Analisis Data METODOLOGI PENELITIAN

- Tentukan optical density dari tiap well dalam waktu 30 menit menggunakan microplate reader pada panjang gelombang 450 nm c. Prinsip Pemeriksaan: Pemeriksaan ini menggunakan teknik quantitatif sandwich enzyme immuno-assay. Sebelumnya antibody poliklonal spesifik untuk IFN- telah di-coated dalam microplate. Standar dan sampel dipipet ke dalam well dan keberadaan IFN- akan disandwich dipasangkan oleh immobilized antibody dalam well. Setelah dilakukan pencucian untuk menghilangkan substansi-substansi yang tidak terikat, kemudian ditambahkan enzyme-linked polyclonal antibody yang spesifik terhadap IFN- . Kemudian setelah dilakukan pencucian kembali untuk menghilangkan reagen antibody-enzyme yang tidak berikatan, selanjutnya larutan substrat ditambahkan ke dalam well dan kemudian terbentuklah warna yang sebanding dengan jumlah IFN- yang terikat. Pembentukan warna dihentikan dan kemudian intensitas warna diukur. 61

3.11. Analisis Data

3.11.1. Karakteristik penderita efusi pleura disajikan dalam bentuk tabulasi dan dideskripsikan. 3.11.2. Uji Fisher’s Exact digunakan untu melihat perbedaan jenis kelamin dan umur penderita pada kedua kelompok. Universitas Sumatera Utara 3.11.3. Karakteristik cairan pleura secara makroskopis kedua kelompok diuji dengan menggunakan uji Chi-Square. 3.11.4. Lokasi efusi pleura kedua kelompok dibandingkan dengan menggunakan uji Chi-Square. 3.11.5. Gambaran adanya infiltrat pada foto toraks kedua kelompok dibandingkan dengan menggunakan uji Chi-Square. 3.11.6. Uji t-independent digunakan untuk membandingkan kadar glukosa dan protein pada kedua kelompok. 3.11.7. Uji Mann-Whitney digunakan untuk membandingkan kadar LDH, Sel, PMN dan MN pada kedua kelompok. 3.11.8. Untuk membandingkan kadar IFN- pada kedua kelompok digunakan uji Mann-Whitney. Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL PENELITIAN

Subjek penelitian ini berjumlah 11 orang penderita efusi pleura TB sebagai kelompok I dan untuk pembanding diambil 22 orang penderita efusi pleura exudativa Non TB sebagai kelompok II. Efusi pleura TB ditegakkan berdasarkan BTA yang positif pada pemeriksaan apusan cairan pleura dan atau pada apusan sputum penderita 3 orang dan dijumpai adanya respon perbaikan secara klinis dan radiologi terhadap pemberian OAT setelah 2 bulan pengobatan 8 orang. Sementara kelompok efusi pleura exudativa Non TB penyebabnya terdiri dari keganasan 12 orang dan efusi parapneumonia 10 orang. Sebanyak 26 orang 78.8 adalah penderita laki-laki, dan 7 orang 21.2 adalah perempuan; dimana 8 orang 72.7 penderita efusi pleura TB adalah laki-laki dan 3 orang 27.3 perempuan. Sementara penderita efusi pleura exudativa Non TB didapat laki-laki sebanyak 18 orang 81.8 dan 4 orang 18.2 perempuan. Dengan menggunakan uji Fishers’s Exact kedua kelompok ini ternyata tidak berbeda bermakna dengan nilai p = 0.661. Subjek penelitian ini menjalani berbagai pemeriksaan. Semua data klinis pasien-pasien ini kemudian diamati dan dideskripsikan seperti yang tertera pada berbagai gambar dan tabel di bawah ini. Universitas Sumatera Utara