Mekanisme SWOT TEORI ANALISIS SWOT DAN DANA PENSIUN LEMBAGA

20 5 pendapatan perusahaan meningkat dari tahun ke tahun

b.Weakness kelemahan

Kelemahan adalah sesuatu yang menjadi kelemahan utama internal dari dahulu sampai sekarang. Contoh kelemahan: 1 promosi perusahaan terhadap promosi masih kurang 2 produk yang di tawarkan masih sedikitterbatas 3 sumber daya manusia kurang memadai

c.Opportunities peluang

Peluang adalah berbagai potensial yang dapat dieksplorasi untuk mempengaruhi pencapaian sasaran yang diharapkan. Contoh peluang: 1 faktor ekonomi yang membaik. 2 meningkatnya kehidupan masyarakat.

d.Threats ancaman

Ancaman adalah segala sesuatu yang dapat membatasi menggagalkan pencapaian eksternal sasaran yang ditetapkan tetapi belum pernah terjadi dan tidak dipengaruhi secara langsung. 21 Contoh ancaman: 1 banyaknya pesaing perusahaan 2 faktor makro ekonomi setelah krisis 3 pengisian informasi untuk tiap variable atau aspek SWOT Setelah mengenali atau batasan tiap aspek SWOT di atas, menjadi sangat diperlukan untuk mendapatkan isinya, yang paling memungkinkan untuk mendapat isi tersebut: a. Brainstorming: saling mengajukan pendapat atas dasar pengalamannya untuk didiskusikan bersama-sama sampai didapat kesepakatan bahwa apa yang di sampaikan memang sesuai untuk mengisi aspek SWOT. b. Kuisioner: untuk menginventarisir berbagai pandangan atau pendapat tentang isi dari aspek SWOT untuk kasus tertentu. 3.Memakai Relevansi Data 1.Melalui mekanisme koleksi data seperti dimaksud diatas akan menghasilkan beberapa temuan identifikasih yang berupa daftar panjang di tiap aspek SWOT yang ada. Dengan kedalaman informasi yang berbeda beda, maka daftar panjang tersebut perlu disusun persepsi yang sama di antara stakeholder, yakni dengan cara menyusun bobot tiap temuan di masing-masing aspek SWOT, seperti tabel berikut 22 No Aspek SWOT Hasil Identifikasi Bobot A B C Kekuatan 1.perusahaan memiliki citra yang baik di masyarakat 2.perusahaan memiliki jaringan kerja yang luas 3.lokasi perusahaan strategis V V V Kelemahan 1.promosi perusahaan terhadap promosi masih kurang 2.Produk yang ditawarkan masih sedikitterbatas V V Peluang 1.faktor ekonomi yang membaik 2.meningkatkan kehidupan masyarakat V V Ancaman 1.Banyaknya pesaing perusahaan 2.faktor makro ekonomi setelah krisis V V 23 Keterangan: kategori bobot A adalah yang paling diutamakan signifikan nyata berpengaruh paling perlu diantisipasi segera, demikian selanjutnya sampai kategori C sebagai ukuran paling rendah. Hasil akhir dari keseluruhan proses berupa informasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang telah disepakati oleh seluruh stakeholder yang akan menjadi bahan masukan utama bagi penyusun strategi penanganan isu terkait. Infomasi SWOT disini mengandung bahwa: a pengelompokkan informasi ke dalam masing-masing aspek SWOT sudah tidak diragukan lagi dengan adanya persepsi yang sama. b peran atau keterkaitan antara tiap informasi di dalam tiap kelompok aspek SWOT sudah dapat dibedakan karena keberadaan bobot masing-masing.

