demikian itulah yang disebut morf. Pada dasarnya kelima bentuk tadi merupakan perwujudan dari morfem meN-. Dengan kata lain kelima morf tersebut diabstraksikan
dalam morfem meN-. Menurut Hasanain 1984 mengemukakan bahwa morf dan morfem dalam BA
bahasa Arab sepadan dengan as-shighat dan al-wazn. Makna yang terkandung atau yang ditunjukkan itulah morfem, sedangkan shighat yang mengikuti al-wazn itulah morf.
Contoh kata
Dﺕ E
merupakan morf dengan morfem
2 0
yang bermakna `al- musyarakah`. Kemudian dikemukakan juga bahwa dalam BA terdapat alomorf beberapa
morf yang merupakan realisasi dari satu morfem tertentu. Jadi morfologi itu merupakan subsistem linguistik yang mengkaji proses yang
mengolah leksem menjadi kata. Leksem meupakan input sedangkan kata merupakan output.
Kata merupakan satuan gramatikal terkecil yang dapat berdiri sendiri dan dapat diujarkan sebagai bentuk bebas. Kata bisa terbentuk dari satu morfem bebas, misalnya:
rumah, pasar. Kata juga bisa terbentuk dari gabungan morfem bebas dan morfem terikat. Misalnya kata
terbentuk dari morfem bebas
F
dan morfem terikat
- .
20
2. Ruang Lingkup Morfologi
Ruang lingkup pembahasan morfologi bahasa Arab yaitu isim yang mutamakkin yang dapat di i`rab dan fi`il yang dapat ditasrif, keduanya dalam keadaan sendirian
terisah dari rangkaian kalimat. Maka morfologi bahasa Arab tidak membicarakan isim-
3 8+
8+ .
.
isim mabni, fi`il-fi`il jamid fi`il yang tidak bisa ditasrif dan huruf-huruf kata dalam bahasa Arab ada tiga, yaitu: isim, fi`il dan huruf.
21
Ruang lingkup pembahasan morfologi bahasa Indonesia terdiri dari: a
Kata benda nomina. b
Kata kerja verba. c
Kata sifat adjektiva. d
Kata tugas.
22
3. Proses Morfologis
Proses morfologis dibagi menjadi empat macam, diantaranya: a.
Pengimbuhan atau afiksasi. Penambahan afiks dapat dilakukan didepan yang disebut prefiks, ditengah yang disebut infiks, dibelakang yang
disebut sufiks. Contohnya: Prefiks
ber kata
Infiks gerigi
Sufiks tulisan
b. Reduplikasi atau perulangan. Hal itu dapat bersifat penuh atau sebagian
dan dapat pula disertai perubah fonologis. Contohnya: - anak-anak
- gunung-gunung - berturut-turut
c. Perubahan intern atau modifikasi intern. Hal itu terjadi dalam morfem
dasar yang berkerangka tetap. Contoh dalam bahasa Arab dari kerangka
; +
3 8
. 0 66
atau akar kata ktb `tulis` dapat dibentuk beberapa kata dengan varian masing-masing, seperti: katab `menulis lampau`, yaktubu `menulis
sedang`, uktub `tulislah perintah`, kita:b `buku`, kita:bah `tulisan`, ka:tib `penulis`, dll.
d. Pemajemukan atau komposisi. Komposisi itu yang membentuk satu kata
dari dua atau lebih dari dua morfem dasar. Contohnya: barangkali, hulubalang, peribahasa, masing-masing dianggap sebagai satu kata, maka
semuanya merupakan hasil pemajemukan.
23
4. Klasifikasi Morfem Dalam Morfologi
Morfologi mengenal unsur dasar atau satuan terkecil dalam wilayah pengamatannya. Satuan gramatikal terkecil itu disebut morfem.
24
Morfem-morfem dalam setiap bahasa dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria. Diantaranya:
a Morfem Bebas dan Morfem Terikat
Morfem bebas ini ialah morfem yang tanpa kehadiran morfem lain dapat muncul dalam pertuturan. Misalnya makan, rumah, termasuk morfem bebas. Yang dimaksud
morfem terikat ialah morfem yang tanpa digabung dulu dengan morfem lain tidak dapat muncul dalam pertuturan. Semua afiks dalam bahasa Indonesia adalah morfem terikat.
b Morfem Utuh dan Morfem Terbagi
Pembedaan morfem utuh dan morfem terbagi berdasarkan bentuk formal yang dimiliki morfem tersebut. Semua morfem dasar bebas termasuk morfem utuh, seperti:
meja, kursi .morfem terbagi adalah sebuah morfem yang terdiri dari dua buah bagian yang
+ 7
5 1
1
.
