkan Cara Pembenihan Ikan Yang Baik CPIB. 64 L A K I P D J P B T r i w u l a n I TAHUN 2014 Dengan melakukan sertifikasi unit-unit pembenihan, konsumen memiliki cara yang efektif dan efisien untuk memastikan benih yang dihasilkan suatu unit pembenihan memenuhi kriteria yang dipersyaratkan dalam SNI. Pemakaian benih ikan yang bermutu akan meningkatkan produktivitas dan keuntungan yang diperoleh dan selanjutnya menjamin keberlanjutan usaha di bidang perikanan budidaya. Tabel 31. Capaia IKU Jumlah Unit Pembenihan yang Bersertifikat U it sa pai de ga Tri ula I Tahu 2014 IKU 2010 2011 2012 2013 2014 Keterangan Jumlah Unit Pembenihan Ikan yang Bersertifikat unit Kumulatif,dihitung triwulanan Capaian sampai dengan tahun 2013 adalah sebesar 275 unit dari target sebesar 225 unit 122,22 - Target Tahunan 51 90 140 225 320 - Target sd TW I 195 290 - Realisasi sd TW I 199 289 - Persentase Realisasi terhadap Target sd TW I 102,05 99,66 Ket : : Belum ditetapkan targetnya : Belum dilakukan pengukuran Pada triwulan I tahun 2014, jumlah unit pembenihan yang bersertifikat sebanyak 289 unit dari target sebesar 320 unit di tahun 2014 atau sebesar 90,31. Apabila dibandingkan dengan target pada TW I 2014 maka IKU ini mencapai 99,66 atau terdapat penambahan 14 unit yang melakukan sertifikasi unit pembenihannya. Peningkatan jumlah unit yang bersertifikasi juga terjadi karena meningkatnya keinginan para pelaku usaha perbenihan untuk menerapkan standar dan sertifikasi CPIB secara nasional, sehingga sistem manajemen mutu perbenihan dapat exist secara nasional serta mampu mengantisipasi permasalahan mutu yang ada baik secara nasional maupun internasional. Pencapaian target indikator unit pembenihan bersertifikat didukung juga oleh beberapa kegiatan yang dilakukan diantaranya adalah Kegiatan Harmonisasi Standardisasi dan Sertifikasi CPIB dan Kegiatan Rapat Tim Teknis Sertifikasi CPIB, Rekapitulasi jumlah unit perbenihan yang bersertifikat dapat dilihat pada tabel 32 berikut. Tabel 32. Rekapitulasi Unit Pembenihan yang Bersertifikat per Provinsi No. Provinsi Jumlah Unit Komoditas 1 Aceh 2 Kerapu, Windu 2 Sumatera Utara 3 Vaname 3 Sumatera Barat 19 Lele, Nila, Mas, Kerapu Bebek, Gurame 4 Riau 9 Patin, Nila 5 Kepulauan Riau 1 Kerapu Macan Dan Kakap Putih 6 Jambi 2 Patin, Lele, Nila, Mas 7 Sumatera Selatan 8 Nila, Lele 8 Lampung 24 Vaname, Kerapu, Patin, Nila, Windu 9 Banten 11 Vaname, Lele, Nila 10 DKI Jakarta 6 Kakap Putih, Vaname, Lele, Nila, Patin 65 L A K I P D J P B T r i w u l a n I TAHUN 2014 No. Provinsi Jumlah Unit Komoditas 11 Jawa Barat 23 Vaname, Mas, Nila, Lele, Udang Galah, Gurame, Patin, Bandeng 12 Jawa Tengah 39 Windu, Mas, Gurame, Nila, Lele, Kerapu, Nilem, Vaname, Patin 13 Di Yogyakarta 20 Udang Galah, Gurame, Nila, Lele 14 Jawa Timur 32 Vaname, Kerapu, Gurame, Nila, Mas, Lele, Lat, Udang Galah, Windu 15 Kalimantan Barat 14 Jelawat, Gurame, Patin, Lele, Mas, Nila 16 Kalimantan Tengah 4 Patin 17 Kalimantan Timur 2 Patin, Windu 18 Kalimantan Selatan 8 Nila, Patin, Baung, Lele, Mas 19 B A L I 8 Vaname, Nila, Bawal Bintang, Kakap Putih 20 Nusa Tenggara Barat 8 Vaname, Kerapu, Nila, Lele, Spat Mutiara 21 Sulawesi Utara 1 Nila, Gurame, Patin, Mas 22 Sulawesi Tengah 1 Windu 23 Sulawesi Selatan 35 Vaname, Windu, Kerapu, Bandeng, Rajungan, Mas, Nila 24 Sulawesi Tenggara 4 Mas, Nila, Udang Windu, Lele 25 M A L U K U 3 Kerapu, Udang Vaname 26 P A P U A 2 Mas, Nila Total 289 Rencana aksi untuk peride selanjutnya untuk mendukung capaian IKU adalah melaksanakan surveilance dan pembinaan terhadap unit perbenihan yang bersertifikat CPIB.

