Rumusan Masalah TujuanPenelitian Manfaat Penelitian Ruang Lingkup Penelitian Sistem Pelayanan Terbuka Open Access

4 rendah. sumber: laporan kinerja di perpustakaan umum kota pematang siantar tahun 2013 Berdasarkan latar belakang dan penjelasan di atas, penulis ingin mengetahui faktor penyebab rendahnya tingkat kunjungan masyarakat Kota Pematang Siantar ke Perpustakaan. Untuk mengetahui lebih mendalam tentang hal tersebut maka peneliti melakukan penelitian dengan judul “Faktor – faktor yang Menyebabkan Rendahnya Tingkat Kunjungan Masyarakat ke Perpustakaan Umum Kota PematangSiantar”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka dapat dirumuskan masalah penelitian ini adalah faktor-faktor apakah yang menyebabkan rendahnya tingkat kunjungan masyarakat ke Perpustakaan Umum Kota Pematang Siantar.

1.3 TujuanPenelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor- faktor yang menyebabkan rendahnya tingkat kunjungan masyarakat ke Perpustakaan Umum Kota Pematang Siantar.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1. Perpustakaan Umum Kota Pematang Siantar yaitu dapat menjadi masukan atau dapat mengetahui faktor-faktor penyebab rendahnya tingkat kunjungan masyarakat ke Perpustakaan. 5 2. Peneliti yaitu dapat menambah pengetahuan dan wawasan peneliti dalam memahami hal-hal yang berkaitan dengan tingkat kunjungan pengguna ke Perpustakaan. 3. Peneliti selanjutnya hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah tentang tingkat kunjungan masyarakat ke Perpustakaan Umum Kota Pematang Siantar yang meliputi Lokasi, Sarana dan Prasarana Perpustakaan, Layanan Perpustakaan dan Promosi Perpustakaan. 6 BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Perpustakaan Umum 2.1.1 Pengertian Perpustakaan Umum Perpustakaan Umum merupakan lembaga pendidikan bagi masyarakat umum dengan menyediakan berbagai macam informasi ilmu pengetahuan, budaya dan teknologi untuk meningkatkan dan memperoleh pengetahuan bagi masyarakat luas. Perpustakaan umum public library menurut Reitz yang dikutip oleh Hasugian 2009, 77 adalah “A library or library system that provides unrestricted access to library resources and services free of charge to all the resident of a given community, district, or geographic region, supported wholly or in part publics funds”. Dalam pengertian yang sederhana defenisi di atas menyatakan bahwa perpustakaan umum adalah sebuah perpustakaan atau sistem perpustakaan yang menyediakan akses yang tidak terbatas kepada sumberdaya perpustakaan dan layanan gratis kepada warga masyarakat di daerah atau wilayah tertentu, yang didukung penuh atau sebahagian dari dana masyarakat pajak. Sedangkan menurut Sutarno 2003, 43 menyatakan bahwa: Perpustakaan Umum merupakan lembaga pendidikan yang dinyatakan sangat demokratis karena menyediakan sumber belajar sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan melayaninya tanpa membedakan suku bangsa, agama yang dianut, jenis kelamin, latar belakang dan tingkat sosial, umur dan pendidikan serta perbedaan lainnya. Pendapat di atas mengemukakan bahwa perpustakaan umum adalah lembaga pendidikan bagi masyarakat umum dengan menyediakan berbagai 7 macam informasi yang tidak terbatas kepada sumberdaya perpustakaan dan layana gratis kepada warga masyarakat tanpa membedakan suku bangsa, agama yang dianut, jenis kelamin, latar belkang dan tingkat social, umur dan tingkat pendidikan serta perbedaan lainnya yang didukung penuh atau sebahagian dari dana masyarakat pajak.

