LAKIP INTERIM DJPB TW I 2014

(1)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya dan kerjasama dari semua pihak yang terkait di lingkup Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Triwulan I Tahun 2014 ini dapat disusun.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Triwulan I Tahun 2014 ini merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya sampai dengan Triwulan I Tahun 2014 yang tertuang dalam pelaksanaan program dan kegiatan dalam upaya pencapaian visi dan misi Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. LAKIP Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Triwulan I Tahun 2014 ini mencakup uraian pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya melalui serangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan sampai dengan Triwulan I Tahun 2014 oleh masing-masing satker terkait. LAKIP Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Triwulan I Tahun 2014 ini diharapkan dapat memberikan informasi secara transparan kepada seluruh pihak yang terkait dengan pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, sehingga dapat memberikan umpan balik guna peningkatan kinerja pada periode berikutnya. Secara internal, LAKIP Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Triwulan I Tahun 2014 dapat dijadikan sebagai sarana evaluasi atas pencapaian kinerja sehingga dapat menjadi pemicu peningkatan kinerja organisasi dengan melakukan langkah-langkah perbaikan melalui pelayanan yang lebih profesional dan transparan yang berguna bagi masyarakat.

Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna untuk menunjang pembangunan kelautan dan perikanan di masa mendatang.

Jakarta, Mei 2014

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya


(2)

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

IKHTISAR EKSEKUTIF ... 1

BAB 1. PENDAHULUAN ... 5

1.1. Latar Belakang ... 5

1.2. Maksud dan Tujuan ... 6

1.3. Tugas dan Fungsi ... 7

1.4. Keragaan SDM Ditjen Perikanan Budidaya ... 9

1.5. Sistematika LAKIP ... 11

BAB 2. PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA ... 13

2.1. RENCANA STRATEGIS DITJEN PERIKANAN BUDIDAYA TAHUN 2010-2014 ... 13

2.1.1. Visi ... 13

2.1.2. Misi ... 14

2.1.3. Tujuan ... 14

2.1.4. Sasaran Strategis ... 15

2.1.5. Strategi Dan Kebijakan ... 17

2.1.6. Program Pembangunan Perikanan Budidaya ... 19

2.2. RENCANA KINERJA DAN ANGGARAN ... 20

2.2.1. Indikator Kinerja ... 20

2.2.2. Anggaran ... 26

2.2.3. Penetapan Kinerja/Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2014 ... 26

2.2.4. Pengukuran/Pengelolaan Kinerja ... 28

BAB 3. AKUNTABILITAS KINERJA ... 30

3.1. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 1 : Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat Kelautan dan Perikanan ... 34

3.2. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 2 : Meningkatnya Ketersediaan Produk Kelautan dan Perikanan yang Bernilai Tambah ... 38

3.3. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 3 : Meluasnya Kesiapan Masyarakat Untuk Usaha dan Kesempatan Kerja Bidang Perikanan Budidaya ... 44

3.4. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 4 : Meningkatnya Usaha dan Investasi di Bidang Perikanan Budidaya ... 49


(3)

iii

3.5. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 5 : Tersedianya Kebutuhan Inovasi Teknologi Hasil Litbang dan Rekayasa untuk Modernisasi Sistem Produksi Budidaya

Perikanan ... 56 3.6. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 6 : Tersedianya Kebijakan Perikanan Budidaya sesuai Kebutuhan ... 57 3.7. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 7 : Tersedianya Modernisasi Sistem Produksi

Kelautan dan Perikanan, Pengolahan dan Pemasaran Produk KP yang Optimal dan Bermutu ... 62 3.8. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 8 : Terselenggaranya Pengendalian Usaha

Perikanan Budidaya ... 74 3.9. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 9 : Terwujudnya Sistem Kesehatan Ikan dan

Lingkungan Perikanan Buiddaya yang Memadai ... 78 3.10.PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 10 : Tersedianya SDM Ditjen Perikanan

Budidaya yang Kompeten dan Profesional ... 83 3.11.PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 11 : Tersedianya Informasi yang Valid,

Handal dan Mudah Diakses di Bidang Perikanan Budidaya ... 86 3.12.PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 12 : Terwujudnya Good Governance & Clean

Government di Ditjen Perikanan Budidaya ... 90 3.13.PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 13 : Terkelolanya Anggaran Secara Optimal

di Ditjen Perikanan Budidaya ... 97 BAB 4. PENUTUP ... 101 LAMPIRAN ... 106


(4)

iv

DAFTAR TABEL

No Uraian Hal

1. Sasaran Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya Menurut Komoditas Utama Tahun 2009-2014 ... 19 2. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya sampai

dengan Triwulan I Tahun 2014 ... 30 3. Capaia “asara “trategis Me i gkat ya Kesejahteraa Masyarakat Kelauta da

Perika a sa pai de ga Tri ula I Tahu ... 34 4. Capaia IKU Nilai Tukar Pe udidaya Ika NTPi sa pai de ga Tri ula I Tahu

2014 ... 35 5. Nilai NTPi sampai dengan Triwulan I Tahun 2014 ... 36 6. Capaia IKU Pertu uha PDB Perika a Perse sa pai de ga Tri ula I

Tahun 2014 ... 37 7. Capaian Sasaran Strategis 2 Me i gkat ya Ketersediaa Produk Kelauta da

Perika a Ya g Ber ilai Ta ah sa pai de ga Tri ula I Tahu ... 38 8. Capaia IKU Ju lah Produksi Perika a Budidaya Juta To sa pai de ga

Triwulan I Tahun 2014 ... 39 9. Perbandingan Target dan Realisasi Produksi Perikanan Budidaya Triwulan I Tahun 2013

– 2014 Berdasarkan Jenis Budidaya (Ton) ... 39 10. Target dan Capaian Volume Produksi Perikanan Budidaya sampai dengan Triwulan I

Tahun 2014 ... 40 11. Capaia IKU Nilai Produksi Perika a Budidaya Miliar Rupiah sa pai de ga

Triwulan I Tahun 2014 ... 42 12. Target dan Capaian Nilai Produksi Perikanan Budidaya sampai dengan Triwulan I

Tahun 2014 Menurut Jenis Komoditas utama ... 43 13. Capaia “asara “trategis Meluas ya Kesiapa Masyarakat u tuk Usaha dan

Kese pata Kerja Bida g Perika a Budidaya sa pai de ga Tri ula I Tahu

... 44 14. Capaia IKU Ju lah Te aga Kerja Baru Bida g Perika a Budidaya ora g sa pai

dengan Triwulan I Tahun 2014 ... 46 15. Capaia IKU Ju lah Kelo pok Usaha Perika a Budidaya ya g Me e uhi “ta dar

Kele agaa kelo pok sa pai de ga Tri ula I Tahu ... 47 16. Data Kelompok Usaha Perikanan Budidaya yang Memenuhi Standar Kelembagaan

sampai dengan Triwulan I Tahun 2014 ... 47 17. Capaia “asara “trategis Me i gkat ya Usaha da I estasi di Bida g Perika a


(5)

v

18. Capaia IKU U it Usaha Pe e iha Ika ya g Operasio al U it sa pai de ga Triwulan I Tahun 2014 ... 50 19. Jumlah Unit Usaha Pembenihan Ikan Skala Kecil yang Operasional (Unit) ... 51 20. Jumlah Unit Usaha Pembenihan Ikan Skala Besar yang Operasional (Unit) ... 51 21. Capaia IKU Ju lah Ru ah Ta gga Pe udidaya Ika Ora g sa pai de ga

Triwulan I Tahun 2014 ... 52 22. Capaia IKU Ju lah I estasi ya g Me duku g Kegiata Usaha Perika a Budidaya

iliar rupiah sa pai de ga Tri ula I Tahu ... 53 23. Jumlah Investasi yang Mendukung Kegiatan Usaha Perikanan Budidaya sampai dengan Triwulan I Tahun 2014 ... 53 24. Capaia “asara “trategis Tersedia ya Ke utuha I o asi Tek ologi Hasil Lit a g

da Rekayasa u tuk Moder isasi “iste Produksi Budidaya Perika a sampai dengan Triwulan I Tahun 2014 ... 56 25. Capaia IKU Ju lah Tek ologi I o atif Budidaya Hasil Perekayasaa paket

sampai dengan Triwulan I Tahun 2014 ... 57 26. Capaia “asara “trategis Tersedia ya Ke ijaka Perika a Budidaya sesuai

Ke utuha sa pai de ga Tri ula I Tahu ... 57 27. Capaia IKU R“NI Bida g Perika a Budidaya sa pai de ga Tri ula I Tahu

2014 ... 58 28. Capaia IKU Ju lah Ke ijaka Pu lik Perika a Budidaya ya g Diselesaika

sampai dengan Triwulan I Tahun 2014 ... 60 29. Capaia IKU Ju lah Draft Peraturan Peraturan Perundang-undangan Perikanan

Budidaya doku e sa pai de ga Tri ula I Tahu ... 61 30. Capaia “asara “trategis Tersedia ya Moder isasi “iste Produksi Kelauta da

Perikanan, Pengolahan dan Pemasaran Produk KP yang Optimal da Ber utu sa pai dengan Triwulan I Tahun 2014 ... 62 31. Capaia IKU Ju lah U it Pe e iha ya g Bersertifikat U it sampai dengan

Triwulan I Tahun 2014 ... 64 32. Rekapitulasi Unit Pembenihan yang Bersertifikat per Provinsi ... 64 33. Capaia IKU Ju lah U it Pe udidayaa Ika ya g Disertifikasi u it sa pai

dengan Triwulan I Tahun 2014 ... 66 34. Kegiatan Penilaian Sertifikasi Pada Unit Pembudidayaan Ikan s/d Triwulan I Tahun

2014 ... 66 35. Rekapitulasi Unit Pembudidayaan Ikan Yang Memiliki Sertifikat CBIB Menurut Provinsi

s/d Triwulan I Tahun 2014 ... 67 36. Capaia IKU Rasio Ka asa Perika a Budidaya ya g Terfasilitasi “ara a da

Prasara a sesuai de ga Pere a aa Tahu a perse sa pai de ga Tri ulan I Tahun 2014 ... 68 37. Rekapitulasi Sebaran Kawasan Perikanan yang Terfasilitasi Sarana dan Prasarana


(6)

vi

38. Capaia IKU Ju lah Kelo pok ya g Me erapka Tek ologi A jura Perika a

Budidaya kelo pok sampai dengan Triwulan I Tahun 2014 ... 71 39. Capaia IKU Ju lah La oratoriu Uji Ya g Me e uhi “ta dar Tek is

(Laboratorium Kualitas Air, La oratoriu HPI da La oratoriu Residu u it sa pai dengan Triwulan I Tahun 2014 ... 72 40. Rekapitulasi Laboratorium Uji Yang Memenuhi Standar Teknis (unit) ... 72 41. Capaia “asara “trategis Tersele ggara ya Pe ge dalia Usaha Perika a

Budidaya sa pai de ga Tri ula I Tahu ... 74 42. Capaia IKU Ti gkat Kepuasa Pu lik terhadap Prosedur Laya a Perizi a skala

likert A - D sa pai de ga Tri ula I Tahu ... 75 43. Capaia IKU Ti gkat Ketaata Pe a gku Kepe ti ga dala Pe ya paia Data

Perika a Budidaya Perse sa pai de ga Tri ula I Tahu 2014 ... 76 44. Capaia “asara “trategis Ter ujud ya “iste Kesehata Ika da Li gku ga

Perika a Budidaya ya g Me adai sa pai dengan Triwulan I Tahun 2014 ... 78 45. Capaia IKU Perse tase Produk Perika a Budidaya ya g Be as Residu atau di

bawah Ambang Batas Residu yang Diperbolehkan sesuai dengan Permintaan Pasar

perse sa pai de ga Tri ula I Tahu ... 79 46. Capaian IKU Je is Pe yakit Ika ya g Dapat Dike dalika sa pai de ga

