xxviii
BAB IV HASIL PENELITIAN
Penelitian fenomenologi ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan tentang pengalaman remaja putri terhadap sindrom pra haid di SMU Negeri 1 Sei
Rampah Kabupaten Serdang Bedagai. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara secara mendalam dengan menggunakan rekaman tape recorder.
A. Hasil Penelitian 1. Karakteristik Partisipan
Kedelapan partisipan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah partisipan yang memenuhi kriteria dan bersedia untuk diwawancarai serta menandatangani
persetujuan menjadi partisipan penelitian sebelum wawancara dimulai. Usia kedelapan partisipan berkisar antara 17 tahun ada sebanyak 3 orang, umur 18 tahun ada sebanyak 3
orang. 19 tahun ada 2 orang. Empat orang partisipan pertama kali mendapat haid sekitar umur 12 tahun ada 3 orang, umur 13 tahun ada 1 orang, umur 14 tahun ada 2 orang, dan
15 tahun ada 2 orang. Dua orang partisipan berasal dari suku Madailing. Satu orang partisipani suku Aceh. Tiga orang partisipan berasal dari suku Jawa. Satu orang
partisipan berasal dari suku Melayu. Satu orang partisipan berasal dari suku Batak. Data demografi partisipan dapat dilihat pada tabel 4.1.
Universitas Sumatera Utara
xxix Tabel 4.1 Karakteristik partisipan
No Karakteristik Jumlah
1. Umur responden
17 tahun 18 tahun
19 tahun 3
3 2
2. Umur pertama
haid 12 tahun
13 tahun 14 tahun
15 tahun 3
1 2
2
3. Suku Mandailing
Aceh Jawa
Melayu Batak
2 1
3 1
1
2. Karakteristik Gejala Fisik Pada Sindrom Pra Haid
Dari hasil wawancara diperoleh bahwa semua partisipan mengalami gejala fisik pada sindrom pra haid dengan karakteristik sakit pada payudara, timbulnya jerawat di
wajah, sakit perut dan sakit kepala dan hanya sebagian kecil yang sakit pada daerah kaki dan punggung.
a. Sakit pada payudara
Seluruh partisipan menyatakan bahwa mereka mengalami sakit pada daerah payudara bila menjelang haid, sampai-sampai ada dua partisipan yang merasa daerah
pada bagian payudara terasa sakit dan membengkak. Hal ini merujuk dari pernyataan partisipan berikut :
Daerah yang paling sakit sekali bagian payudara, rasanya seperti membengkak dan bertambah besar Partisipan 1
...Rasa sakitnya lebih parah dari yang saya rasakan pada bagian payudara 22
Universitas Sumatera Utara
xxx Partisipan 2
Saya kalau menjelang haid merasa tersiksa sekali nahankannya, sakitnya yang bukan main hebatnya di daerah payudara Partisipan 8
b. Timbulnya jerawat
Seluruh partisipan menyatakan bahwa menjelang haid jerawat banyak timbul di wajah. Seluruh partisipan menyatakan bahwa menjelang haid jerawat timbul di wajah,
jelek dan kusam. Terdapat satu partisipan yang menyatakan bahwa jerawat yang timbul menjelang haid membuat wajah menjadi jelek Ada satu partisipan jerawat yang timbul
seperti keringat buntat yang terasa panas dan gatal bila ia berkeringkat. Ungkapan partisipan tersebut dapat dilihat dari pernyataan :
Saya merasa memang ada perubahan sewaktu menjelang haid, seperti jerawat tumbuh di pipi kiri dan kanan Partisipan 1
Saya merasa mengalami ada perubahan sewaktu menjelang haid, seperti jerawat bertimbulan di mana-mana. Apalagi jerawat yang tumbuh seperti
jerawat batu Partisipan 2
…Jerawatnya itu halus-halus kak kayak keringat buntat gitu. Kalau udah hari panas kak, huh gatalnya minta ampun Partisipan 5
c. Sakit perut
Seluruh partisipan menyatakan sakit perut bila saat menjelang haid, bahkan ada satu partisipan yang menyatakan perutnya seperti ditusuk, rasanya sakit dan perih,
bahkan ada juga satu partisipan perutnya terasa kram dan rasanya seperti diputar. Pernyataan dari partisipan terebut di ungkapkan dalam pernyataan sebagai berikut:
Perut terasa keram rasanya diputar-putar, mual dan mulas, saya rasanya mau muntah karena sakitnya Partisipan 1
...Nyeri sekali pada daerah perut seperti ditusuk, sakit dan perih kali partisipan 2
Universitas Sumatera Utara
xxxi Perut saya bagian bawah seperti diputer-puter nanti rasanya kayak mau buang
air besar Partisipan 4 d.