2.1.2 Misi Perpustakaan Umum

Perpustakaan umum sebagai sebuah lembaga yang menjadi pusat untuk memperoleh informasi memiliki misi yang terkait dengan informasi, melek huruf, pendidikan dan budaya yang menjadi budaya yang menjadi inti layanan perpustakaan umum. Adapun misi dan perpustakaan umum menurut Santoso 2006, 160 adalah sebagai berikut : 1. Menciptakan dan menguatkan kebiasaan membaca sejak usia dini. 2. Mendukung pelaksanaan bagi pendidikan formal maupun bagi perorangan yang belajar mandiri. 3. Memberikan peluang bagi pemgembangan kreativitas perorangan. 4. Merangsang imajinasi serta kreativitas perorangan. 5. Mempromosikan warisan budaya, penghargaan atas seni penemuan ilmiah dan inovasi. 6. Menyediakan akses pada ekspresi budaya dan semua pertunjukan seni. 7. Membina dialog antar budaya dan mendukung keanekaragaman budaya. 8. Membantu budaya lisan. 9. Menjamin akses atas semua jenis informasi kemasyarakatan bagi semua warga. 10. Menyediakan cukup informasi bagi perusahaan, asosiasi dan kelompok pemerhati setempat. 11. Member kemudahan dalam pengembangan keterampilan akan ketidak butaan informasi dan computer. 12. Membantu dan aktif dalam kegiatan pemberantasan buta huruf pada semua tingkatan umur, dan akan memulainya apabila diperlukan. 8 Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa perpustakaan umum mempunyai beberapa misi yaitu menciptakan kebiasaan membaca, memberikan peluang pengembangan kreativitas, mempromosikan warisan budaya, menyediakan berbagai informasi sesuai kebutuhan, memberikan keterampilan mengakses informasi melalui komputer, membantu dan aktif dalam pemberantasan butahuruf pada semua tingkatan umur.

2.1.3 Tujuan Perpustakaan Umum

Secara umum tujuan setiap perpustakaan adalah agar tercipta masyarakat terdidik, terpelajar, terbiasa membaca dan berbudaya tinggi. Secara teknis, tujuan perpustakaan umum adalah melayani semua lapisan masayarakat untuk memperoleh dan meningkatkan ilmu pengetahuan. Lebih jauh lagi perpustakaan umum yang diselenggarakan oleh dana umum dengan tujuan melayani masyarakat umum tanpa membeda - bedakan usia, jenis kelamin, agama, ras, pekerjaan, serta layanan cuma - cuma bagi umum. Dalam Manifesto Perpustakaan Umum UNESCO yang dikutip oleh Sulistyo-Basuki 1993,46 menyatakan bahwa perpustakaan umum mempunyai 4 tujuan utama yaitu: 1. Memberikan kesempatan bagi umum untuk membaca bahan pustaka yang dapat membantu meningkatkan mereka kearah yang lebih baik. 2. Menyediakan sumber informasi yang cepat, tepat dan murah untuk masyarakat, terutama informasi mengenai topik yang berguna bagi mereka dan yang sedang hangat dikalangan masyarakat. 3. Membantu warga belajar untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya sehingga yang bersangkutan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya, sejauh kemampuan tersebut dapat dikembangkan dengan bantuan bahan pustaka. 4. Bertindak sebagai agen cultural, artinya perpustakaan umum merupakan pusat utama kehidupan budaya bagi masyarakat sekitarnya dengan tugas menumbuhkan apresiasi budaya masyarakat dengan cara: menyelenggarakan pameran budaya, 9 menyelenggarakan pemutaran film, seminar yang dapat meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap segala bentuk seni budaya. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa tujuan perpustakaan umum adalah memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menggunakan bahan pustaka dalam meningkatkan pengetahuan dan menyediakan informasi yang berguna bagi kehidupan masyarakat Sehubungan dengan uraian di atas Sulistyo –Basuki 1993, 48 merumuskan tujuan perpustakaan umum sebagai berikut : 1. Pendidikan, perpustakaan umum bertugas memelihara dan menyediakan sarana untuk pengembangan perorangan atau kelompok pada semua tingkat kemampuan pendidikan. 2. Informasi, perpustakaan menyediakan kemudahan bagi pemakai berupa akses yang cepat terhadap informasi yang tepat mengenai seluruh jutaan pengetahuan manusia. 3. Kebudayaan, perpustakaan merupakan pusat kehidupan kebudayaan dan secara aktif mempromosikan partisipasi dan apresiasi semua bentuk seni. 4. Rekreasi, perpustakaan memainkan peran penting dalam mendorong penggunaan secara aktif rekreasi dan waktu senggang dengan menyediakan bahan bacaan. Selain pendapat di atas dalam buku Pedoman Penyelengaraan Perpustakaan Umum 1992, 6 tujuan perpustakaan umum dibagi menjadi 3 jenis, yaitu: 1. Tujuan umum perpustakaan adalah membina dan mengembangkan kebiasaan membaca dan belajar sebagai suatu proses yang berkesinambungan seumur hidup serta kesegaran jasmani dan rohani masyarakat yang berada dalam jangkauan layanannya, sehingga berkembang daya kreasi dan inovasinya bagi peningkatan martabat dan produktivitas setiap warga masyarakat secara menyeluruh dalam menunjang perkembangan nasional. 2. Tujuan fungsional perpustakaan umum adalah: a. Mengembangkan minat, kemampuan dan kebiasaan membaca khususnya, serta mendayagunakan budaya tulisan segala sektor kehidupan. b. Mengembangkan kemampuan mencari, mengnolah serta memanfaatkan informasi. 10 c. Menggigih masyarakat pada umumnya agar dapat memelihara dan memanfaatkan bahan pustaka secara tepat guna dan berhasil guna. d. Meletakkan dasar - dasar ke arah belajar mandiri. e. Memupuk minat dan bakat masyarakat. f. Menumbuhkan apresiasi terhadap pengalaman imajinatif. g. Mengembangkan kemampuan masyarakat untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan atas tangguna jawab dan usaha sendiri dengan mengembangkan kemampuan membaca masyarakat. h. Berpartisipasi aktif dalam menunjang pembangunan nasional dengan menyediakan bahan pustaka yang dibutuhkan dalam pembangunan sesuai dengan kebutuhan seluruh lapisan masyarakat. 3. Tujuan operasional perpustakaan umum merupakan pernyataan formal yang terperinci tentang sasaran yang harus dicapai serta cara mencapainya, sehingga tujuan tersebut dapat dimonitor, diukur dan dievaluasi keberhasilannya. Berdasarkan uraian di atas dapat dinyatakan bahwa perpustakaan umum bertujuan untuk mengembangkan minat baca dan mengembangkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan mereka.