Triwulan I Tahun 2014 ... 81 47. Rekapitulasi Jenis Penyakit Ikan yang Dapat Dikendalikan Hingga Triwulan I Tahun

2014 ... 81 48. Capaia IKU Ju lah Ka asa Budidaya ya g Me dapatka

Pengawasa /Pe ge dalia Kualitas Li gku ga ka asa sa pai de ga Tri ula I Tahun 2014 ... 82 49. Rekapitulasi Jumlah Kawasan Budidaya yang Mendapatkan Pengawasan/Pengendalian Kualitas Lingkungan ... 82 50. Capaia “asara “trategis Tersedia ya “DM Ditje Perika an Budidaya yang

Ko pete da Profesio al sa pai de ga Tri ula I Tahu ... 84 51. Capaia IKU I deks Kese ja ga Ko petensi Pejabat Eselon III, IV dan V lingkup

Ditje PB % sa pai de ga Tri ula I Tahu ... 85 52. Capaia IKU I deks Kese ja ga Ko pete si Peja at Fu gsio al li gkup Ditje PB

% sampai dengan Triwulan I Tahun 2014 ... 86 53. Capaia “asara “trategis Tersedia ya I for asi ya g Valid, Ha dal da Mudah

Diakses di Bida g Perika a Budidaya sa pai de ga Tri ula I Tahun 2014 ... 87 54. Capaia IKU Service Level AgreementDi Ditje Perika a Budidaya sa pai

dengan Triwulan I Tahun 2014 ... 88 55. Capaia IKU Persepsi User terhadap Ke udaha Akses I for asi da Data Terki i

di Ditje Perika a Budidaya sa pai dengan Triwulan I Tahun 2014 ... 89 56. Dasar Perhitungan Persepsi User Terhadap Kemudahan Akses Informasi dan Data


(7)

vii

57. Teknik Menghitung Persepsi User Terhadap Kemudahan Akses Informasi dan Data Terkini di Ditjen Perikanan Budidaya ... 89 58. Capaia “asara “trategis Ter ujud ya Good Governance & Clean Government di

Ditje PB sa pai de gan Triwulan I Tahun 2014 ... 90 59. Capaia IKU Ju lah Reko e dasi Aparat Pe ga as I ter al da Ekster al

Pemerintah (APIEP) ya g Diti dakla juti di a di g Total Reko e dasi di Ditje PB sampai dengan Triwulan I Tahun 2014 ... 91 60. Capaia IKU Nilai AKIP Ditje Perika a Budidaya sa pai de ga Tri ula I Tahu 2014 ... 93 61. Capaia IKU Nilai I tegritas Ditje Perika a Budidaya sa pai de ga Tri ula I

Tahun 2014 ... 94 62. Capaia IKU Nilai I isiatif A ti Korupsi Ditje PB sa pai de ga Tri ula I Tahu

2014 ... 95 63. Capaia IKU Nilai Refor asi Birokrasi Ditje Perika a Budidaya sa pai de ga

Triwulan I Tahun 2014 ... 96 64. Capaia “asara “trategis Terkelola ya A ggara se ara Opti al di Ditje

Perika a Budidaya sa pai de ga Tri ula I Tahu ... 97 65. Capaia IKU Perse tase Pe yerapa A ggara Ditje PB % sa pai de ga

Triwulan I Tahun 2014 ... 98 66. Realisasi Penyerapan Anggaran Satker Ditjen Perikanan Budidaya Triwulan I Tahun

2014 Berdasarkan Jenis Belanja ... 98 67. Realisasi Penyerapan Anggaran dan Fisik Satker Ditjen Perikanan Budidaya Triwulan I

Tahun 2013 dan 2014 Berdasarkan Satker Pusat dan Satker Daerah ... 98 68. Capaian PNBP Satker Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Triwulan I TA. 2014 ... 99


(8)

viii

DAFTAR GAMBAR

No Uraian Hal

1. Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Perikanan budidaya Tahun 2014 ... 9 2. Persentase Jumlah Pegawai Ditjen Perikanan Budidaya Menurut Jabatan ... 10 3. Persentase Jumlah Pejabat Fungsional Ditjen Perikanan Budidaya ... 10 4. Persentase Jumlah Pegawai Ditjen Perikanan Budidaya Menurut Tingkat Pendidikan . 11 5. Menteri Kelautan dan Perikanan dan Dirjen Perikanan Budidaya pada Acara Panen

Udang Galah di Karangasem-Bali (kiri); dan Menteri Kelautan dan Perikanan dan Dirjen Perikanan Budidaya pada Acara Panen Lele di Kabupaten Demak (kanan) ... 14 6. Perbandingan Realisasi PNBP Triwulan I TA. 2013 dan TA. 2014... 100


(9)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

No Uraian Hal

1. Rencana Kerja Tahunan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Tahun 2014 (Sebelum Menggunakan Pendekatan Balanced Scorecard) ... 107 2. Rencana Kerja Tahunan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Tahun 2014 (Sesudah

Menggunakan Pendekatan Balanced Scorecard) ... 109 3. Capaian Kinerja Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Triwulan I Tahun 2014 ... 111 4. Rekapitulasi Capaian Jumlah RSNI-3 sampai dengan Triwulan I Tahun 2014 ... 146 5. Rekapitulasi Data Kelompok Pembudidaya Ikan yang Menerapkan Teknologi Anjuran

Berdasarkan Jenis Budidaya sampai dengan Triwulan I Tahun 2014 ... 149 6. Rencana Aksi Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Tahun 2014 ... 150


(10)

1

IKHTISAR EKSEKUTIF

LAKIP Ditjen Perikanan Budidaya Triwulan I Tahun 2014 menyajikan capaian kinerja terhadap target yang telah ditetapkan dalam renstra dan mengevaluasi keberhasilan maupun kekurangan dalam pelaksanaan kegiatan demi peningkatan kinerja pada tahun berikutnya. Pada tahun 2014, Ditjen Perikanan Budidaya telah menetapkan 13 (tiga belas) sasaran strategis dengan 33 (tiga puluh tiga) indikator kinerja untuk menunjang pencapaian visi dan misi Ditjen Perikanan Budidaya. Sasaran Strategis (SS) dan Indikator Kinerja Utama (IKU) tersebut dilaksanakan pada 4 (empat) perspektif, yaitu (i) Stakeholder Perspective; (ii) Customer Perspective; (iii) Internal Process Perspective; dan (iv) Learning and Growth Perspective.

Pencapaian kinerja pada Triwulan I tahun 2014 telah menunjukkan hasil yang cukup memuaskan, dengan rata-rata pencapaian sebesar 102,07%. Sebanyak 29 IKU telah memenuhi target yang telah ditetapkan dalam Rencana Aksi Triwulan I, IKU yang belum memenuhi target pada Triwulan I adalah : (i) Nilai tukar pembudidaya ikan dengan capaian 96,78%; (ii) Jumlah investasi yang mendukung kegiatan usaha perikanan budidaya dengan capaian 99,85%; (iii) Persentase produk perikanan budidaya yang bebas residu atau di bawah ambang batas residu yang diperbolehkan dengan capaian 0 (nol) dikarenakan hasil uji sampel belum selesai; dan (iv) Persentase penyerapan anggaran Ditjen Perikanan Budidaya dengan capaian 69,67%. Ringkasan penjelasan pencapaian IKU dalam setiap perspective sebagaimana berikut :

Stakehoder Perspective

Pada level Stakeholder Perspective, sasaran strategis yang ditetapkan yaitu SS1 : Meningkatnya kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan; yang diukur melalui 2 IKU sebagai berikut : (i) Nilai tukar pembudidaya ikan (NTPi) sebesar 96,78% dibandingkan dengan target triwulan I yang disebabkan oleh perubahan tahun dasar penghitungan sehingga capaian NTPi belum memenuhi target; (ii) Pertumbuhan PDB Perikanan dengan capaian sebesar 100% (dibandingkan target triwulan I), namun nilai IKU masih 0 (nol) karena IKU diukur pada akhir tahun.


(11)

2 Customer Perspective

Pada Customer Perspective terdapat tiga Sasaran Strategis (SS) dengan capaian sebagai berikut :

 Capaian SS2 : Meningkatnya ketersediaan produk kelautan dan perikanan yang bernilai tambah didukung oleh IKU : (i) Jumlah produksi perikanan budidaya dengan capaian 120,28% (dibandingkan target triwulan I) dan (ii) nilai produksi perikanan budidaya dengan capaian 105,07% (dibandingkan target triwulan I);

 Capaian SS3 : Meluasnya kesiapan masyarakat untuk usaha dan kesempatan kerja di bidang perikanan budidaya didukung oleh IKU : (i) Jumlah tenaga kerja baru bidang perikanan budidaya sebesar 100% terhadap target triwulan I, namun nilai IKU masih 0 (nol) karena penetapan target baru pada triwulan II, sedangkan pada triwulan I masih dalam tahap persiapan; dan (ii) Jumlah kelompok usaha perikanan budidaya yang memenuhi standar kelembagaan dengan capaian sebesar 100,88 (dibandingkan dengan target triwulan I).

 Capaian SS4 : Meningkatnya usaha dan investasi dibidang perikanan budidaya didukung oleh IKU : (i) Jumlah unit usaha pembenihan ikan yang operasional dengan capaian sebesar 100,01% terhadap target triwulan I; (ii) Jumlah rumah tangga pembudidaya ikan dengan capaian 100% (dibandingkan target triwulan I), namun nilai IKU masih 0 (nol) karena IKU diukur akhir tahun; dan (iii) Jumlah investasi yang mendukung kegiatan usaha perikanan budidaya dengan capaian 99,85% terhadap target triwulan I.

Internal Process Perspective

Perspective yang ketiga adalah Internal Process Perspective yang merupakan upaya internal untuk pencapaian customer perspective dan stakeholder perspective dengan 5 sasaran strategi dan capaian masing-masing sebagai berikut :

 SS5 Tersedianya kebutuhan inovasi teknologi hasil litbang dan rekayasa untuk modernisasi sistem produksi udidaya perika a didukung oleh IKU Jumlah teknologi inovatif budidaya hasil perekayasaan dengan capaian 100% (dibandingkan target triwulan I), namun nilai IKU masih 0 (nol) karena IKU diukur akhir tahun karena waktu penyelesaian perekayasaan yang cukup lama.

 ““ Tersedianya kebijakan Perikanan Budidaya sesuai kebutuhan diduku g oleh IKU : (i) Jumlah RSNI 3 yang disusun dengan capaian 100% (dibandingkan target triwulan I), namun nilai IKU masih 0 (nol) karena IKU diukur akhir tahun karena waktu pembahasan yang bertahap dan cukup lama; (ii) Jumlah kebijakan publik perikanan budidaya yang diselesaikan dengan capaian 100% (dibandingkan target triwulan I), namun nilai IKU masih 0 (nol) karena IKU diukur akhir tahun karena waktu pembahasan yang bertahap dan cukup lama; dan (iii) Jumlah draft peraturan perundang-undangan perikanan budidaya dengan capaian lebih dari 100%.


(12)

3

 SS7 Tersedianya modernisasi sistem produksi KP, pengolahan dan pemasaran produk

KP ya g opti al da er utu didukung oleh IKU : (i) jumlah unit perbenihan yang bersertifikat dengan capaian 99,66% (dibandingkan target triwulan I) dikarenakan usulan sertifikasi dari daerah tidak ada; (ii) jumlah unit pembudidayaan ikan yang disertifikasi dengan capaian 102,90% (dibandingkan target triwulan I); (iii) Rasio kawasan perikanan budidaya yang terfasilitasi sarana dan prasarana sesuai dengan perencanaan tahunan dengan capaian 267,20% (dibandingkan target triwulan I); (iv) Jumlah kelompok yang menerapkan teknologi anjuran perikanan budidaya dengan capaian 106,06% (dibandingkan target triwulan I); dan (v) Jumlah laboratorium Uji yang Memenuhi Standar Teknis (Laboratorium Kualitas Air, Laboratorium HPI dan Laboratorium Residu) dengan capaian 100% (dibandingkan target triwulan I).

