KESIMPULAN DAN SARAN Pendekatan Analisis swot Terhadap Produk Dana Pensiun LEmbaga Keuangan Syariah (Studi kasus pada DPLK Muamalat Pusat)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sebagai mahkluk ciptaan Allah SWT, setiap manusia pasti akan memiliki masa tua. Dimana di hari tua kita sudah tidak lagi kuat bekerja, tidak lagi memiliki penghasilan dan bahkan sebagian besar hanya mengandalkan pemberian dari anak dan cucunya. Namun hal tersebut bukanlah impian hari tua bagi setiap umat manusia. Tentunya setiap manusia ingin segala kebutuhannya terpenuhi dan memiliki kebahagian di hari tua. Produk Dana Pensiun adalah salah satu alternatif untuk mengatasi solusi tersebut. Pada dasarnya program dana pensiun bertujuan untuk memberikan jaminan kesejahteraan di hari tua. Tentunya hal tersebut akan mengurangi berbagai resiko yang dapat timbul, seperti kehilangan pekerjan, kecelakaan, bahkan meninggal dunia. 1 Pengelolaan dana pensiun di Indonesia sudah mendapat perhatian serius sejak tahun 1992. Terbentuknya undang-undang No. 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun, diharapkan para karyawan semakin semangat bekerja dan merasa 1 Dahlan Siamat, Manajemen Keuangan Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas ekonomi UI, 2004, h. 465. 2 tentram karena menjadi peserta tabungan dana pensiun di tempat kerjanya. 2 Pada tahun pertama sejak berlakunya undang-undang tentang dana pensiun, pertumbuhan jumlah dana pensiun didominasi oleh konversi yayasan pengelola dana pensiun menjadi lembaga Dana Pensiun Pemberi Kerja DPPK. Salah satu hal baru dalam undang-undang dana pensiun adalah lahirnya Dana Pensiun Lembaga Keuangan DPLK . Berbeda dengan DPPK yang menyelenggarakan program pensiun khusus bagi pegawai pendiri dan atau mitra pendiri DPPK yang bersangkutan, DPLK didirikan oleh bank umum atau perusahaan asuransi jiwa untuk menyediakan program pensiun bagi masyarakat luas, khususnya para pekerja mandiri. Dalam perkembangannya, DPLK lebih banyak berperan sebagai media alternatif bagi pemberi kerja yang bermaksud untuk menyediakan program pensiun bagi karyawannya. Dalam lima tahun pertama berlakunya undang-undang dana pensiun, terdapat 25 pendirian DPLK, dimana 20 DPLK didirikan oleh perusahaan asuransi jiwa dan 5 DPLK didirikan oleh bank umum. Salah satu DPLK yang ada di indonesia dan berbasis syariah adalah DPLK Muamalat dan dengan sistem syariah pertama di Indonesia, tentunya telah memiliki pengalaman yang luas, apalagi dengan dukungan teknologi dan SDI Sumber Daya Insani yang profesional. Di samping itu, adanya Dewan 2 Hasiholan Siagian, Manajemen Dana Pensiun di Indonesia Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia, 1993, h. 5.