2.1.4 Fungsi Perpustakaan Umum

Fungsi dari suatu perpustakaan selalu dikaitkan dengan jenis dan misi perpustakaan. Dalam buku peraturan Standar Nasional Indonesia SNI7495-2009 fungsi perpustakaan umum kabupatenkota adalah: a. Mengembangkan koleksi b. Menghimpun koleksi muatan lokal c. Mengorganisasi materi perpustakaan d. Mendayagunakan koleksi e. Menyelenggarakan pendidikan pengguna f. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi g. Membantu penigkatan sumberdaya perpustakaan di wilayahnya. 11 Sedangkan menurut Yusuf 1996, 23 fungsi perpustakaan umum adalah: a. Fungsi informatif Segala informasi yang dimiliki perpustakaan umum sanggup menjawab segala pertanyaan yang diajukan oleh segenap anggota masyarakat. Sumber informasi berpotensi memberitahukan atau memberikan informasi kepada segenap anggota masyarakat yang membutuhkan. b. Fungsi edukatif Segala informasi yang dimiliki perpustakaan umum dimaksudkan untuk mendidik segenap anggota masyarakat yang memanfaatkannya, termasuk anggota masyarakat yang belum sempat menggunakannya. c. Fungsi rekreasi Koleksi yang disediakan perpustakaan umum banyak yang berisi informasi ringan, srtinys tidak mendalam seperti halnya pada perpustakaan khusus. Hal ini disebabkan kondisi masyarakat yang dilayanisangat beragam, baik pada tingkat pengetahuan, pendidikan, maupun usianya sehingga sumber informasi yang disediakanpun harus disesuaikan dengan keragaman kondisi masyarakat. Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa fungsi perpustakaan umum adalah membantu masyarakat umum untuk memberikan informasi, mendidik segenap anggota masyarakat yang membutuhkan.