.1
terpisah. Misalnya kata kesatuan terdapat satu morfem utuh, yaitu satu dan satu morfem terbagi, yakni ke--an.
c Morfem Segmental dan Suprasegmental
Morfem segmental adalah morfem yang dibentuk oleh fonem-fonem segmental, seperti morfem lihat dan lah, sikat dan ber. Jadi semua morfem yang berwujud
bunyi adalah morfem segmental. Morfem suprasegmental adalah morfem yang dibentuk oleh unsur-unsur suprasegmental seperi tekanan, nada, durasi dsb.
d Morfem Beralomorf Zero
Morfem ini yang salah satu alomorfnya tidak berwujud bunyi segmental maupun berupa prosodi unsur suprasegmental melainkan berupa `kekosongan`.
e Morfem Bermakna Leksikal dan Morfem Tidak Bermakna Leksikal
Yang dimaksud morfem bermakna leksikal adalah morfem-morfem yang secara inheren telah memiliki makna pada dirinya sendiri, tanpa perlu berproses terlebih dulu
dengan morfem lain. Misalnya morfem-morfem seperti kuda, pergi, lari adalah morfem bermakna leksikal. Morfem-morfem seperti ini dengan sendirinya sudah dapat digunakan
secara bebas, dan mempunyai kedudukan yng otonm didalam pertuturan. Morfem tak bermakna leksikal sebaliknya, ia tidak mempunyai makna apa-apa
pada dirinya sndiri. Morfem ini baru nmempunyai makna dalam gabungannya dengan morfem laindalam suatu proses morfologi. Yang dimaksud dengan morfem tak bermakna
leksikal adalah morfem-morfem afiks, seperti: ber-, me- dan ter-. f
Morfem Dasar, Bentuk Dasar, Pangkal Stem Dan Akar Root Morfem dasar ini terbagi menjadi dua bagian yaitu morfem bebas dan morfem
terikat. Sebuah morfem dasar dapat menjadi sebuah bentuk dasar dalam suau proses
morfologi. Bentuk dasar ini dapat berupa morfem tunggal, tetapi dapat juga berupa gabungan morfem. Misalnya kata berbicara yang terdiri dari morfem ber- dan bicara,
maka bicara adalah menjadi bentuk dasar dari kata berbicara itu yang juga berupa morfem dasar. Istilah pangkal digunakan untuk menyebut bentuk dasar dalam proses
infleksi. Akar root digunakan untuk menyebut bentuk yang tidak dapat dianalisis lebih
jauh lagi. Artinya akar itu adalah bentuk yang tersisa setelah semua afiksnya, baik afiks infleksional maupun afiks derivasionalnya ditanggalkan.
25
1
5 2
BAB III KITAB KIFAYATUL AKHYAR DAN TERJEMAHANNYA
A. Sekilas Tentang Kitab Kifayatul Akhyar
Buku kifayatul akhyar merupakan buku fikih ringkas namun sudah dilengkapi dalil-dalil yang cukup.
26
Kitab tersebut juga merupakan salah satu buku tua ilmu fikih yang melengkapi semua liku-liku permasalahannya, pernah dulu dipegang sebagai buku teks
atau buku pegangan pelajar-pelajar agama di merata dunia Islam. Buku tersebut disusun oleh Al-Qadhi Abu Syuja Ahmad bin Al-husain ibn Ahmad Al-Isfahani, kemudian
disyarahkan oleh tokoh terkenal yaitu Imam Taqiyuddin Abubakar Alhusaini. Pada masa ini buku ini digunakan oleh orang-orang yang ingin mempelajari seluk beluk syariat
Islam.
27
B. Biografi Penulis dan Karya-karyanya
Imam Taqiyuddin Abubakar Al-Husaini 752 – 829
Kifayatul akhyar merupakan sebuah kitab fikih mazhab Syafi`i yang amat masyhur. Ia telah berulang kali dicetak dan tersebar ke segenap penjuru dunia Islam.
Pengarangnya adalah Imam Abu Bakar bin Muhammad bin `Abdul Mu`Min bin Hariz bin Mu`Alla bin Musa bin Hariz bin Sa`id bin Dawud bin Qaasim bin `Ali bin `Alawi bin
Naasyib bin Jawhar bin `Ali bin Abi Al-Qaasim bin Saalim bin `Abdullah bin `Umar bin Musa bin Yahya bin `Ali al-Ashghar bin Muhammad At-Taqiy bin Hasan Al-`Askari bin
`Ali al-`Askari bin Muhammad al-Jawaad bin `Ali ar-Ridha bin Musa al-Kaadhzim bin
5
4