Sakit kepala Tujuh dari delapan partisipan menyatakan bahwa selama menjelang haid
mengalami sakit kepala, bahkan rasa sakit itu lebih dominan disebelah kanan migren. Rasanya daerah kepala yang paling sakit daripada daerah tubuh yang lainnya. Hal ini
diungkapkan dari pernyataan partisipan sebagai berikut: Kadang menjelang haid kepala saya juga sakit sebelah, seperti migren,
berdenyut-denyut Partisipan 2
...Kepala saki sekali seperti berdenyut-denyut . Pusing lah. Rasanya semua seperti berputar Partisipan 3
Saya kalau menjelang haid merasa tersiksa sekali karena nahankan sakitnya yang bukan main di daerah kepala Partisipan 7
e. Sakit pada daerah kaki dan punggung
1. Sakit pada kaki Satu dari delapan partisipan menyatakan bahwa daerah kaki terasa sakit bila
saat menjelang haid tiba. Hal ini dapat dilihat pada pernyataan partisipan sebagai berikut :
... Kalau menjelang haid bagian kaki juga terasa sakit Partisipan 5 2. Sakit pada punggung
Satu dari partisipan juga menyatakan bahwa punggung terasa sakit bila saat menjelang haid tiba. Hal ini dapat dilihat pada pernyataan partisipan sebagai
berikut : Saya kalau menjelang haid merasa tersiksa sekali karena nahankan sakit
dan gatal di bagian punggung partisipan 5
Universitas Sumatera Utara
xxxii
3. Karakteristik Gejala Psikologis Pada Sindrom Pra haid
Semua partisipan mengalami gejala psikologis pada saat menjelang haid yaitu : emosi secara spontan, hal ini sesuai dengan pernyataan partisipan sebagai berikut :
a. Secara spontan Peningkatan emosi itu bagi partisipan yang kadang partisipan tidak sengaja
melakukannya terlihat pada pernyataan berikut ini : Saya sering marah-marah juga perasaan saya lebih sensitif dari yang
biasanya Partisipan 4
b. Gampang tersinggung Peningkatan emosi pada partisipan, mengakibatkan partisipan gampang
tersinggung dan mudah sekali marah. Pernyataan partisipan tersebut antara lain: Saya justru lebih sensitif dan gampang sekali tersinggung bila ada sesuatu
yang menjengkelkan Partisipan 1 Saya seperti gampang sekali tersinggung dan mudah marah Partisipan 5
4. Dampak Pada Sindrom Pra Haid
Dampak sindrom pra haid dapat menyebabkan ketegangan sehingga dapat menganggu kehidupan sosial bagi kaum wanita yang mengalaminya.
a. Dampak Fisik Semua partisipan mengalami dampakkeluhan fisik pada saat sindrom haid.
Dampak yang terjadi akibatkan sindrom haid ini sangat menganggu kesehatan partisipan. Dua partisipan menyatakan dampak sindrom pra haid membuat malas
bergerak, dan mual pada bagian perut, sehingga apabila partisipan bergerak akan bertambah pusing. Satu partisipan menyatakan dampak sindrom pra haid membuat otot-
Universitas Sumatera Utara
xxxiii otot leher dan tubuh terasa sakit dan pegal. Hal tersebut merujuk pada pernyataan
partisipan sebagai berikut : ...Menjelang haid itu sangat menganggu aktivitas saya karena rasa sakit pada
daerah perut membuat saya malas untuk bergerak Partisipan 2
Rasanya kalau beraktivitas rasa pusing itu makin bertambah, Bergerak akan menambah sakit Partisipan 3.