2.1.5 Tugas Perpustakaan Umum

Perpustakaan umum mempunyai tugas untuk menyediakan informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat. Secara teknik tugas perpustakaan umum adalah melayani masyarakat untuk memperoleh dan meningkatkan ilme pengetahuan. Dalam Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Umum 1999,6 tugas pokok perpustakaan umum adalah “Menyediakan, mengolah, memelihara dan mendayagunakan koleksi bahan pustaka, menyediakan sarana pemanfaatannya dan melayani masyarakat pengguna yang membutuhkan informasi dan bahan bacaan”. 12 Sedangkan menurut Sutarno 2006,53 menyatakan bahwa: Tugas pokok perpustakaan adalah menghimpun, menyediakan, mengolah, memelihara dan mendayagunakan semua koleksi bahan pustaka, menyediakan sarana pemanfaatannya dan melayani masyarakat pengguna yang membutuhkan informasi dan bahan bacaan. Masyarakat pengguna tersebut adalah sesuai dengan jenis perpustakaan, kebijakan penyelenggara, dan kelompok atau segmen pemakaipelanggannya. Tugas pokok itu dapat dijabarkan ke dalam beberapa rincian kegiatan- kegiatan yang akan dilaksanakan melalui fungsi-fungsi yang lebih besifat teknis. Urain di atas memberi makna bahwa tugas pokok perpustakaan umum adalah menyediakan, mengolah, memelihara dan mendayagubakan koleksi bahan pustaka, menyediakan sarana pemanfaatannya serta melayani masyarakat pengguna yang membutuhkan informasi dan bahan bacaan.

2.2 Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kunjungan Perpustakan

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kunjungan perpustakaan dapat dilihat dari: lokasi perpustakaan, sarana dan prasarana perpustakaan, layanan perpustakaan dan promosi perpustakaan.

2.2.1 Lokasi Perpustakaan

Lokasi merupakan variabel penting yang dapat mengungkapkan berbagai hal tentang gejala atau fenomena yang dipelajari. Suatu gejala yang mempunyai nilai guna yang tinggi jika suatu lokasi berada ditempat yang menguntungkan. Menurut Siregar 2011, 93 “lokasi adalah letak perpustakaan yang berkaitan dengan jarak dan tempat tinggal, tempat bekerja sekolah kampus, dan waktu tempuh yang dibutuhkan untuk mencapai lokasi”. 13 Sedangkan Prihadi 2009, 1 menyatakan bahwa Lokasi dapat diartikan sebagai tempat berlangsungnya kegiatan layanan perpustakaan bagi seluruh lapisan masyarakat dengan menyediakan berbagai sumber informasi, ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya sebagai sumber belajar bagi seluruh lapisan masyarakat. Dari uraian di atas dapat diketahui bawa lokasi adalah letak dimana berlangsungnya kegiatan layanan perpustakaan yang berkaitan dengan jarak tempat tinggal bagi seluruh lapisan masyarakat. Pertimbangan-pertimbangann yang cermat dalam menentukan lokasi Perpustakaan menurut Tjiptono 2002, 41 antara lain: a. Kemudahan Akses atau kemudahan untuk dijangkau dengan sarana transportasi umum. b. Visibilitas yang baik yaitu keberadaan lokasi yang dapat dilihat dengan jelas dari tepi jalan. c. Lokasi berada pada lalu lintas Traffic . Di mana ada dua hal yang perlu di pertimbangkan yaitu : 1 Banyaknya orang lalu lalang bisa memberikan peluang terjadinya impulse Buying hasrat dorongan untuk membeli. 2 Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa pula menjadi hambatan, misalnya pelayanan polisi, pemadam kebakaran atau ambulan. d. Tempat parkir yang luas dan aman. e. Ekspansi, tersedia tempat yang cukup luas untuk perluasan usaha di kemudian hari. f. Lingkugan, yaitu daerah sekitar yang mendukung barang dan jasa yang ditawarkan. g. Persaingan, yaitu lokasi pesaing. h. Peraturan pemerintah. Menurut Sutarno 2003, 80 aspek yang perlu diperhatikan pada unsur gedung adalah : 1 Lokasi, harus di tempat yang mudah dan ekonomis didatangi masyarakat pemakainya. 2 Luas tanah jika perpustakaan menempati gedung tersendiri , diusahakan cukup menampung bangunan gedung, dengan kemungkinan perluasan dalam kurun waktu 10 – 15 tahun mendatang. 3 Luas gedung atau ruangannya harus cukup menampung ruang koleksi bahan pustaka, ruang baca dengan kapasitas minimal 10 14 dari jumlah masyarakat yang akan dilayani, ruang layanan, ruang kerja pengolahan dan administrasi. 4 Ruangan-ruangan lain yang diperlukan, seperti gudang dan kamar kecil. 5 Konstruksi, mencakup aspek kekuatan dan pengamanan. 6 Cahaya di dalam ruang harus terang. 7 Kesejukan di dalam ruangan dan pertukaran udara ventilasi harus baik. 8 Lingkungan yang tenang. 9 Tempat parkir kendaraan secukupnya. 10 Taman, dan lain-lain. Dari uraian di atas menyatakan bahwa lokasi perpustakaan harus strategis, memberikan ketenangan dan nyamanan bagi pengunjung.

