Endometrium Anatomi Organ Reproduksi Wanita 1 Uterus

Gambar 6. Pembuluh Darah Pelvis 17 Aorta abdominalis bercabang menjadi arteri ovarica yang berjalan melalui infundibulo pelvic dan kemudian masuk ke broad ligament. Dan, itu bercabang menjadi lebih kecil pada ovarian hilum untuk memperdarahi ovarium. Arteri ovarica beranastomoses dengan arteri uterina bagian ovarium pada superior lateral uterus. 18 Gambar 7. Pembuluh Darah Ovarium Sinistra dan Uterus 18 Kemudian, vena arcuata membentuk vena uterina yang keluar menuju vena iliaca interna dan berakhir pada vena iliaca communis. Plexus pampiniformis yang terdapat pada broad ligament akan berakhir pada vena ovarica. Pembuluh vena ovarica dextra berakhir di vena cava dan vena ovarica sinistra di vena renalis. 18 2.1.4. Hemoglobin pada kehamilan Terdapat peningkatan 40-45 volume darah dari sebelum hamil dan setelah minggu ke-32 sampai 34 kehamilan yang membuat kondisi menjadi hipervolemia. Semenjak trimester pertama sudah terjadi peningkatan volume darah. Peningkatan plasma dan eritrosit menyebabkan meningkatnya volume darah. Plasma darah yang lebih banyak dari eritrosit membuat konsentrasi hemoglobin dan hematokrit menurun sedikit selama masa kehamilan. Sehingga ditemukan bahwa kadar hemoglobin pada trimester ke-3 adalah 9,5 sampai 15 gdL. 19 Peningkatan volume darah berguna untuk memenuhi kebutuhan nutrisi uterus yang membesar dan fetus yang berkembang, serta melindungi ibu yang kehilangan darah saat proses melahirkan. 18

2.1.5. Seksio sesaria

2.1.5.1.Sejarah Dahulu kala, Julius Caesar dilahirkan dengan cara Seksio sesaria. Juga, 800 tahun sebelum masehi terdapat literatur yang mengatakan bahwa tindakan ini dilakukan pada wanita meninggal untuk menyelamatkan bayinya. Tetapi, prosedur itu tidak tertulis dalam jurnal-jurnal yang dibuat oleh Hippocrates, Galen, Celsus, Paulus, Soranus, atau penulis kedokteran lainnya pada masa itu. Kemudian, pada tahun 1581, tindakan ini pertama kalinya dianjurkan kepada orang hidup. Dan, 14 operasi berhasil dilakukan. Kemudian, pada awal abad ke-20 terjadi peningkatan kematian dalam melakukan tindakan ini. Pada tahun 1865 di Britania Raya didapat angka kematian sebesar 85 persen ketika melakukan tindakan ini. Dan lebih parahnya, tidak terdapat ibu yang dapat hidup setelah melakukan tindakan seksio sesaria di Paris.