B. Jumlah Unit Pembudidayaan Ikan Yang Disertifikasi

Semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan dan keamanan pangan maka masalah mutu, sanitasi, kandunganresidu hormon dan antibiotik, bakteri, racun hayati biotoxin, logam berat serta pestisida pada beberapa komoditas budidaya, harus menjadi perhatian bersama. Oleh karenanya produk perikanan budidaya diharapkan aman untuk dikonsumsi sesuai persyaratan yang dibutuhkan pasar, Berkaitan dengan hal tersebut, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang keamanan, mutu dan gizi pangan, para pembudidaya ikan perlu menerapkan Cara Budidaya Ikan Yang Baik CBIB, sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. KEP. 02MEN2007 tentang Cara Budidaya Ikan Yang Baik, Pengendalian penerapan CBIB pada unit usaha budidaya dilakukan melalui penerapan sertifikasi yang diatur dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Nomor 044DJ-PB2008. Tujuan penilaian ini adalah sebagai upaya untuk untuk memberikan jaminan terhadap unit usaha budidaya yang telah menerapkan CBIB dan dapat memperoleh sertifikat CBIB yang menyatakan bahwa produk budidaya yang dihasilkannya aman untuk dikonsumsi. Jumlah unit pembudidayan ikan yang disertifikasi merupakan unit pembudidayaan ikan yang dilakukan sertifikasi. 66 L A K I P D J P B T r i w u l a n I TAHUN 2014 Target unit usaha perikanan budidaya yang disertifikasi CBIB tahun 2014 adalah 8.000 unit atau meningkat sebanyak 14,28 dibandingkan target tahun 2013. Hingga Triwulan I tahun 2014, capaian IKU ini sebanyak 7.460 unit atau 93,25 dari target tahunan. Bila dibandingkan dengan target triwulan I tahun 2014, maka capaian ini sebesar 102,89 dari target triwulan sebesar 7.250 unit, dan bila dibandingkan dengan capaian tahun 2013 pada triwulan I juga mengalami kenaikan dari capaian TW I tahun 2013 sebesar 88,44. Rincian data capaian TW I sebagaimana tabel 33 berikut. Tabel 33. Capaia IKU Jumlah Unit Pembudidayaan Ikan yang Disertifikasi unit sa pai de ga Tri ula I Tahun 2014 IKU 2010 2011 2012 2013 2014 Keterangan Jumlah Unit Pembudidayaan Ikan yang Disertifikasi unit Kumulatif, dihitung triwulanan Capaian sampai dengan tahun 2013 adalah sebesar 7,100 unit dari target sebesar 7,000 unit 101,43 - Target Tahunan 1,000 2,000 4,000 7,000 8,000 - Target sd TW I 3.850 7,250 - Realisasi sd TW I 4.047 7,460 - Persentase Realisasi terhadap Target sd TW I 105,12 102,90 Ket : : Belum ditetapkan targetnya : Belum dilakukan pengukuran Adapun rekapitulasi jumlah kegiatan Penilaian Sertifikasi pada Unit Pembudidayaan Ikan sampai dengan Triwulan I Tahun 2014 sebagaimana pada tabel 34 berikut. Tabel 34. Kegiatan Penilaian Sertifikasi Pada Unit Pembudidayaan Ikan sd Triwulan I Tahun 2014 No Provinsi 2004 s.d 2010 2011 2012 2013 2014 Kumulatif 1 Perorangan 319 1.053 1.544 2.692 324 5.932 2 Pokdakan 160 197 206 537 33 1.133 3 Perusahaan 235 54 43 60 3 395 JUMLAH 714 1.304 1.793 3.289 360 7.460 Dari 7.460 unit yang disertifikasi, jumlah unit pembudidayaan ikan yang telah memiliki sertifikat CBIB sebanyak 6.338 unit pembudidaya dengan rincian : i pokdakan 5.176 unit; ii pokdakan sebanyak 940 unit; iii dan perusahaan sebanyak 222 unit, dengan data sebaran berdasarkan propinsi sebagaimana tabel 35. 67 L A K I P D J P B T r i w u l a n I TAHUN 2014 Tabel 35. Rekapitulasi Unit Pembudidayaan Ikan Yang Memiliki Sertifikat CBIB Menurut Provinsi sd Triwulan I Tahun 2014 No Provinsi 2004 s.d 2010 2011 2012 2013 2014 Kumulatif 1 Aceh 14 73 64 116 - 267 2 Sumatera Utara 9 44 18 52 - 123 3 Sumatera Barat 9 48 122 204 7 390 4 Riau 4 25 - 143 - 172 5 Kepulauan Riau 2 20 36 16 - 74 6 Jambi 3 34 68 55 - 160 7 Sumatera Selatan 2 39 26 146 - 213 8 Kepulauan Bangka Belitung 7 3 25 10 - 45 9 Bengkulu 6 13 13 44 - 76 10 Lampung 75 47 84 171 - 377 11 DKI Jakarta 2 10 8 19 - 39 12 Banten 9 21 74 186 - 290 13 Jawa Barat 26 117 126 80 82 431 14 Jawa Tengah 43 61 31 121 - 256 15 DI Yogyakarta 9 23 31 103 9 175 16 Jawa Timur 92 67 91 80 38 368 17 Bali 11 56 29 43 - 139 18 Nusa Tenggara Barat 40 28 49 40 - 