 SS8 Tersele ggara ya pe ge dalia usaha perika a udidaya didukung oleh IKU : (i) Tingkat kepuasan publik terhadap prosedur layanan perizinan dengan capaian 100%; dan (ii) Tingkat ketaatan pemangku kepentingan dalam penyampaian data perikanan budidaya dengan capaian 100%. Persentase capaian tersebut merupakan pembandingan dengan target triwulan I, namun nilai IKU masih 0 (nol) karena data diukur pada akhir tahun.

 ““ Terwujudnya sistem kesehatan ikan dan lingkungan perikanan budidaya yang

e adai didukung oleh IKU : (i) Persentase produk perikanan budidaya yang bebas residu atau dibawah ambang batas residu yang diperbolehkan sesuai dengan perminataan pasar dengan capaian 0% dikarenakan hasil uji sampel belum selesai dan pengambilan sampel terkendala oleh ukuran ikan yang masih kecil; (ii) Jumlah penyakit ikan penting yang dapat dikendalikan dengan capaian 100% (dibandingkan target triwulan I); dan (iii) Jumlah kawasan budidaya yang mendapatkan pengawasan /pengendalian kualitas lingkungan dengan capaian 164,29% (dibandingkan target triwulan I).

Learn and Growth Perspective

Dalam perspective ini telah ditetapkan empat sasaran strategis, dengan ringkasan pencapaian sebagai berikut :

 SS10 Tersedia ya “DM Ditje PB ya g ko pete da profesio al didukung IKU : (i) Indeks Kesenjangan Kompetensi pejabat eselon III, IV dan V lingkup Ditjen PB dengan capaian 100%; dan (ii) Indeks Kesenjangan Kompetensi pejabat fungsional dengan capaian 100%. Persentase capaian tersebut merupakan pembandingan dengan target triwulan I, namun nilai IKU masih 0 (nol) dikarenakan pengukuran baru dilakukan pada akhir tahun.

 SS11 Tersedianya informasi yang valid. ha dal da udah diakses di ida g PB didukung oleh IKU : (i) Service Level Agreement di Ditjen PB; dan (ii) Persepsi user terhadap kemudahan akses informasi dan data terkini di Ditjen PB, dengan capaian masing-masing sebesar 100%. Persentase capaian tersebut merupakan pembandingan


(13)

4

dengan target triwulan I, namun nilai IKU masih 0 (nol) dikarenakan pengukuran baru dilakukan pada akhir tahun.

 SS12 Terwujudnya good governance & clean government di Ditje PB didukung IKU : (i) Jumlah rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti dibanding total rekomendasi di Ditjen PB; (ii) Nilai AKIP Ditjen PB (iii) Nilai integritas Ditjen PB (iv) Nilai Inisiatif anti korupsi Ditjen PB; dan (v) Nilai Penerapan Reformasi Birokrasi Ditjen PB dengan capaian masing-masing sebesar 100%. Persentase capaian tersebut merupakan pembandingan dengan target triwulan I, namun nilai IKU masih 0 (nol) dikarenakan pengukuran baru dilakukan pada akhir tahun.  SS13 Terkelola ya a ggara se ara opti al di Ditje Perika a Budidaya didukung

oleh IKU Persentase penyerapan Anggaran Ditjen PB dengan capaian 69,67% (dibandingkan dengan target triwulan I), hal ini dikarenakan belum disetujuinya pelaksanaan dana optimalisasi senilai Rp 130 miliar sehingga mempengaruhi dalam penghitungan realisasi anggaran.

Selanjutnya, pencapaian IKU yang masih dibawah target yang ditentukan akan senantiasa diupayakan peningkatannya melalui kerja keras serta menyempurnakan kebijakan yang ada untuk lebih mengoptimalkan pencapaian sasaran strategis sehingga diharapkan di masa yang akan datang capaian semua sasaran strategis dapat lebih optimal.


(14)

5

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya telah melaksanakan berbagai program dan kegiatan pembangunan kelautan dan perikanan dengan empat pilar pembangunan nasional yaitu pro-poor (pengentasan kemiskinan), pro-job (penyerapan tenaga kerja), pro-growth (pertumbuhan) dan pro-environment (pemulihan dan pelestarian lingkungan) yang difokuskan kepada : pembangunan kawasan minapolitan, pengembangan komoditas unggulan, pemberdayaan dan wirausaha, serta pengembangan industrialisasi perikanan budidaya berbasis blue economy. Hal ini mengingat sumberdaya lahan perikanan budidaya masih besar dan belum sepenuhnya dimanfaatkan serta memiliki beberapa krakteristik keunggulan lain yang mampu dijadikan sebagai landasan penumbuhan ekonomi nasional. Disamping itu, perikanan budidaya mempunyai kemampuan mengurangi tekanan terhadap lingkungan dari kegiatan pemanfaatan sumberdaya perikanan dari perairan umum melalui perekayasaan ekosistem perairan untuk memproduksi ikan.

Sesuai dengan amanat RPJMN 2010 – 2014, yaitu pembangunan sumber daya alam dan lingkungan hidup diarahkan pada upaya mendukung pembangunan ekonomi dan meningkatkan kualitas dan kelestarian lingkungan hidup. Salah satu prioritas pembangunan sumber daya alam dan lingkungan hidup dijabarkan dalam kegiatan peningkatan ketahanan pangan dan revitalisasi pertanian, perikanan dan kehutanan. Pembangunan perikanan budidaya, merupakan salah satu sub sektor utama dalam pembangunan kelautan dan perikanan. Implementasi arah kebijakan dan strategi Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya terkait dengan 4 prioritas pembangunan kelautan dan perikanan nasional sebagaimana berikut :

1. Prioritas ke-1 : Reformasi birokrasi dan Tata Kelola Pemerintah, yang dilaksanakan melalui peningkatan kinerja dalam pelayanan publik. pengelolaan keuangan negara menuju opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), penataan organisasi, dan peningkatan akuntabilitas kinerja aparatur dan instansi pemerintah;

2. Prioritas ke-4 : Penanggulangan kemiskinan, yang dalam implementasinya dilaksanakan untuk memberikan kontribusi dalam menurunkan tingkat kemiskinan nasional, pemberdayaan masyarakat dan perluasan kesempatan ekonomi masyarakat yang berpendapatan rendah, khususnya pembudidaya ikan skala kecil melalui perluasan jangkauan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Kelautan dan Perikanan, Program Peningkatan Kehidupan Nelayan (klaster 4) dan Peningkatan Kapasitas Skala Usaha dan Kewirausahaan;


(15)

6

3. Prioritas ke-5 : Ketahanan Pangan, dilaksanakan untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional dan melanjutkan revitalisasi perikanan dalam mewujudkan kemandirian pangan, peningkatan produksi, peningkatan daya saing dan nilai tambah produk perikanan melalui pengembangan industrialisasi perikanan budidaya dan pengembangan kawasan minapolitan;

4. Prioritas ke-9 : Lingkungan Hidup, perlindungan dan pemanfaatan sumberdaya alam untuk mendukung pengembangan perikanan budidaya yang berkelanjutan, dan disertai dengan penguasaan dan pengelolaan resiko bencana pada kawasan perikanan budidaya untuk mengantisipasi perubahan iklim.

Berdasarkan Instruksi Presiden (INPRES) No, 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, setiap kementerian berkewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan berdasarkan Renstra maupun rencana kerja tahunan (RKT) yang dibuat sebelumnya. LAKIP juga merupakan sarana untuk menilai dan mengevaluasi pencapaian kinerja berdasarkan indikator sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya sehingga prinsip pemerintahan yang bersih dan bertanggung jawab (good governance) dapat diwujudkan.

Atas dasar hal-hal tersebut, Ditjen Perikanan Budidaya sebagai Instansi Pemerintah dan Penyelenggara Negara di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan telah menetapkan target kinerja tahun 2014, dan dilanjutkan dengan melakukan monitoring dan pengukuran kinerja yang telah dicapai sampai dengan triwulan I, kemudian dituangkan dalam LAKIP Ditjen Perikanan Budidaya Triwulan I Tahun 2014 sebagai wujud akuntabilitas dari mandat yang diemban serta dalam rangka menilai efektivitas pelaksanaan program dan kegiatan serta mengukur sejauh mana pencapaian sasaran berdasarkan indikator yang ada, LAKIP Ditjen Perikanan Budidaya ini menginformasikan input, output, outcome, dan benefit dari setiap pelaksanaan program dan kegiatan dalam kurun waktu Triwulan I Tahun 2014.

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan Penyusunan LAKIP Ditjen Perikanan Budidaya Triwulan I Tahun 2014 yaitu : i) sebagai sarana pertanggungjawaban kinerja pelaksanaan tugas dan fungsi Ditjen Perikanan Budidaya kepada seluruh stakeholders; ii) sebagai sarana evaluasi atas pencapaian kinerja Ditjen Perikanan Budidaya pada triwulan I dalam upaya memperbaiki kinerja triwulan selanjutnya; dan (iii) sebagai bahan masukan untuk penyempurnaan dokumen perencanaan. pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang.


(16)

7

1.3. Tugas dan Fungsi

Ditjen Perikanan Budiadya bertugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis bidang perikanan budidaya, sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor : 15/MEN/2010. yang diuraikan lebih rinci dalam fungsi sebagai berikut :

1. Perumusan kebijakan di bidang perikanan budidaya; 2. Pelaksanaan kebijakan di bidang perikanan budidaya;

3. Perumusan norma. standar. prosedur dan kriteria di bidang perikanan budidaya; 4. Pemberian bimbingan teknik dan evaluasi di bidang perikanan budidaya; dan 5. Pelaksanaan administrasi Ditjen perikanan budidaya.

Dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi tersebut, susunan organisasi Ditjen Perikanan Budidaya sebagaimana ditetapkan dengan Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2008. Melalui Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER 15/MEN/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan, KKP telah melakukan penyempurnaan organisasi dan tata kerja. Berdasarkan peraturan menteri tersebut, susunan organisasi Ditjen Perikanan Budidaya terdiri dari :

1. Sekretariat Direktorat Jenderal, yang merupakan unsur pembantu yang dipimpin oleh Sekretaris Direktorat Jenderal, yang bertugas melaksanakan pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi Ditjen Perikanan Budidaya. Sekretariat Direktorat Jenderal terdiri dari : (i) Bagian Program; (ii) Bagian Kepegawaian; (iii) Bagian Hukum, Organisasi dan Hubungan Masyarakat; (iv) Bagian Umum dan Keuangan; dan (v) Kelompok Jabatan Fungsional.

2. Direktorat Prasarana dan Sarana Budidaya, yang merupakan unsur pelaksana dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang prasarana dan sarana budidaya. Direktorat Prasarana dan Sarana Budidaya terdiri dari : (i) Subdirektorat Lahan dan air; (ii) Subdirektorat Prasarana dan Sarana Budidaya Air Tawar; (iii) Subdirektorat Prasarana dan Sarana Budidaya Air Payau; (iv) Subdirektorat Prasarana dan Sarana Budidaya Laut; (v) Subdirektorat Minapolitan Budidaya; dan (vi) Subbagian Tata Usaha.

3. Direktorat Perbenihan, yang merupakan unsur pelaksana dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perbenihan. Direktorat Perbenihan terdiri dari : (i) Subdirektorat Induk; (ii) Subdirektorat Perbenihan Skala Kecil; (iii) Subdirektorat Perbenihan Skala Besar; (iv) Subdirektorat Standarisasi dan Sertifikasi Perbenihan; (v) Subdirektorat Informasi dan Distribusi Perbenihan; dan (vi) Subbagian Tata Usaha.