b.Ancaman Strategi SWOT

Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang opportunity dan ancaman Threat dengan faktor internal kekuatan strengts dan kelemahan weakness 10 .Faktor internal diperoleh dari data lingkungan perusahaan, seperti dari laporan keuangan, kegiatan operasional, kegiatan pemasaran dan data staf atau karyawan. Sedangkan faktor eksternal diperoleh dari lingkungan di luar perusahaan seperti dari analisis pasar, kompetitor pesaing komunitas, pemasok, pemerintah dan analisis kelompok untuk 10 Freddy Rangkuti, Analisis SWOT teknik membedah kasus bisnis, Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama, 2006, Cet ke-12, h.19. 24 kepentingan tertentu. Perencanaan usaha yang baik dengan metode analisis SWOT dirangkum dalam matrik SWOT yang dikembangkan oleh kearns 1992. 11 IFAS EFAS Strenght kekuatan Weakness kelemahan Opportunities peluang Strategi S-O Agresif Strategi W-O Turn-around Threaths ancaman Strategi S-T Diversifikasi Strategi W-T defensive Dalam matriks tersebut, comperative advantage keunggulan kompratif berarti pertemuan dua elemen kekuatan dan peluang sehingga organisasi tidak boleh membiarkan peluang tersebut hilang begitu saja, namun sebaliknya 11 M.Ismail Yustanto, Pengantar Manajemen Syariah, Jakarta: Khairul Bayan, 2003, h, 21. 25 organisasi harus segera memperkuatnya dengan berbagai perencanaan yang mendukungnya. Sel A ini memberi kemungkinan bagi organisasi untuk berkembang lebih cepat, namun harus senantiasa pada terhadap perubahan yang tidak menentu dalam lingkungannya. Dengan demikian yang harus di jawab adalah Bagaimana memanfaatkan kekuatan yang ada, untuk meningkatkan posisi kompetitif organisasi. Sel B menghadapkan organiasi pada isu strategis mobilitization yaitu kotak interaksi dan pertemuan antara ancaman dari luar yang diidentifikasikan dengan kekuatan organisasi. Disini organisasi harus melakukan mobilisasi sumberdaya yang merupakan kekuatan organisasi untuk memperlunak ancaman dari luar, bahkan jika mungkin organisasi dapat mengubahnya menjadi peluang. Sel C menampilkan isu strategis investment yang memberikan pilihan situasi yang kabur. Peluang yang tersedia sangat meyakinkan, namun organisasi tidak memiliki kemampuan untuk menggarapnya. Kalau dipaksakan, dapat memakan biaya yang cukup besar sehingga akan merugikan organisasi. Sel D adalah kotak yang paling lemah dari semua sel karena merupakan kotak atau titik temu dua sisi yang masing-masing lemah, dan karenanya keputusan yang salah akan membawa bencana bagi organisasi. Strategi yang harus diambil adalah damage control mengendalikan kerugian yang diderita sehingga tidak menjadi lebih parah dari yang diperkirakan. 26 DIAGRAM POSISI PERUSAHAAN 1.Strategi S-O = Kuadran 1 12 a Merupakan posisi yang sangat menguntungkan b Perusahaan mempunyai peluang dan kekuatan sehingga ia dapat memanfaatkan peluang yang ada secara maksimal. c Seyogyanya menerapkan strategi yang mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif 12 Freddy Rangkuti, Business Plan Teknik Membuat Perencanaan Bisnis dan Analisis KasusJakarta: PT.Gramedia Pusaka Utama, 2001, Cet.ke-12 h. 51 Peluang Ancaman Kekuatan Kelemahan Kuadran I Kuadran II Kuadran III Kuadran IV 27 2.Strategi S-T = Kuadran 2 a Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan mempunyai keunggulan sumberdaya b Perusahaan-perusahaan pada posisi seperti ini dapat menggunakan kekuatannya untuk memanfaatkan peluang jangka panjang. c Dilakukan melalui penggunaan strategi diversivikasih produk atau pasar. 3.Strategi W-O = Kuadran 3 a Perusahaan menghadapi peluang besar tetapi sumber dayanya lemah. b Karena itu tidak dapat memanfaatkan peluang tersebut secara optimal. c Fokus strategi perusahaan pada posisi seperti ini ia meminimalkan kendala-kendala internal perusahaan. 4.Strategi W-T = Kuadran 4 a merupakan kondisi yang serba tidak menguntungkan b perusahaan menghadapi berbagai ancaman eksternal sementara sumber daya yang dimiliki mempunyai banyak kelemahan c Strategi yang diambil :defensif, penciutan atau likuidasi. 4.Model EFAS dan IFAS 1. Cara Penentuan Faktor Strategi eksternal EFAS 13 13 Freddy Rangkuti, Analisis SWOT teknik membedah kasus bisnis Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama, 2006, Cet ke-12 h. 25 28 a Membuat tabel dan pada kolom 1, urutkan faktor-faktor yang merupakan peluang dan ancaman. b Masing- masing faktor tersebut diberi bobot pada kolom 2 mulai dari 0,0 tidak penting sampai dengan 1,0 sangat penting. Semua bobot tersebut totalnya tidak lebih dari 1,00. c Menghitung rating dalam kolom 3 diberikan skala mulai dari 4 sampai 1 berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif peluang yang semakin besar diberi rating 4, tetapi jika peluangnya kecil diberi rating 1. Sedangkan pemberian rating untuk faktor ancaman kebalikannya jika ancamannya sangat besar ratingnya adalah 1. Jika nilai ancamannya sedikit ratingnya 4. d Jika ingin mendapatkan skor pembobotan pada kolom ke 4 maka kalikan bobot pada kolom 2 rating pada kolom 3. e Jumlah skor pembobotan pada skor 4. Nilai positif menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki peluang dan sebaliknya negatif menunjukkan ancaman. f Komentar pada setiap faktor dikolom5, berdasarkan faktor tersebut bagi kelangsungan perusahaan. 14 14 Ibid, h. 26 29 Tabel 1. Model EFAS Faktor-faktor strategi eksternal bobot rating Bobot x rating komentar Peluang ancaman total 2.Cara Penentuan Faktor Strategi internal IFAS 15 a Membuat tabel pada kolom 1, urutkan faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan b Masing- masing faktor tersebut diberi bobot pada kolom 2 mulai dari angka 0,0 tidak penting sampai dengan 1,0 sangat penting semua bobot tersebut totalnya 1,00. c Menghitung rating dalam kolom 3 diberikan skala mulai dari 4 sampai 1 berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif diberi nilai 1 sampai 4 15 Freddy Rangkuti, Analisis SWOT teknik membedah kasus bisnis Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama, 2006, Cet ke-12 h.26 30 sangat baik dengan membandingkan dengan rata rata industri dengan pesaing. d Jika ingin mendapatkan skor pembobotan pada kolom 4 maka kalikan bobot pada kolom 2 rating pada kolom 3 e Jumlah skor pembobotan pada skor 4. Nilai positif menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memilki kekuatan dan sebaliknya negatif menunjukkan kelemahan. f Komentar pada setiap faktor dikolom 5, berdasarkan faktor tersebut bagi kelangsungan perusahaan. 16