157 19 Nusa Tenggara Timur - 1 - - 1 20 Kalimantan Barat 6 37 24 18 63 148 21 Kalimantan Tengah 10 36 31 69 - 146 22 Kalimantan Selatan 15 55 41 81 2 194 23 Kalimantan Timur 8 - 11 147 - 166 24 Sulawesi Utara 29 45 49 113 - 236 25 Gorontalo 9 32 59 66 13 179 26 Sulawesi Tengah 2 41 57 155 - 255 27 Sulawesi Barat - 49 31 95 - 175 28 Sulawesi Selatan 18 76 180 161 122 557 29 Sulawesi Tenggara 7 55 78 143 - 283 30 Maluku 1 13 45 39 12 110 31 Maluku Utara 4 - 18 - 22 32 Papua Barat - 35 33 - 68 33 Papua 2 17 - 27 - 46 JUMLAH 470 1.190 1.536 2.794 348 6.338 Pencapaian pada triwulan I ini didukung oleh kegiatan : i pendelegasian sebagian proses sertifikasi CBIB kepada 20 provinsi dari semula 15 provinsi, yaitu ke Provinsi Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Sumsel, Jambi, Lampung, Banten, Jabar, Jateng, DIY, Jatim, Bali, Kalsel, Sulut, Gorontalo, Sulteng, Sulbar, Sulsel dan Sultra yang ditetapkan dalam Keputusan Dirjen PB No.54KEP-DJPB2014 dan sebagai petunjuk pelaksanaannya telah ditetapkan dalam Peraturan Dirjen PB No.53PER-DJPB2014; ii melakukan peningkatan pemahaman sertifikasi CBIB melalui forum koordinasi sertifikasi; iii penilaian CBIB ke lokasi sentra produksi perikanan budidaya; dan iv pengawasan sertifikasi CBIB, Kegiatan yang sama akan terus dilaksanakan pada periode-periode selanjutnya. 68 L A K I P D J P B T r i w u l a n I TAHUN 2014 C. Rasio Kawasan Perikanan Budidaya yang Terfasilitasi Sarana dan Prasarana sesuai dengan Perencanaan Tahunan Prasarana dan sarana untuk kegiatan perikanan budidaya merupakan infrastruktur utama serta merupakan komponen penting untuk mendukung kegiatan budidaya di suatu kawasan. Dalam rangka menunjang program peningkatan produksi perikanan budidaya, baik untuk konsumsi dalam negeri maupun untuk ekspor perlu penyediaan prasarana dan sarana budidaya yang baik. Kawasan budidaya yang terfasilitasi sarana dan prasarananya adalah jumlah kawasan dalam kabupatenkota yang terakomodir pembangunan sarana budidaya tawar, payau dan laut sesuai kebutuhan. Fasilitasi sarana tersebut dapat dilakukan oleh i Ditjen Perikanan Budidaya dalam bentuk bimbingan teknis dan koordinasi dengan lintas sektor; dan atau ii Dilakukan pembangunan fisik atau penyediaan sarana oleh Ditjen PB atau pihak lain. Capaian IKU Triwulan I tahun 2014 untuk kawasan yang difasilitasi sarana dan prasarananya adalah 13,36 dari target tahunan 30 atau tercapai 44,53 sebagaimana pada tabel 36, Apabila dibandingkan dengan target triwulan I sebesar 5, maka IKU ini telah tercapai sebesar 267,2. Tabel 36. Capaian IKU Rasio Kawasan Perikanan Budidaya yang Terfasilitasi Sarana dan Prasarana sesuai dengan Perencanaan Tahunan persen sa pai de ga Tri ula I Tahu IKU 2010 2011 2012 2013 2014 Keterangan Rasio Kawasan Perikanan Budidaya yang Terfasilitasi Sarana dan Prasarana sesuai dengan Perencanaan Tahunan persen Non Kumulatif, dihitung triwulanan Capaian pada tahun 2013 adalah 73,33 dari target 20 366,65 - Target Tahunan 20 30 - Target sd TW I 5 - Realisasi sd TW I 13,36 - Persentase Realisasi terhadap Target sd TW I 267,2 Ket : : Belum ditetapkan targetnya : Belum dilakukan pengukuran Pencapaian kinerja tersebut didukung oleh beberapa kegiatan seperti : i Penyusunan profil prasarana dan sarana budidaya air tawar, payau dan laut yang bertujuan untuk menyiapkan basis data infrastruktur sebagai tahapan awal dalam mengembangkan suatu kawasan menjadi kawasan pengembangan berbasis perikanan budidaya dan mendukung industrialisasi perikanan; ii Dukungan dari berbagai sektor KementerianDinas PU untuk rehabilitasi saluran, Perbankan, dsb khususnya untuk kawasan Minapolitan; serta iii Inventarisasi dan identifikasi potensi lahan budidaya, Rincian kawasan yang difasilitasi sarana dan prasarananya pada triwulan I ini sebesar 13,36 sebagaimana terlihat pada tabel 37. 