Teknik Penentuan Sampling Penentuan Ukuran Sampel

Kecamatan Natar. Apabila diintpretasikan maka bila skor rata-rata jawaban responden : 3,68 – 5,00 dinyatakan baik 2,34 – 3,67 dinyatakan kurang baik 1,00 – 2,33 dinyatakan tidak baik E. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur Lokasi penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah Pemerintahan Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur. Kecamatan Purbolinggo sebelum pemekaran kabupaten, masuk ke Kabupaten Lampung Tengah dengan ibukota di Metro. Kecamatan yang terdiri dari 23 desaq hasil pemekaran, etnis penduduknya adalah suku Jawa yang semula berasal dari Kolonisasi tahun 1926 di masa pemerintahan Hindia Belanda. WilayahPurbolinggo ini berbatasan dengan Kecamatam Sukadana. Kecamatan Bungur, Kecamatan Pekalongan dan Kecamatan Seputih Raman. Pada tahun 1942 – 1943 pada masa penjajahan Jepang, Asisten Damang diubah menjadi Kecamatan dan dipakai oleh Fungunco Pembantu Demang, pada tahun 1943 wilayah marga diubah menjadi daerah Asisten Widana yang dipimpin oleh seorang Asisten Widana dengan ibukotanya Sukadana. Pada tahun 1990 Kecamatan Purbolinggo yang srbelumnya adalah sebagai Kecamatan pembantu berubah menjadi kecamatan yang dufinitif masuk ke Kabupaten Lampung Tengah. Mata pencaharian penduduk pada umumnya petani padi, karena wilayah ini sejak masa kolonisasi sudah tersedia irigasi primer yang merupakan satu kesatuan irigasi dari sungai sekampung. Selain itu mata pencaharian penduduk di Kecamatan ini adalah petani singkong dan jagung, artinya perekonomian penduduk di Kecamatan Purbolinggo umumnya pada sektor pertanian. Tabel 4. Wilayah Kecamatan Purbolinggo meliputi 22 Desa NAMA DESA 1.Taman Asri 12.Tegal Yoso 2.Taman Sari 13. Kampung Jawa 3.Taman Bogo 14. Sari Mukti 4.Taman Endah 15. Bangun Rejo 5.Taman Dadi 16. Linggo Dadi 6.Taman Fajar 17. Tegal Ombo 7.Tegal Gondo 18. Purwo Kencono 8.Tanjung Intan 19. Mukti Rahayu 9.Tamjumg Kesuma 20. Fajar Asri 10.Toto Harjo 21. Puro Mekar 11. Taman Luhur 22. Bandar Agung Sumber : Monografi Kecamatan Purbolinggo, Tahun 2012

2. Keadaan Geografis

Secara Topografi Wilayah Kecamatan Purbolinggo dengan luas lebih kurang 250,88 km 2 dengan daerah daratan yang merupakan daerah pertanian padi dan palawija, dengan status tanah 50 melebihi tanah ladang tegal, 37,08 dengan status tanah warga. Luas penggunaan tanah dalam wilayah Kecamatan Purbolinggo 12 tanah sawah yang merupakan sebagian besar sawah tadah hujan, 24 merupakan perkebunan rakyat, 9 perkebunan Negara. Kecamatan Purbolinggo merupakan salah satu daerah pengembangan sektor pertanian yang mampu bersuasembada padi dari Wilayah Kabupaten Lampung Timur.

3. Potensi Wilayah Purbolinggo

Wilayah Kecamatan Purbolinggo memiliki luas daerah 25.088 Ha. Berikut ini penjelasan tentang penggunaan lahan di Kecamatan Purbolinggo : Tabel 5. Tata Guna Tanah di Kecamatan Purbolinggo Tahun 2011 No Bentuk Penggunaan Lahan Luas Ha Persentase 1 Tanah Sawah - Sawah Irigasi Tadah Hujan 5.693 22,69 2 Tanah Kering - Perkarangan bangunan 1.246 4,97 - Ladang 835 3,33 - Perkebunan Negara 10.102 40,27 - Perkebunan Rakyat 3.997 15,93 3 Tanah Basah Kolam 25,5 0,10 4 Tanah Industri 2.186 8,71 5 Pertokoan 10 0,04 6 Perkantoran 477 1,90 7 Pasar 20 0,08 8 Tanah Wakaf 384,5 1,53 9 Lain – lain 112 0,45 Jumlah 25.088 Ha 100,00 Sumber : Monografi Kecamatan Purbolinggo, Tahun 2012

4. Keadaan Demografi Kecamatan Purbolinggo

Penduduk Kecamatan Purbolinggo terdiri dari suklu jawa dan beberapa suku lainnya, ditahun 2011 jumlah penduduknya sebanyak 149.047 jiwa. Penyebaran penduduk di Kecamatan Purbolinggo tidak merata, bila dirinci per desa maka jumlah penduduk terbanyak berada di Kecamatan Purbolinggo ada di desa Taman Fajar yaitu sebanyak 17.889 jiwa dan terendah di desa Mukti Rahayu sebanyak 2.791 jiwa.

5. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam pembangunan Sumber Daya Manusia. Oleh karena itu kaitan antara tingkat pendidikan dengan kesempatan kerja merupakan hubungan yang sangat erat dimana dalam dasawarsa ini banyak dipermasalahkan akan kebutuhan tenaga kerja yang terampil sesuai dengan bidang yang tersedia. Pendidikan juga merupakan salah satu indikator tingkat kemiskinan, dilain pihak pendidikan akan meningkatkan produktivitas kerja. Komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan di Wilayah Purbolinggo digolongkan sebagai berikut : Tabel 6. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Kecamatan Purbolinggo Tahun 2011 No. Tingkat Pendidikan Jumlah Jiwa Persentase 1 Belum Sekolah 40.574 27,22 2 Tamat Taman Kanak - kanak 18.251 12,25 3 Tamat Sekolah Dasar 35.631 23,91 4 Tamat Sekolah Menengah Pertama 24.862 16,68 5 Tamat Sekolah Menengah Atas 23.507 15,77 6 Tamat Akademi 3.272 2,19 7 Tamat Perguruan Tinggi 2.95 1,98 Jumlah 149.047 100,00 Sumber : Monografi Kecamatan Purbolinggo, Tahun 2012 Jumlah penduduk yang Belum Sekolah di WilayahPurbolinggo pada Tahun 2011 berjumlah 40.574 jiwa atau sebesar 27,22 dari jumlah keseluruhan penduduk. Untuk penduduk yang tamat Taman Kanak – Kanak berjumlah 18.251 atau sebesar 23,91 dari keseluruhan penduduk. Tamat Sekolah Menengah Pertama berjumlah 24.862 jiwa atau sebesar 16,68 kemudian untuk Tamat Sekolah Menengah Atas berjumlah 23.057 jiwa atau sebesar 15,77. Untuk penduduk yang Tamat Akademi D1-D3 berjumlah 3.272 jiwa atau sebesar 2,19 sedangkan untuk yang Tamat Perguruan Tinggi berjumlah 2.950 jiwa atau 1,98 dari jumlah penduduk.

6. Mata Pencaharian Penduduk

Wilayah Purbolinggo yang terdiri dari 22 desa dengan jumlah penduduk 149.047 jiwa pada tahun 2011, dengan pertambahan penduduk rata – rata tiap tahunnya sebesar 1,8. Mata pencaharian penduduk WilayahPurbolinggo sebagian besar disektor pertanian dan selebihnya disektor lainnya. Untuk lebih jelasnya, mata pencaharian penduduk di wilayah Purbolinggo dapat dilihat pada Tabel 6 Tabel 7. Banyaknya Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Kecamatan Purbolinggo Tahun 2011 No. Mata Pencaharian Jumlah Jiwa 1 Pertanian 23.673 2 Industri Usaha sedang kecil 3.516 3 Pegawai Negeri Sipil 2.878 4 Pengrajin Industri Kecil 492 5 Buruh : - Buruh Tani 874 - Buruh Bangunan 3.753 - Buruh Industri 11.130 - Buruh Perkebunan 1.380 6 Pedagang 982 7 Pengangkutan 315 8 ABRI 877 9 Pensiunan 415 10 Peternakan 13.515 Sumber : Monografi Kecamatan Purbolinggo, Tahun 2012

Dokumen yang terkait

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Kampung Bilah Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhan Batu

0 57 124

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) mandiri Pedesaan terhadap Pembangunan Desa di desa Suka Damai.

12 108 132

Respon Masyarakat Terhadap Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan di Kecamatan Onan Runggu Kabupaten Samosir

2 40 130

Respon Masyarakat Terhadap Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan di Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir

4 59 100

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan Bidang Agribisnis Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Sipogu Kecamatan Arse Kabupaten Tapanuli Selatan.

0 50 136

Respon Masyarakat Terhadap Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan Di Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir

4 65 98

“Keterlibatan Yayasan Dayah Bustanul Ulum Dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa Alue Pineung di Langsa Timur.

0 47 97

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Desa Dolok Hataran Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun

0 55 76

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DAN PARTISIPASI MASYARAKAT Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) dan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa (Studi Kasus di Desa Sooka, Kecamatan

0 0 16

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DAN PARTISIPASI MASYARAKAT Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) dan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa (Studi Kasus di Desa Sooka, Kecamatan

0 1 17