18
L A K I P D J P B T r i w u l a n I
TAHUN 2014
2. Pengembangan Komoditas Unggulan
Pengembangan komoditas unggulan ditetapkan untuk lebih memacu kegiatan perikanan budidaya untuk sepuluh komoditas yang telah ditetapkan sebagai komoditas unggulan yang
memiliki kriteria : i bernilai ekonomis tinggi; ii teknologi budidaya yang dapat diterapkan dan telah tersedia; iii permintaan pasar yang tinggi baik lokal maupun luar negeri; dan iv
dapat dibudidayakan dan dikembangkan secara massal. Sepuluh komoditas budidaya unggulan tersebut adalah : i udang; ii rumput laut; iii nila;
iv lele; v patin; vi gurame; vii kerapu; vii kakap; ix bandeng; dan x ikan lainnya. Disamping sepuluh komoditas unggulan tersebut. pengembangan komoditas lainnya yang
potensial dan spesifik daerah tetap dikembangkan baik dalam rangka meningkatkan penerimaan devisa negara, pemenuhan konsumsi di dalam negeri, peningkatan pendapatan
masyarakat, maupun untuk pelestarian jenis-jenis ikan lokal yang cenderung akan mengalami kepunahan.
3. Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan Wirausaha
Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk menciptakan atau meningkatkan kapasitas masyarakat, baik secara individu maupun berkelompok, dalam memecahkan berbagai
persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian dan kesejahteraannya. Pemberdayaan masyarakat memerlukan keterlibatan yang besar dari perangkat pemerintah
daerah serta berbagai pihak untuk memberikan kesempatan dan menjamin keberlanjutan berbagai hasil yang dicapai.
PNPM Mandiri KP untuk bidang perikanan budidaya dilaksanakan melalui kegiatan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan PUMP Perikanan Budidaya yakni pemberdayaan
masyarakat yang dilaksanakan melalui fasilitasi bantuan pengembangan usaha yang diperuntukan bagi pembudidaya ikan yang tergabung dalam kelompok pembudidaya ikan
Pokdakan. Tujuan PUMP Perikanan Budidaya adalah meningkatkan kemampuan usaha produksi perikanan budidaya, penyerapan tenaga kerja, pendapatan dan kesejahteraan,
menumbuhkan wirausaha dan memperkuat kelembagaan pokdakan serta meningkatkan kualitas lingkungan pembudidayaan.
4. Industrialisasi Perikanan Budidaya Berbasis Blue Economy
Kementerian Kelautan dan Perikanan mencanangkan industrialisasi kelautan dan perikanan sebagai salah satu strategi pembangunan kelautan dan perikanan yang dimulai pada tahun
2012. Industrialisasi kelautan dan perikanan adalah integrasi sistem produksi hulu dan hilir untuk meningkatkan skala dan kualitas produksi, produktivitas, daya saing, dan nilai tambah
sumberdaya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan. Tujuan industrialisasi kelautan dan perikanan terwujudnya percepatan pendapatan pelaku usaha kelautan dan perikanan.
Sasaran yang ingin dicapai melalui industrialisasi kelautan dan perikanan adalah
19
L A K I P D J P B T r i w u l a n I
TAHUN 2014 meningkatnya skala dan kualitas produksi, produktivitas, daya saing, dan nilai tambah
sumberdaya kelautan dan perikanan. Pengembangan industrialisasi perikanan budidaya dilakukan dengan pendekatan Blue
Economy yang dilandasi dengan prinsip-prinsip : i terintegrasi, yakni integrasi ekonomi dan lingkungan, jenis investasi dan sistem produksi; ii berbasis kawasan, yakni berbasis
pengembangan kawasan ekonomi potensial; iii sistem produksi bersih, yakni sistem produksi efisien, hemat bahan baku, bebas pencemaran dan tidak merusak lingkungan; iv
investasi kreatif dan inovatif, yakni penanaman modal dan bisnis dengan model blue economy; v berkelanjutan, yaitu keseimbangan antara pemanfaatan sumber daya alam
dan pelestarian lingkungan.
2.1.6. Program Pembangunan Perikanan Budidaya