Membentuk cadangan energi dalam bentuk lemak adalah fungsi dari sel adiposit. Cadangan dalam bentuk glikogen pada hepar dan otot lebih sedikit
dibanding dengan lemak. Adiposit ini terdeposit ke berbagai bagian tubuh dalam bentuk jaringan adiposa.
55
Pertambahan berat badan menyebabkan terkumpulnya lemak pada bagian abdomen, diikuti oleh bagian tubuh lain. Kelebihan beban ini
dapat digolongkan dalam obesitas sesuai kriteria indeks massa tubuh WHO.
53
Dengan terdapatnya obesitas didapatkan adanya kenaikan risiko perdarahan yang dikarenakan atoni uterus.
56
Atoni uterus yang terjadi dikarenakan oleh tingginya kadar kolesterol yang sering berhubungan dengan tingginya IMT. Tingginya
kadar kolesterol ini terdapat pada membran miometrium yang kemudian menurunkan kontraktilitas dari uterus.
19
Sehingga terjadi perdarahan ketika intra- operatif yang melebihi dari 1000 mililiter. Oleh karena itu, pada wanita dengan
obesitas, perdarahan akan terjadi lebih sering.
57
4.1.4. Seksio Sesaria Berulang
Peningkatan di seluruh dunia angka seksio sesaria dalam 3 dekade terakhir.
58
Dan, terdapat pelaporan dimana adanya konsekuensi jangka pendek maupun panjang.
11
Pada penelitian ini sebanyak 8 wanita yang telah melakukan
seksio sesaria sebanyak 2 kali dan 1 yang melakukan sebanyak 3 kali.
Tabel 5 Perdarahan pada wanita dengan seksio berulang ke-2 Variabel
Sampel Hb pre-Seksio
sesariagdL Hb post-Seksio
sesariagdL Penurunan kadar
HbgdL 1
11,5 10,5
1 2
10,8 10,2
0,6 3
10,2 10
0,2 4
10,9 8,6
2,3 5
12 11,9
0,1 6
11,9 11,1
0,8 7
12,9 12,5
0,4 8
12 10,5
1,5 9
12,6 10,2
2,4 Rata-rata
11,64+0,88 10,61+1,1
1,03+0,86
Tabel 6 Perdarahan pada wanita dengan seksio berulang ke-3 Variabel
Sampel Hb pre-Seksio
sesariagdL Hb post-Seksio
sesariagdL Penurunan kadar
HbgdL 1
10,7 9,6
1,1 Rata-rata
10,7 9,6
1,1
Menurut Tabel 5, rata-rata penurunan Hb pada yang melakukan 2 kali adalah 1,03+0,86 gmdl. Dan sesuai Tabel 6, rata-rata penurunan kadar Hb untuk
yang melakukan seksio sesaria pada ke-3 kali adalah 1,1 gdl. Hasil perhitungan kedua kondisi tersebut lebih rendah daripada nilai penurunan kadar Hb secara
keseluruhan yaitu 1,14+0,9 gdl. Menurut Zhang J. et al. dan Chamberlain G. dapat terjadi komplikasi sebagai penyulit proses kelahiran dapat terjadi pada
kondisi ini. Hal tersebut yang sering terjadi pada pasien yang melakukan tiga atau lebih seksio sesaria adalah perlengketan.
Efek dari perlengketan ini adalah memperlama tindakan operasi.
40,57
Lamanya waktu operasi berhubungan dengan perdarahan yang berlebihan.
11
Tetapi, dikatakan dalam studi yang dilakukan oleh Juntunen 2004, terdapat perbedaan yang tidak terlalu signifikan antara grup
studi seksio sesaria multipel dengan yang kontrol.
11
4.1.5. Usia 35 tahun
Umur ibu lebih dari sama dengan 35 tahun disebut sebagai advanced maternal age. Dan pada rentan umur tersebut memiliki risiko lebih tinggi untuk
mengalami perdarahan obstetrik.
59
Pada riset yang dibuat oleh Al-Zirqi et al. Ditemukan ibu berumur lebih dari 40 tahun memiliki kemungkinan untuk
mengalami perdarahan lebih besar dibandingkan dengan yang berumur 25-29 tahun.
9
Pada penelitian ini wanita yang memiliki umur lebih dari sama dengan 35 tahun terdapat 2 wanita.
Tabel 7 Perdarahan pada ibu dengan umur 35 tahun Variabel
Sampel Hb pre-Seksio
sesariagdL Hb post-Seksio
sesariagdL Penurunan kadar
HbgdL 1
12,4 9,9
2,5 2
1,1 9,6
1,1 3
11,55+1,2 9,75+0,21
1,8+0,99
Sesuai Tabel 7, jumlah penurunan kadar Hb pada ibu dengan umur 35 tahun mencapai 1,8+0,99 gdL. Jika dibandingkan, jumlah penurunan ini hampir
1 kali lipat dari rata-rata secara keseluruhan yaitu 1,14+0,9 gdL. Sesuai dengan bagaimana yang telah ditemukan oleh Hasegawa J. et al. di Jepang dan al-Zirqi et
al. di Norwegia yang mengatakan bahwa risiko lebih tinggi dapat terjadi pada ibu berumur lebih dari sama dengan 35 tahun.
9,59
Hal ini dapat disebabkan oleh adanya faktor-faktor kesehatan yang awalnya sudah dimiliki oleh ibu, seperti
obesitas, diabetes mellitus, atau hipertensi.
60
Selain itu, adanya penjelasan bahwa fungsi miometrium yang menurun seiring dengan bertambahnya umur dapat
menyebabkan perdarahan, karena miometrium berfungsi untuk mengoklusi pembuluh darah ketika diinduksi dengan oksitosin yang diberikan.
61