Metode Penelitian Perlindungan Hukum Internasional Atas Pelanggaran Ham Terhadap Sukuanakdalamsebagai Kaum Indigenous Di Indonesia

melestarikanberbagaikeragaman budaya,dan bahwaperlindunganbudaya aslisangat penting. Indonesia merupakan negara yang kaya dengan keragaman masyarakat yang tersebar di seluruh pelosok negeri. Indonesia juga menupakan negara yang kaya akan sumber daya alam yang sangat berlimpah yang membuat banyak pihak menggunakan kesempatan untuk memperoleh keuntungan dari hal tersebut. Salah satu nya adalah dengan cara penguasaan wilayah yang diklaim masih merupakan tanah adat dari masyarakat adat yang menguasai wilayah tersebut. Persoalan sumber daya alammasih merupakan persoalan laten masyarakat kebanyakan. Persoalan SDA terutama berkisar pada tanah-tanah adat dan berkenaan dengan konflik kepemilikan. Secara yuridis eksistensi masyarakat adat dalam hal ini Suku Anak Dalam di Jambi diakui, baik dalam penjelasan pasal 18 dan 32 Undang- Undang Dasar 1945, pasal 41 Ketetapan MPR No. XVII1998, dan pasal 1 Undang-Undang Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960. Kurangnya konsistensi dalam instansi pemerintah , serta kepentingan-kepentingan mapan dari pejabat pemerintah mengakibatkan tanah-tanah adat diambil alih oleh pemilik modal. 13

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yuridis normatif yakni penelitian yang mengacu pada norma-norma hukum yang terdapat dalam berbagai perangkat peraturan perundang-undangan yang antara lain berupa : konvensi internasional ataupun perundang-undangan nasional Indonesia. 2. Data Penelitian Sumber data yang diperoleh berasal dari : 13 KOMNAS HAM, Laporan Tahunan, Jakarta: Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, 2001, hal. 16. a. Bahan hukum primer, yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat yang termasuk dalam sumber-sumber hukum internasional yang mencakup perjanjian atau konvensi internasional, misalnya yang terdapat dalam Deklarasi PBB Tentang Hak-Hak Masyarakat Adat United Nation Declaration On The Rights Of Indigenous People serta berbagai konvensi lainnya dan peraturan perundang-undangan yang terdapat di Indonesia seperti Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. b. Bahan hukum sekunder, yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer, yaitu : buku hukum, termasuk skripsi, jurnal hukum, hasil-hasil penelitian, serta makalah. c. Bahan hukum tertier, bahan-bahan yang memberi petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder, contohnya kamus, ensiklopedia dan indeks kumulatif. 3. Teknik Pengumpulan Data Dalam penulisan ini digunakan metode penelitian kepustakaan Library research yang mana penelitian ini menunjuk perpustakaan sebagai tempat dilaksanakannya penelitian. 14 4. Analisis Data Cara pengumpulan data yang bersumber dari kepustakaan ini dengan menggunakan buku-buku, majalah, dan peraturan perundang-undangan baik nasional maupun internasional mengenai perlindungan terhadap hak asasi manusia baik ditingkat nasional maupun lintas batas negara, serta untuk mengetahui bagaimana upaya-upaya hukum yang dapat dilakukan dalam melakukan pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi. Pada penelitian hukum normatif, pengolahan data pada hakikatnya merupakan kegiatan untuk mengadakan sistematisasi terhadap bahan-bahan 14 Tampil Anshari. Metodologi Penelitian Hukum. Medan: Pustaka Bangsa Press, 2007. hal.21. hukum tertulis. Sistematisasi berarti membuat klarifikasi terhadap bahan-bahan hukum tertulis tersebut untuk memudahkan pekerjaaan analisis dan konstruksi. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam analisis data : a. Memilih ketentuan yang berisi kaidah-kaidah hukum yang mengatur masalah perlindungan hak asasi manusia. b. Data yang berupa sumber hukum internasional dan hukum nasional ini dianalisis secara induktif kualitatif.

G. Sistematika Penulisan