(17)

8

4. Direktorat Produksi, yang merupakan unsur pelaksana dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang produksi perikanan budidaya. Direktorat Produksi terdiri dari : (i) Subdirektorat Budidaya Air Tawar; (ii) Subdirektorat Budidaya Air Payau dan Laut; (iii) Subdirektorat Budidaya Ikan Hias; (iv) Subdirektorat Sertifikasi; (v) Subdirektorat Data dan Statistik Perikanan Budidaya; dan (vi) Subbagian Tata Usaha.

5. Direktorat Kesehatan Ikan dan Lingkungan, yang merupakan unsur pelaksana dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kesehatan ikan dan lingkungan. Direktorat Kesehatan Ikan dan Lingkungan terdiri dari : (i) Subdirektorat Hama dan Penyakit Ikan; (ii) Subdirektorat Perlindungan Lingkungan Budidaya; (iii) Subdirektorat Standarisisasi Kesehatan Ikan dan Lingkungan; (iv) Subdirektorat Obat Ikan. Kimia dan Bahan Biologi; (v) Subdirektorat Pengendalian Residu; dan (vi) Subbagian Tata Usaha.

6. Direktorat Usaha Budidaya, yang merupakan unsur pelaksana dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan. penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang usaha budidaya. Direktorat Usaha Budidaya terdiri dari : (i) Subdirektorat Investasi dan Permodalan; (ii) Subdirektorat Kewirausahaan; (iii) Subdirektorat Pelayanan Usaha; (iv) Subdirektorat Kelembagaan dan Ketenagakerjaan; (v) Subdirektorat Informasi Usaha dan Promosi; dan (vi) Subbagian Tata Usaha.

7. Kelompok jabatan fungsional, yang mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya. Selain itu Ditjen Perikanan Budidaya juga mempunyai 15 Unit Pelaksana Teknis (UPT). Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 6/PERMEN-KP/2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Perikanan Budidaya Air Tawar, Perikanan Budidaya Air Payau, dan Perikanan Budidaya Laut, meliputi :

1. Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar Sukabumi 2. Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara 3. Balai Besar Perikanan Budidaya Laut Lampung 4. Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandingain 5. Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Tatelu 6. Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Jambi 7. Balai Perikanan Budidaya Air Payau Situbondo 8. Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar 9. Balai Perikanan Budidaya Air Payau Ujung Batee 10.Balai Perikanan Budidaya Laut Batam


(18)

9

12.Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon

13.Balai Produksi Induk Udang Unggul dan Kekerangan Karangasem 14.Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya Karawang 15.Loka Pemeriksaan Penyakit Ikan dan Lingkungan (LP2IL) Serang

Susunan organisasi Ditjen Perikanan Budidaya tergambar pada susunan organisasi di bawah ini :

Gambar 1. Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Perikanan budidaya Tahun 2014

1.4. Keragaan SDM Ditjen Perikanan Budidaya

Ditjen Perikanan Budidaya didukung oleh SDM di Pusat dan UPT sejumlah 1.506 orang (data sampai dengan triwulan I tahun 2014) dengan rincian sejumlah 336 orang di Pusat dan sejumlah 1.170 orang berada di UPT untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. dengan rincian sebagai berikut :

1. Jumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan : Jabatan Eselon I sejumlah 1 orang, Jabatan Eselon II sejumlah 9 orang, Jabatan Eselon III sejumlah 48 orang, Jabatan Eselon IV sejumlah 117 orang, Jabatan Eselon V sejumlah 3 orang, Pejabat Fungsional Tertentu sejumlah 664 orang, dan Fungsional Umum sejumlah 664 orang.


(19)

10

Gambar 2. Persentase Jumlah Pegawai Ditjen Perikanan Budidaya Menurut Jabatan

2. Jumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan Fungsional Tertentu : Pejabat Fungsional Tertentu lingkup Ditjen Perikanan Budidaya terdiri atas Perekayasa sejumlah 207 orang, Teknisi Litkayasa sejumlah 220 orang, Pengawas Perikanan sejumlah 146 orang, Pengendali Hama dan Penyakit Ikan sejumlah 66 orang, Pranata Humas sejumlah 11 orang, sejumlah Pustakawan 2 orang, Arsiparis sejumlah 6 orang, Pranata Komputer sejumlah 2 orang, dan Statistisi sejumlah 4 orang.

Gambar 3. Persentase Jumlah Pejabat Fungsional Ditjen Perikanan Budidaya

Pengembangan Jabatan Fungsional Tertentu/khusus pada Ditjen Perikanan Budidaya dilakukan untuk mempercepat program reformasi birokrasi, dengan memotong rentang kendali dan memperbanyak fungsi kelembagaan, guna mendukung peningkatan produksi perikanan budidaya.

3. Jumlah Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan : S3 sejumlah 9 orang, S2 sejumlah 193 orang, S1 sejumlah 480 orang, D4 sejumlah 114 orang, SM (Sarjana Muda) sejumlah 3 orang, D3 sejumlah 141 orang, SLTA sejumlah 480 orang, SLTP sejumlah 42 orang, dan SD sejumlah 44 orang sebagaimana gambar 4.

0.07% 0.60% 3.19% 7.77% 0.20%

44.09% 44.09%

Eselon I Eselon II Eselon III Eselon IV Eselon V

Fungsional Tertentu Fungsional Umum

31.17%

33.13% 21.99%

9.94% 1.66%

0.30% 0.90% 0.30% 0.60%

Perekayasa Tek. Litkayasa PP

PHPI P.Humas Pustakawan Arsiparis P.Komputer


(20)

11

Gambar 4. Persentase Jumlah Pegawai Ditjen Perikanan Budidaya Menurut Tingkat Pendidikan

Komposisi Pegawai Ditjen Perikanan Budidaya yang terbesar di tingkat pendidikan S1 dan SLTA, masing-masing mencapai 32% (480 orang), dengan sebaran terbesar adalah tingkat pendidikan SLTA pada UPT Ditjen Perikanan budidaya sebanyak 81,45% (391 orang). Tingginya sebaran lulusan SLTA di UPT Ditjen Perikanan Budidaya sesuai dengan jenis pekerjaan di lapangan yang lebih memerlukan keterampilan dibandingkan dengan keahlian, meskipun demikian untuk meningkatkan kinerja diperlukan peningkatan kompetensi pegawai melalui pelatihan teknis, diklat gelar, maupun diklat non gelar.

1.5. Sistematika LAKIP

LAKIP ini secara umum memuat target dan capaian kinerja Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Triwulan I Tahun 2014. Sebagai tolak ukur keberhasilan kinerja Ditjen Perikanan Budidaya, LAKIP ini menginformasikan perbandingan antara target dan capaian kinerja (performance results) Triwulan I Tahun 2014 dengan target dan kinerja pada akhir tahun 2014. Dari analisa tersebut akan teridentifikasi sejumlah celah kinerja (Performance gap) sehingga dapat diperoleh masukan bagi perbaikan kinerja di masa yang akan datang. Adapun sistematika penyajian laporan adalah sebagai berikut :

1. Ikhtisar Eksekutif, bagian ini menyajikan gambaran menyeluruh secara ringkas tentang capaian kinerja Ditjen Perikanan Budidaya selama kurun waktu triwulan I tahun 2014. 2. Bab I Pendahuluan, pada bab ini disajikan hal-hal umum tentang Ditjen Perikanan

Budidaya serta uraian singkat tentang tugas pokok dan fungsi Ditjen Perikanan Budidaya, termasuk latar belakang, maksud dan tujuan penulisan LAKIP.

3. Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja, pada bab ini disajikan rencana strategis, gambaran singkat mengenai sasaran dan kebijakan dan program Ditjen Perikanan Budidaya pada tahun 2009 – 2014, rencana kerja dan anggaran tahun 2014, penetapan kinerja Ditjen Perikanan Budidaya serta pengukuran/pengelolaan kinerja Ditjen Perikanan Budidaya.

0.60% 12.82%

31.87%

7.57%

0.20% 9.36% 31.87%

2.79% 2.92%

S3 S2 S1 D4 SM D3 SLTA SLTP


(21)

12

4. Bab III Akuntabilitas Kinerja dan Keuangan, pada bab ini disajikan prestasi Indikator Kinerja Utama (IKU) Ditjen Perikanan Budidaya serta evaluasi dan analisis kinerja. Dalam bab ini juga disampaikan akuntabilitas keuangan yang mencakup alokasi dan realisasi anggaran termasuk pula penjelasan tentang efisiensi.

5. Bab IV Penutup, pada bab ini disajikan tinjauan secara umum tentang keberhasilan. kegagalan serta permasalahan dan kendala utama. Dalam bab ini juga disampaikan saran pemecahan masalah yang akan dilaksanakan pada tahun berikutnya berupa perbaikan perencanaan, kebijakan, dan perbaikan pelaksanaan program/kegiatan. 6. Lampiran, pada bab ini berisi data dukung yang diperlukan dalam


(22)

13

BAB 2. PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

Pembangunan bidang perikanan budidaya yang telah dilaksanakan selama ini telah membawa hasil yang cukup menggembirakan. Perubahan tatanan global serta nasional yang berkembang dinamis menuntut percepatan pembangunan bidang perikanan budidaya secara nyata untuk mampu menyesuaikan dan memenuhi tantangan lingkungan strategis yang bergerak cepat tersebut.

Sejalan dengan tantangan dan permasalahan tersebut, Kementerian Kelautan dan Perikanan mengembangkan kebijakan industrialisasi kelautan dan perikanan yang dimulai sejak tahun 2012 dengan tujuan untuk meningkatkan kontribusi sektor kelautan dan perikanan terhadap pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Melalui industrialisasi, para pelaku usaha perikanan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas, nilai tambah dan daya saing, sekaligus membangun sistem produksi yang modern dan terintegrasi dari hulu sampai hilir.

Oleh karenanya, guna mewujudkan pembangunan perikanan dan kelautan yang lebih terarah, terukur, konsisten dan akuntabel diperlukan visi dan misi yang dapat menggambarkan harapan dan kenyataan yang akan diperoleh melalui kebijakan dan program serta kegiatannya, maka Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya menetapkan visi, misi dan tujuan pengembangan perikanan budidaya sebagai berikut :

2.1. RENCANA STRATEGIS DITJEN PERIKANAN BUDIDAYA TAHUN 2010-2014

2.1.1. Visi

Dalam Rencana Strategis (RENSTRA) Tahun 2010-2014 yang telah disesuaikan. Kementerian Kelautan dan Perikanan menetapkan isi Pe a gu a Kelauta da Perika a ya g Berdaya “ai g da Berkela juta u tuk Kesejahteraa Masyarakat .

Sebagai upaya mengintegrasikan dengan pembangunan kelautan dan perikanan serta berlandaskan pemahaman dan penelaahan terhadap peluang dan potensi, serta permasalahan pengembangan perikanan budidaya di masa yang akan datang, maka Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya melakukan penyesuaian visi sebagaimana berikut :

Pe a gu a Perika a Budidaya yang Berdaya Saing dan Berkelanjutan untuk Kesejahteraa Masyarakat

Dengan visi tersebut. diharapkan dapat terwujud pengelolaan sumberdaya perikanan budidaya yang dapat memberikan nilai tambah pada produk perikanan budidaya sehingga memiliki daya saing tinggi dengan tetap melakukan pengelolaan sumberdaya alam secara berkelanjutan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan pada masyarakat.


(23)

14

Melalui pembangunan perikanan budidaya yang berdaya saing, ingin diwujudkan usaha perikanan budidaya dalam bentuk sistem yang terpadu, dimana masing-masing sub sistem didalamnya secara konsisten mampu menghasilkan produk perikanan budidaya yang berkualitas, efisien, serta memiliki daya saing baik di pasar domestik maupun internasional. Sistem usaha perikanan budidaya yang efisien akan mampu menghasilkan produk yang berdaya saing mampu menembus pasar yang pada gilirannya akan mampu meningkatkan pendapatan, kesejahteraan masyarakat pembudidaya ikan dan sekaligus pengurangi kemiskinan (pro-poor), peningkatan penyerapan tenaga kerja (pro-job), peningkatan pertumbuhan ekonomi (pro-growth).