69 L A K I P D J P B T r i w u l a n I TAHUN 2014 Tabel 37. Rekapitulasi Sebaran Kawasan Perikanan yang Terfasilitasi Sarana dan Prasarana Sesuai dengan Perencanaan Tahunan Triwulan I 2014 Provinsi Rasio Kawasan Budidaya yang Terfasilitasi Identifikasi Potensi KabKota MINAPOLITAN KabKota AIR PAYAU KabKota AIR TAWAR KabKota LAUT KabKota S T S T S T S T S T NAD 1 4 1 1 2 Sumatera Utara 1 2 1 Sumatera Barat 3 5 Riau 2 1 1 Kepri 1 Jambi 2 1 Sumatera Selatan 1 8 2 Bangka Belitung 1 Bengkulu 1 Lampung 1 4 2 2 1 Banten 3 1 DKI Jakarta Jawa Barat 1 4 Jawa Tengah 1 10 3 4 DIY 2 2 2 Jawa Timur 1 11 2 1 Bali 3 1 NTB 1 5 2 3 1 NTT 1 1 4 1 3 Kalimantan Selatan 3 Kalimantan Barat 4 1 1 1 Kalimantan Tengah 1 2 Kalimantan Timur 1 2 1 1 Gorontalo 2 1 3 Sulawesi Selatan 6 4 1 3 Sulawesi Utara 2 1 Sulawesi Tenggara 2 4 2 1 1 Sulawesi Barat 1 2 1 1 Sulawesi Tengah 1 4 1 2 2 Maluku 1 Maluku Utara Maluku Tengah 1 Papua 2 Papua Barat 1 Total Kawasan 20 1 104 2 24 41 1 25 1 Rasio Kawasan Terfasilitasi 5 1,92 2,44 4 Total Rasio Kawasan Terfasilitasi 13,36 Keterangan : S : Sasaran T : Terfasilitasi Total Sasaran : 214 KabKota 70 L A K I P D J P B T r i w u l a n I TAHUN 2014 Kendala pencapaian IKU antara lain : i Banyaknya kegiatan yang tidak sinkron dan atau tumpang tindih dengan kegiatan serupa dari sektor lain; dan ii Belum adanya pedoman pelaksanaan kegiatan. Upaya untuk mengatasi kendala tersebut dan sebagai langkah antisipatif untuk perbaikan di periode selanjutnya diantaranya adalah : i Perlu dilakukan kegiatan-kegiatan kajian untuk mendukung ketersediaan data yang valid; ii Perlu melakukan sinkronisasi kegiatan lintas sektor dengan Kementerian lain, Pemda, dan lain-lain; iii Perencanaan kegiatan yang lebih terintegrasi; dan iv Perlu dibuat pedoman pelaksanaan kegiatan.

D. Jumlah Kelompok Yang Menerapkan Teknologi Anjuran Perikanan Budidaya

Dalam rangka mewujudkan usaha perikanan budidaya yang berkelanjutan Sustainable Aquaculture dan berdaya saing maka penyebaran informasi teknologi di tingkat pembudidaya diarahkan pada penerapan teknologi anjuran sesuai standar juklakjuknisSNI dan Prinsip-prinsip Cara Budidaya Ikan Yang Baik Good Aquaculture Practices. Dengan menerapkan teknologi anjuran secara berkelanjutan diharapkan dapat meningkatkan produksi dan produktivitas, kapasitas usaha, serta nilai tambah dan daya saing produk hingga pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan pembudidaya ikan. Capaian kinerja Triwulan I pada tahun 2014 sebesar 35 pokdakan 106,06 dari target 33 pokdakan pada Triwulan I tahun 2014 atau sebanyak 26,51 dari target tahunan sebesar 132 pokdakan. Capaian kinerja tersebut didukung melalui upaya : i supervisi, pembinaan, monitoring dan evaluasi percontohan budidaya air payau, Laut, dan tawar; ii temu lapang budidaya air payaulaut; iii monev percontohan dan kawasan budidaya air payaulaut; iv pembinaan, monitoring dan evaluasi budidaya ikan hias; dan v penyusunan leaflet, brosur, juklak dan juknis bidang perikanan budidaya, Kegiatan yang sama akan terus dilakukan pada periode selanjutnya, selain kegiatan : i Penerapan Usaha Perikanan Budidaya yang berorientasi kemitraan Aquaculture Incorporated Business; ii Melakukan bimbingan dan pendampingan secara intensif oleh Pusat terhadap percontohan usaha perikanan budidaya; dan iii Meningkatkan ketersediaan informasi dan promosi bidang perikanan budidaya. Capaian Kelompok yang Menerapkan Teknologi Anjuran Perikanan Budidaya sebagaimana tabel 38. 71 L A K I P D J P B T r i w u l a n I TAHUN 2014 Tabel 38. Capaian IKU Jumlah Kelompok yang Menerapkan Teknologi Anjuran Perikanan Budidaya kelompok sa pai de ga Triwulan I Tahun 2014 IKU 2010 2011 2012 2013 2014 Keterangan Jumlah Kelompok yang Menerapkan Teknologi Anjuran Perikanan Budidaya kelompok Non Kumulatif, dihitung triwulanan Capaian pada tahun 2013 adalah 156 kelompok dari target 132 kelompok 118,18 - Target Tahunan 99 109 120 132 132 - Target sd TW I 25 33 - Realisasi sd TW I 55 35 - Persentase Realisasi terhadap Target sd TW I 220,00 106,06 Ket : : Belum ditetapkan targetnya : Belum dilakukan pengukuran Rekapitulasi Data Pokdakan yang Menerapkan Teknologi Anjuran berdasarkan Jenis Budidaya sampai dengan triwulan 1 tahun 2014 sebagaimana pada lampiran 5.

