serta menekankan informasi tersebut ke situasi-situasi yang ada hubungannya.
6. Semantik
Agar informasi efektif informasi harus ada hubungannya antara kata-kata dan arti yang cukup jelas dan menghindari kemungkinan salah tafsir.
Dari paparan keenam aspek di atas dapat dilihat bahwa informasi bermanfaat untuk penerimanya, bila sesuai dengan pola penyampaian, waktu yang tepat,
ruang dan tempat serta bentuk dan semantik dari informasi itu sendiri.
2.1.2 Manfaat Budaya Informasi
Kini semakin banyak perusahaan yang menyadari betapa pentingnya melakukan transformasi perusahaan sesuai dengan perkembangan industri dan
pasar. Oleh karena itu, banyak manajer yang sepakat bahwa budaya informasi merupakan suatu elemen yang penting dalam pembentukan strategi dan
pengimplementasian perubahan Suroso, 2005:3. Banyak manajer bersikap gegabah ketika perusahaan menghadapi krisis dan ancaman industri yang radikal,
budaya informasi bermanfaat kepada perusahaan ketika manajer langsung mengembangkan rencana aksi sebelum benar-benar tahu apakah aksi-aksi ini akan
memperburuk atau memperbaiki Marchand, 1997:56. Dari kedua pendapat di atas dapat ditinjau bahwa ternyata budaya informasi
tidak hanya bermanfaat dalam pembentukan strategi dan pengimplementasian perubahan, namun juga bermanfaat kepada perusahaan ketika dalam kondisi kritis
karena digunakan sebagai pertimbangan.
2.1.3 Tujuan Budaya Informasi
Budaya informasi memiliki arti dan tujuan yang jelas untuk membantu setiap individu ataupun organisasi untuk pengambilan kebijakan strategis dan
implementasi perubahan. Suroso 1998:43 menjelaskan tujuan informasi ke dalam empat tantangan sebagai berikut:
1. Mereka harus memperlakukan informasi dan pengetahuan sebagai aset
yang yang tampak visible assets. Padahal selama ini informasi dianggap sebagai aset yang tak tampak invisible assets.
2. Mereka tidak boleh menganggap bahwa infranstruktur teknologi
informasi akan memecahkan masalah ini dalam budaya dan perilaku
Universitas Sumatera Utara
informasi yang ada. Meskipun, misalnya jaringan komputer dan komunikasi memberikan alat untuk menggunakan informasi dan
pengetahuan untuk keunggulan kompetitif, bagaimana dan kenapa karyawan menggunakan informasi tersebut akan menjadi lebih
penting.
3. Pekerja berpendidikan tinggi akan lebih bisa menyesuaikan diri
terhadap sikap-sikap manajerial yang mempengaruhi bagaimana cara informasi dan pengetahuan digunakan. Mereka akan lebih mudah
untuk mengenali perilaku informasi yang merusak atau perilaku informasi yang di luar nilai budaya dan tujuan bisnis perusahaan.
4. Perusahaan yang paling pertama dalam industrinya mengaitkan budaya
informasi kepada strategi bisnis dan pasarnya akan mendapatkan keunggulan kompetitif.
Dari paparan pendapat di atas dapat dilihat bahwa tujuan budaya informasi pada dasarnya memberikan dampak positif bagi pelakunya baik perorangan
maupun organisasi. Dalam kaitannya pada perusahaan, budaya informasi memberikan kemajuan perusahaan yang lebih baik dalam bantuan untuk
pengambilan keputusan strategis. Ada juga pendapat yang mengemukakan tentang tujuan budaya informasi.
Salah satunya adalah Wang 2005:213 yang mendeskripsikan tujuan budaya informasi ke dalam empat pertanyaan:
1. How do they collect, organize, deliver and share information?
2. How do they apply information technology to facilitate their information
flow? 3.
To what extent are their personnel willing to share information? 4.
How develoved are their information literacy skills? Dari empat pertanyaan di atas dapat dilihat bahwa tujuan budaya informasi
memberikan kemampuan literasi informasi kepada seluruh pelaku informasi.
2.1.4 Objek Kajian Budaya informasi