2.2.2 Sarana dan Prasarana Perpustakaan

Sarana dan prasarana perpustakaan adalah semua benda dan barang dan fasilitas yang ada di perpustakaan yang digunakan untuk mendukung terselenggaranya kegiatan perpustakaan. Menurut Sutarno 2006, 108 Pembinaan sarana dan prasarana perpustakaan adalah : Kegiatan untuk mengadakan, menggunakan, memelihara, menata, menambah dan mengembangkan baik mengenai jumlah, jenis, kualitas, maupun volumenya. Sarana dan prasarana yang lengkap dan baik, mudah dan enak dipergunakan, menarik bentuk, warna dan ukuran, secara langsung dan tidak langsung, akan meningkatkan perhatian, citra dan kesan yang baik oleh masyarakat terhadap perpustakaan. Oleh karena itu pembinaan sarana dan prasarana perpustakaan dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai faktor baik internal maupun eksternal perpustakaan. Berdasarkan pendapat di atas diketahui bahwa pembinaan sarana dan prasarana perpustakaan merupakan suatu kegiatan untuk mengadakan, menggunakan, memelihara, dan mengembangkan baik jumlah, jenis, kualitas maupun volumenya dengan mempertimbangkan berbagai faktor baik internal maupun eksternal perpustakaan. 15

2.2.2.1 Gedung dan Ruangan perpustakaan.

Penataan gedung dan ruangan perpustakaan adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk menyelenggarakan kegiatan perpustakaan yang baik dan semakin berkembang ditinjau dari segi keamanan, keteraturan, ketertiban, kenyamanan, kemanfaatan keterpakaian, dan keefektifan dan keefisienan, baik bagi pengelola maupun masyarakat pemakai. Berdasarkan Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum 1993,35 Pembinaan gedung dan ruangan perpustakaan meliputi: a. Tersedianya gedung dan ruangan yang memadai, sehingga semua pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik. b. Gedung dan ruangan yang menarik dan menjadi kebanggan masyarakat disekelilingnya. c. Semua ruang dimanfaatkan secara berdaya guna dan berhasil guna efektif dan efesien. d. Tercipta suasana bekerja yang enak, nyaman, bersih, sejuk memiliki alat pendingin ruangan seperti AC. e. Ruangan terasa longgar, tidak sempit. f. Adanya mekanisme dan alur kerja yang sistematis, sinkron, dan saling berkaitan satu sama lainnya. g. Terciptanya suasana membaca belajar yang tenang, dan tidak gaduh. h. Tersedia ruang diskusi pertemuan, baik bagi kepentingan pengelola pengguna perpustakaan dan pengunjung perpustakaan. i. Adanya lingkungan yang tertib dan teratur. j. Ada tempat parkir kendaraan, kantin, dan lain sebagainya. k. Ada tempat kemungkinan pengembangan kemasa depan. l. Adanya akses dan kemudahan transportasi untuk masyarakat. m. Berada dilokasi yang strategis, bebas banjir dan mudah dikenal masyarakat. Sedangkan menurut Siregar 2011, 95 Spesifikasi fisik perpustakaan adalah hal-hal yang menyangkut keadaan fisik gedung perpustakaan umum seperti: a. Kondisi gedung 16 Kondisi gedung adalah hal-hal yang berkaitan dengan keadaan dan bentuk fisik perpustakaan umum seperti luas lantai, keadaan luas bangunan, dan sebagainya. a. Kapasitas ruangan Kapasitas ruangan adalah daya tampung ruangan untuk mengakomodasi kegiatan dan pelayanan perpustakaan yang mencakup: kapasitas ruang baca, ruang diskusi, ruang koleksi, ruang referensi dan ruang akses internet. b. Tata letak ruangan Tata letak ruangan adalah penataan peralatan perpustakaan dan perabotan yang terdapat pada perpustakaan sehingga sesuai dengan fungsi dan kebutuhan pengguna. c. Perabotan Perabotan adalah segala peralatan dan perabotan yang digunakan oleh perpustakaan dan pengguna dalam melakukan kegiatan perpustakaan. d. Taman dan halaman Taman dan halaman adalah areal diluar gedung yang termsuk lingkungan yang mendukung kegiatan perpustakaan. e. Parkir Parkir dalaha areal untuk pengguna menempatkan kendaraannya. f. Lobby Lobby perpustakaan adalah ruangan didalam gedung yang letakknya sebelum memasuki ruang pelayanan perpustakaan. g. Fasilitas umum Fasilitas umum adalah fasilitas perpustakaan yang dapat digunakan oleh pengguna untuk kegiatan di luar kegiatan perpustakaan seperti kantin, toilet, tempat ibadah, ATM bank, dan sebagainya. h. Fasilitas bagi keterbatasan fisik Fasilitas bagi keterbatasan fisik adalah fasilitas yang memungkinkan seseorang dengan keterbatasan fisik dapat menggunakan perpustakaan seperti orang lainnya yang tidak memiliki keterbatasan fisik. Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa gedung dan ruangan perpustakaan harus menarik dan memadai, suasana yang nyaman, dan lokasi yang strategis.

