3.7 Validitas dan Reliabilitas
Untuk menguji apakah instrumen yang digunakan sudah valid serta reliabel atau belum, maka perlu dilakukan uji coba instrumen kepada subyek diluar sampel. Hasil uji coba
instrumen akan dianalisis untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitasnya.
3.7.1 Validitas
Sebuah instrument dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Instrument yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi, begitu
sebaliknya yakni instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Arikunto 2010: 211 menjelaskan validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrumen. Validitas digunakan untuk mengetahui butir skala yang tidak mendukung validitas skala secara keseluruhan.
Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah construct validity validitas konstruk. Menurut Sugiyono 2010: 176 instrument yang mempunyai validitas konstruk
yaitu jika instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur gejala sesuai dengan yang didefinisikan. Untuk menguji validitas konstruk, maka dapat digunakan pendapat dari ahli
judgment experts. Dalam hal ini setelah instrument dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan
ahli. Para ahli diminta pendapatnya tentang instrument yang telah disusun. Setelah pengujian konstruk dari ahli selesai, maka diteruskan uji coba instrument pada
sampel dari mana populasi diambil dengan jumlah sekitar 36 anak. Teknik uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi product moment. Teknik uji korelasi product
moment merupakan cara yang digunakan untuk mengetahui validitas suatu alat dengan mengkorelasikan skor yang diperoleh setiap item dengan skor total. Adapun rumus korelasi
product moment yang digunakan sebagaimana menurut Arikunto 2010:213 yaitu:
∑ ∑ ∑ √[ ∑
∑ ][ ∑
∑ ]
Keterangan: r
xy
= Validitas instrumen N
= Jumlah subjek ∑ X = Jumlah skor item X
∑ Y = Jumlah skor item Y ∑ XY = Jumlah perkalian item X dengan item Y
∑ X
2
= Jumlah kuadrat skor X ∑ Y
2
= Jumlah kuadrat skor Y Penelitian ini menggunakan taraf signifikansi sebesar 5. Analisis butir dilakukan
untuk mengetahui valid atau tidaknya butir soal dalam instrumen dengan cara mengkorelasikan skor-skor item dengan skor total, kemudian dibandingkan pada taraf
signifikansi 5. Apabila skor item melebihi taraf signifikansi 5, berarti item tersebut tidak valid dan sebaiknya tidak digunakan menjadi item pengungkap data. Apabila skor item sama
atau kurang dari taraf signifikansi 5, maka item tersebut dapat menjadi bagian instrumen untuk mengungkap data.
3.7.2 Reliabilitas