Dengan pembangunan perikanan budidaya yang berkelanjutan, ingin diwujudkan sistem usaha perikanan budidaya yang memiliki komitmen kuat untuk memperhatikan daya dukung lahan serta memperhatikan kelestarian sumberdaya dan lingkungan hidup ( pro-environment), sehingga usaha perikanan budidaya yang dikembangkan dapat dilaksanakan secara berkesinambungan dan bertanggungjawab.

Gambar 5. Menteri Kelautan dan Perikanan dan Dirjen Perikanan Budidaya pada Acara Panen Udang Galah di Karangasem-Bali (kiri); dan Menteri Kelautan dan Perikanan dan Dirjen Perikanan Budidaya pada

Acara Panen Lele di Kabupaten Demak (kanan) 2.1.2. Misi

Dalam rangka mewujudkan visi di atas, maka ditetapkan misi pembangunan perikanan budidaya yaitu :

Me gelola “u erdaya Perika a Budidaya se ara Opti al da Ber a asa Li gku ga

2.1.3. Tujuan

Ditjen Perikanan Budidaya sesuai dengan visi dan misinya menetapkan tujuan pokok dalam pembangunan perikanan budidaya yaitu :


(24)

15

2.1.4. Sasaran Strategis

Untuk keperluan pengukuran ketercapaian tujuan strategis pembangunan perikanan budidaya diperlukan sejumlah sasaran strategis yang menggambarkan kondisi yang harus dicapai pada tahun 2014. Sasaran strategis pembangunan perikanan budidaya berdasarkan tujuan yang akan dicapai dijabarkan dalam empat perspektif dengan masing-masing IKU sebagai berikut :

Stakeholder Perspektive

1. Sasaran Strategis : Meningkatnya kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah :

a. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi); dan

b. Pertumbuhan PDB Perikanan.

Customer Perspective

2. Sasaran Strategis : Meningkatnya ketersediaan produk kelautan dan perikanan yang bernilai tambah. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah : a. Jumlah Produksi Perikanan Budidaya; dan

b. Nilai Produksi Perikanan Budidaya.

3. Sasaran Strategis : Meluasnya kesiapan masyarakat dan kesempatan kerja di bidang kelautan dan perikanan. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah :

a. Jumlah Tenaga Kerja Baru Bidang Perikanan Budidaya; dan

b. Jumlah Kelompok Usaha Perikanan Budidaya yang Memenuhi Standar Kelembagaan.

4. Sasaran Strategis : Meningkatnya usaha dan investasi di bidang perikanan budidaya. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah :

a. Jumlah Unit Usaha Pembenihan Ikan yang Operasional; b. Jumlah Rumah Tangga Pembudidaya Ikan (RTP); dan

c. Jumlah Investasi yang Mendukung Kegiatan Usaha Perikanan Budidaya.

Internal Process Perspective

5. Sasaran Strategis : Tersedianya kebutuhan inovasi teknologi hasil litbang dan rekayasa untuk modernisasi sistem produksi budidaya perikanan. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah Jumlah Teknologi Inovatif Budidaya Hasil Perekayasaan.

6. Sasaran Strategis : Tersedianya kebijakan Perikanan Budidaya sesuai kebutuhan. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah :

a. Jumlah RSNI 3 yang disusun;

b. Jumlah Kebijakan Publik Perikanan Budidaya yang diselesaikan; dan c. Jumlah Draft Peraturan Perundang-undangan Perikanan Budidaya.


(25)

16

7. Sasaran Strategis : Terselenggaranya modernisasi sistem produksi KP. pengolahan. dan pemasaran produk KP yang optimal dan bermutu. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah :

a. Jumlah Unit Perbenihan yang Bersertifikat;

b. Jumlah Unit Pembudidayaan Ikan yang disertifikasi;

c. Rasio Kawasan Perikanan Budidaya yang Terfasilitasi Sarana dan Prasarana sesuai dengan Perencanaan Tahunan;

d. Jumlah Kelompok yang Menerapkan Teknologi Anjuran Perikanan Budidaya; dan e. Jumlah Laboratorium Uji yang Memenuhi Standar Teknis (Laboratorium Kualitas Air.

Laboratorium HPI dan Laboratorium Residu).

8. Sasaran Strategis : Terselenggaranya pengendalian usaha perikanan budidaya. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah :

a. Tingkat Kepuasan Publik terhadap Prosedur Layanan Perizinan (skala likert A - D); dan b. Tingkat Ketaatan Pemangku Kepentingan dalam Penyampaian Data Perikanan

Budidaya.

9. Sasaran Strategis : Terwujudnya sistem kesehatan ikan dan lingkungan perikanan budidaya yang memadai. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah :

a. Persentase Produk Perikanan Budidaya yang Bebas Residu atau Dibawah Ambang Batas Residu yang diperbolehkan sesuai dengan Perminataan Pasar;

b. Jumlah Penyakit Ikan Penting yang dapat dikendalikan; dan

c. Jumlah Kawasan Budidaya yang Mendapatkan Pengawasan/Pengendalian Kualitas Lingkungan.

Learning and Growth Perspective

10. Sasaran Strategis : Tersedianya SDM Ditjen PB yang kompeten dan profesional. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah :

a. Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Eselon III.IV dan V Lingkup Ditjen PB; dan b. Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Fungsional.

11. Sasaran Strategis : Tersedianya informasi yang valid. handal dan mudah diakses di bidang PB. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah : a. Service Level Agreement di Ditjen PB; dan

b. Persepsi User terhadap Kemudahan Akses Informasi dan Data Terkini di Ditjen PB. 12. Sasaran Strategis : Terwujudnya good governance & clean government di Ditjen PB.

Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah :

a. Jumlah Rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti dibanding Total Rekomendasi di Ditjen PB;

b. Nilai AKIP Ditjen PB; c. Nilai Integritas Ditjen PB;

d. Nilai Inisiatif Anti Korupsi Ditjen PB; dan e. Nilai Penerapan Reformasi Birokrasi Ditjen PB.


(26)

17

13. Sasaran Strategis : Terkelolanya anggaran secara optimal di Ditjen PB. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah Persentase Penyerapan Anggaran Ditjen PB.

2.1.5. Strategi Dan Kebijakan

Kebijakan Ditjen Perikanan Budidaya tahun 2013 – 2014 adalah mengembangkan program dan kegiatan untuk tercapainya sasaran strategis perikanan budidaya sebagai berikut :

1. Terpenuhinya kebutuhan pakan yang teregistrasi dalamrangka penerapan teknologi. unit usaha budidaya yang tersertifikasi dan tersedianya data statistik perikanan budidaya yang akurat dan mutakhir;

2. Terpenuhinya kebutuhan benih untuk produksi dan pasar dengan mutu terjamin 3. Terpenuhinya kebutuhan lahan budidaya yang sehat dan menghasilkan produk

perikanan budidaya yang aman dikonsumsi;

4. Terpenuhinya kebutuhan modal kerja guna berkembangnya usaha perikanan budidaya yang mandiri;

5. Tersedianya lahan kawasan perikanan budidaya yang memiliki prasarana dan sarana yang memadai;

6. Terlaksananya pengawalan dan pendampingan teknologi dalam rangka

pengembangan kawasan perikanan budidaya; dan

7. Tercapainya pengelolaan keuangan dan aset Satker lingkup DJPB menuju KKP dengan Opini Wajar Tanpa Pengecualian dan penataan organisasi.

Selanjutnya, strategi yang akan dilakukan untuk melaksanakan arah kebijakan sebagaimana tersebut di atas adalah melalui :

1. Pengembangan Kawasan Minapolitan

Minapolitan merupakan suatu konsepsi pembangunan ekonomi kelautan dan perikanan berbasis kawasan yang berdasarkan prinsip-prinsip integrasi, efisiensi, berkualitas dan

percepatan (akselerasi). Pengembangan kawasan minapolitan perikanan budidaya

merupakan upaya percepatan pembangunan perikanan budidaya di sentra-sentra produksi perikanan budidaya yang memiliki potensi untuk dikembangkan.

Pengembangan kawasan minapolitan perikanan budidaya bertujuan untuk : (i) meningkatkan volume produksi, produktivitas usaha, dan meningkatkan kualitas produk perikanan budidaya, (ii) meningkatkan pendapatan pembudidaya dan masyarakat terkait lainnya, dan (iii) mengembangkan kawasan minapolitan perikanan budidaya sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di daerah. Adapun sasaran strategi pengembangan kawasan minapolitan perikanan budidaya adalah menjadikan lahan-lahan budidaya potensial sebagai sentra produksi perikanan dengan tingkat produksi, produktivitas, dan kualitas tinggi melalui sistem intensifikasi dan ekstensifikasi.


(27)

18

2. Pengembangan Komoditas Unggulan

Pengembangan komoditas unggulan ditetapkan untuk lebih memacu kegiatan perikanan budidaya untuk sepuluh komoditas yang telah ditetapkan sebagai komoditas unggulan yang memiliki kriteria : (i) bernilai ekonomis tinggi; (ii) teknologi budidaya yang dapat diterapkan dan telah tersedia; (iii) permintaan pasar yang tinggi baik lokal maupun luar negeri; dan (iv) dapat dibudidayakan dan dikembangkan secara massal.

Sepuluh komoditas budidaya unggulan tersebut adalah : (i) udang; (ii) rumput laut; (iii) nila; (iv) lele; (v) patin; (vi) gurame; (vii) kerapu; (vii) kakap; (ix) bandeng; dan (x) ikan lainnya. Disamping sepuluh komoditas unggulan tersebut. pengembangan komoditas lainnya yang potensial dan spesifik daerah tetap dikembangkan baik dalam rangka meningkatkan penerimaan devisa negara, pemenuhan konsumsi di dalam negeri, peningkatan pendapatan masyarakat, maupun untuk pelestarian jenis-jenis ikan lokal yang cenderung akan mengalami kepunahan.

3. Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan Wirausaha

Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk menciptakan atau meningkatkan kapasitas masyarakat, baik secara individu maupun berkelompok, dalam memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian dan kesejahteraannya. Pemberdayaan masyarakat memerlukan keterlibatan yang besar dari perangkat pemerintah daerah serta berbagai pihak untuk memberikan kesempatan dan menjamin keberlanjutan berbagai hasil yang dicapai.

PNPM Mandiri KP untuk bidang perikanan budidaya dilaksanakan melalui kegiatan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) Perikanan Budidaya yakni pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan melalui fasilitasi bantuan pengembangan usaha yang diperuntukan bagi pembudidaya ikan yang tergabung dalam kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan). Tujuan PUMP Perikanan Budidaya adalah meningkatkan kemampuan usaha produksi perikanan budidaya, penyerapan tenaga kerja, pendapatan dan kesejahteraan, menumbuhkan wirausaha dan memperkuat kelembagaan pokdakan serta meningkatkan kualitas lingkungan pembudidayaan.

4. Industrialisasi Perikanan Budidaya Berbasis Blue Economy

Kementerian Kelautan dan Perikanan mencanangkan industrialisasi kelautan dan perikanan sebagai salah satu strategi pembangunan kelautan dan perikanan yang dimulai pada tahun 2012. Industrialisasi kelautan dan perikanan adalah integrasi sistem produksi hulu dan hilir untuk meningkatkan skala dan kualitas produksi, produktivitas, daya saing, dan nilai tambah sumberdaya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan. Tujuan industrialisasi kelautan dan perikanan terwujudnya percepatan pendapatan pelaku usaha kelautan dan perikanan. Sasaran yang ingin dicapai melalui industrialisasi kelautan dan perikanan adalah


(28)

19

meningkatnya skala dan kualitas produksi, produktivitas, daya saing, dan nilai tambah sumberdaya kelautan dan perikanan.

