Disamping itu, pendirian jenis bank bagi hasil ini akan dapat memberi pelayanan kepada bagian dari masyarakat yang karena prinsip agama atau
kepercayaan tidak bersedia memanfaatkan jasa-jasa bank konvensional. Bagaimana pun juga harus diakui bahwa dalam masyarakat banyak
kelompok yang memiliki prinsip bahwa sistem bunga yang dianut oleh perbankan merupakan pelanggaran terhadap syari’at agama dan merupakan
riba yang di dalam hukum Islam merupakan perbuatan dosa atau haram, sejalan dengan itu, bank dengan prinsip bagi hasil dimaksudkan untuk
melayani segmen pasar tersebut.
2.1.2. Prinsip Perbankan Syar’iah
Prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana danatau pembiayaan
kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang sesuai dengan syariah.
Beberapa prinsiphukum yang dianut oleh sistem perbankan syariah antara lain:
a Pembayaran terhadap pinjaman dengan nilai yang berbeda dari nilai
pinjaman dengan nilai ditentukan sebelumnya tidak diperbolehkan. b
Pemberi dana harus turut berbagi keuntungan dan kerugian sebagai akibat hasil usaha institusi yang meminjam dana.
c Islam tidak memperbolehkan menghasilkan uang dari uang. Uang
hanya merupakan media pertukaran dan bukan komoditas karena tidak memiliki nilai intrinsik.
Universitas Sumatera Utara
d Unsur Gharar ketidakpastian, spekulasi tidak diperkenankan. Kedua
belah pihak harus mengetahui dengan baik hasil yang akan mereka peroleh dari sebuah transaksi.
e Investasi hanya boleh diberikan pada usaha-usaha yang tidak
diharamkan dalam islam. Usaha minuman keras misalnya tidak boleh didanai oleh perbankan syariah.
2.1.3. Ciri-ciri Perbankan Syariah
Sistem perbankan syariah merupakan sistem perbankan yang beropersi berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah, memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan
bank konvensional. Ciri-ciri yang berdapat dalam sistem perbankan syariah antara lain:
1. Beban biaya yang disepakati bersama pada waktu akad perjanjian
diwujudkan dalam bentuk jumlah yang nominal, yang besarnya tidak kaku. Hal ini sesuai dengan Al-Qur’an, S. Al-Baqarah ayat 280
dengan terjemahan: “Dan jika orang berhutang itu dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan
sebagian atau semua utang itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.”
2. Penggunaan persen kewajiban untuk melakukan pembayaran selalu
dihindarkan, karena persentase bersifat melekat pada sisa utang meskipun batas waktu perjanjian sudah berakhir.
3. Di dalam kontrak-kontrak pembiayaan proyek, bank Islam tidak
menerapkan perhitungan berdasarkan keuntungan yang pasti fixed
Universitas Sumatera Utara
return yang ditetapkan di muka, karena pada hakikatnya yang mengetahui untung ruginya suatu proyek yang dibiayai oleh bank
hanya Allah semata. 4.
Bank Islam tidak menerapkan jual beli dan sewa menyewa uang dari mata uang yang sama, yang dari transaksi itu dapat menghasilkan
keuntungan. 5.
Adanya Dewan Pengawas Syariah yang bertugas untuk mengawasi operasionalisasi bank dari sudut syariahnya Ibid: 20.
Ciri-ciri perbankan syariah seperti tersebut di atas bersifat universal dan kumulatif. Artinya bank syariah yang beroperasi di mana saja
harus memiliki ciri- ciri yang disebutkan di atas, jika tidak dipenuhi, maka hilanglah identitasnya sebagai bank syariah.
Selain itu sistem perbankan yang menggunakan prinsip syariah memiliki karakteristik antara lain sebagai berikut:
1. Peniadaan pembebanan bunga yang berkesinambungan.
2. Membatasi kegiatan spekulasi yang tidak produktif.
3. Prinsip bahwa pembiayaan ditujukan kepada usaha-usaha yang halal
sesuai dengan prinsip syariah dan memiliki keunggulan imperatif terhadap sistem perbankan konvensional Tarigan ed, 2002: 20.
Selain itu sistem perbankan syariah yang menerapkan pola pembiayaan usaha dengan prinsip bagi hasil sebagai salah satu usaha pokok
dalam kegiatan perbankan syariah juga akan menumbuhkan rasa tanggungjawab pada masing- masing pihak, baik bank maupun debiturnya
Universitas Sumatera Utara
akan memperhatikan prinsip kehati- hatian dan akan memperkecil kemungkinan resiko terjadinya kegagalan usaha.
Adanya karakteristik perbankan syariah dengan bank konvensional menyebabkan timbulnya keengganan bagi pengguna jasa perbankan
terutama bagi pengguna jasa yang akan berpindah dari bank konvensional ke bank syariah. Keengganan tersebut disebabkan antara lain karena
hilangnya kesempatan untuk mendapatkan penghasilan tetap berupa bunga dari simpanan. Hal ini menjadi salah satu kendala bagi bank
syariah untuk mendapatkan nasabah dengan cepat.
2.1.4. Peranan Dan Kegiatan Usaha Perbankan Syariah