2.2.2.2 Perabotan dan Perlengkapan Perpustakaan

Perabotan dan perlengkapan di perpustakaan sangat penting untuk menunjang pelaksanaan kegiatan di perpustakaan. 17 Menurut Sulistyo Basuki 1993, 309 “perabotan dan perlengkapan bergerak mencakup barang-barang untuk umum, ruang kerja, pemberian jasa serta barang tambahan lainnya ”. Sedangkan dalam Buku Pedoman Penyelengaraan Perpustakaan Umum 2006, 13 adalah : 1. Rak bahan pustaka: buku, majalah, surat kabar, pandang dengar audio visual. 2. Lemari katalog; ukurannya disesuaikan dengan kartu katalog 3. Meja kursi untuk para pembaca di ruang baca, bentuknya dapat bermacam-macam. 4. Meja sirkulasilayanan. 5. Mesin tik untuk pembuatan kartu katalog dan surat-surat. 6. Meja kerja pengelolahan untuk pegawai. 7. Lemari penitipan tasbarang. 8. Papan pamer display. 9. Alat baca khusus untuk koleksi tertentu. 10. Lemari arsip untuk tata usaha. 11. Papan pengumuman. 12. TelponFaximili 13. Kotak saran. 14. Jam dinding. 15. Troli pembawa bahan pustaka. 16. Tangga Injakan 17. Komputer dan lain-lain. Berdasarkan uraian di atas dapat dinyatakan bahwa perabotan dan perlengkapan perpustakaan adalah brang-barang yang memiliki fungsi sebagai wadah atau wahana penunjang fungsi perpustakaan seperti meja, kursi, rak buku dan lain-lain.

2.2.2.3 Koleksi Perpustakaan

Koleksi perpustakaan adalah unsur pokok yang sangat penting pada sebuah perpustakaan, karena koleksi yang memadai maka pengguna perpustakaan akan terbantu untuk memenuhi kebutuhan informasi. 18

A. Pengertian Koleksi Perpustakaan

Koleksi bahan pustaka yang memadai, baik ,mengenai jumlah, jenis, dan mutunya yang tersusun rapi dengan sistem pengolahan serta kemudahan akses atau temu kembali informasi, merupakan salah satu kunci keberhasilan perpustakaan. Oleh sebab itu perpustakaan perlu memiliki koleksi bahan pustaka yang relatif lengkap sesuai dengan kebutuhan pengguna perpustakaan. Menurut Undang-undang No.43 tahun 2007 tentang perpustakaan pada pasal 1 ayat 2 dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan koleksi perpustakaan adalah Semua informasi dalam dalam bentuk karya tulis, karya cetak, danatau karya rekam dalam berbagai media yang mempunyai nilai pendidikan yang dihimpun, diolah, dan dilayankan. Koleksi perpustakaan tidak berdayaguna tanpa adanya pemustaha maupun pengolah penghimpunpelayan. Sedangkan menurut buku Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum 2000, 19 menyatakan bahwa ”koleksi perpustakaan umum mencakup bahan pustaka tercetak seperti buku, majalah dan surat kabar, bahan pustaka terekam dan elektronik seperti kaset, video, piringan disk dan lain- lain.” Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa koleksi perpustakaan terdiri dari bahan pustaka tercetak, bahan pustaka terekam, dan bahan pustaka elektronik yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi.