Pengembangan industrialisasi perikanan budidaya dilakukan dengan pendekatan Blue Economy yang dilandasi dengan prinsip-prinsip : (i) terintegrasi, yakni integrasi ekonomi dan lingkungan, jenis investasi dan sistem produksi; (ii) berbasis kawasan, yakni berbasis pengembangan kawasan ekonomi potensial; (iii) sistem produksi bersih, yakni sistem produksi efisien, hemat bahan baku, bebas pencemaran dan tidak merusak lingkungan; (iv) investasi kreatif dan inovatif, yakni penanaman modal dan bisnis dengan model blue economy; (v) berkelanjutan, yaitu keseimbangan antara pemanfaatan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan.

2.1.6. Program Pembangunan Perikanan Budidaya

Pembangunan Perikanan Budidaya pada tahun 2014 difokuskan kepada program pencapaian indikator kinerja utama yaitu meningkatnya produksi perikanan budidaya dengan volume produksi perikanan budidaya sebanyak 13.978.946 ton dengan rincian sebagai berikut :

1. Produksi Perikanan Budidaya Air Tawar sebanyak 3.881.602 ton; 2. Produksi Perikanan Budidaya Air Payau sebanyak 3.370.656 ton; dan 3. Produksi Perikanan Budidaya Laut sebanyak 6.726.688 ton.

Adapun rincian sasaran produksi masing-masing komoditas sebagaimana tabel 1 berikut. Tabel 1. Sasaran Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya Menurut Komoditas Utama Tahun 2009-2014

NO. KOMODITAS

2009 2010 2011 2012 2013 2014

TARGET (TON)

TARGET (TON)

TARGET (TON)

TARGET (TON)

TARGET (TON) (setelah revisi)

TARGET (TON) (setelah revisi)

Total 4.780.100 5.376.200 6.847.500 9.415.700 11.632.122 13.978.946

1 Udang 348.100 400.300 460.000 529.000 608.000 750.000 - Windu 123.100 125.300 115.720 128.700 158.000 188.000 - Vaname 225.000 275.000 344.280 400.300 450.000 562.000 2 Rumput Laut 2.574.000 2.672.800 3.504.200 5.100.000 6.500.000 7.800.000 3 Nila 378.300 491.800 639.300 850.000 1.200.000 1.440.000 4 Patin 132.600 225.000 383.000 651.000 750.000 900.000 5 Lele 200.000 270.600 366.000 495.000 700.000 840.000 6 Mas 254.400 267.100 280.400 300.000 500.000 600.000 7 Gurame 38.500 40.300 42.300 44.400 125.000 150.000 8 Kakap 4.600 5.000 5.500 6.500 7.000 8.400 9 Kerapu 5.300 7.000 9.000 11.000 11.000 13.200 10 Bandeng 291.300 349.600 419.000 503.400 700.000 840.000 11 Lainnya 553.000 646.700 738.800 925.400 531.122 637.346


(29)

20 2.2. RENCANA KINERJA DAN ANGGARAN

2.2.1. Indikator Kinerja

Pembangunan Perikanan Budidaya pada tahun 2014 difokuskan kepada program pencapaian indikator kinerja utama yaitu meningkatnya produksi perikanan budidaya dengan volume produksi perikanan budidaya sebanyak 13.978.946 ton. Target indikator keberhasilan tersebut telah didistribusikan melalui sub-sub program peningkatan produksi perikanan budidaya diantaranya :

a. Pengembangan Sistem Produksi Pembudidayaan Ikan

Tujuan kegiatan pengembangan sistem produksi adalah terpenuhinya kebutuhan pakan dengan pakan yang teregistrasi, unit usaha budidaya yang tersertifikasi dan tersedianya data statistik perikanan budidaya yang akurat dan mutakhir. Unit kerja penanggungjawab kegiatan adalah Direktorat Produksi.

Sasaran yang ingin dicapai hingga akhir tahun 2014 dari pelaksanaan kegiatan ini adalah terpenuhinya penerapan teknologi anjuran pembudidayaan ikan serta tersedianya data statistik perikanan budidaya yang akurat dan mutahir.

Komponen kegiatan yang dilaksanakan dalam upaya pengembangan sistem produksi antara lain : (i) pelaksanaan sertifikasi Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB), dengan rincian komponen kegiatan antara lain pengembangan sistem mutu CBIB, harmonisasi sertifikasi CBIB dengan standar internasional, penilaian, pengawasan, monitoring dan evaluasi sertifikasi CBIB; (ii) pengembangan produksi budidaya air tawar (termasuk minapadi), air payau dan laut, dengan rincian komponen kegiatan antara lain pembinaan penerapan SNI dan CBIB budidaya ikan air tawar, air payau dan laut, forum budidaya ikan air tawar, air payau dan laut, temu lapang perikanan budidaya, supervisi, pembinaan, monitoring dan evaluasi kawasan dan percontohan perikanan budidaya; (iii) pengembangan data dan statistik perikanan budidaya, dengan rincian komponen kegiatan antara lain koordinasi, pengumpulan, dan pengolahan data (validasi data statistik perikanan budidaya), penyajian dan publikasi data, sinkronisasi database SIMSTAT, dan survei sosial ekonomi perikanan budidaya; dan (iv) pengembangan produksi budidaya ikan hias, dengan rincian komponen kegiatan antara lain pembinaan penerapan SNI dan CBIB budidaya ikan hias, temu lapang dan forum budidaya ikan hias, supervisi, pembinaan, monitoring dan evaluasi kawasan dan percontohan budidaya ikan hias.


(30)

21

b. Pengembangan Sistem Perbenihan

Tujuan kegiatan pengembangan sistem perbenihan ikan adalah Terpenuhinya kebutuhan benih dan bibit rumput laut untuk produksi dan pasar dengan mutu terjamin. Unit kerja penanggung jawab kegiatan adalah Direktorat Perbenihan.

Sasaran yang ingin dicapai pada pelaksanaan kegiatan pengembangan sistem perbenihan adalah terpenuhinya kebutuhan induk unggul dan benih bermutu. Komponen kegiatan yang akan dilaksanakan dalam pengembangan sistem perbenihan antara lain : (i) pelaksanaan percepatan induk unggul, dengan rincian komponen kegiatan antara lain penguatan sarana dan prasarana induk unggul, pelaksanaan pengembangan dan operasionalisasi broodstock center, penguatan jejaring pemuliaan induk ikan; (ii) pelaksanaan standarisasi dan sertifikasi pembenihan, dengan rincaian komponen kegiatan antara lain pembinaan mutu perbenihan, pelaksanaan pembinaan dan sertifikasi Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB), penyusunan standarisasi perbenihan; (iii) pengembangan unit perbenihan skala besar, dengan rincian komponen kegiatan antara lain operasionalisasi unti perbenihan skala besar, pembinaan dan pemantauan perbenihan, penguatan koordinasi UPT dan UPTD, pengembangan dan operasionalisasi unit pembenihan pemerintah (BBI, BBU, BBUG dan BBIP); (iv) pengembangan dan pemberdayaan unit pembenihan skala kecil, dengan rincian komponen kegiatan antara lain peningkatan kinerja kelompok UPR dan HSRT, diseminasi perbenihan skala kecil, penguatan kelembagaan perbenihan skala kecil; (v) pengembangan kebun bibit rumput laut; dan (vi) pengembangan informasi dan distribusi perbenihan, dengan rincian komponen kegiatan antara lain penyajian informasi dan distribusi perbenihan, pengumpulan dan pengelolaan data informasi dan distribusi perbenihan, validasi sistem informasi dan distribusi perbenihan.

c. Pengembangan Sistem Prasarana dan Sarana Pembudidayaan Ikan

Tujuan kegiatan pengembangan sistem prasarana dan sarana pembudidayaan ikan adalah tersedianya kawasan perikanan budidaya yang memiliki prasarana dan sarana yang memadai. Unit kerja penanggung jawab kegiatan adalah Direktorat Prasarana dan Sarana. Sasaran kegiatan pengembangan sistem prasarana dan sarana perikanan budidaya adalah tersedianya prasarana dan sarana yang memadai di kawasan/sentra produksi perikanan budidaya.

Komponen kegiatan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam pengembangan prasarana dan sarana budidaya antara lain : (i) pengembangan lahan dan air pembudidayaan ikan. dengan rincian komponen kegiatan antara lain pre assessment kesesuaian lahan dan penyusunan model penataan pengembangan kawasan berbasis perikanan, penataan lahan idle/terlantar untuk perikanan budidaya, pengembangan potensi lahan budidaya; (ii) pengembangan prasarana dan sarana budidaya air payau, dengan rincian komponen kegiatan antara lain pengembangan prasarana dan sarana budidaya air payau, pengembangan standar (RSNI-3)


(31)

22

prasarana dan sarana budidaya air payau; (iii) pengembangan prasarana dan sarana budidaya air tawar, dengan rincian komponen kegiatan antara lain pengembangan prasarana dan sarana budidaya air tawar, pengembangan standar (RSNI-3) prasarana dan sarana budidaya air tawar; (iv) pengembangan prasarana dan sarana budidaya laut, dengan rincian komponen kegiatan antara lain pengembangan prasarana dan sarana budidaya laut, pengembangan standar (RSNI-3) prasarana dan sarana budidaya laut; dan (v) pengembangan kawasan minapolitan berbasis perikanan budidaya, dengan rincian komponen kegiatan antara lain pengembangan pelaksanaan minapolitan perikanan budidaya, koordinasi lintas sektor pengembangan kawasan minapolitan.

d. Pengembangan Sistem Usaha Budidaya Pembudidayaan Ikan

Tujuan kegiatan Pengembangan Sistem Usaha Pembudidayaan Ikan adalah terpenuhinya kebutuhan modal kerja guna berkembangnya usaha perikanan budidaya yang mandiri. Unit kerja penanggung jawab kegiatan adalah Direktorat Usaha.

Sasaran kegiatan pengembangan sistem usaha budidaya adalah meningkatnya aksesbilitas permodalan, fasilitasi investasi dan penguatan kelembagaan usaha perikanan budidaya. Komponen kegiatan pengembangan sistem usaha perikanan budidaya antara lain : (i) pengembangan investasi dan permodalan, dengan rincian komponen kegiatan antara lain pengembangan peluang investasi perikanan budidaya, pembinaan pemanfaatan kredit program perikanan budidaya, akselerasi pembiayaan usaha perikanan budidaya, monitoring dan evaluasi investasi dan permodalan perikanan budidaya; (ii) pengembangan dan pembinaan kewirausahaan perikanan budidaya, dengan rincian komponen kegiatan antara lain pelaksanaan PNPM Mandiri Kelautan dan Perikanan melalui Pengembangan Usaha Mina Pedesaan Perikanan Budidaya (PUMP-PB), pembinaan wirausaha perikanan budidaya pemula terdidik, pengembangan model usaha perikanan budidaya, temu kemitraan usaha perikanan budidaya, pengembangan model usaha berbasis kelompok; (iii) pengembangan pelayanan usaha, dengan rincian komponen kegiatan antara lain pengembangan peraturan bidang perizinan dan pelayanan usaha perikanan budidaya, identifikasi kelayakan usaha, pembinaan pelayanan usaha, sosialisasi peraturan perizinan usaha perikanan budidaya; (iv) pengembangan informasi usaha dan promosi, dengan rincian komponen kegiatan antara lain penyajian informasi usaha, pengembangan promosi usaha perikanan budidaya; dan (v) penyusunan database dan sistem informasi tenaga kerja bidang perikanan budidaya.