E. Jumlah Laboratorium Uji yang Memenuhi Standar Teknis Laboratorium Kualitas Air,

Laboratorium HPI dan Laboratorium Residu unit Keberadaan laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan sangat diperlukan guna menganalisa sampel untuk pemeriksaan penyakit, residu, pakan, kualitas air, dan pemeriksaan mikrobiologi, pada laboratorium di lingkup DJPB, maupun Pemda Propinsi dan Kabupatenkota di sektor kelautan dan perikanan. Oleh karena itu, perlu penguatan kapasitas laboratorium sehingga laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan dapat beroperasional secara memadai. Pemenuhan standar teknis laboratorium diperlukan agar laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan mampu beroperasi untuk melakukan pengujian dalam upaya pengendalian dini terhadap penyakit ikan, masalah lingkungan, dan keamanan produk perikanan budidaya. Standar teknis yang dimaksud untuk operasional laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan adalah 4 empat unsur persyaratan dasar teknis yang mengacu pada Good Laboratory Practices GLP untuk ruang lingkup pengujian kualitas air, hama penyakit ikan, dan residu. Persyaratan dasar teknis ini meliputi : i Gedung; ii Sumber Daya Manusia SDM; iii Peralatan Laboratorium; dan iv Metode Pengujian. Sasaran jangka panjang yang diharapkan dengan dipenuhinya kriteria dasar tersebut yaitu terakreditasinya laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan secara bertahap yang dicapai melalui implementasi SNIISO 17025 : 2008, karena unsur yang dimuat di dalam Good Laboratory Practice GLP merupakan bagian dari persyaratan SNIISO 17025 : 2008. Pada tahun 2014, target yang ditetapkan untuk IKU ini adalah 45 empat puluh lima unit laboratorium yang memenuhi standar teknis atau meningkat sebanyak 4,65 dari target tahun 2013. Sampai dengan triwulan I, capaian yang diperoleh masih sama dengan capaian tahun sebelumnya yaitu 43 empat puluh tiga unit laboratorium sehingga capaian pada triwulan I sebesar 95,55 bila dibandingkan target tahun 2014. Hal tersebut, 72 L A K I P D J P B T r i w u l a n I TAHUN 2014 mengindikasikan bahwa optimis target akan tercapai hingga akhir tahun. Khusus, triwulan I dan II upaya capaian IKU masih terus dilakukan sehingga diharapkan pada triwulan III dan IV capaian terhadap target 2014 baru akan diperoleh. Capaian laboratorium uji yang memenuhi standar teknis sebagaimana pada tabel 39, dan rinciannya pada tabel 40. Tabel 39. Capaian IKU Jumlah Laboratorium Uji Yang Memenuhi Standar Teknis Laboratorium Kualitas Air, Laboratorium HPI dan Laboratorium Residu unit sa pai de ga Tri ula I Tahu 2014 IKU 2010 2011 2012 2013 2014 Keterangan Jumlah Laboratorium Uji Yang Memenuhi Standar Teknis Laboratorium Kualitas Air, Laboratorium HPI dan Laboratorium Residu unit Kumulatif, dihitung triwulanan Capaian sampai dengan tahun 2013 adalah 43 laboratorium dari target 43 laboratorium 100,00 - Target Tahunan 25 31 38 43 45 - Target sd TW I 38 43 - Realisasi sd TW I 38 43 - Persentase Realisasi terhadap Target sd TW I 100,00 100,00 Ket : : Belum ditetapkan targetnya : Belum dilakukan pengukuran Tabel 40. Rekapitulasi Laboratorium Uji Yang Memenuhi Standar Teknis unit No Provinsi Nama Laboratorium Ruang lingkup Uji Kualitas Air Penyakit Residu 1 NAD 1 Laboratorium BBAP Ujung Battee – NAD √ √ - 2 SUMATERA UTARA 2 Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Sumatera Utara √ √ - 3 Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan Kabupaten Langkat √ √ - 3 RIAU 4 Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan Kampar √ √ - 4 KEPULAUAN RIAU 5 Laboratorium Penguji Kesehatan Ikan dan Lingkungan Balai Budidaya Laut BBL Batam √ √ - 5 SUMATERA BARAT 6 Laboratorium UPTD Balai Budidaya Ikan BBI Sicincin √ √ - 7 Laboratorium Kesling – Bukittinggi – Sumatera Barat √ - - 6 LAMPUNG 8 Laboratorium Uji Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut BBPBL Lampung √ √ √ 7 JAMBI 9 Laboratorium Kesehatan Ikan dan lingkungan Balai Budidaya Air Tawar BBAT Jambi √ √ √ 10 Lab, Kesehatan Ikan dan Lingkungan Dinas KP Kabupaten Jambi √ √ - 8 BANTEN 11 Keskanling BBAT Curug Barang-Pandeglang √ - - 12 Laboratorium Loka Pemeriksaan Penyakit Ikan dan Lingkungan Serang √ √ √ 13 Laboratorium UPTD Dinas Kelautan dan Perikanan Kab, Serang √ - - 9 DKI JAKARTA 14 Laboratorium Pusat Perikanan Budidaya-DKI, √ √ - 10 JAWA BARAT 15 Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan Indramayu √ √ - 16 