Otot-otot leher dan tubuh saya terasa sakit dan pegal apalagi di daerah pinggang dan perut terasa sakit sekali Partisipan 7
...Makan nasi akan membuat perut saya mual Partisipan 8 b.
Dampak psikologis Semua partisipan merasakan dampak psikologis dari sindrom pra haid. Satu
partisipan sulit berkosentrasi ketika mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan dari sekolah. Satu partisipan merasa tidak selera makan ketika menjelang haid, tetapi ada juga
partisipan yang merasa selera makannya menjadi bertambah saat menjelang haid. Satu partisipan menyatakan merasa bahwa sindrom pra haid sangat mengganggu aktivitasnya
sehari-hari. Pernyataan partisipan tersebut antara lain : Saya gak bisa konsentrasi dengan apa yang saya kerjain, maunya tiduran
saja karena kalau saya beraktifitas rasa sakit akan bertambah Partisipan1 ...Makanya saya gak penah selera nafsu makan kalau mau menjelang haid
Partisipan 2.
Kalau menjelang haid nafsu makan memang bertambah, saya selera aja makan Partisipan 3
Saya merasa gejala menjelang haid itu sangat sangat menganggu aktivitas Partisipan 4
5. Penanganan pada sindrom pra haid
Universitas Sumatera Utara
xxxiv Penanganan pada sindrom haid yang dapat dilakukan partisipan yaitu dengan
istirahat, merubah pola makan dan melakukan pengobatan baik secara medis maupun alternatif.
a. Istirahat
Seluruh partisipan melakukan penanganan pada sindrom pra haid. Dua partisipan menyatakan bahwa tidur dengan posisi terlentang akan membuat lebih baik. Salah satu
partisipan menyatakan bahwa tidur telengkup sambil menekan perut akan mengurangi rasa sakit. Satu partisipan menyatakan bahwa tidur dengan posisi telentang dengan
menganjal kepala dengan bantal membuat partisipan lebih baik. Satu partisipan menyatakan bahwa dengan posisi tidur sambil kepala dipijat pada saat pusing akan
menggurangi rasa sakit. Hal tersebut dapat dilihat dari pernyataan partisipan :
Saya tidur dengan posisi terlentang karena bila posisi miring atau telungkup maka payudara akan bertambah sakit Partisipan 1
Kalau itu saya mengatasinya, dengan tidur telungkup sambil menekan perut dengan tangan Partisipan 2
Karena menurut saya tidur sambil di pijat sangat cocok dilakukan pada saat sakit kepala Partisipan 3
Saya tidur dengan posisi terlentang dan kepala saya ganjal dengan bantal, supaya agak lebih tinggi dari badan Partisipan 7
b. Pola Makan
Penanganan sindrom haid yang dilakukan partisipan yaitu dengan mengurangi porsi makan dan makan makanan yang manis.
1. Mengurangi porsi makan Tiga dari delapan partisipan mengatakan bahwa mengurangi rasa sakit pada
Universitas Sumatera Utara
xxxv daerah perut yaitu dengan mengurangi porsi makan. Satu partisipan menyatakan bahwa
jika perut terasa kram maka ia akan makan satu kali saja. Satu partisipan mengatakan bahwa penanganannya dilakukan dengan makan makanan yang hangat-hangat.
Pernyataan partisipan merujuk pada penjelasan sebagai berikut : Tapi kalau perut saya kram, saya hanya makan satu kali, itupun
hanya sekali Partisipan 1 Trus saya suka makan yang hangat- hangat seperti sop, rasanya
lebih hangat di dalam perut Partisipan 4
Tapi kalau perut saya kram, saya hanya makan satu kali, itu pun hanya sedikit Partisipan 5
2. Makan makanan yang manis Delapan partisipan menyatakan bahwa untuk mengurangi rasa sakit dan mual di
perut maka partisipan memakan makanan yang manis. Dua partisipan menyatakan bahwa untuk menggurangi rasa mual di perut partisipan banyak makan buah-buahan dan sayur-
sayuran. Satu partisipan menyatakan lebih menyukai makanan yang dibuat sperti manisan buah. Satu partisipan menyatakan bahwa untuk mengurangi rasa sakit diperut
maka partisipan meminum susu. Hal yang berhubungan dengan pernyataan tersebut dapat dilihat pada pernyataan partisipan :
Saya hanya suka makan buah-buahan, makan sayur dan buah tidak membuat saya mual Partisipan 1
Saya hanya suka makan minum susu milo kalau saat menjelang haid karena kalau makan perut saya mual Partisipan 2
Menghilangkan rasa pahit dimulut makan manisan buah kedondong
dan manisan pala Partisipan 8
c. Pengobatan
Seluruh partisipan melakukan penanganan sindrom pra haid dengan cara
Universitas Sumatera Utara
xxxvi melakukan pengobatan baik secara alternatif maupun secara medis.