B. Jenis Koleksi Perpustakaan

Jenis koleksi yang dimiliki perpustakaan harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat pengguna. Perpustakaan umum harus menyediakan berbagai koleksi yang dapat memenuhi kebutuhan informasi untuk semua lapisan masyarakat. 19 Menurut Darmono 2001, 52 beberapa jenis koleksi perpustakaan sebagai sumber belajar yang mungkin dapat dijangkau perpustakaan adalah: 1. Buku Buku merupakan koleksi yang paling umum yang dihimpun perpustakaan. Pengertian buku adalah terbitan yang membahas informasi tertentu, disajikan secara tertulis sedikitnya setebal 64 halaman tidak termasuk hal sampul. 2. Koleksi Referensi. Koleksi referensi sebenarnya juga dalam bentuk buku, yang membedakan dengan buku adalah isi dan cara penyusunanya. Contoh buku referensi: Kamus, Ensiklopedi, Almanak, Direktori, Buku Tahunan. 3. Sumber Geografi Jenis koleksi ini berisi informasi tentang daerah, iklim, cuaca, ketinggian tempat, bahan tambang, hutan, hasil pertanian daerah tertentu, laut, hasil laut, gunung, gurun, curah hujan untuk daerah tertentu. Bentuk sumber geografi pada umumnya adalah atlas, globe, peta. 4. Jenis Serial Terbitan Berkala Pada umumnya terbitan berkala berupa majalah dan koran. Majalah dan koran diperlukan sebagai koleksi perpustakaan karena keduanya berisi berita aktual yang meliputi berbagai aspek kehidupan manusia. 5. Bahan Mikro Bahan mikro adalah koleksi perpustakaan yang merupakan alih media dari buku ke dalam bentuk mikro seperti mikro film dan mikrofis. 6. Bahan Pandang Dengar Audio Visual Bahan pandang dengar memuat informasi yang dapat ditangkap secara bersamaan oleh indera mata dan telinga. Contoh: Video, Kaset, CD-ROM, VCD, Film. Sedangkan menurut Yusup 1995, 29 koleksi perpustakaan terdiri dari : 1. Buku Teks Buku teks adalah buku yang membahas suatu bidang ilmu tertentu yang ditulis dengan tujuan untuk memudahkan pencapaian proses belajar mengajar antara murid dan guru, termasuk juga antara dosen dengan mahasiswa. 2. Buku Referensi Buku referensi adalah buku yang isinya maupun penyajiannya bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan bersifat spesifik atau khusus. Adapun yang tercakup pada buku referensi sebagai berikut: a. Kamus b. Ensiklopedia 20 c. Buku Tahunan h. Buku Pedoman i. Direktori j. Almanak k. Bibliografi l. Katalog m. Indeks n. Abstrak o. Atlas p. Dokumen Pemerintah q. Laporan Hasil Penelitian r. Sumber informasi geografis, Biografis, dan petunjuk perjalanan. 3. Koleksi Media Cetak Bukan Buku Yang dimaksud dengan karya media cetak bukan buku adalah segala macam penerbitan yang dicetak, tetapi tidak berbentuk buku. Untuk lebih jelasnya termasuk pada koleksi media cetak bukan buku, yaitu : a. Terbitan Berkala b. Pamflet c. Brosur d. Guntingan surat kabar e. Gambar atau Lukisan f. Globe 4. Koleksi Media Elektronik Yang dimaksud media elektronik adalah jenis koleksi yang bukan hasil cetakan, melainkan hasil teknologi elektronik. Produk teknologi yang sering dijadikan media pandang dengar Audio Visual, mikrofis, mikroreader dan komputer. Berdasarkan pendapat di atas dapat diketahui bahwa jenis koleksi perpustakaan terdiri dari beberapa kelompok yaitu koleksi buku teks, referensi, koleksi media cetak bukan buku, koleksi media elektronik dan audio visual. Setiap koleksi juga memiliki informasi yang dapat dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan pengguna.

