Efek Biologik Sitokin Efek Biologik IFN-

2.4.2. Efek Biologik Sitokin

Efek biologik sitokin timbul setelah diikat oleh reseptor spesifiknya yang diekspresikan pada membran sel organ sasaran. Pada imuniti nospesifik, sitokin diproduksi makrofag dan sel NK, berperan pada inflamasi dini, merangsang proliferasi, diferensiasi dan aktivasi sel efektor khusus seperti makrofag. Pada imuniti spesifik sitokin yang diproduksi sel T mengaktifkan sel-sel imun spesifik Gambar 2. 38 Gambar 2. Fungsi sitokin pada pertahanan penjamu. Pada imuniti spesifik sitokin yang diproduksi sel T mengaktifkan sel-sel imun spesifik. 38 Universitas Sumatera Utara

2.4.3. Efek Biologik IFN-

Interferon ditemukan tahun 1957 oleh Isaacs dan Lindenmann sebagai protein yang pembentukannya diinduksi oleh sel yang terinfeksi virus dan ia berperan mengganggu replikasi virus. 39 Di samping sifat antivirus, interferon terbukti mempunyai fungsi pengatur imun seperti penambahan produksi dan aktivasi sel NK serta berfungsi sebagai pengatur sel, misalnya penghambat pertumbuhan sel. 39,40 Berdasarkan sumber selnya interferon diklasifikasikan sebagai interferon fibroblas dan interferon imun. Ada 3 jenis IFN yaitu alfa, beta dan gamma. IFN- α diproduksi oleh leukosit, IFN- oleh sel fibroblast yang bukan limfosit, dan IFN- atau interferon imun yang dihasilkan oleh limfosit T. 38 Seperti halnya hormon, interferon dapat juga disebarkan ke seluruh tubuh melalui aliran darah dan dapat berpengaruh pada tempat-tempat sebelah distal dari tempat produksi. 39 IFN- yang diproduksi berbagai sel sistem imun merupakan sitokin utama MAC Macrophage Activating Cytokine dan berperan terutama dalam imuniti yang tidak spesifik dan spesifik seluler. IFN- adalah sitokin yang mengaktifkan makrofag untuk membunuh fagosit mikroba. IFN- merangsang ekspresi MHC-I dan MHC-II dan kostimulator APC. IFN- meningkatkan perbedaan sel CD4 + naik ke subset sel Th1 dan mencegah proliferasi sel Th2. IFN- bekerja terhadap sel B dalam pengalihan subkelas IgG yang mengikat Fc -R pada fagosit dan mengaktifkan komplemen. Kedua proses tersebut meningkatkan fagositosis mikroba yang diopsonisasi. IFN- dapat mengalihkan Ig yang berpartisipasi dalam eliminasi mikroba. IFN- mengaktifkan neutrofil dan merangsang efek sitolitik sel NK Universitas Sumatera Utara Gambar 1. IFN- mengaktifkan fagosit dan APC dan induksi pengalihan sel B isotip antibodi yang dapat mengikat komplemen dan Fc-R pada fagosit, yang berbeda dengan isotip yang diinduksi IL-4, menginduksi tidak langsung efek Th1 atas peran peningkatan produksi IL-12 dan ekspresi reseptor. 38 Gambar 3. Efek biologik IFN- . 38 Universitas Sumatera Utara

2.4.4. Sistem Imun pada TB