Apusan dan Kultur Sputum, Cairan Pleura dan Jaringan Pleura Biopsi Pleura Biopsi pleura merupakan suatu tindakan invasif dan memerlukan suatu Uji Tuberkulin Analisis Cairan Pleura

sela iga melebar, pergerakan tertinggal pada dada yang terlibat. Pada palpasi stem fremitus melemah sampai menghilang, perkusi dijumpai redup pada daerah yang terlibat, dari auskultasi akan dijumpai suara pernafasan vesikuler melemah sampai menghilang, suara gesekan pleura. 30 Berdasarkan pemeriksaan radiologis toraks menurut kriteria American Thoracic Society ATS, TB paru dapat dibagi menjadi 3 kelompok yaitu lesi minimal, lesi sedang, dan lesi luas. 46 Sedangkan efusi pleura TB pada pemeriksaan radiologis toraks posisi Posterior Anterior PA akan menunjukkan gambaran konsolidasi homogen dan meniskus, dengan sudut kostophrenikus tumpul, pendorongan trakea dan mediastinum ke sisi yang berlawanan. 30

2.6.1. Apusan dan Kultur Sputum, Cairan Pleura dan Jaringan Pleura

Diagnosis pasti dari efusi pleura TB dengan ditemukan basil TB pada sputum, cairan pleura dan jaringan pleura. 30 Pemeriksaan apusan cairan pleura secara Ziehl- Nielsen ZN walaupun cepat dan tidak mahal akan tetapi sensitivitinya rendah sekitar 35. 10,43,44,51 Pemeriksaan apusan secara ZN ini memerlukan konsentrasi basil 10.000ml dan pada cairan pleura pertumbuhan basil TB biasanya sejumlah kecil. Sedangkan pada kultur cairan pleura lebih sensitif yaitu 11-50 karena pada kultur diperlukan 10-100 basil TB. Akan tetapi kultur memerlukan waktu yang lebih lama yaitu sampai 6 minggu untuk menumbuhkan M.TB. 52 Universitas Sumatera Utara

2.6.2. Biopsi Pleura Biopsi pleura merupakan suatu tindakan invasif dan memerlukan suatu

pengalaman dan keahlian yang baik karena pada banyak kasus, pemeriksaan histopatologi dari biopsi spesimen pleura sering negatif dan tidak spesifik. 52 Akan tetapi, diagnosis histopatologis yang didapat dari biopsi pleura tertutup dengan dijumpainya jaringan granulomatosa sekitar 60-80. 34 Sementara pemeriksaan yang dilakukan oleh A. H. Diacon dkk sensitiviti histologis, kultur dan kombinasi histologis dengan kultur secara biopsi jarum tertutup mencapai 66, 48, 79 dan pemeriksaann secara torakoskopi sensitivitinya 100, 76, 100 dan spesifisitinya 100. 53

2.6.3. Uji Tuberkulin

Dulu tes ini menjadi pemeriksaan diagnostik yang penting pada pasien yang diduga efusi pleura TB. Test ini akan memberikan hasil yang positif setelah mengalami gejala 8 minggu. Pada penderita dengan status gangguan kekebalan tubuh dan status gizi buruk, tes ini akan memberikan hasil yang negatif. 30

2.6.4. Analisis Cairan Pleura

Analisis cairan pleura ini bermanfaat dalam menegakkan diagnosis efusi pleura TB. Sering kadar protein cairan pleura ini meningkat 5 gdl. Pada pasien kebanyakan hitung jenis sel darah putih cairan pleura mengandung limfosit 50. 50,54 Pada sebuah penelitian dengan 254 pasien dengan efusi pleura TB, hanya 17 6,7 yang mengandung limfosit 50 pada cairan pleuranya. Pada pasien Universitas Sumatera Utara dengan gejala 2 minggu, hitung jenis sel darah putih menunjukkan PMN lebih banyak. Pada torakosentesis serial yang dilakukan, hitung jenis lekosit ini menunjukkan adanya perubahan ke limfosit yang menonjol. 30 Pada efusi pleura TB kadar LDH cairan pleura 200 U, kadar glukosa sering menurun. 31 Analisis kimia lain memberi nilai yang terbatas dalam menegakkan diagnostik efusi pleura TB. Pada penelitian-penelitian dahulu dijumpai kadar glukosa cairan pleura yang menurun, namun pada penelitian baru-baru ini menunjukkan kebanyakan pasien dengan efusi pleura TB mempunyai kadar glukosa diatas 60 mgdl. Kadar pH cairan pleura yang rendah dapat kita curigai suatu efusi pleura TB. Kadar CRP cairan pleura lebih tinggi pada efusi pleura TB dibandingkan dengan efusi pleura eksudatif lainnya. 30

2.6.5. Adenosin Deaminase ADA