Laboratorium Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya Karawang √ √ √ 17 Laboratorium Uji Kesehatan Ikan dan Lingkungan BBPBAT Sukabumi √ √ √ 18 Laboratorium UPTD Balai Air Payau Karawang-Jabar √ √ - 19 Laboratorium UPTD Balai Pengembangan Benih Ikan Air Payau dan Laut Pangandaran – Jawa Barat √ √ - 73 L A K I P D J P B T r i w u l a n I TAHUN 2014 No Provinsi Nama Laboratorium Ruang lingkup Uji Kualitas Air Penyakit Residu 11 JAWA TENGAH 20 Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan BBPBAP Jepara √ √ √ 21 Laboratorium Balai Kesehatan dan Karantina Ikan Propinsi Jawa Tengah √ √ - 22 Laboratorium Kesehatan Ikan Kabupaten Kendal √ - - 23 Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan Kabupaten Pati √ - - 12 DIY 24 Laboratorium UPTD DIY Cangkringan √ - - 13 JAWA TIMUR 25 Laboratorium Penguji Balai Budidaya Air Payau Situbondo √ √ √ 26 Laboratorium Penguji BPBAP Bangil √ √ √ 27 Laboratorium UPTD Probolinggo √ √ - 28 Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan Dinas Kelautan dan Perikanan Kab, Sidoarjo √ √ - 29 Laboratorium UPTD PBAP Umbulan-Kab, Pasuruan √ √ - 30 Laboratorium Hama dan Penyakit Subraiser Ikan Hias Kab, Blitar √ √ - 31 Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan kab,Tulung Agung – Jawa Timur √ - - 14 BALI 32 Laboratorium BC Karangasem √ √ - 15 KALIMANTAN SELATAN 33 Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan Balai Budidaya Air Tawar BBAT Mandiangin √ √ √ 16 KALIMANTAN TIMUR 34 Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan Propinsi Kalimantan Timur √ √ - 17 SULAWESI SELATAN 35 Laboratorium Penguji Kesehatan Ikan dan Lingkungan BBAP Takalar √ √ √ 36 Laboratorium Pengujian UPTD Pembinaan Kesehatan Ikan dan Sertifikasi Sarana Perikanan Pangkep √ √ √ 18 SULAWESI UTARA 37 Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan Propinsi Sulawesi Utara √ √ - 38 Laboratorium Kesehatan Ikan dan Analisis BBAT Tatelu √ √ - 19 NUSA TENGGARA BARAT 39 Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan BBL Lombok √ √ √ 40 Laboratorium Balai Kesehatan Ikan dan Konservasi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Lombok √ √ - 20 SULAWESI TENGAH 41 Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan Mamboro, Palu, Prov, Sulawesi Tengah √ √ - 21 MALUKU 42 Laboratorium Hama Penyakit Ikan dan Lingkungan BBL Ambon √ √ - 43 Laboratorium Budidaya Air Tawar Waiheru √ √ - Upaya yang dilakukan untuk mencapai IKU tersebut diantaranya dalah pembinaan berupa pelatihan teknis maupun evaluasi secara langsung ke laboratorium baik pada tahun berjalan maupun hasil pembinan tahun sebelumnya. Pembinaan yang telah dilakukan pada tahun 2014 adalah melalui kegiatan : workshop petugas laboratorium dan workshop kalibrasi laboratorium. Kegiatan tersebut diikuti oleh laboratorium UPT DJPB, laboratorium provinsi dan laboratorium kabupatenkota. Sedangkan rencana aksi selanjutnya adalah melakukan supervisi laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan dalam rangka pemberian rekomendasi pemenuhan standar teknis, selain itu dilakukan persiapan proses pengadaan peralatan laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan. 74 L A K I P D J P B T r i w u l a n I TAHUN 2014 3.8. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 8 : Terselenggaranya Pengendalian Usaha Perikanan Budidaya Pengendalian usaha tidak hanya diberikan ke satu arah yaitu masyarakat, namun juga diperlukan data-data dukung dari lapangan atau stakeholder sehingga upaya pengendalian pembangunan akan semakin baik, Sasaran strategis ini dicapai melalui 2 dua IKU dengan capaian rata-rata sasaran strategis dimaksud sebesar 100 sebagaimana tabel 41 berikut. Tabel 41. Capaia “asara “trategis Terselenggaranya Pengendalian Usaha Perikanan Budidaya sampai dengan Triwulan I Tahun 2014 SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET TAHUN 2014 TARGET SD TRIWULAN I TAHUN 2014 REALISASI SD TRIWULAN I TAHUN 2014 CAPAIAN TERHADAP TARGET SD TRIWULAN I TAHUN 2014 CAPAIAN TERHADAP TARGET TAHUN 2014 KETERANGAN 8 Terselenggaranya pengendalian usaha perikanan budidaya 19 Tingkat kepuasan publik terhadap prosedur layanan perizinan skala likert A - D A 100,00 0,00 Non Kumulatif, dihitung di akhir tahun Capaian pada tahun 2013 adalah B dari target A 77,68 20 Tingkat ketaatan pemangku kepentingan dalam penyampaian data perikanan budidaya persen 100 100,00 0,00 Non Kumulatif, dihitung di akhir tahun Capaian pada tahun 2013 adalah 89,20 dari target 100 89,20 Penghitungan skala likert dilakukan dengan terlebih dahulu mengkonversikan huruf menjadi angka, dengan range antara A 81,26-100,00, B 62,51-81,25, C 43,76-62,50, dan D 25,00-43,75. A. Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Prosedur Layanan Perijinan Penilaian ini berfungsi sebagai tolak ukur keberhasilan instansi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan upaya pemerintah untuk memperbaiki kinerja. Layanan publik yang dilakukan di Ditjen Perikanan Budidaya meliputi 17 layanan atau berkembang dari 12 layanan pada tahun 2013, dengan rincian sebagai berikut : 1. Surat Izin Penyediaan Obat Ikan; 2. Surat Izin Peredaran Obat Ikan; 3. Surat Nomor Pendaftaran Obat Ikan SNPOI; 4. Surat Keterangan Pemasukan Bahan Baku Obat Ikan; 5. Surat Keterangan Pengeluaran Bahan Baku Obat Ikan; 6. Surat Keterangan Pemasukan Sampel Obat Ikan; 7. Surat Keterangan Pemasukan Obat Ikan; 75 L A K I P D J P B T r i w u l a n I TAHUN 2014 8. Surat Keterangan Pengeluaran Obat Ikan; 9. Surat Izin Pemasukan Ikan Hidup; 10. Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan SIKPI di bidang Pembudidayaan Ikan; 11. Sertifikasi Cara Pembenihan Ikan Yang Baik CPIB; 12. Sertifikasi Cara Pembudidayaan Ikan Yang Baik CBIB; 13. Sertifikasi Pendaftaran Pakan Ikan; 14. Surat Keterangan Teknis Impor Pakan danatau Bahan Baku Pakan; 15. mendasi Pengeluaran Ikan Hidup; 16. Rekomendasi pembudidayaan ikan penanaman modal RPIPM; dan 17. Rekomendasi Penggunaan Tenaga Kerja Asing RPTKA. Penilaian layanan publik dilakukan terhadap kesesuaian antara pemberi layanan dalam hal ini Ditjen Perikanan Budidaya terhadap stakeholder yang dinilai oleh ombudsman melalui beberapa kriteria yang sudah ditentukan dalam ketentuan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Target Tingkat Kepuasan Publik terhadap prosedur layanan perijinan pada tahun 2014 adalah A, sama dengan tahun 2013. Pencapaian IKU sd Triwulan I Tahun 2014, ini belum didapatkan mengingat penilaian kepuasan terhadap layanan publik dilakukan minimal 1 kali dalam 1 tahun dan penghitungan secara keseluruhan pada lingkup Ditjen Perikanan Budidaya dilakukan pada akhir tahun. Tabel 42. Capaian IKU Tingkat Kepuasan Publik terhadap Prosedur Layanan Perizinan skala likert A - D sampai dengan Triwulan I Tahun 2014 IKU 2010 2011 2012 2013 2014 Keterangan Tingkat Kepuasan Publik terhadap Prosedur Layanan Perizinan skala likert A - D Non Kumulatif, dihitung di akhir tahun Capaian pada tahun 2013 adalah B dari target A 77,68 - Target Tahunan A A - Target sd TW I - Realisasi sd TW I - Persentase Realisasi terhadap Target sd TW I 100,00 Ket : : Belum ditetapkan targetnya : Belum dilakukan pengukuran Kegiatan yang dilakukan selama triwulan I tahun 2014 untuk mendukung IKU tersebut adalah survei IKM untuk layanan publik dibidang kesehatan ikan dan lingkungan, dan survei indeks kepuasan pelanggan ke 25 responden baru 18 responden yang mengembalikan questioner dimaksud. Selain itu, dilakukan juga penyusunan juklak tata cara pendaftaran pakan ikan. Rencana aksi kedepan dalam pencapaian IKU adalah melakukan koordinasi terhadap unit layanan yang belum melakukan survei indeks kepuasan masyarakat berupa i Penilaian pendaftaran pakan dan obat ikan; ii Identifikasi kelayakan usaha perikanan budidaya; iii Penerbitan surat izin eksporimpor bidang perikanan budidaya; dan iv 76 L A K I P D J P B T r i w u l a n I TAHUN 2014 Penerbitan SKT Impor Pakan dan bahan baku pakan ikan SKT. Pelaksanaan kegiatan pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat pada layanan yang ada dilakukan melalui penyebarluasan kuesioner kepada responden yang menjadi pengguna layanan sesuai dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. KEP25M.PAN22004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat yang memuat 14 unsur pelayanan yang harus diukur, yaitu : i Prosedur Pelayanan; ii Persyaratan Pelayanan; iii Kejelasan Petugas Pelayanan; iv Kedisiplinan Petugas Pelayanan; v Tanggung Jawab Petugas Pelayanan; vi Kemampuan Petugas Pelayanan; vii Kecepatan Pelayanan; viii Keadilan Mendapatkan Pelayanan; ix Kesopanan dan Keramahan Petugas; x Kewajaran Biaya Pelayanan; xi Kepastian Biaya Pelayanan; xii Kepastian Jadwal Pelayanan; xiii Kenyaman Lingkungan; dan xiv Keamanan Pelayanan. Hasil kuesioner yang telah terisi kemudian dikumpulkan dan diolah secara kuantitatif. Proses dan analisis data sesuai dengan petunjuk dalam Keputusan MENPAN No. KEP25M.PAN22004, sehingga terstandardisasi secara nasional.