1.1 tabel model IFAS Faktor-faktor

strategi internal bobot rating Bobot x rating komentar Kekuatan kelemahan Total 16 Ibid, h. 27 31

B. Dana Pensiun Lembaga Keuangan

1.Pengertian Dana Pensiun Pengertian pensiun adalah hak seseorang untuk memperoleh penghasilan setelah bekerja sekian tahun dan sudah memasuki usia pensiun atau ada sebab-sebab lain sesuai dengan perjanjian yang telah di tetapkan 17 . Sedangkan pensiun dalam arti bahasa adalah tidak berfungsi lagi. Bila arti pensiun diterapkan untuk manusia, berarti seseorang tidak bekerja lagi akan tetapi setiap bulannya masih tetap mendapatkan uang sara. Uang sara adalah uang untuk biaya menyambung hidup yang diperoleh tanpa melakukan pekerjaan. 18 Dalam kamus manajemen di jelaskan bahwa dana pensiun adalah dana yang disiapkan oleh suatu perseroan, serikat pekerja, badan usaha pemerintah atau organisasi lain untuk membayar dana pensiun dari pekerja yang telah pensiun. Dana pensiun tersebut setiap tahunnya menginvestasikan sejumlah dana ke dalam pasar saham dan obligasi. Para manajer dana membuat asumsi akturial tentang berapa banyaknya dana yang harus dibayarkan kepada para pensiun dengan mencoba memastikan bahwa tingkat pendapatan atas 17 Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya,ed.6 Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 1999, h. 307. 18 Syarif Arbi, Mengenal Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank Jakarta: Djamabatan, 2003, h. 182. 32 portapel 19 perusahaan sama atau melebihi kebutuhan pembayaran yang telah di perkirakan. 20 Menurut david scot dalam bukunya yang berjudul wall street words, pension fund is ‘a financial institution that controls assets and disburses income to people after thay have retired from gainful enployment. 21 maksudnya dana pensiun adalah sebuah lembaga keuangan yang mengawasi sejumlah aset atau harta dan membagikan memberikan pesangon ke dalam pendapatan seseorang setelah mereka berhenti mendapat gaji bekerja dari perusahaan sebagai pegawai. Pengertian diatas sama halnya menurut perry dalam dictionary of bangking, pension fund is an investement maintained by companies and other employers to pay the annual sum required under the business organizaion’spension scheme”. Maksudnya dana pensiun adalah sebuah pemeliharaan investasi oleh perusahaan untuk memenuhi kewajiban tahunan berdasarkan pola pengaturan usaha pensiun. Menurut undang undang no 11 tahun 1992 dana pensiun adalah suatu badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun. Manfaat pensiun adalah pembayaran berkala yang 19 Portapel sama dengan portofolio, yakni gabungan pemilikan lebih dari satu saham, obligasi, komoditas oleh seorang investor kelembagaan dengan tujuan untuk mengurangi resiko dengan mengadakan diversifikasih. 20 B.N.Marbun, Kamus Manajemen, cet 1 Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2003, h. 56- 57 21 Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan, ed.4 Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2004, h. 466.