C. Fungsi Koleksi Perpustakaan

Koleksi perpustakaan haruslah disesuaikan dengan kebutuhan pengguna, dengan terpenuhinya kebutuhan pengguna maka pengguna akan merasa puas atas tersedianya koleksi diperpustakaan. Untuk itu maka koleksi yang diadakan di perpustakaan umum harus relevan dengan kebutuhan pengguna. Menurut Siregar 2002, 3 koleksi perpustakaan perfungsi sebagai berikut: 21 1. Fungsi Pendidikan, yaitu menunjang program pendidikan dan pengajaran bagi masyarakat umum, kelompok, lembaga yang membutuhkannya. 2. Fungsi Penelitian, yaitu menunjang penelitian yang dilakukan oleh masyarakat atau pengguna. 3. Fungsi Referensi, yaitu menjadi bahan referensi bagi masyarakat pengguna perpustakaan. 4. Fungsi Umum, dimana perpustakaan menjadi pusat informasi bagi masyarakat. Fungsi ini berhubungan dengan pendidikan kepada masyarakat dan pelestarian bahan pustaka serta budaya manusia lainnya. Berdasarkan pendapat di atas maka dapat diketahui bahwa koleksi perpustakaan umum berfungsi sebagai pendidikan, penelitian, referensi, dan umum. Dengan demikian perpustakaan berfungsi dalam membantu masyarakat pengguna dalam memenuhi kebutuhan informasi yang diinginkan, sesuai dengan kebutuhan masing-masing pengguna.

2.2.3 Layanan Perpustakaan

Layanan perpustakaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan perpustakaan. Hal ini menunjukkan bahwa apabila semakin baik layanan di perpustakaan maka akan semakin meningkat penggunaan perpustakaan. Oleh karena itu, dalam merencanakan layanan di perpustakaan harus diperhatikan indikator-indikator pendukung operasional seperti sistem pelayanan, jenis-jenis layanan, peraturan layanan, dan sistem temu kembali informasi.

2.2.3.1 Sistem pelayanan

Perpustakaan mempunyai 2 dua sistem layanan yang lazim digunakan, yaitu sistem layana terbuka Open Accass dan sistem layanan tertutup clossed access. Pemilihan sistem layanan perpustakaan perlu mempertimbangkan 22 beberapa hal karna sangat berpengaruh terhadap mekanisme kerja sebuag perpustakaan.

a. Sistem Pelayanan Terbuka Open Access

Menurut menurut Darmono 2001, 139 pengertian sistem layanan terbuka adalah “sistem layanan yang memungkinkan para pengguna secara langsung dapat memilih, menemukan dan mengambil sendiri bahan pustaka yang dikehendakinya dari jajaran koleksi perpustakaan”. Sedangkan menurut Soeatminah 2000, 135 Sistem pelayanan terbuka merupakan suatu sistem pelayanan yang memperbolehkan pengunjung perpustakaan masuk keruangan koleksi untuk melihat-lihat, membuka pustaka dan mengambilnya dari tempat menyimpan untuk dibaca di tempat atau di bawa pulang. Dari kedua pendapat di atas dapat diketahui bahwa Sistem Pelayanan terbuka adalah sistem layanan diamana para pengguna perpustakaan dapat secara langgu melihat-lihat atau langsung memoloh pustaka apa yang dikehendakinya. Menurut Darmono 2001,139 Penerapan sistem layanan terbuka memiliki keuntungan dan kerugian yaitu : Keuntungan: 1. Pemakai dapat melakukan pengembalian sendiri bahan pustaka yang dikenhendaki dari jajaran koleksi. 2. Pemakai dilatih untuk dapat dipercaya dan diberi tanggung jawab terhadap terpeliharanya koleksi yang dimiliki perpustakaan. 3. Pemakai akan merasa lebih puas karena ada kemudahan dalam menentukan bahan pustaka dan alternative jika yang dicari tidak ditemukan. 4. Dalam sistem tenaga perpustakaan untuk mengembalikan bahan pustaka tidak diperlukan sehingga bisa diberi tanggung jawab dibagian lain. Kerugian: 1. Ada kemungkinan pengaturan buku di rak penempatan jajaran menjadi kacau ketika melakukan browsing, buku yang sudah 23 dicabut dan jajaran tidak dikembalikan lagi oleh pengguna secara tidak tepat. 2. Ada kemungkinan buku yang hilang relatif lebih besar bila dibandingkan dengan sistem yang bersifat tertutup. 3. Memerlukan ruangan yang lebih luas untuk jajaran koleksi agar lalu lintas pengguna lebih leluasa. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa sistem layanan terbuka merupakan sistem yang memberikan kebebasan kepada pengguna untuk mencari dan mengambil sendiri koleksi yang dikehendaki dari jajaran koleksi. Namun sistem layanan terbuka membutuhkan keamanan yang lebih baik karena kemungkinan buku hilang relatif lebih besar.

b. Sistem Pelayanan Tertutup clossed access