B. Tingkat Ketaatan Pemangku Kepentingan Dalam Penyampaian Data Perikanan

Budidaya Penyampaian data yang akurat dan tepat waktu sangatlah diperlukan karena data yang menjabarkan status perikanan budidaya sebelum dan saat ini memegang peranan yang penting dalam penyusunan perencanaan, pengambilan kebijakan dan pengelolaan pembangunan perikanan. Data yang disampaikan meliputi data bidang perbenihan, produksi, kesehatan ikan dan lingkungan, prasarana dan prasarana, usaha budidaya serta layanan manajemen lainnya. Target tingkat ketaatan pemangku kepentingan dalam penyampaian data perikanan budidaya Tahun 2014 sebesar 100. Capaian data ini pada tahun 2014 dihitung pada akhir tahun sehingga di triwulan I masih belum tercapai sebagaimana pada tabel 43, bila dibandingkan dengan capaian tahun 2013 sebesar 89,20 maka masih perlu ditingkatkan. Tabel 43. Capaia IKU Tingkat Ketaatan Pemangku Kepentingan dalam Penyampaian Data Perikanan Budidaya Persen sa pai de ga Tri ula I Tahu IKU 2010 2011 2012 2013 2014 Keterangan Tingkat Ketaatan Pemangku Kepentingan dalam Penyampaian Data Perikanan Budidaya Non Kumulatif, dihitung di akhir tahun Capaian pada tahun 2013 adalah 89,20 dari target 100 89,20 Bidang Perbenihan - Target Tahunan 100 100 - Target sd TW I - Realisasi sd TW I - Persentase Realisasi terhadap Target sd TW I 100,00 77 L A K I P D J P B T r i w u l a n I TAHUN 2014 IKU 2010 2011 2012 2013 2014 Keterangan Bidang Produksi - Target Tahunan 100 100 - Target sd TW I - Realisasi sd TW I - Persentase Realisasi terhadap Target sd TW I 100,00 Bidang Kesehatan Ikan dan Lingkungan - Target Tahunan 100 100 - Target sd TW I - Realisasi sd TW I - Persentase Realisasi terhadap Target sd TW I 100,00 Bidang Sarana dan Prasarana - Target Tahunan 100 100 - Target sd TW I - Realisasi sd TW I - Persentase Realisasi terhadap Target sd TW I 100,00 Bidang Usaha Budidaya - Target Tahunan 100 100 - Target sd TW I - Realisasi sd TW I - Persentase Realisasi terhadap Target sd TW I 100,00 Bidang Layanan Manajemen Lainnya sekretariat - Target Tahunan 100 100 - Target sd TW I - Realisasi sd TW I - Persentase Realisasi terhadap Target sd TW I 100,00 Total Target Tahunan 100 100 Total Target sd TW I Total Realisasi sd TW I Persentase Realisasi terhadap Target sd TW I 100,00 Ket : : Belum ditetapkan targetnya : Belum dilakukan pengukuran Beberapa upaya yang telah dilakukan dalam pencapaian IKU ini adalah : i validasi data produksi dan distribusi perbenihan; dan ii pembinaan petugas pengumpul data statistik, dan supervisi data, Kendala yang dihadapi dalam pencapaian IKU adalah i terbatasnya sumberdaya manusia para pemangku kepentingan, utamanya adalah Dinas Kelautan dan Perikanan ProvinsiKabupatenKota; ii petugas pengolah data sering dipindahkan sehingga mengurangi efektivitas pengolahan dan penyampaian data; dan iii kurangnya perhatian dan komitmen akan arti pentingnya data yang berkualitas sebagai bahan evaluasi dan perencanaan pembangunan. 78 L A K I P D J P B T r i w u l a n I TAHUN 2014 Rencana aksi yang akan dilakukan untuk mengatasi kendala diatas pada periode selanjutnya adalah i melakukan evaluasi data informasi dan distribusi perbenihan; ii workshop sistem informasi dan distribusi perbenihan; iii workshop kualitas data produksi dan distribusi perbenihan; iv validasi data statistik perikanan budidaya; v pembinaan petugas pengumpul data statistik; vi supervisi data; dan vii sinkronisasi database perijinan usaha budidaya.

3.9. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 9 : Terwujudnya Sistem Kesehatan Ikan