Keadaan Geografis Penentuan Ukuran Sampel

Menengah Pertama berjumlah 24.862 jiwa atau sebesar 16,68 kemudian untuk Tamat Sekolah Menengah Atas berjumlah 23.057 jiwa atau sebesar 15,77. Untuk penduduk yang Tamat Akademi D1-D3 berjumlah 3.272 jiwa atau sebesar 2,19 sedangkan untuk yang Tamat Perguruan Tinggi berjumlah 2.950 jiwa atau 1,98 dari jumlah penduduk.

6. Mata Pencaharian Penduduk

Wilayah Purbolinggo yang terdiri dari 22 desa dengan jumlah penduduk 149.047 jiwa pada tahun 2011, dengan pertambahan penduduk rata – rata tiap tahunnya sebesar 1,8. Mata pencaharian penduduk WilayahPurbolinggo sebagian besar disektor pertanian dan selebihnya disektor lainnya. Untuk lebih jelasnya, mata pencaharian penduduk di wilayah Purbolinggo dapat dilihat pada Tabel 6 Tabel 7. Banyaknya Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Kecamatan Purbolinggo Tahun 2011 No. Mata Pencaharian Jumlah Jiwa 1 Pertanian 23.673 2 Industri Usaha sedang kecil 3.516 3 Pegawai Negeri Sipil 2.878 4 Pengrajin Industri Kecil 492 5 Buruh : - Buruh Tani 874 - Buruh Bangunan 3.753 - Buruh Industri 11.130 - Buruh Perkebunan 1.380 6 Pedagang 982 7 Pengangkutan 315 8 ABRI 877 9 Pensiunan 415 10 Peternakan 13.515 Sumber : Monografi Kecamatan Purbolinggo, Tahun 2012 V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai partisipasi masyarakat penerima dana bantuan dalam pelaksanaan Program Nasional Pemberayaan Masyarakat Mandiri Desa di Kecamatan maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Partisipasi masyarakat termasuk seluruh unsur pelaksana PNPM Mandiri di Kecamatan Purbolinggo yang menerima bantuan PNPM Mandiri tahun 2010 – 2011 sangat baik. Hal ini dinilai dari pemahaman masyarakat terhadap PNPM Mandiri itu sendiri sudah baik 91 menyatakan sangat paham sekal dengan skor rata-rata 4,88 atau pada klasifikasi jawaban baik dan sisanya menyatakan paham terhadap PNPM Mandiri Desa sehingga partisipasi yang diikuti masyarakat dalam tahapan – tahapan PNPM mandiri seperti perencanaan, implementasi program dan pelestarian program. 2. Dengan adanya sistem pelaksanaan PNPM di tingkat desa yang melibatkan masyarakat dalam tahap perencanaan sampai dengan tahap evaluasi, maka masyarakat merasa bertanggungjawab atas kemajuan desanya sendiri dan sangat efektif dalam menunjang percepatan pembangunan desa, hal ini karena 100 dinyatakan oleh responden, dengan skor rata-rata 5,00 atau

Dokumen yang terkait

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Kampung Bilah Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhan Batu

0 57 124

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) mandiri Pedesaan terhadap Pembangunan Desa di desa Suka Damai.

12 108 132

Respon Masyarakat Terhadap Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan di Kecamatan Onan Runggu Kabupaten Samosir

2 40 130

Respon Masyarakat Terhadap Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan di Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir

4 59 100

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan Bidang Agribisnis Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Sipogu Kecamatan Arse Kabupaten Tapanuli Selatan.

0 50 136

Respon Masyarakat Terhadap Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan Di Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir

4 65 98

“Keterlibatan Yayasan Dayah Bustanul Ulum Dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa Alue Pineung di Langsa Timur.

0 47 97

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Desa Dolok Hataran Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun

0 55 76

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DAN PARTISIPASI MASYARAKAT Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) dan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa (Studi Kasus di Desa Sooka, Kecamatan

0 0 16

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DAN PARTISIPASI MASYARAKAT Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) dan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa (Studi Kasus di Desa Sooka, Kecamatan

0 1 17