(32)

23

e. Pengembangan Sistem Kesehatan Ikan dan Lingkungan

Tujuan kegiatan Pengembangan Sistem Kesehatan Ikan dan Lingkungan Pembudidayaan Ikan adalah terpenuhinya kebutuhan lahan budidaya yang sehat dan menghasilkan produk perikanan budidaya yang aman dikonsumsi, Unit kerja Penanggung jawab kegiatan adalah Direktorat Kesehatan Ikan dan Lingkungan.

Sasaran kegiatan pengembangan sistem pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan adalah terjaganya kondisi lingkungan yang optimal untuk menghasilkan produk perikanan budidaya yang aman dikonsumsi.

Komponen kegiatan yang dilaksanakan dalam pengembangan sistem pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan adalah : (i) penguatan kapasitas laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan, dengan rincian komponen kegiatan utama anatara lain penyusunan pedoman standar laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan, pelatihan untuk meningkatkan kompetensi petugas laboratorium, pembinaan dan pengembangan laboratorium serta pengembangan jejaring laboratorium; (ii) pelaksanaan pengendalian hama dan penyakit ikan, dengan rincian komponen kegiatan antara lain penyusunan pedoman pengendalian hama dan penyakit ikan, monitoring dan pembinaan pengendalian penyakit ikan, pengembangan dan aplikasi vaksin dan probiotik; (iii) pelaksanaan perlindungan lingkungan pembudidayaan ikan, dengan rincian komponen kegiatan antara lain pengelolaan rehabilitasi lingkungan dengan kontrol biologi, monitoring dan evaluasi pengelolaan bersama perikanan budidaya di perairan umu daratan; (iv) pelaksanaan pengendalian residu, dengan rincian komponen kegiatan antara lain pengujian sampel dalam rangka monitoring residu, koordinasi teknis pengendalian residu nasional dalam rangka pelaksanaan sistem mutu dan keamanan hasil perikanan; (v) pelaksanaan pengendalian obat ikan, bahan kimia, dan bahan biologi untuk pembudidayaan ikan, dengan rincian komponen kegiatan antara lain perencanaan dan pembahasan tahunan pengendalian obat ikan nasional dan daerah, penerbitan nomor pendaftaran obat ikan, kimia dan bahan biologi, sosialisasi peraturan dan kebijakan bidang obat ikan, pengembangan pelayanan pendaftaran obat ikan; dan (vi) pelaksanaan standarisasi kesehatan ikan dan lingkungan, dengan rincian komponen kegiatan antara lain perumusan RSNI bidang kesehatan ikan dan lingkungan, f. Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Tujuan kegiatan Peningkatan Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Perikanan Budidaya adalah Pengelolaan keuangan dan aset Satker lingkup DJPB menuju KKP dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian dan penataan organisasi. Unit kerja penanggung jawab kegiatan adalah Sekretaris Direktorat Jenderal.

Sasaran yang ingin dicapai dalam pelaksanaan kegiatan peningkatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Ditjen Perikanan Budidaya adalah : Peningkatan akuntabilitas kinerja pengelolaan keuangan dan aset Satker lingkup DJPB menuju KKP


(33)

24

dengan Opini Wajar Tanpa Pengecualian dan Penataan Organisasi.

Komponen kegiatan peningkatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Ditjen Perikanan Budidaya antara lain : (i) penyelesaian dokumen perencanaan, monitoring evaluasi dan kerjasama program, dengan rincian komponen kegiatan antara lain penyusunan program/kegiatan pembangunan perikanan budidaya, penyusunan rencana kerja dan anggaran, rencana teknis perencanaan pembangunan perikanan budidaya, pelaksanaan pengembangan kerjasama program, penyusunan laporan tahunan, penyusunan LAKIP, temu koordinasi program/kegiatan pembangunan perikanan budidaya; (ii) pengembangan dan pembinaan kepegawaian, dengan rincian komponen kegiatan antara lain penyelesaian administrasi perencanaan dan pengembangan kepegawaian, penyelesaian administrasi mutasi pegawai dan pensiun, tata usaha kepegawaian dan administrasi jabatan fungsional; (iii) pengembangan organisasi tata laksana, hukum, dan pelaksanaan hubungan masyarakat, dengan rincian komponen kegiatan antara lain analisa/pengkajian pengembangan organisasi dan tata laksana, penyelenggaraan kehumasan dan pemberitaan, pameran dan promosi perikanan budidaya, penyusunan naskah perundang-undangan, pengelolaan perpustakaan, pelaksanaan Indonesia Aquaculture; dan (iv) penyelesaian dokumen/laporan keuangan dan umum, dengan rincian komponen kegiatan antara lain penyelesaian laporan Sistem Akuntansi Instansi (SAI), pengelolaan rumah tangga dan perlengkapan, inventarisasi aset Ditjen perikanan budidaya.

g. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Ditjen PB

Tujuan kegiatan Pengawalan dan Penerapan Teknologi Terapan Adaptif Perikanan Budidaya adalah pengawalan dan pendampingan teknologi dalam rangka pengembangan kawasan perikanan budidaya. Unit kerja penanggung jawab kegiatan adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen Perikanan Budidaya.

Sasaran dari kegiatan pengawalan dan penerapan teknologi terapan adaptif perikanan budidaya adalah pengawalan dan pendampingan teknologi dalam rangka peningkatan produksi dan produktivitas perikanan budidaya di kawasan perikanan budidaya.

Adapun komponen kegiatan pengawalan dan penerapan teknologi terapan adaptif perikanan budidaya adalah sebagai berikut :

1. Identifikasi Pengembangan Kawasan Perikanan Budidaya, dimaksudkan untuk melaksanakan kegiatan Identifikasi Pengembangan Kawasan perikanan budidaya dalam rangka menunjang Pemerintah Daerah di wilayah kerja Balai Besar/Balai cq Dinas Provinsi yang membidangi perikanan dalam mengenali keunggulan komparatif dari potensi sumberdaya perikanan budidaya yang dimiliki guna membangun dan mengembangkan kawasan perikanan budidaya laut, payau dan air tawar sesuai dengan wilayah kerja masing-masing;


(34)

25

2. Diseminasi Teknologi Adaptif, dimaksudkan untuk melakukan penerapan teknologi adaptif serta sekaligus sebagai ajang pendampingan kepada masyarakat pembudidaya di wilayah kerjanya, utamanya untuk komoditas unggulan lokal dan nasional, termasuk kegiatan-kegiatan untuk mendukung program kerjasama dengan pihak-pihak lain, serta kegiatan untuk menunjang keberhasilan pelaksanaan program peningkatan produksi perikanan budidaya dalam rangka pemasyarakatan teknologi adaptif yang telah berhasil direkayasa guna memberikan contoh nyata teknik pembudidayaan ikan yang memenuhi aturan code of conduct for responsible fisheries;

3. Perekayasaan Teknologi Terapan, diarahkan untuk mendorong pengembangan pembenihan dan pembudidayaan komoditas unggulan, baik komoditas yang sudah dapat dibudidayakan, komoditas yang masih perlu upaya domestikasi, maupun spesies ikan lokal (khas di suatu daerah) yang terancam punah sebagai upaya pelestarian plasma nutfah;

4. Pemantauan kesehatan ikan dan lingkungan perairan budidaya, dimaksudkan untuk memantau penyebaran penyakit/kesehatan ikan dan kualitas lingkungan perairan budidaya secara terintegrasi dengan melibatkan partisipasi aparat Dinas Provinsi, Dinas Kabupaten, Petugas Lapangan dan masyarakat pembudidaya ikan utamanya kawasan perikanan budidaya kekerangan, termasuk pemantauan residu penggunaan zat hormon dan antibiotika pada kegiatan pembudidayaan ikan, serta upaya pengenalan dini untuk mengantisipasi dampak terjadinya up welling pada kawasan usaha pembudidayaan karamba jaring apung pada perairan waduk, danau, dan atau rawa di wilayah kerja balai besar/balai masing-masing;

5. Pelatihan Petugas Pendamping untuk Program Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya, diarahkan untuk membekali ketrampilan teknis bagi petugas pendamping program yang ada di wilayah kerja masing-masing;

6. Pelatihan teknis untuk mewadahi kegiatan pelatihan yang dimaksudkan sebagai bagian dari upaya Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya dalam membangun etos kerja profesional bagi staf perekayasa balai besar/balai budidaya maupun bagi petugas dan masyarakat perikanan budidaya untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di bidangnya masing-masing melalui pendidikan, latihan dan magang bagi petugas perekayasa, petugas/pemandu lapang, dan kontak pembudidaya ikan serta para pembudidaya ikan dalam rangka meningkatkan kemampuan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat perikanan budidaya; dan

7. Pemantauan/pengawasan mutu benih, dimaksudkan untuk memfasilitasi petugas fungsional pengawas mutu benih dalam menjalankan tugasnya dalam rangka memantau dan mengawasi mutu benih yang beredar di masyarakat.


(35)

26

2.2.2. Anggaran

Guna mendukung rencana kinerja tersebut, Ditjen Perikanan Budidaya mengalokasikan anggarannya yang berjumlah Rp 1.035.206.222.000,- untuk sub-sub program peningkatan produksi perikanan budidaya. yaitu :

a. Pengembangan Sistem Produksi Pembudidayaan Ikan sebesar Rp 97.681.249.000,- b. Pengembangan Sistem Perbenihan Ikan sebesar Rp 67.023.973.000,-

c. Pengembangan Sistem Prasarana dan Sarana Pembudidayaan Ikan sebesar Rp

265.900.371.000,-

d. Pengembangan Sistem Usaha Pembudidayaan Ikan sebesar Rp 311.585.461.000,-

e. Pengembangan Sistem Kesehatan Ikan dan Lingkungan Pembudidayaan Ikan sebesar Rp

68.134.672.000,-

f. Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Perikanan Budidaya sebesar Rp 213.379.264.000,- dan

g. Pengawalan dan Penerapan Teknologi Terapan Adaptif Perikanan Budidaya sebesar Rp 11.501.232.000,-

2.2.3. Penetapan Kinerja/Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2014

Sebagai penjabaran dari Rencana Kinerja Tahunan maka disusun Perjanjian Kinerja yang memuat mengenai perjanjian kinerja antara Eselon I dengan Menteri Kelautan dan Perikanan sebagaimana berikut :

PENETAPAN KINERJA

Unit Kerja Eselon I : Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Tahun Anggaran : 2014

SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET

TAHUN 2014 STAKEHOLDER PERSPECTIVE

1 Meningkatnya kesejahteraan

masyarakat kelautan dan perikanan

1 Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) 105

2 Pertumbuhan PDB Perikanan (persen) 7,25

CUSTOMER PERSPECTIVE

2 Meningkatnya ketersediaan produk kelautan dan perikanan yang bernilai tambah

3 Jumlah produksi perikanan budidaya (juta ton) 13,97 4 Nilai produksi perikanan budidaya (miliar

rupiah)

124.300 3 Meluasnya kesiapan masyarakat untuk

usaha dan kesempatan kerja di bidang PB

5 Jumlah tenaga kerja baru bidang perikanan budidaya (orang)

146.282 6 Jumlah kelompok usaha perikanan budidaya

yang memenuhi standar kelembagaan

(kelompok)


(1)

169

3 Membentuk Tim Website DJPB (dokumen)

1 1 1 1 1 Bagian Hukum,

Organisasi dan Humas, Sekretariat

SK Dirjen PB No 3/KEP-DJPB/2014 tgl 2 Januari 2014

4 Melakukan Penyusunan dan Penyebaran Kuisioner (paket)

1 0 1 1 1 Bagian Hukum,

Organisasi dan Humas, Sekretariat

Kepuasan terhadap kemudahan akses informasi

27 2 Persepsi User terhadap

Kemudahan Akses Informasi dan Data Terkini di Ditjen PB (skala likert 1 - 5)