1. Pengobatan Alternatif Dari delapan partisipan, hanya empat partisipan melakukan pengobatan secara
alternatif untuk mengurangi sindrom pra haid. Satu partisipan menyatakan saat menjelang haid memakai korset, agar perut tidak sakit sewaktu berjalan. Satu partisipan
melakukan kompres perut dengan kantongan yang terbuat dari bahan karet yang di dalamnnya diisi dengan air panas. Satu partisipan menyatakan lebih sering dipijat untuk
mengurangi rasa sakit. Satu partisipan menyatakan bahwa minum jamu dapat menghilangkan nyeri pada saat datang bulan. Pernyataan tersebut dikutip dari pernyataan
partisipan sebagai berikut : Saat menjelang haid saya sering memakai korset, agar perut ini
dapat dipress sehingga kalau berjalan tidak sakit Partisipan 2 Saya hanya mengompres perut dengan sejenis alat kompres yang
terbuat dari bahan karet, yang dapat diisi air panas Partisipan 3 Saya sering minta di pijatin sama ibu kalau otot-otot di punggung
saya Partisipan 5 Saya minum jamu datang bulan untuk nyeri haid rasanya memang
pahit yang penting bagi saya terbebas dari rasa sakit Partisipan 6
2. Pengobatan medis Dari delepan partisipan, hanya empat parisipan yang melakukan pengobatan
secara medis untuk penanganan sindrom pra haid. Dua orang partisipan minum obat feminax untuk mengurangi rasa nyeri pada bagian perut. Satu partisipan minum obat
CTM karena untuk menghilangkan rasa gatal di bagian punggung karena timbulkan jerawat halus seperti keringat buntat. Satu partisipan memakai obat jerawat untuk
Universitas Sumatera Utara
xxxvii menghilangkan noda jerawat yang timbul pada saat sindrom pra haid. Hal ini
diungkapkan dengan pernyataan partisipan : Saya minum obat feminax. Saya minum 2 kali dalam sehari. rasa
nyeri itu hilang setelah setengah jam memakan obat Partisipan 3 Saya minum obat ctm. Saya minum 2 kali dalam sehari. rasa gatal
itu hilang setelah setengah jam memakan obat Partisipan 5 Pakai obat anti acne untuk menghilangkan jerawat rasanya setelah
saya pakai seminggu jerawat itu akan hilang Partisipan 7
Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa : Gejala fisik sindrom pra haid adalah sakit pada payudara, timbulnya jerawat, sakit pada
daerah perut, sakit kepala dan sakit pada daerah punggung dan kaki. Gejala yang diakibatkan dari sindrom pra haid tersebut adalah gejala psikologis seperti
emosi yang meningkat, mudah marah dan mudah tersinggung. Dampak yang diakibatkan dari sindrom pra haid pada fisik seperti mudah letih dan lesu,
otot-otot tubuh terasa sakit dan pegal, sakit migren dan pusing. Dampak psikologis yang ditimbulan yaitu nafsu makan kurang, malas beraktivitas dan sulit berkosentrasi dalam
belajar. Penanganan yang dilakukan untuk mengatasi sindrom pra haid yaitu dengan melakukan
istirahat dan mengatur pola makan dengan cara mengurangi posri makan dan mengkonsumsi makanan yang manis-manis. Selain itu penanganan yang dilakukan
dengan pengobatan dapat dilakukan secara medis maupu secara alternatif.
Universitas Sumatera Utara
xxxviii
BAB V PEMBAHASAN