4,25 0 0 0 4,25 Bagian Hukum,

Organisasi dan Humas, Sekretariat

Non Kumulatif, dihitung di akhir tahun

Capaian pada tahun 2013 adalah 4 dari target 4 (100%) Rekomendasi Perbaikan Kemudahan

Akses Informasi lingkup DJPB melalui:

1 Melakukan Integrasi Data kepada Setjen (laporan)

1 0 0 0 1 Bagian Hukum,

Organisasi dan Humas, Sekretariat

re-setting website Ditjen Perikanan Budidaya

2 Survei Persepsi User terhadap Kemudahan Akses Informasi dan Data Terkini yang Disajikan (kegiatan)

1 0 0 1 1 Bagian Hukum,

Organisasi dan Humas, Sekretariat

Pembuatan portal survey pada website DJPB

3 Akselerasi Publikasi Informasi Perbenihan (kegiatan)

1 1 1 1 1 Subdit Informasi

dan Distribusi Perbenihan

4 Penyajian dan Publikasi Data Statistik Perikanan Budidaya (dokumen)

5 0 0 0 5 Subdit Data dan

Statistik

5 Penyusunan Database Lokasi Perusahaan Budidaya Laut yang Memperoleh Ijin (paket)

1 0 0 1 1 Subdit Pelayanan

Usaha

Jawa Barat

6 Ekspose dan Publikasi (laporan)

4 1 2 3 4 Bagian Hukum,

Organisasi dan Humas, Sekretariat

Kegiatan yang dilakukan antara lain Advertorial Media Elektronik Televisi dan Media Cetak, Pameran, Pembuatan Buku, Leaflet, Poster dan Barang-barang Promosi


(2)

170

7 Penerbitan Tabloid (dokumen)

6 1 3 4 6 Bagian Hukum,

Organisasi dan Humas, Sekretariat

Tabloid Akuakultur Indonesia Dwi Bulanan

8 Pengembangan Basis Data dan Sistem Informasi Potensi Lahan (kegiatan)

1 0 0 1 1 Subdit Lahan dan

Air

28 12 Terwujudnya Good

Governance & Clean Government di Ditjen PB

1 Jumlah Rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah (APIEP) yang Ditindaklanjuti dibanding Total Rekomendasi di Ditjen PB (persen)

100 0 50 50 100 Bagian Keuangan

dan Umum, Sekretariat

Non Kumulatif, dihitung semesteran

Capaian pada tahun 2013 adalah 100% dari target 100% (100%)

Melaksanakan Hasil Rekomendasi APIEP melalui :

1 Penyusunan Database Kerugian Negara lingkup DJPB (kegiatan)

2 0 1 1 2 Bagian Keuangan

dan Umum, Sekretariat

Jawa Barat

2 Workshop SPIP (kegiatan) 1 0 0 1 1 Bagian Keuangan

dan Umum, Sekretariat

Jawa Barat

3 Penyusunan Juklak SPIP (kegiatan)

2 0 0 2 2 Bagian Keuangan

dan Umum, Sekretariat

Jawa Barat

4 Pembinaan dalam rangka Tindak Lanjut LHP (provinsi)

32 5 10 22 32 Bagian Keuangan

dan Umum, Sekretariat

32 provinsi

5 Penyusunan Laporan Tindak Lanjut LHP (paket)

2 0 1 2 2 Bagian Keuangan

dan Umum, Sekretariat

DKI Jakarta

29 2 Nilai AKIP Ditjen PB A 0 0 0 A Bagian Program,

Sekretariat

Non Kumulatif, dihitung di akhir tahun

Capaian pada tahun 2013 adalah Nilai AKIP A (78,54) dari target Nilai AKIP A (75) (100%)


(3)

171

1 Penerapan Manajemen

Kinerja Berbasis BSC melalui Pengisian Aplikasi "Kinerjaku" dan Evaluasi Kinerja (dokumen)

4 1 2 3 4 Bagian Program,

Sekretariat

2 Penerapan SPIP melalui Workshop SPIP (kegiatan)

1 0 0 1 1 Bagian Keuangan

dan Umum, Sekretariat

Jawa Barat

3 Penerapan Manajemen

Resiko (dokumen)

3 2 2 3 3 Bagian Program,

Sekretariat

Dokumen perencanaan, evaluasi semester I dan evaluasi semester II 4 Penyusunan Renja KL DJPB

(kegiatan)

1 0 1 1 1 Bagian Program,

Sekretariat

Bogor, Jawa Barat dan Jakarta

5 Penyusunan "Buku Pedum Penyusunan RKA-KL" (kegiatan)

1 0 1 1 1 Bagian Program,

Sekretariat

Bogor, Jawa Barat

6 Penyusunan Renstra/RPJM DJPB 2015-2019 (kegiatan)

1 0 0 1 1 Bagian Program,

Sekretariat

Bogor, Jawa Barat

7 Ratekcan PB (kegiatan) 1 0 1 1 1 Bagian Program,

Sekretariat

Bandung, Jawa Barat

8 Finalisasi RKA-KL (kegiatan) 1 0 0 1 1 Bagian Program,

Sekretariat

Bandung, Jawa Barat

9 Penyusunan "Buku Pedum Pelaksanaan RKA-KL" (kegiatan)

1 0 1 1 1 Bagian Program,

Sekretariat

Bogor, Jawa Barat

10 Penyiapan Dokumen RKA-KL Pagu Anggaran Indikatif, Sementara dan Definitif (kegiatan)

2 0 1 2 2 Bagian Program,

Sekretariat

Bogor, Jawa Barat

11 Penyusunan LAKIP DJPB (laporan)

1 1 1 1 1 Bagian Program,

Sekretariat

Jawa Barat

12 Penyusunan Laporan Kinerja Triwulanan (dokumen)

3 0 1 2 3 Bagian Program,

Sekretariat

Jawa Barat

13 Penyusunan Laporan Bulanan (dokumen)

12 3 6 9 12 Bagian Program,

Sekretariat

Dilaksanakan setiap bulan

14 Pelaksanaan Monev Terpadu (lokasi)

33 0 0 23 33 Bagian Program,

Sekretariat


(4)

172

15 Temu Koordinasi Pemantapan Pelaksanaan Kegiatan (kegiatan)

1 1 1 1 1 Bagian Program,

Sekretariat

Bandung, Jawa Barat

16 Review BSC (kegiatan) 1 0 0 1 1 Bagian Program,

Sekretariat

Jawa Barat

17 Bimtek SAKIP (kegiatan) 1 1 1 1 1 Bagian Program,

Sekretariat

Jawa Barat

18 Pengembangan SAKIP DJPB (kegiatan)

1 0 0 1 1 Bagian Program,

Sekretariat

Jawa Barat

19 Temu Evaluasi Kinerja (kegiatan)

1 0 0 0 1 Bagian Program,

Sekretariat

Jawa Barat

20 Pengisian SKP/SiPKINDU (kegiatan)

1 0 1 1 1 Bagian

Kepegawaian, Sekretariat

Jawa barat

21 Penyusunan Laporan Kinerja Tahunan (dokumen)

1 1 1 1 1 Bagian Program,

Sekretariat

Jawa barat

30 3 Nilai Integritas Ditjen PB 6,75 0 0 0 6,75 Bagian Hukum,

Organisasi dan Humas, Sekretariat

Non Kumulatif, dihitung di akhir tahun

Capaian pada tahun 2013 adalah 7,12 dari target 6,75 (105,48%)

1 Penerapan Culture Transformation (Perubahan Budaya Kerja menjadi Lebih Baik) (kegiatan)

2 2 2 2 2 Bagian

Kepegawaian, Sekretariat

Pelatihan ESQ di DKI Jakarta

2 Evaluasi Integritas Ditjen PB melalui Penerapan Reformasi Birokrasi (kegiatan)

1 0 0 0 1 Bagian Hukum,

Organisasi dan Humas, Sekretariat

DKI Jakarta

3 Pembinaan Mental PNS (kegiatan)

2 0 0 1 2 Bagian

Kepegawaian, Sekretariat

DKI Jakarta dan Jawa Barat

4 Orientasi dan Magang CPNS (kegiatan)

1 1 1 1 1 Bagian

Kepegawaian, Sekretariat

Jawa Barat

5 Penyusunan Dokumen Pakta Integritas (dokumen)

21 0 21 21 21 Bagian

Kepegawaian, Sekretariat

Disusun setelah adanya pelantikan pejabat struktural


(5)

173

6 Pembinaan Disiplin Pegawai (lokasi)

5 0 2 3 5 Bagian

Kepegawaian, Sekretariat

UPT lingkup Ditjen PB

31 4 Nilai Inisiatif Anti

Korupsi Ditjen PB

7,75 0 0 0 7,75 Bagian

Kepegawaian, Sekretariat

Non Kumulatif, dihitung di akhir tahun

Capaian pada tahun 2013 adalah 7,16 dari target 7,5 (95,47%)

Implementasi zona Integritas melalui:

1 Evaluasi Inisiatif Anti Korupsi (kegiatan)

1 0 0 0 1 Bagian

Kepegawaian, Sekretariat

DKI Jakarta

2 Pembinaan Kode Etik Pegawai (kegiatan)

1 0 0 0 1 Bagian

Kepegawaian, Sekretariat

Jawa Barat

32 5 Nilai Penerapan

Reformasi Birokrasi Ditjen PB

80 (setara

level 4)

0 0 0 80 Bagian Hukum,

Organisasi dan Humas, Sekretariat

Non Kumulatif, dihitung di akhir tahun

Capaian pada tahun 2013 adalah 69,30 dari target 75 (setara level 4) (92,40%) Penerapan Program RB Ditjen PB

secara Menyeluruh (9 Program) melalui :

1 Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan RB Ditjen PB secara Berkala melalui Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (kegiatan)

1 1 1 1 1 Bagian Hukum,

Organisasi dan Humas, Sekretariat

Jawa Barat

2 Penataan dan Penguatan Organisasi lingkup DJPB dalam rangka Reformasi Birokrasi (kegiatan)

2 0 1 2 2 Bagian Hukum,

Organisasi dan Humas, Sekretariat

Jawa Barat

3 Peningkatan Kualitas Layanan Publik melalui

Operasionalisasi Pelayanan Terpadu secara Online (kegiatan)

1 0 1 1 1 Bagian Hukum,

Organisasi dan Humas, Sekretariat


(6)

174

4 Penyusunan Data Formasi Pegawai (kegiatan)

1 0 0 0 1 Bagian

Kepegawaian, Sekretariat

Jawa Barat

5 Pembinaan Karir PNS (laporan)

1 0 0 0 1 Bagian

Kepegawaian, Sekretariat

6 Pembentukan Jabatan Fungsional Baru (kegiatan)

4 0 1 3 4 Bagian

Kepegawaian, Sekretariat

1 kegiatan di DKI Jakarta dan 3 kegiatan di Jawa Barat

33 13 Terkelolanya Anggaran secara Optimal di Ditjen PB

1 Persentase Penyerapan Anggaran Ditjen PB (persen)

> 95 9 38 65 > 95 Bagian Keuangan

dan Umum, Sekretariat

Non Kumulatif, dihitung bulanan

Capaian pada tahun 2013 adalah 92,12% dari target >95% (96,97%)

Pelaksanaan Rencana Aksi Perbaikan Penyerapan Anggaran melalui :

1 Reviu Penyerapan Anggaran secara Menyeluruh dan Berkala (Triwulan) (laporan)

4 1 2 3 4 Bagian Program,

Sekretariat

2 Rekon SAI Semester I dan II (kegiatan)

2 1 1 2 2 Bagian Keuangan

dan Umum, Sekretariat

Jatim dan Jateng

3 Apresiasi Pengelolaan Administrasi Keuangan (kegiatan)

1 0 1 1 1 Bagian Keuangan

dan Umum, Sekretariat

4 Penyusunan Panduan Praktis Laporan Keuangan (kegiatan)

2 0 2 2 2 Bagian Keuangan

dan Umum, Sekretariat